Anda di halaman 1dari 13

9

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Public Relations
2.1.1. Definisi Public Relations
Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang
menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi
sikap masyarakat, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur sebuah
organisasi dengan kepentingan masyarakat, dan melaksanakan suatu
program tindakan (dan komunikasi) untuk mendapatkan pengertian
masyarakat dan dapat diterima oleh masyarakat.
Menurut Danandjaja (2011, p.17) Dari beberapa pendapat yang ada,
dapatlah dijelaskan bahwasannya pengertian dari Public Relations itu
sendiri mencakup kepada arti yang cukup luas dan sulit untuk didefinisikan
seperti halnya pendapat publik. Namun untuk memperoleh pemahaman
akan Public Relations, secara singkat dapat diuraikan antara lain:
a. Public Relations itu adalah pembedaan fungsi manajemen yang secara
fungsional memiliki peran membantu organisasi dan publiknya untuk
saling mempercayai dan saling menyesuaikan.
b. Public Relations itu selalu mengabdi kepada kepentingan publik.

10
c. Public Relations itu adalah falsafah sosial, manajemen ketika
mengambil suatu keputusan bagi suatu kebijaksanaan, agar tercipta
opini publik yang sehat.
d. Dalam prakteknya, Public Relations itu membantu terciptanya
kerjasama, saling pengertian, dan saling menerima antara publik dan
organisasi, dan pada tahap lanjut akan tercipta keuntungan bersama
(mutual favourable).
e. Internal Communication dan External Public Relations atau External
Communications
f. Dilihat dari prosesnya, maka Public Relations mempunyai dua bentuk
kegiatan yaitu, Internal Public Relations atau Internal Relations.
Dengan demikian pengertian Public Relations itu sendiri bila
dilihat dalam studi ilmu komunikasi, maka akan mempunyai arti Public
Relations merupakan salah satu bentuk spesialisasi dari ilmu komunikasi
yang bertujuan untuk menumbuhkan saling pengertian dan kerjasama
antara publik dengan jalan komunikasi timbal balik; untuk mencapai tujuan
bersama atas dasar saling menguntungkan.
2.1.1.1 Definisi Strategi
Menurut Alfred Chandler yang dikutip dari Lukiastuti dan
Hamdani (2011, p.3-p.4) bahwa strategi dipandang sebagai penetapan
sasaran dan tujuan jangka panjang suatu perusahaan dan alokasi
sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu.

2.1.1.2 Definisi Internal Public Relations

11
Menurut Ardianto (2011, p.99) menjelaskan bahwa definisi
Internal Public Relations adalah kegiatan PR untuk membina
hubungan dengan Public Internal, seperti karyawan, para manajer,
para manajemen, dan para pemegang saham (stockholders) agar citra
dan reputasi perusahaan atau organisasi tetap positif di mata public
internal. Kegiatan hubungan internal ini pun berupaya tetap
memelihara budaya perusahaan (corporate culture) yang sudah
terbentuk sebelumnya. Melalui budaya perusahaan ini pula, akan
membentuk senses of belonging (rasa memiliki) dan sense of
responbility (rasa tanggung jawab) public internal pada organisasi dan
perusahaan.
2.1.1.3 Definisi Investor Relations
Menurut Scott Cutlip dan rekan yang dikutip dari Morissan
(2010, p.280) mengungkapkan bahwa Investor Relations merupakan
bidang khusus dari humas yang berada pada perusahaan publik.
Investor Relations merupakan bidang khusus humas korporat yang
membangun

dan

mempertahankan

hubungan

yang

saling

menguntungkan dengan pemegang saham dan pihak lainnya dalam


masyarakat keuangan untuk memaksimalkan nilai pasar.

2.1.2

Tujuan Public Relations

12
Menurut Frank Jefkins yang dikutip dari Yadin (2011, p.63-p.64)
Beberapa tujuan kegiatan Public Relations diantara yang pokok adalah
sebagai berikut:
a. Mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya
kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
b. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
c. Untuk menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai oleh
perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
d. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta
membuka pasar-pasar ekspor baru.
e. Untuk mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena adanya
perusahaan yang akan go public.
f. Untuk memperbaiki hubungan

antara

perusahaan

itu

dengan

khalayaknya sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang


mengakibatkan kecaman, kesanksian, atau salah paham di kalangan
khalayak terhadap niat baik perusahaan.
g. Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih
efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
h. Untuk meyakinkan khalayak bahwa perusahaan mampu bertahan atau
bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
i. Untuk menjelaskan identitas perusahaan yang baru.
j. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi
para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari hari.
k. Untuk mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari
penyelenggaraan suatu acara.
l. Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatankegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang
bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan
pemerintah yang merugikan.

13
m. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan
perusahaan.

2.1.2.1 Khalayak Internal Public Relations


Menurut Widjaja (2010, p.71-72) tujuan daripada hubungan
masyarakat ke dalam ialah pada hakikatnya untuk meningkatkan
kegairahan bekerja para karyawan lembaga dan atau instansi yang
bersangkutan. Tujuan ini dapat dicapai jika pimpinan memperhatikan
kepentingan - kepentingan para karyawannya baik dalam segi
ekonomi, sosial, pendidikan, maupun segi psikologisnya.
Pada hubungan masyarakat ke dalam, yang

menjadi

khalayaknya ialah: employee dan stockholder. Dalam kaitan kedua


macam khalayak ini dikenal hubungan-hubungan yang disebut
sebagai:
a. Hubungan dengan karyawan (employee relations)
b. Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations).
Selain itu, Danandjaja (2011, p.31) juga menjelaskan bahwa
Internal Public Relations, dimaksudkan salah satu bentuk kegiatan
dari Public Relations yang menitikberatkan kegiatannya ke dalam.
Istilah ke dalam maksudnya kegiatan tersebut hanya berlaku kepada
bentuk hubungan dengan publik yang ada dalam instansi atau
perusahaan tersebut.
Pengertian publik dalam hal ini dibatasi kepada pengertian
sekelompok individu yang terlibat pada satu kegiatan, dan diikat oleh

14
satu perhatian dan kepentingan guna mencapai satu tujuan. Oleh sebab
itu, publik dalam kegiatan Internal Public Relations ini dapat dilihat
dalam beberapa bentuk yang terbatas, seperti:

Publik karyawan
Publik pemegang saham
Publik dari masing-masing departemen, biro atau unit-unit
terkecil dalam perusahaan atau instansi tersebut.
Pada penelitian ini, penulis memfokuskan pembahasan pada

hubungan dengan pihak investor sesuai dengan judul dan penelitian


penulis. Dalam hal ini menurut Morissan (2010, p.290), terdapat dua
jenis investor yaitu: investor perorangan dan investor institusi. Investor
perorangan adalah setiap individu yang menggunakan dana yang
dimilikinya untuk membeli saham di pasar modal. Individu yang
termasuk dalam kelompok ini, misalnya pengusaha kecil. Sedangkan
investor institusi biasanya merupakan pelaku utama pasar modal yang
sangat mempengaruhi fluktuasi harga dan volume transaksi.
2.1.3. Peran dan Fungsi Public Relations
2.1.3.1 Peran Internal Public Relations
Menurut Laksamana (2010, p.12) bahwa peran internal PR
merupakan aplikasi fungsi dan tugas internal PR adalah membantu staf
untuk mengerti tentang visi, misi serta values dari organisasi
perusahaan.

Aktifitas

ini

melibatkan

semua

hal

isu

yang

15
mempengaruhi suasana kerja dan memastikan staf mendapat informasi
tentang keputusan penting manajemen.
2.1.3.2 Fungsi Internal Public Relations
Menurut Laksamana (2010, p.34), bahwa fungsi dari internal
PR sebagai berikut: pertama, mengembangkan isi pesan komunikasi
yang mempengaruhi sikap (influence behaviors) publik internal
perusahaan dengan fokus kepada area seperti kualitas, produktivitas,
dan moral. Kedua, menyebarluaskan pesan kepada target publik
sasaran melalui media komunikasi yang tepat.
Tugas dari Internal Public Relations, khususnya dalam bidang
keuangan adalah menciptakan dan memelihara kepercayaan investor
serta membangun hubungan positif dengan komunikasi finansial
melalui penyebaran informasi perusahaan.
Investor Relations merupakan salah satu fungsi dari Internal
Public Relations yang khusus berhubungan langsung dengan pihak
investor. Hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan antara investor
dengan perusahaan atau sebaliknya ditangani oleh divisi Investor
Relations.
Investor Relations mengalami perubahan signifikan pada
dekade terakhir abad ke-20 saat dia bergerak menuju abad ke- 21.
Investor Relations utamanya telah menjadi pembawa informasi pasif
yang kebanyakan disampaikan kepada komunitas keuangan. Menurut

16
Rusdin (2006, p.68) yang dikutip dari Jurnal Ekonomi Bisnis, No.1,
Maret 2009: 51 bahwa saham adalah sertifikat yang menunjukkan
bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki
hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. Saham merupakan
salah satu instrumen keuangan di pasar modal. Saham dapat diartikan
sebagai bukti penyertaan modal dalam kepemilikan suatu perusahaan.
Investasi dalam bentuk saham dianggap lebih menarik bagi sebagian
orang karena dalam hal ini investor dituntut untuk lebih hati-hati dan
jeli dalam mengambil setiap keputusan investasi. Sekarang, Investor
Relations telah semakin proaktif. Investor Relations telah berpindah
dari perannya yang sebelumnya pasif menjadi semakin aktif, berperan
sebagai sebuah tautan antara sebuah perusahaan dan komunitas
investasi, dalam merespons kebutuhan keduanya.

2.1.4

Strategi dan Efektivitas Internal Public Relations

2.1.4.1 Strategi Internal Public Relations


Menurut Lattimore, Baskin, Heiman dan Toth (2010, p.324)
yang menjelaskan bahwa Public Relations mempunyai tanggung
jawab dalam melakukan hal- hal berikut:

Membangun ketertarikan (calon investor) terhadap perusahaan


Menciptakan pemahaman tentang perusahaan
Menjual produk perusahaan

17

Memperlebar basis pemegang saham dengan menarik investor

baru
Menstabilkan harga saham
Memperoleh pengesahan pemegang saham jika diperlukan

manajemen
Meningkatkan prestise perusahaan
Menciptakan sikap yang menyenangkan dalam komunitas

finansial
Mengembangkan sensitivitas politik para pemegang saham terkait

isu yang berhubungan dengan perusahaan


Meningkatkan employee relations
Membangun kesetiaan para pemegang saham

2.1.4.2 Efektivitas Internal Public Relations


Menurut Laksamana (2010, p.13) menjelaskan keberhasilan
serta efektivitas internal PR akan sangat terasa bila organisasi
menghadapi situasi krisis. Internal PR mampu memberikan solusi
komunikasi internal bagi staf yang lebih dari sekedar strategi
mengatasi krisis semata, namun juga fakta tentang krisis tersebut.
Lebih

dari

itu,

praktisi

internal

PR

harus

mampu

untuk

menerjemahkan sekaligus memberi indikator serta evaluasi dan


kuantitas (measurement) sukses dari perilaku internal publik kepada
CEO dan manajemen.
2.1.5

Strategi Komunikasi Dengan Pihak Investor

18
Menurut Lattimore, Baskin, Heiman dan Toth (2010, p.335)
strategi yang tersedia untuk diimplementasikan adalah pertemuan personal,
arsip keuangan (korespondensi, laporan empat bulanan dan laporan
tahunan, pengungkapan dividen), rilis berita keuangan, dan pertemuan
tahunan. Namun dengan adanya kemajuan di bidang teknologi, cara
mengkomunikasikan strategi ini juga mengalami perubaan yang cepat.
Video conference, e-mail, berita bisnis di TV kabel, dan world wide web.
Semuanya memberikan potensi bagi informasi yang spesifik dan lebih tepat
waktu.
Pernyataan ini diperkuat oleh Khasali (2003, p.13) yang
menyatakan bahwa hubungan dengan pemegang saham menggunakan
laporan rutin tahunan dan laporan rapat umum pemegang saham.
2.2. Pengelolaan Manajemen Isu dan Krisis Komunikasi
2.2.1

Pengelolaan Manajemen Isu


Menurut Sitepu dan Faulina (2011, p.153-155) bila suatu
perusahaan dilanda isu negatif dan krisis komunikasi maka peluangpeluang konfrontasi dengan berbagai pihak seperti organisasi lain,
konsumen, distributor, pemasok, pemerintah dan publik menjadi terbuka.
Berbagai isu yang dapat muncul di sekitar perusahaan antara lain:
1.
2.
3.
4.

Isu-isu lingkungan
Keluhan pelanggan
Pelayanan perusahaan
Masalah perburuhan

19

2.2.2

5.

Buruknya kinerja manajemen perusahaan di mata para pemegang

6.
7.
8.

saham
Perusahaan melanggar undang-undang
Perusahaan terlalu kaku, tertutup dan alergi dengan media massa
dan lain sebagainya.

Cara Menanggulangi Isu dan Krisis


Beberapa langkah dalam memanage isu menurut Macnamara
yang dikutip dari Sitepu dan Faulina (2011, p.155-156) antara lain adalah:
1.

Mengidentifikasikan isu yang sedang melanda atau akan segera

2.

melanda organisasi dan kepentingan-kepentingan organisasi.


Evaluasi isu-isu utama dan isu-isu potensial dan memperhatikan

3.

dampak isu tersebut.


Mendudukkan persoalan secara obyektif kemudian menetapkan skala
prioritas mana yang perlu segera diselesaikan dan mana yang bisa

4.

dikerjakan belakangan.
Merancang strategi untuk

mengatasi

untuk

mengatasi

dan

mengantisipasi isu tersebut, minimal strategi untuk meredam dampak


5.
6.

isu untuk tidak berkembang pada skala yang lebih besar.


Melaksanakan strategi yang telah ditetapkan
Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap penanganan isu.
Kadangkala

krisis-krisis

dapat

terjadi

kapan

saja,

tanpa

memunculkan gejala-gejala awal, kebanyakan krisis ini diluar kendali


perusahaan misalnya karena gangguan-gangguan eksternal seperti rumor
pasar yang mengakibatkan investor panik dan menarik dana dari
perusahaan.

20

21

Anda mungkin juga menyukai