Anda di halaman 1dari 13

A.

Energi Ambang Untuk Reaksi Endoergic


Ambang energi reaksi inti adalah energi minimum yang diperlukan agar reaksi inti dapat
berlangsung. Dari pengertian ini, maka ambang energi tidak penting dalam reaksi eksoergik,
tetapi sangat penting untuk kelangsungan reaksi endoegrik.
Harga ambang energi pada reaksi endoergik sama dengan Q seperti yang telah dibahas
M
sebelumnya, bahwa fraksi [ m+ M ] dari energi kinetik proyektil (Ea) digunakan untuk energi
eksitasi inti majemuk, sehingga reaksi hanya mungkin berlangsung jika:

atau,

Energi ambang adalah energi minimum yang diperlukan oleh reaksi endoergic. Sebuah
mx

partikel

bergerak mendekati partikel

MX

yang diam, dengan kecepatan v dalam SKL,

energy dalam SKM.


1
'
2
K i= m v
2

Dimana m

M
( X +mx )
adalah massa reduksi.
m M
m= x X

Energy yang diperlukan dalam SKPM untuk reaksi endoergic adalah


'

K i |Q|

(9.45)

Atau
1
m v 2 |Q|
2
M
2

X
+
m
(
x )v |Q|
1 mx M X
2
m +M X
1
mx v 2 x
|Q|
2
MX

mx
1
2
mx v 1+
|Q|
2
MX

1
K x = mx v 2
2

Tetapi

= energi kinetik

Dalam SKL, karena itu

K x 1+

mx
|Q|
MX

Dengan demikian

x
Energi ambang = ( K x ) min= 1+ M X |Q|

Hasil yang sama dapat diperoleh dengan menggunakan SKL:


K y =a a2 +b
Dimana:

(9.47)

(9.48)

a=

mx m y K x cos

b=

(9.49)

( M Y +m y )

K x ( M Y m x ) + Q M Y
(9.50)

( M Y +m y )

Untuk K x 0 , maka:
a0

dan

Q MY

( M Y +m y )
( a2 +b )

Karena Q negative, maka


Ky

akan negative. Ini berarti

Ky

adalah imaginer,

yang bernilai negative tidak mempunyai arti fisis. Karena itu reaksi endoergic tidak akan

terjadi jika tidak cukup energi. Dengan meningkatkan energy kinetic


2
pada suatu harga minimum dengan kondisi ( a +b )=0

( K x ) =Q

M Y +m y
m m
M Y + m y mx x y sin2
MY

( )

my

Jika partikel hasil

MY+my

Dengan menggunakan relasi


M X +mx =M Y +m y +

Diperoleh :

Q
c2

reaksi akan terjadi

yaitu:

diamati pada sudut =0

( K x ) min=Q M +m m
Y
y
x

Kx

(9.51)

, ini akan memberikan


(9.52)

[ ]
M X +m x

( K x ) min=Q

M X

Q
2
c

(9.53)

Q
c2

Karena energy ekivalen dari

MX

biasanya

sangat besar dibandingkan dengan Q maka

persamaan dapat ditulis:

( K x ) min=Q

] [

M X +m x
m
=Q 1+ x
MX
MX

(9.54)

Jika energy partikel datang sama dengan energy ambang, partikel hasil akan dipancarkan pada
sudut =0

dengan energy:

K y =( K x )min

mx m y

(m y + M Y )

(9.55)

Dalam system laboratorium energy kinetic total timbul dari energy kinetic partikel datang:
1
K lab = mx v x 2
2

(9.56)

Dalam system pusat massa atau Center of Mass Coordinate System (CMCS), kedua
partikel dan inti ( x dan X ) bergerak dan member kontribusi pada energy kinetic total:
MX
1
1
K cm = mx (v V )2 + M X V 2=
K
2
2
M X + mx lab

(9.57)

Dimana V adalah kecepatan pusat massa besarnya adalah


V=

mx
v
M X +mx x

(9.58)

Jika Q berharap negative diperlukan energy agar reaksi dapat berlangsung sebesar:
K cm +Q 0

(9.59)

B. Penampang Reaksi Nuklir


Untuk menyatakan peluang artikel penembak akan berinteraksi dengan inti target
digunakan ide penampang (cross section). Setiap inti target dibayangkan memiliki suatu bidang
dengan luas tertentu yang disebut penampang terhadap partikel datang. Setiap partikel datang
yang masuk dalam bidang ini akan berinteraksi dengan inti target. Jadi penampang merupakan
ukuran kemungkinan interaksi antara partikel datang dengan inti target.
Misalnya kita mempunyai lempeng material yang luasnya A dan tebalnya dx. Jika
material tersebut mengandung n atom persatuan volume, maka jumlah total inti dalam
lempengan tersebut adalah nAdx. Jika setiap inti berpenampang

untuk interaksi tertentu,

maka penampang bersama semua inti dalam lempengan tersebut adalah nA dx. Jika terdapat
N partikel dalam berkas penembak, banyaknya dN yang berinteraksi dalam lempengan
dinyatakan sebegai berikut:
Partikel berinteraksi
Partikel datang
dN nAdx
=
=ndx
N
A

penampang bersama
luas target
=
(9.60)

Karena dN memiliki harga negative (lebih banyak partikel datang yang tidak berinteraksi)
maka harus dimasukkan tanda minus pada persamaan (9.60) sehingga
dN
=ndx
N
Hasil integrasi persamaan (9.61) adalah
N=N 0 enx

(9.61)

(9.62)

Satuan untuk penampang adalah barn, dimana:


1 barn=1 b=1028 m 2=100 f m2
Penampang hampir semua reaksi nuklir bergantung pada energy partikel yang datang .

C. Lintasan Bebas Rata-Rata


Lintasan bebas rata-rata

sebuah partikel dalam partikel material ialah jarak rata-rata

yang ditempuhnya dalam material sebelum mengalami interaksi. Karena

enx dx

ialah

peluang sebuah partikel berinteraksi dalam interval dx pada jarak x, maka didapatkan:

x enx dx

= 0

enx dx
0

Pembilang diselesaikan menggunakan persamaan:

x n eax dx=
0

( n+1 ) n !
; n+1
a n+1
a

n!
1!
1
=
= 2 2
n+1
2
a
( n ) n

Penyebut diselesaikan dengan:

eax dx= 1a = n1
0

x enx dx

= 0

enx dx
0

1
2
n
=
1
n
2

1
n

(9.63)

D. Laju Reaksi
Laju reaksi adalah Jumlah reaksi nuklir yang berlangsung persatuan waktu. Misalkan v
adalah kecepatan partikel didalam berkas dengan kerapatan q persatuan volume. Berkas ini
dijatuhkan pada lempeng material dengan ketebalan t, luas permukaan A dan memiliki n atom

persatuan volume. Jika material memiliki penampang

, maka laju reaksi atau Reaction Rate

(RR) adalah
R . R=qv ( n t ) A
Fluks

didefinisikan sebagai jumlah partikel yang melewati suatu satuan luas dalam

satu satuan waktu. Dalam kasus ini


demikian:

(9.64)

=qv . Juga

tA=

V, volume dari material. Dengan

R . R= N

(9.65)

Perkalian n dan disebut penampang makroskopik . Dinyatakan dalam maka:


R . R= V
(9.66)
Menurut Mukhlis Akhadi (1997:37), reaksi nuklir ini ada 2 yaitu reaksi fusi nuklir dan
reaksi fisi nuklir.
1. Reaksi fisi nuklir. Reaksi ini disebut juga dengan reaksi pembelahan inti atom akibat
tubrukan inti atom lainnya, dan menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih
kecil, serta radiasi elektromagnetik. Contoh reaksi fisi adalah ledakan senjata nuklir dan
pembangkit listrik tenaga nuklir. Unsur yang sering digunakan dalam reaksi fisi nuklir
adalah Plutonium dan Uranium (terutama Plutonium-239, Uranium-235).
2. Reaksi fusi nuklir. Reaksi ini disebut juga reaksi peleburan dua atau lebih inti atom
menjadi atom baru dan menghasilkan energi. Contoh reaksi fusi nuklir adalah reaksi yang
terjadi dihampir semua inti bintang di alam semesta. Senjata bom hidrogen juga
memanfaatkan prinsip reaksi fusi tak terkendali.
Penerapan praktis bidang ilmu inti atom yang disarikan dari prinsip-prinsip fisika nuklir
dan interaksi antara radiasi dan material disebut dengan teknik nuklir. Salah satu aplikasi dari
teknik nuklir ini adalah dapat dimanfaatkan untuk pembuatan vaksin. Dalam pembuatan vaksin
ini dibutuhkan bahan radioaktif.

Anda mungkin juga menyukai