atau,
Energi ambang adalah energi minimum yang diperlukan oleh reaksi endoergic. Sebuah
mx
partikel
MX
Dimana m
M
( X +mx )
adalah massa reduksi.
m M
m= x X
K i |Q|
(9.45)
Atau
1
m v 2 |Q|
2
M
2
X
+
m
(
x )v |Q|
1 mx M X
2
m +M X
1
mx v 2 x
|Q|
2
MX
mx
1
2
mx v 1+
|Q|
2
MX
1
K x = mx v 2
2
Tetapi
= energi kinetik
K x 1+
mx
|Q|
MX
Dengan demikian
x
Energi ambang = ( K x ) min= 1+ M X |Q|
(9.47)
(9.48)
a=
mx m y K x cos
b=
(9.49)
( M Y +m y )
K x ( M Y m x ) + Q M Y
(9.50)
( M Y +m y )
Untuk K x 0 , maka:
a0
dan
Q MY
( M Y +m y )
( a2 +b )
Ky
adalah imaginer,
yang bernilai negative tidak mempunyai arti fisis. Karena itu reaksi endoergic tidak akan
( K x ) =Q
M Y +m y
m m
M Y + m y mx x y sin2
MY
( )
my
MY+my
Diperoleh :
Q
c2
yaitu:
( K x ) min=Q M +m m
Y
y
x
Kx
(9.51)
[ ]
M X +m x
( K x ) min=Q
M X
Q
2
c
(9.53)
Q
c2
MX
biasanya
( K x ) min=Q
] [
M X +m x
m
=Q 1+ x
MX
MX
(9.54)
Jika energy partikel datang sama dengan energy ambang, partikel hasil akan dipancarkan pada
sudut =0
dengan energy:
K y =( K x )min
mx m y
(m y + M Y )
(9.55)
Dalam system laboratorium energy kinetic total timbul dari energy kinetic partikel datang:
1
K lab = mx v x 2
2
(9.56)
Dalam system pusat massa atau Center of Mass Coordinate System (CMCS), kedua
partikel dan inti ( x dan X ) bergerak dan member kontribusi pada energy kinetic total:
MX
1
1
K cm = mx (v V )2 + M X V 2=
K
2
2
M X + mx lab
(9.57)
mx
v
M X +mx x
(9.58)
Jika Q berharap negative diperlukan energy agar reaksi dapat berlangsung sebesar:
K cm +Q 0
(9.59)
maka penampang bersama semua inti dalam lempengan tersebut adalah nA dx. Jika terdapat
N partikel dalam berkas penembak, banyaknya dN yang berinteraksi dalam lempengan
dinyatakan sebegai berikut:
Partikel berinteraksi
Partikel datang
dN nAdx
=
=ndx
N
A
penampang bersama
luas target
=
(9.60)
Karena dN memiliki harga negative (lebih banyak partikel datang yang tidak berinteraksi)
maka harus dimasukkan tanda minus pada persamaan (9.60) sehingga
dN
=ndx
N
Hasil integrasi persamaan (9.61) adalah
N=N 0 enx
(9.61)
(9.62)
enx dx
ialah
peluang sebuah partikel berinteraksi dalam interval dx pada jarak x, maka didapatkan:
x enx dx
= 0
enx dx
0
x n eax dx=
0
( n+1 ) n !
; n+1
a n+1
a
n!
1!
1
=
= 2 2
n+1
2
a
( n ) n
eax dx= 1a = n1
0
x enx dx
= 0
enx dx
0
1
2
n
=
1
n
2
1
n
(9.63)
D. Laju Reaksi
Laju reaksi adalah Jumlah reaksi nuklir yang berlangsung persatuan waktu. Misalkan v
adalah kecepatan partikel didalam berkas dengan kerapatan q persatuan volume. Berkas ini
dijatuhkan pada lempeng material dengan ketebalan t, luas permukaan A dan memiliki n atom
(RR) adalah
R . R=qv ( n t ) A
Fluks
didefinisikan sebagai jumlah partikel yang melewati suatu satuan luas dalam
(9.64)
=qv . Juga
tA=
R . R= N
(9.65)