PEMBEBANAN PORTAL
4.1 Pembebanan Portal
Pembebanan untuk perhitungan portal 3D
a. Plat atap
-
Beban mati
1.
= 63 kg/m2
2.
= 18 kg/m2
3.
Instalasi listrik
= 20 kg/m2
WD = 101 kg/m2
= 100 kg/m2
= 20 kg/m2
b. Plat lantai
-
Beban mati
1.
= 63 kg/m2
2.
= 18 kg/m2
3.
Instalasi listrik
= 20 kg/m2
4.
Tegel
= 24 kg/m2
WD = 125 kg/m2
= 250 kg/m2
4.1.1
a. Pembebanan Atap
Beban Mati
Pelat atap
Dari perhitungan pembebanan pelat atap di dapat qD : 321 kg/m2
maka total seluruh berat pelat :
Arah memanjang
= n x L x dimensi x bjbeton
= 3 x 19 x ((0,50 0,1) x 0,25) x 2400
= 13680 kg
Arah melebar
= n x L x dimensi x bjbeton
= 5 x 17 x ((0,50 0,1) x 0,25) x 2400
= 20400 kg
= 13680 + 20400
= 34080 kg
Kolom
Atap menanggung tinggi kolom di bawahnya, sehingga beratnya :
WD4 = n x H x dimensi x bjbeton
= jumlah x dimensi x tinggi x bj
= 15 x ( x 3,5) x (0,40 x 0,40) x 2400
= 10080 kg
Balok listplank atap setelah dikurangi tebal plat atap (t = 10cm)
WD5 = n x L x dimensi x bjbeton
= (2 x (19 +17)) x ((0,5 0,1) x 0,15) x 2400
= 10368 kg
Dinding
Atap menanggung tinggi dinding di bawahnya, sehingga beratnya
:
WD6 = L x H x ttembok x bjbata merah
= 112 m x ( x 3,5) m x 0,15 m x 1700 kg/m3
= 49980 kg
+ 49980
= 211875 kg
Beban Hidup
Pelat atap
Dari perhitungan pembebanan pelat atap didapat qL = 100 kg/m2
maka total seluruh berat pelat:
WL = Luas atap x qL
= (17 x 19) x 100
= 32300 kg x koef reduksi [PPIUG 83, table 3.3]
= 32300 x 0,3
= 9690 kg
Jadi Berat Total Atap / Lantai 3
Watap = WD + WL
= 211875 kg + 9690 kg
= 221475 kg = 2214,75 kN.
b. Pembebanan Lantai 2
Beban Mati
Pelat lantai 2
Dari perhitungan pembebanan pelat lantai 2 [hal 18] di dapat qD =
437 kg/m2 maka total seluruh berat pelat:
WD1 = Luas lantai 2 x qD
= (16,4 x 18,4) x 437
= 131869 kg
Balok anak lantai 2 setelah dikurangi tebal pelat lantai 2 (t = 12 cm)
WD2 = n x L x dimensi x bjbeton
= (2 x 18,4 m) x ((0,3 0,12) x 0,20) x 2400
= 3179 kg
= n x L x dimensi x bjbeton
= 3 x 18,4 x ((0,50 0,12) x 0,25) x 2400
= 12585,6 kg
Arah melebar
= n x L x dimensi x bjbeton
= 5 x 16,4 x ((0,50 0,12) x 0,25) x 2400
= 18696 kg
= 12585,5 + 18696
= 31281,6 kg
Kolom
Lantai 2 menanggung tinggi kolom di atasnya dan kolom
dibawahnya, sehingga beratnya :
WD4 = (jumlah x dimensi x tinggi x bj)kiri
= (15 x (0,40 . 0,40) x ( . 4 ) x 2400)
= 11520 kg
Dinding
Lantai 2 menanggung tinggi dingding di atasnya dan di
bawahnya, sehingga beratnya :
WD5
tebal x bj)bawah
= (112 m x ( . 4) x 0,15 x 1700 kg/m 3) + (112 m x ( .
3,5) x 0,15 x
1700 kg/m3)
= 57120 + 49980
= 107100 kg
Balok listplank atap setelah dikurangi tebal plat atap (t = 12cm)
WD6 = n x L x dimensi x bjbeton
= (2 x (18,4 +16,4)) x ((0,5 0,12) x 0,15) x 2400
= 92630 kg
CxI
x Wt
R
Dimana :
C = Faktor Respon Gempa
= 0,32
= 0,06 x 7,5
= 0,2719 det.
T = waktu getar.
I = Faktor Keutamaan Gedung [SNI 2002 tabel 1, hal 7]
Untuk sekolah didapat dari table I = 1,0
R = Faktor Reduksi
Gedung ini memakai system SRPMK (daktilitas penuh) sehingga R= 8,5
Beban gempa nominal static equivalen Fi
Wi.zi
n
Fi =
Wi.zi
i 1
CxI
x Wt
R
V =
=
0,32 x 1
x 621686,6
8,5
= 23404,67 kg
Dimana:
Wi = berat lantai ke i
zi = ketinggian lantai ke I dari pondasi
n
Zi
Wi
Wi . Zi
(m)
7,5
4
(kg)
221475
400211,6
621686,6
(kg m)
1661062,5
1600846,4
3261908,9
V
23404,67
23404,67
Fi
(kg)
11918,36
11486,31
Portal
arah x
(1/5 . Fi)
2383,67
2297,26
Portal
arah y
(1/3. Fi)
3972,78
3828.77
4.2
Perhitungan SAP
Selanjutnya analisa gaya gaya dalam dibantu dengan program SAP 2000
dengan kombinasi sebagai berikut :
1. COMB 1
= 1,4 D
2. COMB 2
= 1,2 D + 1,6 L
3. COMB 3
4. COMB 4
= 1,2 D + L + Ex + 0,3 Ey
5. COMB 5
= 1,2 D + L Ex 0,3 Ey
6. COMB 6
= 1,2 D + L + 0,3 Ex + Ey
7. COMB 7
= 1,2 D + L 0,3 Ex Ey
8. COMB 8
= 0,9 D + L + Ex + 0,3 Ey
9. COMB 9
= 0,9 D + L Ex 0,3 Ey