Anda di halaman 1dari 37

OKSIDAN, RADIKAL

BEBAS, &
ANTIOKSIDAN
(KELOMPOK I)
CREAT ED BY:

FAUZYIA
SAHATI
DHEVI OKTAVIARINI

OKSIDAN
Oksidan adalah senyawa yang dapat menarik elektron /senyawa
penerima elektron. Oksidan dibagi menjadi dua, yaitu:
1.Radikal meliputi superoxide anion (O2-), hydroxyl radicals
(OH), dan peroxyl radicals (RO2 ).
Mekanisme reaksi(dengan contoh OH):
GSH +
GS +

OH H2O + GS (radikal glutation)

GS

GSSG

2.Non Radikal meliputi hydrogen peroxide (H2O2), dan organic


peroxides (ROOH)
Mekanisme reaksi(dengan contoh H2O2 ):
2GSH + H2O2 GSSG + 2H2O

FAUZYIA/201339001/KIMIA

OKSIDAN
Sumber Oksidan
Oksidan yang dapat me-rusak sel berasal dari berbagai
sumber, yaitu :
yang berasal dari tubuh sendiri, yaitu senyawa-senyawa
yang sebenarnya berasal dari proses-proses biologik normal
(fisiologis), namun oleh suatu sebab terdapat dalam jumlah
besar
yang berasal dari proses-proses peradangan.
yang berasal dari luar tubuh, seperti misalnya obat-obatan
dan senyawa pencemar (polutant)
yang berasal dari akibat radiasi

FAUZYIA/201339001/KIMIA

OKSIDAN
Berasal Dari Dalam Tubuh (Endogen)
Berasal dari proses biologis normal namun terdapat dalam
jumlah yang berlebihan. Contoh: metabolisme asam
arakidonat melalui biosintesis eikasonoid, dan
metabolisme xantin oleh xantin oksidase.
Berasal Dari Luar Tubuh (Eksogen)
Berasal dari lingkungan, misalnya radiasi, asap rokok,
makanan olahan,senyawa pencemar lingkungan,obatobatan, dan olahraga yang berelebihan.

FAUZYIA/201339001/KIMIA

OKSIDAN
Konsumsi lemak berlebihan khusunya lemak tak jenuh
sangat berpotensi untuk menimbulkan radikal bebas
dimana lemak tak jenuh mudah sekali dioksidasi atau
terserang oleh radikal hidroksil membentuk radikal lipid
peroksida.
Oksigen yang berlebihan saat beraktivitas masuk lewat
pernafasan lalu menyebabkan reaksi yang kompleks
dalam tubuh dan menghasilkan produk sampingan
berupa radikal bebas atau muncul dalam metabolisme
normal lipid.

FAUZYIA/201339001/KIMIA

OKSIDAN
Adanya asap rokok,pembakaran tidak sempurna dari
kendaraan bermotor,bahan pencemar,radiasi
matahari,dan radiasi kosmis juga menyebabkan
terbentuknya radikal bebas dan menimbulkan rangkaian
proses oksidasi. Zat kimia memproduksi oksigen radikal
dalam sel yaitu insektisida, senyawa klorin yaitu
trihalomethan (dioksin),senyawa nitrogen oksida,metil
merkuri,senyawa Mn2+ dan Cd2+,senyawa bakterisidal dari
fenilhidrazid (obat TBC),kloramfenikol,dan obat anti kanker
seperti antrasiklin dan bleomycin.

FAUZYIA/201339001/KIMIA

OKSIDAN
Sinar UV dari kerusakan lapisan ozon oleh gas CFC bisa
mengeluarkan oksigen radikal. Radiasi lainnya misalnya
sinar X juga dapat mematikan sel dengan merusak
membran sel dan menyebabkan perdangan intraseluler
hingga sel menjadi lisis, merusak pasangan basa secara
tidak langsung, sehingga terjadi gangguan replikasi atau
transkripsi DNA yang berakibat pada penyakit kanker. Sel
yang rentan terhadap radiasi diantaranya saluran epitel
pada saluran pencernaan, sel integumen (kulit dan
rambut),dan sel sumsum tulang untuk pembentukan sel
darah dengan efek samping yaitu inflamasi
kulit,muntah,pusing akibat gastrointestinal,anemia,dan
kanker.

FAUZYIA/201339001/KIMIA

OKSIDAN
Dampak Negatif
DNA dan RNA:Radikal bebas memutus cincin
deoksiribosa,menyebabkan kerusakan basa,terjadi mutasi,
kesalahan translasi, dan menghambat sintesis protein.
Protein:terjadi agregasi ,crosslinking,
fragmentasi,modifikasi gugus thiol menyebakan
perubahan transpor ion, peningkatan influks kalsium, dan
pengubahan aktivitas enzim.Oksidan dapat merusak
protein karena dapat mengadakan reaksi dengan asamasam amino yang menyusun protein tersebut.

FAUZYIA/201339001/KIMIA

OKSIDAN
Lipid :Radikal bebas (oksidan) dapat mengakibatkan lipid
kehilangan ketidakjenuhan membentuk metabolit yang
reaktif yang mengubah fluiditas,permeabilitas
membran,dan mempengaruhi enzim yang terikat
membran. Lipid tak jenuh merupakan target yang paling
rentan karena banyak mengandung ikatan rangkap.
Peristiwa ini dikenal dengan proses peroksidasi lemak.

FAUZYIA/201339001/KIMIA

OKSIDAN
Dampak Positif
Oksidan menimbulkan banyak kerugian, tetapi justru dampak
negatif ini dimanfaatkan oleh tubuh untuk melawan serbuan
organisma patogen.
Untuk menghadapi serangan dari luar ini, alam (atau Sang
Pencipta) telah menyediakan sel-sel khusus yang disebut sel-sel
radang (inflamatory cells ) seperti granulosit, monosit dan
makrofag, yang dapat menghasilkan oksidan seperti H 2O2, O2,
OH, ClO dan O2.Namun harap diingat bahwa oksidan-oksidan
tersebut selain dapat menghancurkan mikroorganisma dapat
pula merusak sel-sel jaringan tubuh sehingga sehingga apabila
terjadi keradangan hebat yang melibatkan banyak sel radang,
kerusakan jaringan tak dapat dihindarkan.

FAUZYIA/201339001/KIMIA

RADIKAL BEBAS
Pada proses metabolisme normal, tubuh
memproduksi partikel kecil dengan tenaga
besar disebut sebagai radikal bebas. Radikal
bebas dapat mengganggu produksi DNA,
lapisan lipid pada dinding sel, mempengaruhi
pembuluh darah, dan produksi prostglandin.

Definisi
Radikal bebas (Bahasa Latin: radicalis) adalah
molekul yang mempunyai sekelompok atom
dengan elektron yang tidak berpasangan.
Adanya elektron tidak berpasangan ini,
menyebabkan radikal bebas secara kimiawi
menjadi sangat aktif. Radikal bebas dapat
bermuatan positif (kation), negatif (anion),
atau tidak bermuatan.

Sifat-sifat radikal bebas


Sifat dari radikal bebas dapat dijelaskan
melalui contoh molekul air (H2O). Bila
terdapat sumber energi yang cukup besar,
misalnya radiasi, molekul air dapat
mengalami pembelahan homolitik
(homolytical cleavage) :

Molekul air dapat pula mengalami pembelahan jenis


lain, yaitu pembelahan heterolitik (heterolytical
cleavage)
Elektron yang tak berpasangan cenderung untuk
membentuk pasangan, dan ini terjadi dengan menarik
elektron dari senyawa lain sehingga terbentuk radikal
baru:

Dari contoh diatas jelaslah bahwa radikal bebas


memiliki dua sifat, yaitu:
1. Reaktivitas tinggi, karena kecenderungan
menarik elektron.
2. Dapat mengubah suatu molekul menjadi suatu
radikal.

Radikal bebas lebih berbahaya dibanding


dengan oksidan yang bukan radikal. Hal ini
disebabkan oleh kedua sifat radikal bebas
diatas, yaitu reaktifitas yang tinggi dan
kecenderungannya membentuk radikal baru,
yang pada gilirannya apabila menjumpai
molekul lain akan membentuk radikal baru
lagi, sehingga terjadilah rantai reaksi (chain
reaction). Rantai reaksi tersebut baru berhenti
apabila radikal bebas tersebut dapat diredam
(quenched).

Sumber-sumber
radikal bebas
1. Endogen
a. Autoksidasi

2. Eksogen

B. Oksidasi
enzimatik

A. Obat-obatan

C. Respiratory
burst

C. Asap rokok

B. Radiasi

Mekanisme Kerja
Mekanisme terbentuknya radikal bebas
dapat dimulai oleh banyak hal, baik yang
bersifat endogen maupun eksogen. Reaksi
selanjutnya adalah peroksidasi lipid
membran dan sitosol yang mengakibatkan
terjadinya serangkaian reduksi asam
lemak sehingga terjadi kerusakan
membran dan organel sel.

Seluruh reaksi radikal bebas dapat


dijabarkan menjadi 3 (tiga) tahap,
yaitu:
1. Tahap inisiasi
2. Tahap propagasi
3. Tahap terminasi

1. Tahap Inisiasi

2. Tahap Propagasi

3. Tahap terminasi

Dampak negatif
Banyak teori pada proses penuaan, radikal bebas
merupakan salah satu aspek penyebab penuaan sel
yang ditandai dengan penimbunan pigmen
lipofusin intrasel terutama pada jantung, hati dan
otak. Pigmen ini berasal dari hasil peroksidasi
polilipid tak jenuh membran seluler dalam jangka
waktu yang lama dan menyebabkan akumulasi
radikal bebas yang terbentuk secara fisiologik dan
merupakan hasil reaksi agen eksogen.

Mekanisme pertahanan tubuh


Suatu garis pertahanan yang penting adalah sistem enzim yang
bersifat protektif atas radikal bebas seperti superoksida dismutase
R (SOD), katalase, glutathion synthetase, glucose-6-phosphate
dehydrogenase dan glutathion peroxidase.
Dengan demikian secara umum dapat disimpulkan tahapan reaksi
jejas sel oleh radikal bebas adalah inisiasi (permulaan
terbentuknya radikal bebas), propagasi (serangkaian reaksi yang
berkembang atas timbulnya radikal bebas-transfer atau
penambahan atom, dan terminasi (inaktivasi radikal bebas oleh
antioksidan endogen atau eksogen maupun enzim superoksida
dismutase).

ANTIOKSIDAN
PENGERTIAN
KIMIA
antioksidan adalah senyawa kimia
yang dapat menyumbangkan satu atau lebih
electron kepada radikal bebassehingga dapat
dikatakan bahwa antioksidan dapat menghambat
reaksi oksidasi.
BIOLOGI
antioksidan merupakan senyawa
yang dapat mencegah ataupun menunda
terbentuknya reaksi radikal bebas .

SEJARAH

Antioksidan pertama kali dikenal oleh


masyarakat umum pada tahun 1990-an, hal
ini bermula ketika para ilmuwan mulai
menyadari bahwa radikal bebas berperan
tahap penyumbatan arteri, dan menyebabkan
atrosklerosis dan kanker, serta sejumlah
penyakit kronis lainnya.

Didalam tubuh antioksidan diperlukan untuk menetralisir


radikal bebas dan juga mencegah kerusakan yang
ditimbulkan oleh radikal bebas terhadap sel proteinlemak
serta proses-prose biologis didalam tubuh.
Antioksidan dihasilkan didalam tubuh. Namun jumlah yang
dihasilkan tidak mencukupi untuk melawan radikal bebas
didalam tubuholeh sebab itu disarankan untuk menambah
asupan antioksidan dari luar. Antioksidan banyak terdapat
pada sayuranbuah-buahanpadi-padianlidah buayasusu
yang diperkaya antioksidan .

antioksidan yang berasal dari luar dapat


berupa enzim yang terdapat dalam tubuh
seperti superoksida dismutase glutation
peroksidasedan katalase . selain itu terdapat
juga senyawa antioksidan non-enzim.
Antioksidan ini dapat diperoleh dari asupan
makanan berupa antioksidan alami maupun
sintetik.

SUMBER ANTIOKSIDAN ZAT


GIZI PADA BAHAN PANGAN
Jenis Antioksidan

Vitamin E (tokoferol)
Vitamin C(Asam Askorbat)
Vitamin B2(Riboflavin)
Seng (Zinc)
Vitamin A dan karotenoid
Selenium (Se)
Protein

Bahan Pangan

Biji bunga mataharibiji-bijian yang


mengandung kadar minyak tinggikacangkacangansusudan hasil olahan susu
Buah-buahandan sayur-sayuran
susuhasil olahan
susudagingikantelurserealkacangkacangan
dagingikansusuudanghasil olahan susu
mentegamargarinbuah-buahan warna
kuningsayur-sayuran hijau
serealdagingikan (kadar dalam maknan
tergantung pada kosentrasi Se dalam tanah)
Ovalbumin dalam telurgliadin dalam
gandum

SUMBER ANTIOKSIDAN ZAT NON


GIZI PADA BAHAN PANGAN
Jenis Antioksidan

Biogenik amin
Senyawa Fenol :
- Tirosolhidroksitirosol
- Vanilinasam vanilat
- Timol
- Karpakrol
- Gingerol
- Zingeron
Senyawa Polifenol :
Flavanoid
Flavon flavanol
Heterosida flavonoat
Kalkon auron
Biflavanoid
Tanin :
Asam galat asam elagat
Protoasianidol
Komponen tetrapirolik:
Klorofil
Virofeofitin

Contoh Bahan Pangan

Antioksidan berdasarkan fungsi amin dan fenol contohnya


terdapat dalam keju
Minyak olive
Panili
Minyak atsiri dari thyme
Minyak Thyme
Minyak Jahe
Jahe
Efektivitas sebagai antioksidan tergantung pada jumlah dan
OHsenyawa polifenol banyak terdapat pada sayuran daun
Banyak terdapat dalam teh sayuran dan buah-buahan
Antioksidan sinarbanyak terdapat dalam sayursayuran(hijau) dan ganggang

KLASIFIKASI
Berdasarkan jenisnya
1) Antioksidan Enzimatis merupakan antioksidan
endogenus. Yang termasuk didalam entioksidan ini ialah
enzim superoksida dismutase (SOD) katalase glutation
peroksidase serta glutation reduktase
2) Antioksidan Non- Enzimatis disebut juga antioksidan
eksogenus. Antioksidan jenis ini dapat diperoleh dari
sayuranbuah-buahan dan rempah-rempah (meliputi :
Vitamin C Vitamin Ekarotenflafanoidisoflavonflafonantosianindll).

Berdasarkan

sumbernya

1) Antioksidan Sintetik jenis antioksidan ini ialah : Butil


Hidroksi Anisol(BHA)Butil Hidroksi Toluen(BHT) Propil
Galat (PG)dan Tert-Butil Hidroksi Quinon(TBHQ).
2) Antioksidan Alami jenis antioksidan ini dapat berasal dari
senyawa antioksidan yang sudah ada dari satu atau dua
komponen makan. Senyawa antioksidan alami umumnya
merupakan kelompok senyawa fenolik atau polifenol yang
merupakan golongan flavanoid,turunan asam sinamat,kumarin ,
tokoferol,dan asam organic polifungsional ( Pratt-Hudson,
1990).

Berdasarkan mekanisme kerjanya antioksidan dibagi menjadi


3 kelompok yaitu :
1) Antioksidan Primer antioksidan ini berfungsi untuk
mencegah terbentuknya radikal bebas yang baru dengan
cara mengubah radikal bebas yang ada menjadi molekulmolekul yang jumlahnya berkurang pada saat sebelum
bereaksi. Antioksidan jenis ini terdapat didalam tubuh yang
dikenal sebagai enzim superoksida dismutase.
2) Antioksidan Sekunder antioksidan ini berfungsi untuk
menangkap radikal bebas serta mencegah terjadinya reaksi
berantai. Antioksidan jenis ini yaitu vitamin E vitamin C
dan betakaroten yang dapat diperoleh dari buah-buahan.

3) Antioksidan Tersier antioksidan ini berfungsi untuk


memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak akibat
radikal bebas. Yang temasuk dalam antioksidan jenis ini
umumnya adalah jenis enzim .
) Berdasarkan mekanisme pencegahan dampak negative
oksidan
1) Anti-oksidan pencegah , antioksidan ini bertujuan untuk
mencegah terjadinya reaksi pembentukan radikal
hidroksil, yang merupakan radikal paling berbahaya.
Jenis antioksidan ini menggunakan komponen-komponen
seperti logam transisi (Fe atau Cu) H2O2, dan O2- untuk
mencegah terjadinya pembentukan radikal hidroksil.

2) Antioksidan pemutus reaksi rantai, antioksidan ini


berperan dalam reaksi pemutusan reaksi rantai dengan
melibatkan senyawa-senyawa seperti Vitamin C ,
Vitamin E, -karoten, dan juga senyawa glutation dan
sistein.
Umumnya , senyawa antioksidan alami diperoleh dari hasil
isolasi tumbuhan yang dapat dikonsumsi oleh makhluk
hidup, namun tidak semua senyawa antioksidan dapat
diperoleh dari bagian tumbuhan yang dapat dikonsumsi.
Senyawa antioksidan alami banyak tersebar pada
beberapa bagian tanaman seperti akar, batang, daun,
buah dan bunga. Sampai saat ini telah ditemukan kurang
lebih sekitar 400 spesies tanaman yang dapat dimakan.

MEKANISME KERJA ANTIOKSIDAN

Inisiasi

: R* + AH RH + A*

Radikal lipid
Propagasi

: ROO* + AH

ROOH + A*

Sumber Antioksidan

Antioksidan umumnya banyak terdapat pada makanan yang


mengandung sumber nabati, banyak ditemui pada buahbuahan dan sayuran , serta makanan lainnya seperti bijibijian, daging, unggas dan ikan.

Antosianin : terung , anggur, dan berry


-karoten : mangga, labu, wortel, apricot dan bayam
Katekin : anggur merah dan the
Tembaga : seafood, daging tanpa lemak, susu dan kacang-kacangan
Kriptosantin : capsicum merah , labu dan mangga
Flavanoid : teh, the hijau, jeruk,anggur merah, bawang merah, & bawang putih
Indoles : brokoli, kubis, kembang kol
Sulfur allumium : daun bawang, bawang merah dan bawang putih
Selenium : makanan laut, jeroan, daging tanpa lemak, dan biji-bijian
Lignin : biji wijen, dedak, wholegrain dan sayuran
Lutein : sayur berdaun hijau (mis: bayam, kangkung) dan jagung
Likopen : tomat, jeruk dan semangka
Isoflavanoid : kedelai, tahu, kacang polong & susu
Mangan : seafood, daging tanpa lemak, susu dan kacang-kacangan
Polifenol : thyme dan oregano
Vitamin A : hati, ubi jalar, wortel, susu dan kuning telur
Vitamin C : jeruk, blackcurrant, kiwi, mangga, brokoli, bayam, paprika & strawberry
Vitamin E : minyak nabati, alpukat, kacangan, biji-bijian dan wholegrain
Zoochemical : daging merah, jeroan dan ikan

MANFAAT ANTIOKSIDAN
Menangkal radikal bebas
Mencegah berbagai penyakit
Mencegah penuaan dini
Mencegah kerusakan sel
Baik untuk kesehatan kulit

Anda mungkin juga menyukai