untuk menetapkan ada tidaknya anomali (maloklusi). Diagnosis merupakan suatu langkah dalam
bidang ortodonti sebelum merencanakan perawatan ortodonti. Moyer (1973) menyatakan bahwa
diagnosis ortodonti adalah perkiraan yang sistematik, bersifat sementara, akurat dan ditujukan
pada 2 hal, yaitu klasifikasi dan perencanaan tindakan berikutnya (Pambudi, 2013).
(Rahardjo P. Diagnosis ortodonti. Edisi 1. Surabaya: Airlangga University Press; 2013. h.1-2).
(Moyer
RE. Handbook
of
Ortodintics.
3 ed Chicago :
Perawatan ortodontik merupakan suatu faktor penting dalam pemeliharaan gigi, mulut, kesehatan
umum, fungsi pengunyahan, dan estetik wajah. Tujuan umum perawatan ortodontik yaitu untuk
meningkatkan fungsi gigi dan rahang serta meningkatkan estetik dentofasial. Tujuan utama
perawatan ortodonti adalah suatu penciptaan hubungan-hubungan oklusal sebaik mungkin dalam
lengkung gigi yang fungsional serta perbaikan kerangka estetika wajah dalam sistem
stomatognatik yang dapat memberikan stabilitas melalui fungsi kunyah, fungsi bicara dan
penampilan yang baik dari hasil akhirnya.
Tujuan perawatan ortodontik sedini mungkin, dalam periode geligi campuran adalah
memperbaiki adanya kelainan dentofasial sebelum erupsi gigi tetap keluar semua (kecuali molar
ke-3 tetap). Dengan terapi ortodonti pada usia muda, diharapkan bahwa perawatan orto yang
kompleks dapat dikurangi atau dihindari sehingga dapat mengoptimalkan pertumbuhan gigi dan
tulang sebelum gigi permanen erupsi .
Barrer GH. Delaying treatment until the permanent dentition-Why and When. Dent. Clint. North.
Am, 1968 : 541-7
Olmez S, Dogan S. Comparison of the arch form and dimensions in various malocclusions. Open
Journal of Stomatology. 2011; 1: 158-164.