Anda di halaman 1dari 12

PEMBUATAN PETA KONTUR

MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ARCGIS 10.2

Ringkasan
Garis kontur adalah garis khayal di lapangan yang menghubungkan titik
dengan ketinggian yang sama atau garis kontur adalah garis kontinyu di atas peta
yang memperlihatkan titik-titik di atas peta dengan ketinggian yang sama. Nama
lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis tinggi horizontal.
Garis-garis kontur merupakan cara yang banyak dilakukan untuk melukiskan
bentuk permukaan tanah dan ketinggian pada peta, karena memberikan ketelitian
yang lebih baik. Cara lain untuk melukiskan bentuk permukaan tanah yaitu dengan
cara hachures dan shading. Pengambaran Peta kontur banyak dilakukan dengan
berbagai cara dari cara manual hingga berbasis digital atau dengan perangkat lunak
komputer. Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi teknik
pemetaan salah satunya pembuatan peta kontur juga mengalami kemajuan yang
sangat pesat, Misalnya dahulu Pengambaran peta kontur masih menggunakan kertas
rapido,pensil bujur dll. dan itu pun membutuhkan waktu dan biaya yang sangat
mahal untuk memperoleh data dari lapangan.Untuk itu saya mengajak para peneliti
untuk pengambaran peta kontur menggunakan perangkat lunak komputer salah
satunya adalah ArcGIS 10.2 yaitu salah satu perangkat lunak yang dikembangkan
oleh ESRI (Enviroment Science dan Research) yang merupakan kombinasi fungsi
fungsi dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop,server
dan GIS berbasis web. software ini dirilis oleh ESRI pada tahun 2000. Pembuatan
peta kontur menggunakan perangkat lunak ArcGIS 10.2 ini pasti ada keuntungan
dan kekurangannya salah satu keuntungannya adalah :
a. Menghemat waktu tenaga dan biaya.
b. Dapat menjangkau lebih luas karena data yang dihasilkan dengan bantuan
google earth.
c. Kemungkinan terjadi keslahan kecil.
d. Apabila jumlah data yang banyak,pemrosesan, dan pengolahan data dapat
dilakukan dengan lebih cepat dan akurat.
Kata kunci :Peta kontur dan perangkat lunak ArcGIS 10.2

A. Latar belakang
Masa pembangunan dewasa ini, ketersediaan peta menjadi suatu hal yang tidak
dapat ditinggalkan, terlebih untuk pembangunan fisik. Sebagaimana kemajuan di
bidang ilmu teknologi yang demikian pesat, teknik pemetaan pun sudah sedemikian
berkembang, baik dalam hal teknik pengumpulan data maupun proses pengolahan
dan penyajian baik secara spasial maupun sistem informasi kebumian lainnya.
Pemetaan teristris adalah proses pemetaan yang pengukurannya langsung dilakukan
di permukaan bumi dengan peralatan tertentu. Teknik pemetaan mengalami
perkembangan sesuai dengan berkembangnya ilmu dan teknologi. Dengan
perkembangan peralatan ukur tanah secara elektronis, maka proses pengukuran
menjadi semakin cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Setiap teknik
mempunyai

kelebihan

dan

kekurangan

masing-masing,

sehingga

dalam

pemilihannya sangat bergantung dengan tujuan pemetaan, tingkat kerincian obyek


yang harus disajikan, serta cakupan wilayah yang akan dipetakan. Agar pengukuran
dapat diwujudkan dalam bentuk peta, setelah semua data dihitung, meliputi
perhitungan koordinat (x;y), titik-titik kerangka pemetaan (poligon), perhitungan
ketinggian titik-titik poligon (z), sudut arah dan jarak titik-titik detil serta
ketinggiannya. Langkah selanjutnya penggambaran dengan garis kontur
menggunakan perangkat lunak ArcGIS 10.2 dengan menggunakan perangkat lunak
komputer ini sangat membantu menghemat biaya tenaga dan waktu (efisien).
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik yang mempunyai
ketinggian yang sama. Beda kontur dalam penggambaran tergantung dari skala
yang telah ditentukan. Dari bilangan skala tersebut selanjutnya dapat digamabar
atau dibuat peta. Penggambaran garis kontur hanya boleh dilakukan dengan
melakukan interpolasi antara dua buah titik detail saja. Pemulihan nilai ketinggian
garis kontur untuk penggambaran diambil bertahap untuk disesuaikan dengan
kelipatan beda kontur sesuai interval kontur, karena interval kontur merupakan
jarak antara dua kontur yang berbeda .

B. Perumusan masalah
Berdasarkan uraian dan latar belakang masalah yang telah dikemukakan
didepan maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan antara lain :
a. Bagaimana cara mendapatkan kordinat titik (x,y) serta ketinggiannya (z)
b. Bagaimana cara pembuatan peta kontur melalui perangkat lunak ArcGIS
10.2
C. Batasan masalah
Data yang diperoleh untuk membuatan peta kontur ini didapat dari :
a. Perolehan data titik koordinat (x,y) serta ketinggian (z) didapat dari
google earth (dari format kmz diubah menjadi kml)
b. Pengupdatetan data menggunakan perangkat lunak Tcx Converter
(www.tcxconverter.com)
c. Microsoft Excel digunakan untuk mengolah data data yang yang siap
dimasukan ke dalam perangkat lunak Arcgis 10.2
d. Pengambaran peta kontur menggunakan Perangkat lunak Arcgis 10.2
(www.esri.com)
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang berjudul Pembuatan Peta Kontur
Menggunakan perangkat lunak Arcgis 10.2 adalah ;
1. Menghasilkan data yang lebih

teliti

atau baik dari pada dari

pengambilan data secara manual.


2. Memudahkan untuk menjangkau semua wilayah.
3. Untuk menghemat biaya, waktu dan tenaga.
4. Memudahkan perencanaan pembangunan.

E. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan ilmu pengetahuan
secara umum berkaitan dengan teknik pemetaan.Terutama pada kemajuan teknologi
saat ini kecepatan, keletitian dan biaya sangat mempengaruhi proses pelaksanaanya.
Perangkat lunak Arcgis 10.2 buatan esri ,sangat membantu peneliti untuk
menghemat biaya waktu dan tenaga.

F. KAJIAN PUSTAKA
Beberapa metode penarikan garis kontur, antara lain metode langsung, yaitu :
titik-titik yang sama tinggi di lapangan secara langsung oleh alat penyipat datar,
rambu ukur, dan patok-patok yang jumlahnya banyak. Cara ini kurang praktis dan
membutuhkan waktu yang banyak di lapangan. Metode tidak langsung, yaitu
digambar atas dasar ketelitian detail hasil plotting yang tidak merupakan kelipatan
dari interval kontur yang diperlukan, sehingga diperlukan penentuan posisi titiktitik yang mempunyai ketinggian kelipatan dari interval kontur. (Basuki 2006)
Menurut Basuki (2006), metode tidak langsung dapat dilakukan dengan metode
matematis dengan menggunakan interpolasi linier, interpolasi yang sebanding
dengan jaraknya. Perhitungannya sangat tepat dan diperlukan alat bantu hitung
kalkulator. Metode semi segitiga menggunakan mistar segitiga dengan ada angka
pembagian sampai millimeter atau alat interpolasi radialgraph yang terbuat dari
kertas transparan. Metode grafis digunakan untuk peta-peta skala menengah dan
kecil. Cara metode ini memberi angka ketinggian pada setiap garis kontur dan setiap
lima buah kontur atau angka kelipatan tertentu garis kontur dibuat agak tebal. Untuk
menghindari kesalahan morfologi dari garis kontur, distribusi dari detail ketinggian
harus disesuaikan dengan kondisi topografi medan dan skala peta yang dibuat.
Apabila medan bergelombang, maka untuk medan yang beda tingginya lebih besar
daripada besarnya kontur interval harus diukur, namun pada medan kemiringannya
seragam cukup diukur pada awal dan akhir kemiringan tersebut walaupun jaraknya
cukup jauh.

Garis kontur mempunyai arti yang penting bagi perencanaan rekayasa, karena
dari peta kontur dapat direncanakan, antara lain : penentuan rute, saluran irigasi,
bentuk irisan, tampang pada arah yang dikehendaki, gambar isometrik dari
galian/timbunan, besar volume galian/timbunan, penentuan batas genangan pada
waduk, dan arah drainase. (Basuki 2006)
Agar pengukuran dapat diwujudkan dalam bentuk peta, setelah semua data di
lapangan dihitung, meliputi perhitungan koordinat (x,y), titik-titik kerangka
pemetaan (poligon), perhitungan ketinggian titik-titik poligon dari pengukuran sipat
datar, penarikan garis-garis kontur, dan editing. (Basuki 2006)
Kesalahan yang terjadi pada saat penggambaran peta adalah kesalahan plotting
titik kontrol, ketelitian yang diisyaratkan sebesar 0,1 mm. Ketelitian penggambaran
peta yang disebabkan oleh alat-alat penggambaran diusahakan tidak melebihi 0,2
mm. (Basuki 2006)
Pengukuran detil merupakan pekerjaan dimana posisi bentuk-bentuk
planimetris dan garis-garis kontur berdasarkan pada titik-titik kontol tertentu.
Gambar detil dibuat disekitar titik-titik kontrol tertentu. Gambar detil dibuat di
sekitar titik-titik kontrol pembantu, yang akhirnya pengukuran detail dari gambar
tersebut. (Basuki 2006)
Bentuk permukaan tanah dapat dinyatakan dengan susunan garis-garis lengkung
horizontal dengan interval tinggi tertentu. Elevasi lapangan dapat diukur dengan
garis-garis lengkung horizontal. Peta-peta topografi mempunyai ketinggian garisgaris lengkung horizontal yang sama disebut jarak antara garis-garis lengkung
horizontal. (Sastrodarsono, 2005)

G. METODE PENELITIAN
Dalam

penelitian

dengan

metode

eksperimen

ini

bertujuan

untuk

mengetahui data koordinat (x,y) dan ketinggian (z) dari internet yaitu melalui
google earth tanpa kita harus kelapangan.

a. Waktu dan Tempat


Adapun penelitian yang berjudul Pembuatan Peta Kontur Menggunakan
perangkat lunak Arcgis 10.2 dilaksanakan pada hari Senin, 12 April 2016, pukul
08.00 wib sampai dengan selesai, di Jurusan teknik sipil dan perencanaan fakultas
teknik Universitas Negeri Yogyakarta,melalui google earth.

b. Bahan dan Alat


Adapun bahan yang digunakan untuk membuat peta kontur adalah:
1. Buku panduan mahasiwa sebagai bahan bacaan mahasiswa dalam
mempelajari teknik pemetaan .
2. Data pembuatan kontur sebagai objek untuk dihitung dan dimasukkan ke
dalam Microsoft excel.
3. Perangkat lunak google earth sebagai media untuk memperoleh data
melalui internet.
4. Perangkat lunak tcx converter sebagai media mengupdate data dari google
earth.
5. Perangkat lunak Microsoft excel untuk mengolah data yang siap untuk
membuat peta kontur melalui Arcgis 10.2
6. Perangkat lunak Arcgis 10.2 sebagai media untuk gambar peta konturnya.
Adapun alat yang digunakan untuk membuat peta kontur adalah:
1. Komputer
2. Perangkat lunak :
a. google earth
b. Tcx converter
c. Microsoft excel
d. Arcgis 10.2

c. Teknik pengumpulan data


Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara mengamati data titik koordinat
(x,y) dan ketinggian (z) melalui perangkat lunak google earth pada lokasi yang telah
ditentukan.

d. Alur penelitian
Persiapan
Kajian Pustaka

Alat dan Bahan

Pencarian Data
Penyimpanan
Pengolahan
Penyusunan laporan
Selesai

DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Slamet. 2006. Geometry ground.
Yogyakarta : Gadja Mada University Press.
Sastrodarsono,Suyono. 2005. Topography measurement and mapping techniques.
Jakarta : Pradnya Paramita.
Badan Pertahanan Nasional Republik Indonesia (BPN RI) 2006.
Mapping of soil, especially topographic mapping.
Eko Budiyanto. 2010. ArcView geographic GIS
Yogyakarta :Andi Offset.
Aini. 2009. Geographic information systems understanding and application.
Yogyakarta : STIMIKAMIKOM.
Karen k, 2008. Encyclopedia of Geographic Information Science.

LAMPIRAN

Gambar 1.1 Pencarian data melalui google earth

Gambar 1.2 Mengupdate data dari google earth ke excel

Gambar 1.3 Datanya diolah kedalam excel

Gambar 1.4 Program sedang dibuka

Gambar 1.5 Tampilan lembaran Baru

Gambar 1.6 Hasil Pembuatan peta kontur

Gambar 1.7 Meteran

Gambar 1.8 Rambu ukur

Gambar 1.9 Pesawat waterpass

Gambar 2.0 Pesawat waterpass

Anda mungkin juga menyukai