Anda di halaman 1dari 24

GETARAN PADA PEGAS

(laporan praktikum fisika dasar II)


OLEH
DIAN ROMADHONI .A
911050025

FAKULTAS TARBIYAH
IAIN RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN
2010
1

LEMBAR PENGESAHAN
Judul Percobaan

: Getaran pada pegas

Tanggal Percobaan

: 30 juni 2010

Tempat Percobaan

: Lab fisika dasar

Nama

: Dian romadhoni A

Kelompok

:3

Fakultas

:Tarbiyah

(9111050025)

Bandar Lampung 30 Juni2010


Pembimbing

Romadhon
0811100008

GETARAN PADA PEGAS


Oleh:
Dian tomadhoni a
ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan getaran pada pegas yang bertujuan untuk memahami
hubunagn antara periode getar dan pertambahan panjang, masa beban(m) dan
konstanta pegas(k).
Pada percobaan getaran pada pegas ini, dilakukan dengan 2 kali percobaan yang
menggunakan pegas yang mempunyai konstanta berbeda, pada percobaan yang
menggunakan pegas A, diberi beban sebesar 50 gr, sebelum dilakukan percobaan,
terkebih dahulu dicari L0 yaitu panjang mula-mula pegas, setelah itu, pegas
tersebut diberi beban sebesar 50 gr, maka L 1 dapat dicari, setelah L1 diketahui,
pegas tersebut diberi simpngan sebesar 1cm, maka dengan diberi simpangan
tersebut, dapat dicari periode getaran selama 10 kali benda berayun pada titik
setimbangnya. setelah dilakukan percobaan dengan simpangan 1 cm, Selanjutnya
dilakukan

percobaan

dengan

menggunakan

simpangan

2cm,

posedur

percobaannya pun sama dengan sebelumnya. Setelah semua sudah diketahui nilainilanya, maka percobaan pun dilanjutkan dengan menggunakan beban 100 gr, ban
150 gram, porosedur percobaannya pun sama dengan yang sudah dipraktikan pada
beban 50 gram. Setelah semua sudah selesai, maka tahap yang kedua yaitu
menggunakan pegas B yang digantung beban sebesar 50 gr, prosedur percobaanya
pun sma dengan percobaan yang sudah dilakukan di pegas A. dari percobaan yang
telah dilakukan dapat diperoleh nilai sebagai berikut: pada pegas A yang
mengggunakan beban 50 gr, saat diberi simpangan 1cm dengan getaran 10 kali,
diperoleh t = 6 dan T = 0,6.dan di simpangan 2cm t =6 dan T = 0,6 Selanjutnya
dengan menggunakan beban 100 gr saat simpangan 1cm dengan getran 10 kali,
diperoleh t = 7 dan T = 0,7. dan di simpanagn 2cm t =7,5 dan T = 0,75 selanjutnya

mengggunakan beban 150 gr, saat diberi simpangan 1cm dengan getaran 10 kali,
diperoleh t = 9,5dan T = 0,95.dan di simpangan 2cm t =10 dan T = 1 pada pegas B
yang mengggunakan beban 50 gr, saat diberi simpangan 1cm dengan getaran 10
kali, diperoleh t = 5 dan T = 0,55.dan di simpangan 2cm t =5 dan T = 0,55
Selanjutnya dengan menggunakan beban 100 gr saat simpangan 1cm dengan
getran 10 kali, diperoleh t = 7 dan T = 0,7. dan di simpanagn 2cm t =7, dan T =
0,7 selanjutnya mengggunakan beban 150 gr, saat diberi simpangan 1cm dengan
getaran 10 kali, diperoleh t = 8dan T = 0,8.dan di simpangan 2cm t =8 dan T = 0,8

DAFTAR ISI
Judul...............................................................................................

Lembar pengesahan ......................................................................

Abstrak...........................................................................................

Daftar isi........................................................................................

I. PENDAHULUAN......................................................................

A.Latar belakang..................................................................

B. Tujuan percobaan.............................................................

II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................

III.PORSEDUR PERCOBAAN....................................................

14

A.alat dan bahan...................................................................

14

B. Prosedur percobaan..........................................................

14

IV. HASIL PENGAMATAN..........................................................

15

A.Data hasl pengamatan.......................................................

15

B. Pembahasan.....................................................................

15

V. KESIMPULAN.........................................................................

18

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................

19

LAMPIRAN

I PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak benda yang bergetar. Senar gitar
yang sering anda main atau dimainkan oleh gitaris group band musik terkenal
yang kadang membuat anda menjerit histeris bahkan sampai menangis tersedusedu, getaran garpu tala, getaran mobil ketika mesinnya dinyalakan atau ketika
mobil mencium mobil lainnya hingga penumpangnya babak belur. Ingat juga
ketika anda tertawa terpingkal-pingkal tubuh anda juga bergetar, demikian juga
rumah anda yang bergetar dasyat hingga ambruk ketika terjadi gempa bumi.
Sangat banyak contoh getaran dalam kehidupan kita, sehingga jika disebutkan
satu persatu maka tentu sangat melelahkan. Silahkan dipikirkan sendiri contoh
lainnya. Getaran dan gelombang merupakan dua hal yang saling berkaitan.
Gelombang, baik itu gelombang air laut, gelombang gempa bumi, gelombang
suara yang merambat di udara; semuanya bersumber pada getaran. Dengan kata
lain, getaran adalah penyebab adanya gelombang.
B. Tujuan percobaan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk memahami hubunagn antara periode
getar dan pertambahan panjang, masa beban(m) dan konstanta pegas(k)

II TINJAUN PUSTAKA
A.Pengertian getaran
Getaran yaitu gerak bolak-balik benda di sekitar suatu titik setimbang dengan
lintasan yang sama secara periodik (berulang dalam rentang waktu yang sama).
Osilasi disebut juga sebagai gerak harmonik (selaras).
Contoh getarn antara lain yaitu:
- bandul jam yang bergerak ke kiri dan ke kanan
- senar gitar yang yang bergetar
- osilasi molekul udara dalam gelombang bunyi
- osilasi medan listrik dan medan magnet dalam gelombang elektromagnetik
Pada dasarnya benda kerja pegas memiliki bahan dan berat yang berbeda beda
kemudian pegas itu sendiri memiliki batas kekuatan maximum sendiri tergantung
pegas itu terbuat dari apa bahannya. Dalam getaran sering dijmpai istilah-siltilah
seperti periode, frekuensi dan lain-lain, periode yaitu waktu yang diperlukan
benda (sistem) untuk melakukan satu osilasi penuh, jadi disini dimaksudkan
apabila benda melakukan satu osilasi penuh akan dibagi dengan waktunya dan
satuannya adalah detik. frekuensi yaitu banyaknya osilasi yang dilakukan oleh
benda ( sistem ) dalam satu satuan waktu kaitannya hampir sama dengan periode
yaitu tiap satu osilasi atau satu langkah penuh akan dibagi dengan waktunya dan
satuannya adalah Hz.
(Mohamad ishaq,menguak rahasia alam dengan fisika,albana, tanggerang, hal
257)

Jika semua pegas memiliki panjang alami sebagaimana tampak pada gambar
dibawah ini.. Ketika sebuah benda dihubungkan ke ujung sebuah pegas, maka
pegas akan meregang (bertambah panjang) sejauh y. Pegas akan mencapai titik
kesetimbangan jika tidak diberikan gaya luar (ditarik atau digoyang), sebagaimana
tampak pada gambar B. Jika beban ditarik ke bawah sejauh y 1 dan dilepaskan ,
benda akan akan bergerak ke B, ke D lalu kembali ke B dan C. Gerakannya terjadi
secara berulang dan periodik

pegas yang dipasang horisontal, di mana pada ujung pegas tersebut dikaitkan
sebuah benda bermassa m. Massa benda kita abaikan, demikian juga dengan gaya
gesekan, sehingga benda meluncur pada permukaan horisontal tanpa hambatan.
Terlebih dahulu kita tetapkan arah positif ke kanan dan arah negatif ke kiri. Setiap
pegas memiliki panjang alami, jika pada pegas tersebut tidak diberikan gaya. Pada
kedaan ini, benda yang dikaitkan pada ujung pegas berada dalam posisi setimbang
(gambar a)

apabila benda ditarik ke kanan sejauh +x (pegas diregangkan), pegas akan


memberikan gaya pemulih pada benda tersebut yang arahnya ke kiri sehingga
benda kembali ke posisi setimbangnya (gambar b).

Sebaliknya, jika benda ditarik ke kiri sejauh -x, pegas juga memberikan gaya
pemulih untuk mengembalikan benda tersebut ke kanan sehingga benda kembali
ke posisi setimbang (gambar c).

Besar gaya pemulih F ternyata berbanding lurus dengan simpangan x dari pegas
yang direntangkan atau ditekan dari posisi setimbang (posisi setimbang ketika x =
0). Secara matematis ditulis :
F = -kx
Persamaan ini sering dikenal sebagai hukum hooke dan dicetuskan oleh paman
Robert Hooke. k adalah konstanta dan x adalah simpangan. Hukum Hooke akurat
jika pegas tidak ditekan sampai kumparan pegas bersentuhan atau diregangkan
sampai batas elastisitas. Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya pemulih alias F

mempunyai arah berlawanan dengan simpangan x. Ketika kita menarik pegas ke


kanan maka x bernilai positif, tetapi arah F ke kiri (berlawanan arah dengan
simpangan x). Sebaliknya jika pegas ditekan, x berarah ke kiri (negatif),
sedangkan gaya F bekerja ke kanan. Jadi gaya F selalu bekeja berlawanan arah
dengan arah simpangan x. k adalah konstanta pegas. Konstanta pegas berkaitan
dengan kaku atau lembut sebuah pegas. Semakin besar konstanta pegas (semakin
kaku sebuah pegas), semakin besar gaya yang diperlukan untuk menekan atau
meregangkan pegas. Sebaliknya semakin lembut sebuah pegas (semakin kecil
konstanta pegas), semakin kecil gaya yang diperlukan untuk meregangkan pegas.
Untuk meregangkan pegas sejauh x, kita akan memberikan gaya luar pada pegas,
yang besarnya sama dengan F = +kx. Pegas dapat bergerak jika terlebih dahulu
diberikan gaya luar. Amati bahwa besarnya gaya bergantung juga pada besar x
(simpangan).

Setelah pegas diregangkan, pegas menarik benda kembali ke posisi setimbang


(x=0). Ketika melewati posisi setimbang, benda bergerak dengan laju yang tinggi
karena telah diberi percepatan oleh gaya pemulih pegas. Ketika bergerak pada
posisi setimbang, gaya pegas = 0, tetapi laju benda maksimum.

10

Karena laju benda maksimum maka benda terus bergerak ke kiri. Gaya pemulih
pegas kembali memperlambat gerakan benda sehingga laju benda perlahan-lahan
menurun dan benda berhenti sejenak ketika berada pada x = -A. Pada titik ini, laju
benda = 0, tetapi gaya pegas bernilai maksimum, di mana arahnya menuju ke
kanan (menuju posisi setimbang).

Benda tersebut bergerak kembali ke kanan menuju titik setimbang karena ditarik
oleh gaya pemulih pegas tadi. Gerakan benda ke kanan dan ke kiri berulang secara
periodik dan simetris antara x = A dan x = -A.

11

Besaran fisika pada Gerak Harmonik Sederhana pada pegas pada dasarnya sama
dengan ayunan sederhana, yakni terdapat periode, frekuensi dan amplitudo. Jarak
x dari posisi setimbang disebut simpangan. Simpangan maksimum atau jarak
terbesar dari titik setimbang disebut amplitudo (A). Satu getaran Gerak Harmonik
Sederhana pada pegas adalah gerak bolak balik lengkap dari titik awal dan
kembali ke titik yang sama. Misalnya jika benda diregangkan ke kanan, maka
benda bergerak mulai dari titik x = 0, menuju titik x = A, kembali lagi ke titik x =
0, lalu bergerak menuju titik x = -A dan kembali ke titik x = 0 . Pada dasarnya
osilasi alias getaran dari pegas yang digantungkan secara vertikal sama dengan
getaran pegas yang diletakan horisontal. Bedanya, pegas yang digantungkan
secara vertikal lebih panjang karena pengaruh gravitasi yang bekerja pada benda.
Mari kita tinjau lebih jauh getaran pada pegas yang digantungkan secara
vertikal

total kedua gaya ini tidak sama dengan nol karena terdapat pertambahan jarak
sejauh x; sehingga gaya pegas bernilai lebih besar dari gaya berat. Karena terdapat
gaya pegas (gaya pemulih) yang berarah ke atas maka benda akan bergerak ke
atas menuju titik setimbang. (sambil lihat gambar di bawah ya).

12

Pada titik setimbang, besar gaya total = 0, tetapi laju gerak benda bernilai
maksimum (v maks), sehingga benda bergerak terus ke atas sejauh -x. Laju gerak
benda perlahan-lahan menurun, sedangkan besar gaya pemulih meningkat dan
mencapai nilai maksimum pada jarak -x. Setelah mencapai jarak -x, gaya pemulih
pegas menggerakan benda kembali lagi ke posisi setimbang (lihat gambar di
bawah). Demikian seterusnya. Benda akan bergerak ke bawah dan ke atas secara
periodik. Dalam kenyataannya, pada suatu saat tertentu pegas tersebut berhenti
bergerak karena adanya gaya gesekan udara.

Semua benda yang bergetar di mana gaya pemulih F berbanding lurus dengan
negatif simpangan (F = -kx), maka benda tersebut dikatakan melakukan gerak
harmonik sederhana (GHS) atau Osilasi Harmonik Sederhana (OHS).
(Sukis wariyono: ilmu alam sekitar, adhi aksara, Bekasi, hal 142-1

13

II PROSEDUR PERCOBAAN
A. Alat dan bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan
ini adalah dasar statif, kaki statif, batang statif pendek,
batang statif panjang,balok pendukung, pwnahan jepit, dan
stowwatch msing-masing satu buah, beban 50 gr tiga buah
dan pegas
B. Posedur percobaan
1. Susunlah rangkaian percobaan seperti gambar berikut

2. pengukuran panjang pegas awal (y0) kemudian


tersebut digantung,,

beban

setelah itu kami hitung konstanta

pegasnya,simpangkan pegas sejauh 1cm kemudian kami


lepaskan
3. Setelah itu,kami Ukur waktu beban melakukan 10 kali
getaran.

14

IV HASIL PENGAMATAN
a.tabel hasil pengamatan

NO

1
2
3
4
5
6

Beban

50 gr
100 gr
150 gr

simpang
an
1cm
2cm
1cm
2cm
1cm
2cm

Pegas A, K= 0,083
N/m
waktu
10
periode
getaran
getaran
6s
0,6
6s
0,6
7s
0,7
7,5 s
0,75
9,5 s
0,95
10 s
1

pegas B, K=0,09N/m
Waktu 10
getaran
5,5 s
5,5 s
7s
7s
8s
8s

periode
getaran
0,55
0,55
0,7
0,7
0,8
0,8

b. pembahasan
Diket : beban 50 gr, 100 gr dan 150 gr
Y0= 17cm
Pegas I beban 50gr YI = 23 cm
100gr Y1 = 29 cm
150gr YI = 35,5 cm
Pegas II beban 50gr YI = 14 cm
100gr Y1 = 19 cm
150gr YI = 24,5 cm
periode pada pegas A yaitu

15

t
T= n
t
T beban 50 gr T = n
6
=0,6
10

t
(100 gr) T = n

= 10 =0,7
t
(150 gr) T = n

9,5
=0,95
10

Konstanta pada pegas A

K=

F
x
m. g

= l 1lo

2317

0,05.10

0,5
6

= 0,083
periode pada pegas B yaitu
t
T= n

16

t
T beban 50 gr T = n
5,5
=0,05
= 10

t
(100 gr) T = n
7

= 10 =0,7
t
(150 gr) T = n

9,5
=0,95
10

Konstanta pada pegas B

K=

F
x

m. g
l 1lo

(198,5)
0,05.10

0,5

= 5,5

= 0,09

17

grafik hubungan periode getar dengan berat benda pada pegas A


16
14
12
10

berat benda

8
6
4
2
0
0,6

0,7

0,95

Grafik hubungan periode getar denagn berat benda pada pegas B


16
14
12
10

berat benda

8
6
4
2
0
0,55

0,7

0,8

V KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

18

1. Periode merupakan waktu yang diperlukan oleh suatu benda untuk


melakukan satu kali getaran.
2. Pertambahan

panjang

dapat

dirumuskan

sebagai

x=

x1-x0,

pertambahan panjang merupaka hasil pengurangan antara posisi benda


terakhir dengan posisi awal benda sebelum terjadi regangan
3. Konstanta merupakan ukuran kekuatan pada pegas, jika konstantanya
besar, maka pegas akan bersifat kaku
4. Hubunagn antar konstanta dengan masa yaitu berbanding lurus, artinya,
jika masa benda tersebut besar, maka konstantanya pun akan ikut besar.
5. Hubungan antara peiode dengan pertambahan juga berbanding lurus,
artinya jika periode demakin besar, maka pertambahan panjangnya pun
akan ikut besar, meskipun tidak terlihat secara signifikan

19

DAFTAR PUSTAKA
1. Dr.G.C.Gerrits dan Ir. Soemani.S.Soerjohoedojo; Buku Peladjaran Ilmu
Alam; jilid 2; pnerbit J.B.Wolters; Jakarta; 1953
2. Halliday dan Resnick; Fisika; Edisi ketiga; Penerbit Erlangga;Jakarta;
1978.
3. Sears, Zemansky; Fisika untuk Universitas I; Edisi keempat; Penerbit
Binacipta; Bandung; 1982.
4. Giancoli, C. Douglas, 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta :
Erlangga
5. E. Budikese, Kertiasa Nyoman, Fisika Dasar cetakan ke I, Jakarta,
Perum Balai Pustaka. 1996.

20

21

Nama : Dian romadhoni A


NPM : 911050025
Prodi : Tadris Matematika
M.K
1

:Fisika

Apa yang dimaksud dengan konstanta pegas? Sebutkan juga satuannya!


Jawab: konstanta pegas merupakan ukuran kekuatan pegas, dimana jika
konstanta pegas itu besar, maka kekuatan pegas pun ikut besar. Dan
satuannya adalah N/m
Tulislah persamaan yang memenuhi kuhum hooke!
Jawab : F = - k x ( tanda minus menunjukan bahwa bahwa arah gaya pulih
selalu berlawanan arah dengan perpindahanya,dan x adalah perubahan posisi
terhadap titik setimbang)
berikan 3 contoh dalam kehidupan sehari-hari pemanfaatan system pegas
Jawab: sebagai system suspensi pada kendaraan bermotor, pegas berayun
yang di celupkan keair, p
turunkan persamaan umum periode untuk system pegas!

Jawab:
2
k= m
2

k= m (2 f )

2 2
k= m 4 f

k=

m4 2

T2

1
T

=f

kT 2 = m 4 2
2
m
T
2 =
k
4

22

2
m
T
2 =
k
(2 )

T
2 =

m
k

T=2

m
k

jelaskan apa yang dimaksud osilasi pada pegas!


jawab: Pada dasarnya osilasi alias getaran dari pegas yang digantungkan
secara vertikal sama dengan getaran pegas yang diletakan horisontal.
Bedanya, pegas yang digantungkan secara vertikal lebih panjang karena
pengaruh gravitasi yang bekerja pada benda. Pada pegas yang kita letakan
horisontal (mendatar), posisi benda disesuaikan dengan panjang pegas alami.
Pegas akan meregang atau mengerut jika diberikan gaya luar (ditarik atau
ditekan). pada pegas yang digantungkan vertikal, gravitasi bekerja pada benda
bermassa yang dikaitkan pada ujung pegas. Akibatnya, walaupun tidak ditarik
ke bawah, pegas dengan sendirinya meregang sejauh x0. Pada keadaan ini
benda yang digantungkan pada pegas berada pada posisi setimbang.

23

24

Anda mungkin juga menyukai