Hak hak asasi yang termasuk hak pribadi yaitu sebagai berikut :
1) Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan untuk berpindah pindah tempat.
2)Hak kebebasan untuk mengeluarkan atau menyatakan pendapat
3)Hak kebebasan untuk memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
4)Hak kebebasan untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan yang
diyakini oleh masing-masing
b) Hak Asasi Politik (political rights)
Hak hak asasi yang termasuk hak asasi politik adalah sebagai berikut :
1) Hak untuk memilih dan dipilih didalam pemilihan
2) Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
3) Hak untuk membuat dan mendirikan parpol dan organisasi politik lainnya
4) Hak untuk membuat danmengajukan suatu usulan politik
c)Hak Asasi Hukum (legal equality rights)
Hak hak asasi yang termasuk hak asasi hukum adalah sebagai berikut :
1) Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
2) Hak untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil/ PNS
3) Hak untuk mendapat layanan dan perlindungan hukum
d) Hak Asasi Ekonomi (property rights)
Hak hak asasi yang termasuk hak asasi ekonomi adalah sebagai berikut :
1)Hak kebebasan untuk melakukan jual beli
2) Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
3) Hak kebebasan untuk menyelenggarakan kegiatan sewa menyewa atau utang piutang
4) Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu
5) Hak untuk memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
e)Hak Asasi Peradilan (procedural rights)
Hak hak asasi yang termasuk hak asasi peradilan adalah sebagai berikut :
1) Hak mendapatkan pembelaan hukum di peradilan
2) Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan penyelidikan di
mata hukum
f) Hak Asasi Sosial Budaya (sosial culture rights)
Hak hak asasi yang termasuk hak asasi sosial budaya adalah sebagai berikut :
1) Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan
2) Hak mendapatkan pengajaran
3) Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat
Menurut Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, menyebutkan bahwa
jenis-jenis hak asasi manusia di Indonesia meliputi
1. Hak Untuk Hidup
2.Hak Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan
3.Hak Mengembangkan Diri
4.Hak Memperoleh Keadilan
5.Hak Atas Kebebasan Pribadi
6.Hak Atas Rasa Aman
7.Hak Atas Kesejahteraan
8.Hak Turut Serta dalam Pemerintahan
9.Hak Wanita
10.Hak Anak
Secara eksplisit Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, menyebutkan
bahwa tiap- tiap anak di Indonesia memiliki hak sebagai berikut :
1. Hak Untuk Hidup
2.Hak anak untuk dilindungi orang tua, keluarga, masyarakat dan negara
3.Hak anak untuk beribadah
4.Hak anak untuk dilindungi secara hukum dari kekerasan fisik, mental dan penelantaran
5.Hak pendidikan
6.Hak untuk beristirahat dan berekspresi
7.Hak memperoleh kesehatan
8.Hak untuk dilindungi dari eksploitasi sosial
Didalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang kesejahteraan anak, menyebutkan bahwa
hak anak yang harus dipenuhi adalah :
1. Hak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan dan bimbingan untuk tumbuh dan berkembang
dengan wajar (Pasal 1 ayat 1)
2.Hak atas pelayanan untuk mengembangkan kemampuan dan kehidupan sosialnya (Pasal 1 ayat
2)
3.Hak atas pelayanan dan perlindungan, baik semasa dalam kandungan maupun sesudah
dilahirkan (Pasal 1 ayat 3)
4.Perlindungan terhadap lingkungan hidup yang dapat membahayakan atau mampu menghambat
pertumbuhan dan perkembangannya dengan wajar (Pasal 1 ayat 4)
5.Hak diutamakan mendapat pertolongan (Pasal 3)
6.Hak atas pengasuhan oleh negara, orang atau badan bagi anak yang hidup tetapi tidak memiliki
orang tua (Pasal 4)
7.Hak memperoleh bantuan untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar bagi anak yang tidak
mampu (Pasal 5 ayat 1)
8.Hak mendapatkan pelayanan dan asuhan guna mengatasi hambatan yang terjadi dalam masa
pertumbuhan dan perkembangan bagi anak yang mengalami masalah perilaku (Pasal 6 ayat 1)
9)Hak memperoleh pelayanan khusus untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangan
(Pasal 7)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hak-hak setiap anak diantaranya meliputi hak untuk :
1.Dilahirkan, memiliki nama dan kewarganegaraan
2.Memiliki keluarga yang menyayangi dan mengasihi anak
3.Hidup dalam komunitas yang aman, damai dan lingkungan yang sehat
4.Mendapatkan makanan yang cukup dan tubuh yang sehat dan aktif
5.Mendapatkan pendidikan yang baik dan mengembangkan potensinya
6.Diberikan kesempatan bermain dan waktu santai
7.Dilindungi dari penyiksaan, eksploitasi, penyia- nyiaan, tindak kekerasan dan dari marabahaya
8.Dipertahankan dan diberikan bantuan dari pemerintah
9.Mengekspresikan pendapat sendiri
3. KONVENSI HAK HAK ANAK
LATAR BELAKANG
3.
menjadikannya sebagai kepentingan terbaik dan anak harus menjadi pertimbangan utama
1. Negara agar berupaya untuk menjamin adanya perlindungan yang diperlukan untuk
kesejahteraan anak
2. Negara hendaklah mengakui bahwa setiap anak memiliki hak kodrati atas kehidupan
3. Negara hendaklah semaksimal mungkin menjamin kelangsungan hidup dan tumbuh
kembang anak
4. Negara hendaklah menjamin hak anak atas kebebasan untuk menyatakan pendapat
5. Negara hendaklah mengambil langkah-langkah legislatif, administratif, sosial dan
pendidikan yang layak dan melindungi anak dari segala bentuk kekerasan fisik atau
mental
1. Negara hendaklah mengakui bahwa anak-anak yang cacat fisik maupun mentalnya
hendaknya menikmati kehidupan yang penuh dan layak
2. Negara hendaklah mengakui hak anak atas pendidikan.
3. Negara dimana terdapat kelompok-kelompok minoritas suku bangsa, agama atau bahasa
untuk menikmati budayanya sendiri, untuk melaksanakan ajaran agamanya sendiri, dan
menggunakan bahasanya sendiri.
4. Negara agar mengakui hak anak untuk dilindungi dari tindakan eksploitasi ekonomi dan
atau pekerjaan yang membahayakan jiwanya
5. Negara agar berusaha untuk melindungi anak dari semua bentuk eksploitasi seksual dan
penyalahgunaan seksual
KONSEKUENSI BAGI INDONESIA DALAM PENEGAKAN HAK ANAK
Indonesia termasuk negara yang secara tegas ikut meratifikasi KHA, oleh karena itu Indonesia
memiliki konsekuensi dan kewajiban untuk melaksanakan hak-hak anak tanpa terkecuali.
Kewajiban yang harus dipenuhi oleh negara Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Mengakui hak-hak anak yang dirumuskan dalam konvensi
2. Melakukan langkah-langkah legislatif (menyempurnakan peraturan2/ UU)
3. Langkah-langkah administratif (realisasi)
4. Langkah-langkah budgetair
5. Melakukan langkah-langkah pendidikan
6. Melakukan kerjasama internasional
7. Melibatkan dan bekerjasama dengan lembaga-lembaga terkait
8. Tidak melakukan tindakan-tindakan yang negatif terhadap anak seperti menahan,
menghukum dan memenjarakan anak secara semena - mena, tidak manusiawi dan
merendahkan martabat.
IMPLIKASI KHA DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Indonesia telah lama meratifikasi KHA, resminya sejak keluarnya Keputusan Presiden No. 36
Tahun 1990 tanggal 25 Agustus 1990 yang berisi bahwa Indonesia secara formal meratifikasi
hasil-hasil KHA.
Namun hal tersebut belum membawa dampak positif terhadap keseluruhan penanganan hak asasi
manusia.
Sumber : data resmi Komite Nasional Perlindungan Anak
Total = 40,3 Juta
Para orang tua sejak saat ini harus sudah mulai memperbaiki sikapnya kepada anak dengan
sungguh-sungguh, kebiasaan menomorduakan pemenuhan hak anak harus secara sadar di buang
jauh-jauh
Syarat mendasar untuk membangun kesadaran tersebut ialah :
1. Penuhilah hak anak atas gizi dan kesehatan dalam keluarga sebaik-baiknya
2. Penuhilah hak anak dalam pendidikan mulai dari keluarga secara baik
3. Tegakkan rasa aman dan jangan lakukan kekerasan kepada anak
4. Penuhilah fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dunianya
IMPLIKASI TERHADAP LAYANAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
1. Pergeseran Fokus Pendidikan di Indonesia
Hasil-hasil penelitian di bidang neurologi mengungkap antara lain bahwa ukuran otak anak
pada usia 2 tahun telah mencapai 75 % dari ukuran otak ketika nanti ia dewasa dan pada usia 5
tahun telah mencapai 90 %.
Para ahli gizi menyimpulkan bahwa pembentukan kecerdasan tergantung dari asupan gizi
yang diterima tubuh, makin tinggi kualitas asupan gizi yang diterima makin tinggi pula status
kesehatan dan kecerdasan anak.
Hasil penelitian longitudinal psikologi perkembangan menunjukan bahwa kondisi
kehidupan awal memiliki pengaruh pada usia dewasa
Dorothy Law Nolte berpesan bahwa :
v Jika anak banyak dicela, ia akan terbiasa menyalahkan
v Jika anak banyak dimusuhi, ia akan terbiasa menantang
v Jika anak dihantui rasa ketakutan, ia akan terbiasa merasa cemas
v Jika anak banyak dikasihani, ia akan terbiasa meratapi nasibnya
v Jika anak diolok-olok, ia akan terbiasa menjadi pemalu
v Jika anak dikitari rasa iri, ia akan terbiasa merasa bersalah
v Jika anak banyak diberi dorongan, ia akan terbiasa percaya diri
v Jika anak banyak dipuji, ia akan terbiasa menghargai
v Jika anak diterima lingkungannya, ia akan terbiasa menyayangi
v Jika anak diperlakukan dengan jujur, ia akan terbiasa melihat kebenaran
v Jika anak ditimang tanpa pilih kasih, ia akan terbiasa melihat keadilan
4.BATASAN PENDIDIKAN JALUR INFORMAL
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pada pasal 28 dinyatakan bahwa pendidikan informal
adalah pendidikan yang diselenggarakan di keluarga dan di lingkungan
Ada 2 makna yang terkandung, yaitu:
1. Pengakuan pentingnya pendidikan
2. Adanya tuntutan tertentu
Beberapa hal yang dapat mengurangi dampak-dampak negatif dalam menciptakan pendidikan di
keluarga, antara lain :
1. Carilah informasi yang banyak sebagai ilmu untuk membantu anda merawat dan
mendidik anak sebelum memutuskan memiliki keluarga atau menikah
2. Sebelum memutuskan untuk memiliki anak , calon ibu-bapak hendaknya berlatih untuk
mempersiapkan kehamilan, kelahiran serta bagaimana tata cara menangani anak
1. Kenalilah fenomena sekecil apapun yang terjadi dan berkaitan dengan anak, baik saat
masih dalam kandungan maupun setelah kelahirannya
2. Penuhilah kebutuhan perawatan dan pendidikan anak, baik secara fisik maupun non-fisik.
Hal ini penting, agar terjadi kesempurnaan perawatan dan pendidikan anak
bentuk satuan pendidikan anak usia dini dikelompokan menjadi 3 yaitu jalur pendidikan formal,
non formal dan jalur pendidikan informal
1. Memiliki kedudukan sebagai bagian dari strategi pendidikan nasional, jalur informal
merupakan salah satu instrumen utama dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional
2. Memiliki kedudukan yang setara dari jalur pendidikan yang lain, maknanya bahwa jalur
informal merupakan pengganti atau pelengkap bagi anak yang tidak mendapatkan layanan
jalur pendidikan yang lain
1. Dari Perspektif Sosio - Kultural
Adalah Perspektif yang mengacu kepada kehidupan sosial-budaya yang secara nyata hidup
di masyarakat.
q Dilihat dari perspektif sosio kultural pendidikan anak usia dini dapat dilihat dari 2 perspektif,
yaitu :
1. Pendidikan jalur informal dapat merupakan bagian dari strategi suatu keluarga dalam
mewariskan sistem nilai, pengetahuan dan kecakapan tertentu
2. Pendidikan jalur informal merupakan alternatif bagi keluarga yang belum/ tidak
memungkinkan anaknya masuk pendidikan jalur lainnya
5. SASARAN DAN RUANG LINGKUP
PAUD INFORMAL
ANAK SEBAGAI SASARAN PAUD INFORMAL
Sasaran yang hendak dicapai PAUD Informal adalah untuk mengembangkan kecerdasankecerdasan yang dimiliki oleh anak (Howard Gardner ), yaitu :
1. Kecerdasan linguistik (bahasa), kemampuan ini dapat dirangsang (distimulasi) dengan
melalui berbicara, mendengar, membaca, menulis berdiskusi dan bercerita
1. Kecerdasan logika-matematika (bilangan, angka), dalam prakteknya dapat dirangsang
melalui kegiatan menghitung, membedakan bentuk dan bermain dengan benda-benda
2. Kecerdasan visual spasial (mempersepsi warna, garis, luas/ruang) dapat dirangsang
dengan bermain puzzle, menggambar, melukis dan mengamati gambar/ photo
3. Kecerdasan musikal (kepekaan terhadap alat musik) dapat dirangsang melalui irama, nada
dan musik/ lagu
1. Kecerdasan kinestetik tubuh (kemampuan untuk mengekspresikan ide dan perasaan dalam
gerak tubuh), dapat dirangsang melalui gerakan, tarian dan olah raga.
2. Kecerdasan naturalis (memahami sifat-sifat alam), dirangsang melalui pengamatan
lingkungan, bercocok tanam, memelihara binatang dan mengamati fenomena alam
3. Kecerdasan interpersonal (memahami orang lain), dirangsang melalui bermain bersama
teman, bekerjasama, bermain peran dan memecahkan masalah.
1. Kecerdasan intrapersonal (memahami potensi diri dan mengendalikan diri), dirangsang
melalui latihan2 agar mengenal diri sendiri, percaya diri dan diajarkan disiplin
2. Kecerdasan spiritual, dirangsang melalui penanaman nilai-nilai moral dan agama
termasuk nilai-nilai budaya
KELUARGA & ORANG TUA SEBAGAI SASARAN PAUD INFORMAL
Berikut ini adalah ciri lingkungan keluarga yang mendukung terjadinya pendidikan informal yang
efektif, antara lain:
1. Lingkungan tersebut kaya akan rangsangan yang dapat mengembangkan berbagai dimensi
kecerdasan anak
2.
1.
2.
3.