Anda di halaman 1dari 7

SAKERNAS

LATAR BELAKANG
SAKERNAS (Survei Angkatan Kerja Nasional) adalah survei yang dilakukan
BPS yang dirancang khusus untuk mengumpulkan data yang dapat
menggambarkan keadaan umum ketenagakerjaan antarperiode pencacahan.
Secara umum, tujuan SAKERNAS adalah menyediakan data pokok
ketenagakerjaan. Namun, secara khusus, SAKERNAS bertujuan untuk
memperoleh informasi data jumlah penduduk yang bekerja, pengangguran, dan
penduduk yang pernah berhenti/pindah bekerja, serta perkembangannya dari
tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional.
Sampai dengan saat ini, SAKERNAS mengalami berbagai perubahan baik dalam
periode pencacahan maupun cakupan sampel wilayah dan rumah tangga. Dari
setiap rumah tangga terpilih dikumpulkan keterangan mengenai keadaan umum
setiap anggota rumah tangga yang mencakup nama, hubungan dengan kepala
rumah tangga, jenis kelamin, dan umur. Untuk anggota rumah tangga yang
berumur 10 tahun ke atas akan ditanyakan keterangan mengenai status
perkawinan, pendidikan dan ketenagakerjaan. Dengan sampel yang tersebar di
seluruh wilayah Republik Indonesia, SAKERNAS mampu menghasilkan estimasi
parameter ketenagakerjaan level nasional, provinsi dan juga kabupaten/kota.

METODOLOGI
Cakupan
Seluruh kabupaten/kota di Indonesia
Wilayah
Cakupan
Rumah tangga biasa
Responden
Rumah tangga biasa, tidak termasuk rumah tangga korps
Unit Observasi diplomatik, rumah tangga yang tinggal di blok sensus khusus,
dan rumah tangga khusus yang berada di blok sensus biasa.
Unit Analisis Anggota rumahtangga (individu)
Pengumpulan
Wawancara Langsung
Data
Sebagai contoh, untuk SAKERNAS 2015, metodologi surveinya adalah sebagai
berikut :
Metode Pemilihan Sampel
Sampel dipilih dengan metode three stage sampling. Tahap 1: Memilih 25% blok
sensus populasi secara Probability Proportional to Size (PPS), dengan size jumlah
rumah tangga hasil SP2010 di setiap strata. Tahap 2: Memilih sejumlah n blok
sensus sesuai alokasi secara systematic di setiap strata urban/rural per

kabupaten/kota per strata lapangan pekerjaan. Tahap 3: Memilih 10 rumah tangga


hasil pemutakhiran secara systematic sampling.
Kerangka Sampel
Kerangka sampel: Kerangka sampel induk atau sampling frame induk kegiatan
SUSENAS, SAKERNAS, dan SUPAS 2015 adalah sekitar 180.000 blok sensus
(25% populasi) yang ditarik secara PPS size rumah tangga SP2010 dari master
frame blok sensus 720 ribuan. Selanjutnya untuk kegiatan SAKERNAS dapat
didefinisikan sebagai berikut: 1. Kerangka sampel tahap pertama adalah daftar
blok sensus biasa SP2010 2. Kerangka sampel tahap kedua adalah daftar 25%
blok sensus SP2010 yang sudah ada kode stratanya, 25% blok sensus ini disebut
sampling frame induk 3. Kerangka sampel tahap ketiga adalah daftar rumah
tangga hasil pemutakhiran di setiap blok sensus terpilih
Alokasi Sampel
Sampel SAKERNAS Tahunan sebanyak 20.000 blok sensus (200.000 rumah
tangga)

CATATAN
*)Metode pengambilan sampel SAKERNAS agak berbeda di beberapa masa.
Sebagai contoh, pada tahun 1986-1989 metode pengambilan sampel adalah
dengan metode rotasi, di mana sebagian dari rumah tangga terpilih pada satu
periode terpilih kembali pada periode berikutnya. Hal ini terjadi pada
SAKERNAS triwulanan, yang memang dilaksanakan pada periode tersebut. Pada
periode-periode lainnya sering digunakan metode sampling dua sampai tiga tahap
(multi tahap) untuk SAKERNAS tahunan, di mana pada tahap pertama dipilih
blok sensus, tahap kedua sub blok sensus (bila ada sub blok sensus) dan tahap
ketiga rumah tangga. Atau kombinasi sampling multi tahap dan metode rotasi
(contoh:
SAKERNAS
2006).
**)Umumnya kerangka sampel SAKERNAS tahunan diambil dari hasil
pencacahan sensus penduduk yang dilaksanakan sebelum SAKERNAS. Sebagai
contoh, SAKERNAS tahunan 2003 digunakan kerangka sampel yang berasal dari
hasil listing pencacahan rumah tangga Sensus Penduduk tahun 2000. Atau bisa
juga mengambil dari kegiatan sensus rumah tangga lainnya, seperti Sensus
Ekonomi (dengan penyesuaian daftar sampel), contoh: SAKERNAS 2007
mengacu hasil SE 2006 untuk pembentukan kerangka sampel blok sensus.
Sedangkan untuk SAKERNAS triwulanan kerangka sampelnya adalah dari daftar
rumah tangga yang diperoleh dari kegiatan Survei Sosial Ekonomi Nasional
(SUSENAS) Kor yang dilaksanakan sebelum SAKERNAS dilakukan. Sebagai
contoh, untuk kegiatan SAKERNAS triwulanan 2002/2003, kerangka sampel
yang digunakan berasal dari rumah tangga dari kecamatan terpilih SUSENAS
2002.

SDKI
LATAR BELAKANG
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) merupakan salah satu survei
sosial kependudukan yang secara berkala diselenggarakan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) sejak tahun 1991. SDKI bertujuan untuk mengumpulkan informasi
mengenai kesehatan ibu dan anak, prevalensi imunisasi, kesehatan reproduksi,
prevalensi KB, serta pengetahuan tentang AIDS dan PMS lainnya. SDKI
menyediakan estimasi terbaru dari indikator utama kependudukan dan kesehatan
masyarakat.
Kegiatan SDKI sudah dilaksanakan sebanyak enam kali yaitu pada tahun 1991,
1994, 1997, 2002 dan 2007, 2012. Biasanya, SDKI dilaksanakan oleh BPS
bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) dan Kementerian Kesehatan. Pembiayaan survei disediakan oleh
pemerintah Indonesia.
Namun, untuk SDKI tahun 2012 dilakukan dengan tujuan :
1. Mengumpulkan data mengenai tingkat fertilitas, mortalitas dan prevalensi KB.
2. Mengumpulkan informasi tentang kesehatan ibu dan anak, seperti perawatan
ibu hamil, imunisasi, pemberian ASI, pengetahuan tentang AIDS/IMS lainnya,
dan kematian ibu.
3. Memenuhi kebutuhan data dasar yang memiliki keterbandingan internasional
untuk penyusunan kebijakan dan program di bidang kependudukan dan kesehatan.
4. Mengumpulkan data mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku pria berstatus
kawin berkaitan dengan kesehatan reproduksi, penyakit AIDS dan IMS lainnya.
5. Mengumpulkan data untuk memantau peran serta pria dalam program KB.
6. Mengumpulkan data mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku remaja yang
belum kawin berkaitan dengan kesehatan reproduksi, penyakit AIDS dan IMS
lainnya.
7. Mengumpulkan informasi mengenai kesehatan lingkungan tempat tinggal,
antara lain mengenai kondisi rumah, fasilitas air bersih, fasilitas dapur, dan
kepemilikan ternak dan keberadaan tempat cuci tangan di rumah tangga.
METODOLOGI
Cakupan Wilayah
Unit Observasi
Pengumpulan Data

Sebagian wilayah provinsi di Indonesia


Rumah Tangga dan individu
Wawancara Langsung

Sebagai contoh, metodologi SDKI 2012 adalah sebagai berikut :

Jenis

Multi Stage/Phase, sampling 2 tahap

Rancangan
Sampel

Kerangka
Sampel

Metode
Pemilihan
Sampel

Kerangka sampel yang digunakan dalam SDKI12 dibedakan


menurut tahapan pemilihan unit sampling, yaitu kerangka sampel
untuk pemilihan primary sampling unit (PSU), kerangka sampel
untuk pemilihan blok sensus dan kerangka sampel untuk
pemilihan rumah tangga. Kerangka sampel yang digunakan untuk
pemilihan PSU adalah daftar PSU yang dibentuk berdasarkan
kelompok blok sensus yang berdekatan yang menjadi wilayah
tugas koordinator tim (KORTIM) Sensus Penduduk 2010. Pada
saat pelaksanaan SUSENAS 2011, dari kerangka sampel PSU
telah dipilih beberapa PSU yang selanjutnya digunakan sebagai
master sampel PSU. Sehubungan dengan pelaksanaan SDKI12,
kerangka sampel PSU yang dimaksud adalah master sampel PSU
ini
Metode sampling yang digunakan adalah sampling tiga tahap.
Tahap I : Memilih sejumlah (nh) PSU dari kerangka sampel PSU
untik berbagai survei dengan pendekatan rumah tangga
(SUSENAS, SAKERNAS, dan sebagainya) sebagai master sampel
PSU secara PPS (Probability Proportional to Size) dengan size
jumlah rumah tangga hasil listing SP2010 pada PSU. Selanjutnya,
untuk keperluan SDKI 2012 PSU yang merupakan subsample dari
master sampel dipilih secara sistematik dari master sampel PSU.
Tahap II : memilih sebuah blok sensus secara PPS dengan size
jumlah rumah tangga hasil listing SP2010 di setiap PSU terpilih
tahap pertama. Tahap III : memilih 25 rumah tangga biasa di
setiap blok sensus terpilih secara sistematik dari hasil
pemutakhiran rumah tangga (Daftar SDKI12-P)

Keseluruhan
Fraksi Sampel
Kerangka sampel yang digunakan dalam SDKI12 dibedakan
menurut tahapan pemilihan unit sampling, yaitu kerangka sampel
untuk pemilihan primary sampling unit (PSU), kerangka sampel
untuk pemilihan blok sensus dan kerangka sampel untuk
pemilihan rumah tangga. Kerangka sampel yang digunakan untuk
pemilihan PSU adalah daftar PSU yang dibentuk berdasarkan
Unit Sampel kelompok blok sensus yang berdekatan yang menjadi wilayah
tugas koordinator tim (KORTIM) Sensus Penduduk 2010. Pada
saat pelaksanaan SUSENAS 2011, dari kerangka sampel PSU
telah dipilih beberapa PSU yang selanjutnya digunakan sebagai
master sampel PSU. Sehubungan dengan pelaksanaan SDKI12,
kerangka sampel PSU yang dimaksud adalah master sampel PSU
ini
Responden
Pria kawin, wanita usia subur 15-49 tahun, dan remaja pria belum
Unit Observasi kawin umur 15-24 tahun)

SUSENAS
LATAR BELAKANG
SUSENAS merupakan kegiatan survei untuk mengumpulkan informasi/data di
bidang kependudukan, kesehatan, pendidikan, Keluarga Berencana, perumahan,
serta konsumsi dan pengeluaran dan diselenggrakan oleh BPS. SUSENAS
pertama kali diadakan oleh BPS pada tahun 1963. Lalu, pada tahun 1992 sampai
dengan tahun 2010, SUSENAS Kor (Pokok) dan Modul (Rinci) dilaksanakan
setiap
tahun.
SUSENAS
didesain
memiliki
3
modul
(Modul
Konsumsi/Pengeluaran Rumah Tangga, Modul Sosial, Budaya dan Pendidikan,
dan Modul Perumahan dan Kesehatan) dan setiap modul dilaksanakan setiap 3
tahun sekali.
Tujuan SUSENAS kor adalah menyediakan data berkaitan dengan kesejahteraan
rakyat, khususnya kondisi sosial ekonomi masyarakat. Namun, bagi pemerintah,
tujuan SUSENAS kor adalah menyediakan data untuk perencanaan pembangunan
sektoral maupun lintas sektoral. Sedangkan, tujuan SUSENAS modul adalah
menyediakan data rincian dari SUSENAS kor
Untuk meningkatkan akurasi data yang dihasilkan dan sejalan dengan peningkatan
frekuensi permintaan data konsumsi/pengeluaran rumah tangga untuk PDB/PDRB
triwulanan dan penghitungan kemiskinan, maka pengumpulan data SUSENAS
Modul dan Kor tahun 2011 dilaksanakan secara triwulanan. Setiap tahun
dilakukan pengumpulan data pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember/
Triwulanan I,II,III dan IV. Selain itu, diharapkan dengan 4 (empat) kali
pengumpulan data dalam setahun dapat mengidentifikasi pengaruh musiman
beberapa komoditi yang dikonsumsi rumah tangga, angka kemiskinan dan
memantau konsumsi/pengeluaran rumah tangga PDB/PDRB triwulanan.
METODOLOGI
Cakupan Wilayah
Cakupan
Responden
Unit Observasi
Unit Analisis
Pengumpulan Data

Seluruh wilayah provinsi di Indonesia


Rumah tangga biasa yang terpilih pada setiap blok sensus
terpilih sampel.
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Wawancara Langsung

Tahapan SUSENAS
Perencanaan:
rapat internal BPS dan interdep,
penyusunan kuesioner & pedoman,
pelatihan instruktur utama/instruktur nasional/petugas
lapangan/petugas pengolah data
Pengumpulan data:
pendaftaran seluruh rumah tangga dan bangunan (listing),
pencacahan, pengawasan

Pengolahan data:
receiving,
batching,
editing dan coding,
entri,
validasi,
tabulasi,
Matching kor-modul
Evaluasi hasil

Kerangka Sampel
Kerangka sampel yang digunakan terdiri dari tiga jenis, yaitu kerangka sampel
untuk penarikan sampel tahap pertama, kerangka sampel untuk penarikan sampel
tahap kedua dan kerangka sampel untuk penarikan sampel tahap ketiga.

Kerangka sampel pemilihan tahap pertama adalah daftar wilayah


pencacahan (wilcah) SP2010 yang disertai dengan informasi banyaknya
rumah tangga hasil listing SP2010 (Daftar RBL1), muatan blok sensus
dominan (pemukiman biasa, pemukiman mewah, pemukiman kumuh),
informasi daerah sulit/tidak sulit, dan klasifikasi desa/kelurahan
(rural/urban).

Kerangka sampel pemilihan tahap kedua adalah daftar blok sensus pada
setiap wilcah terpilih.

Kerangka sampel pemilihan tahap ketiga adalah daftar rumah tangga biasa
tidak termasuk institutional household (panti asuhan, barak polisi/militer,
penjara, dsb) dalam setiap blok sensus sampel hasil pencacahan lengkap
SP2010 (SP2010-C1) yang telah dimutahirkan pada setiap menjelang
pelaksanaan survei.

Desain Sampel SUSENAS


Penarikan sampel tiga tahap berstrata. Tahapan dari metode ini diuraikan
sebagai berikut:

Tahap pertama, memilih nh wilcah dari Nh secara pps (Probability


Proportional to Size) dengan size banyaknya rumah tangga SP2010 (Mi).
Kemudian wilcah tersebut dialokasikan secara acak ke dalam empat
triwulan.

Keseluruhan harus diambil sebanyak nh= 30.000 wilcah sehingga masing-masing


triwulan akan ada sebanyak 7.500 wilcah. Dari 7.500 wilcah SUSENAS Triwulan

I, dipilih sebanyak 5.000 wilcah secara sistematik untuk SAKERNAS Triwulan I


dan akan digunakan lagi untuk Triwulan II, III, dan IV

Tahap kedua, memilih:

- Dua BS pada setiap wilcah terpilih SUSENAS Triwulan II, dan III, serta
Triwulan I yang juga terpilih untuk SAKERNAS Triwulan I, yang selanjutnya dari
blok-blok sensus terpilih dialokasikan secara acak satu untuk SUSENAS/SBH,
dan satu SAKERNAS, atau
- Satu BS pada setiap wilcah terpilih Triwulan IV dan Triwulan I yang untuk
SUSENAS saja secara pps dengan size jumlah rumah tangga SP2010-RBL1.

Tahap ketiga, dari setiap blok sensus terpilih untuk SUSENAS dipilih
sejumlah rumah tangga biasa (m=10) secara sistematik berdasarkan hasil
pemutakhiran listing rumah tangga SP2010-C1. Daftar nama kepala rumah
tangga disusun dari Ekstrak SP2010-C1 untuk variabel nama KRT, alamat,
dan tingkat pendidikan KRT, kemudian dilakukan pemutakhiran lapangan.

KELUARAN
Data hasil pencacahan dapat disajikan baik tingkat nasional maupun provinsi,
sementara itu hasil kumulatif pelaksanaan pencacahan selama empat triwulan,
datanya
dapat
disajikan
sampai
dengan
tingkat
kabupaten/kota.

Anda mungkin juga menyukai