Anda di halaman 1dari 8

Pengawas Sekolah Dibebaskan Sementara Karena Tidak Memenuhi Angka Kredit

IN REGULASI - ON KAMIS, APRIL 09, 2015 - NO COMMENTS

Pengawas Sekolah dapat dibebaskan sementara dari jabatannya apabila telah 5


( lima ) tahun dalam jabatan terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi (Permendikbud 143 Tahun 2014 Bab XII.B.1)
Pengawas Sekolah adalah Guru PNS yang diangkat dalam jabatan fungsional
pengawas, yang mempunyai lingkup dan tugas, tanggung jawab dan wewenang
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan tugas kegiatan
pengawasan yang meliputi pengawasan akademik dan pengawasan managerial pada
satuan

pendidikan.

Bantu aku mengerjakan survey di sini

Tata Cara Pengangkatan


Pejabat yang berwenang mengangkat PNS dalam jabatan fungsional Pengawas
Sekolah adalah :

1. Presiden bagi Pengawas Sekolah Utama.


2. Gubernur/ Bupati/ Wali kota bagi Pengawas Madya dan Muda di lingkungannya.
3. Pimpinan Instansi Pusat bagi Pengawas Sekolah Madya dan Muda di
lingkungannya.

Syarat Pengangkatan Pengawas Sekolah :


Satu :

Berstatus PNS dalam jabatan fungsional Guru dan memiliki sertifikat pendidik
dengan pengalaman mengajar paling sedikit 8 (delapan ) tahun atau Guru yang
diberi tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah paling sedikit 4 ( empat )
tahun sesuai dengan jenjang dan satuan pendidikannya masing-masing. Kesesuaian
jenjang dan jenis satuan pendidikan yang dimaksud adalah :

a. Pengawas Sekolah bidang pengawasan TK diangkat dari Guru TK atau Kepala


TK.
b. Pengawas Sekolah bidang pengawasan SD diangkat dari Guru SD atau Kepala
SD.
c. Pengawas Sekolah bidang pengawasan PLB diangkat dari guru SLB atau Kepala
SLB.
d. Pengawas Sekolah bidang pengawasan Rumpun Mata Pelajaran/ Mata Pelajaran
diangkat dari
Guru SMP/SMA/SMK atau Kepala SMP/SMA/SMK.
e. Pengawas Sekolah bidang pengawasan BK/ Konselor diangkat dari Guru BK/
Konselor atau
Kepala Sekolah yang berlatar belakang pendidikan BK/Konselor dan atau
bersertifikat Pendidik
BK.

Dua :Pendidikan paling rendah Sarjana/ Diploma IV bidang pendidikan atau Sarjana

S1/ Diploma IV bidang non kependidikan yang sudah memiliki Sertifikat Pendidik
dari Pendidikan Profesi Guru ( PPG );

Tiga :Memiliki ketrampilan dan keahlian yang sesuai dengan bidang kepengawasan

yang dinyatakan dalam bentuk Surat Rekomendasi dari SKPD bidang Pendidikan;

Empat :

Pangkat paling rendah Penata III/ C;

Lima :

Usia diutamakan di bawah 50 tahun dan tertinggi 55 tahun saat diangkat;

Enam:

Lulus seleksi Calon Pengawas meliputi seleksi administrasi dan akademik oleh SKPD
bidang Pendidikan;

Tujuh :

Telah mengikuti diklat fungsional Calon Pengawas dan memperoleh STTPL dari
lembaga pelatihan yang ditetapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Delapan :

DP 3 dua tahun terakhir minimal baik.

Bidang Tugas Pengawasan


Pertama : Pengawas TK/ RA adalah Pengawas Sekolah yang mempunyai tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh dalam melaksanakan tugas
kepengawasan akademik dan managerial pada Taman Kanak-Kanak/ Raudatul Atfal (
TK / RA ) Pandidikan Anak Usia Dini jalur Formal.
Kedua :Pengawas Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah adalah Pengawas Sekolah
yang mempunyai tugas, tanggung jawab wewenang dan hak secara penuh dalam
melaksanakan tugas pengawasan akademik dan managerial pada Sekolah dasar
/Madrasah Ibtidaiyah.
Ketiga :
Pengawas Sekolah rumpun mata pelajaran/ mata pelajaran adalah Pengawas
Sekolah yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh
dalam melaksanakan tugas pengawasan akademik dan tugas managerial pada SMP/
MTs, SMA/MA, dan SMK/ MAK.
Keempat :
Pengawas Pendidikan Luar Biasa adalah Pengawas Sekolah yang mempunyai tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh dalam melaksanakan tugas
pengawasan akademik dan managerial di Pendidikan Luar Biasa.
Kelima :
Pengawas Bimbingan dan Konseling adalah Pengawas Sekolah yang mempunyai
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh dalam melaksanakan
tugas pengawasan kegiatan bimbingan dan konseling pada sekolah/ madrasah.

Beban Kerja Pengawas Sekolah


Beban Kerja Pengawas dalam melaksanakan tugas adalah 37,50 jam per-minggu
termasuk penyusunan program pengawasan, pelaksanaan program, evaluasi
program dan pelaksanaan bimbingan dan pelatihan profesi Guru dan atau Kepala
Sekolah Binaan dengan diatur sebagai berikut:
a. Pengawas TK/ RA paling sedikit 10 sekolah binaan.
b. Pengawas SD/ MI paling sedikit 10 sekolah binaan.
c. Pengawas SMP/MTs, SMA/ MA, dan SMK/ MAK paling sedikit 7 sekolah binaan atau
40 ( empat puluh)
guru.
d. Pengawas Sekolah Luar Biasa paling sedikit 5 ( lima ) sekolah binaan dan atau 40
( empat puluh )
guru.
e. Pengawas Bimbingan dan Konseling paling sedikit 40 ( empat puluh ) Guru
f. Pengawas Rumpun Mata Pelajaran ( Pelajaran Agama ) dan Pengawas

Muda

untuk TK dan SD
paling sedikit 60 ( enam puluh ) guru, dan SMP/MTs, SMA/MA, SMK/ MAK paling
sedikit 40 ( empat
puluh ) guru.
g. Pengawas Sekolah yang bertugas di daerah khusus paling sedikit 5 (lima)

satuan pendidikan lintas jenis dan jenjang satuan pendidikan.

Tugas Pokok Pengawas Sekolah


Seorang Pengawas Sekolah mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasan
akademik dan managerial pada satuan pendidikan atau sekolah binaan yang
meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan
pelaksanaan 8 Standar Nasional Pendidikan, melaksanakan penilaian, pembimbingan
dan pelatihan profesi Guru, dan evaluasi program pengawasan.

Rincian tugas pokok antara lain seperti berikut ini :


1. Menyusun Program Pengawasan.

2. Melaksanakan pembinaan Guru.


3. Melaksanakan pembinaan Kepala Sekolah.
4. Melaksanakan pemantauan standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan dan standar
penilaian.
5. Memantau pelaksanaan standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
pengelolaan, standar
sarana dan prasarana, dan standar pembiayaan.
6. Melaksanakan Penilaian Kinerja Guru ( PKG ).
7. Melaksanakan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah ( PKKS )
8. Melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan di sekolah binaan,
dan tugas lain.

Kondisi Pengawas Sekolah Saat ini


1.

Kualifikasi Pengawas TK dan SD 38 % belum S1/ D IV.

2.

Kualifikasi Pengawas Dikmen 65% belum S2.

3.

Rekruitmen tidak berdasarkan kompetensi.

4.

Jabatan dan Karir Pengawas tidak menarik.

5.

Belum ada Induction Program.

6.

Kurang menguasai supervisi akademis.

7.

Kompetensi belum memadai.

8.

Remunerasi belum ditetapkan dengan baik.

9.

Citra dan wibawa akademik masih rendah.

10. Program kepengawasan belum disusun berdasarkan analisis kebutuhan sekolah.


11. Laporan kepengawasan belum digunakan sebagai bahan pertimbangan
pengambil keputusan.
12. Belum ada Continuing Professional Development (CPD) yang terprogram.

Pembebasan Sementara Jabatan Pengawas


1. Pengawas Muda Golongan III C sampai Pengawas Sekolah Utama Pembina IV D
dibebaskan

sementara dari jabatannya apabila telah 5 ( lima) tahun dalam jabatan

terakhir

tidak dapat
mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.
2. Pengawas Sekolah Utama Golongan IV/E dibebaskan sementara dari jabatannya
bila setiap tahun
sejak menduduki jabatan/pangkatnya tidak dapat mengumpulkan angka kredit
25 (dua puluh lima)

angka kredit dari kegiatan pokok.


3. Pembebasan sementara ini didahului dengan peringatan oleh pejabat yang
berwenang menetapkan
angka kredit paling lambat 6 ( enam ) bulan sebelum batas waktu pembebasan
sementara
diberlakukan.
4. Pembebasan sementara juga berlaku bagi pengawas sekolah yang dijatuhi
hukuman disiplin sedang
atau berat berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun atau
di pindah dalam
rangka penurunan
jabatan, diberhentikan sementara sebagai PNS, ditugaskan secara penuh di luar
jabatan Pengawas
Sekolah, cuti di luar

tanggungan negara, tugas belajar lebih dari enam bulan.

5. Selama dibebaskan sementara tetap melaksanakan tugas pokok kepengawasan


dan dinilai angka
kreditnya. Selama dibebaskan sementara tidak menerima tunjangan tenaga
kependidikan/
tunjangan profesi. Bila dalam waktu yang ditentukan tetap tidak dapat memenuhi
angka kredit yang
dipersyaratkan, maka dialihkan sebagai staf umum, dan tidak dapat diangkat
kembali menjadi
pengawas serta Batas Usia Pensiun berlaku usia 58 tahun.

Pengangkatan Kembali
1. Bila telah mengumpulkan angka kredit yang ditentukan.
2. Pengawas yang dibebaskan sementara karena dijatuhi hukuman disiplin sedang
dan berat, dapat
diangkat kembali dalam jabatan fungsional pengawas paling kurang 1 tahun
setelah
pembebasan sementara.
3. Bila keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap
dinyatakan tidak
bersalah atau dijatuhi pidana percobaan.
4. Bila berusia paling tinggi 55 tahun.
5. Bila telah selesai menjalani pembebasan sementara karena tugas belajar lebih
dari 6 bulan dapat
diangkat kembali.

Pemberhentian Pengawas
Pertama :
Bila dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat berupa penurunan pangkat
setingkat lebih rendah selama 3 ( tiga ) tahun atau pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat lebih rendah.
Kedua :Dalam jangka waktu satu tahun sejak dibebaskan sementara dari Jabatan
Pengawas Golongan III C sampai IV E tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang
ditentukan, sehingga yang bersangkutan dapat diangkat dalam jabatan lain di luar
Pengawas Sekolah sesuai peraturan perundang-undangan. Ada yang bilang saat ini
menjadi Pengawas Sekolah tidak nyaman.

Dengan pemberlakuan Permendikbud Nomor 143 Tahun 2014 yang berakibat


langsung pada keberadaan Pengawas Sekolah menjadi terusik sehingga kinerjanya
menjadi tidak nyaman. Pengawas diberi kesempatan sampai 30 Desember 2015
untuk bisa mengumpulkan angka kredit, terutama dari pembuatan karya tulis
ilmiah, yang dimungkinkan tidak akan bisa karena waktunya sangat sudah limit,
sehingga

dimungkinkan

pemberhentian

bukan

sementara

tetapi

selamanya.

Kesulitan yang utama adalah tentang karya ilmiah, karena harus dimuat pada jurnal
ilmiah yang telah terakreditasi minimal tingkat Provinsi yang diterbitkan oleh
Perguruan Tinggi. Yang terjadi banyak yang bisa menulis tapi tidak bisa di muat di
jurnal karena jurnal terbitnya tiga bulanan atau enam bulanan, dengan jumlah
artikel

yang amat

sangat terbatas.

Bila

dicermati

sertifikasi

adalah

bentuk

kesejahteraan bagi Guru dan Pengawas yang pada masa-masa lalu sangat
menderita, karena harus nyambi ngojek untuk mencukupi kebutuhan keseharian.
Bila Permenpan RB

juga diberlakukan pada Guru, dengan dicabutnya sertifikasi

yang selama ini diterimanya, lalu kinerja para Guru sebagai pencetak masa depan
bangsa

dan

negara

juga

menjadi

tidak

nyaman.

Memang

semua

tahu

bahwa Sertifikasi itu penghargaan bukan hak. tapi juga sebagai bentuk peningkatan
kesejahteraan bagi Guru. Lalu bagaimana nantinya bila ribuan Guru yang harus
mengajar dan sudah menerima sertifikasi lalu harus dicabut sertifikasinya ? Tunggu
saja regulasi selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai