Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Beranda
Lihat versi web
Tetep Lukman Coroners
Persepsi dan Pembuatan
Keputusan Individual
Oleh Ratna Dewi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang mempunyai pengertian akan suatu
peristiwa atau masalah yang terjadi pada dirinya
atau pengalaman. Pengertian ini akan berbeda
pada setiap individu walaupun melihat hal yang
sama.
Salah satu contoh yang terjadi pada perstiwa 11
September 2001, kehidupan masyarakat Amerika
sebagian besar berubah. Perubahan ini
disebabkan oleh berbagai stereotip yang dimiliki
oleh masyarakat Amerika tentang orang-orang
Muslim.
Serangan teroris 11 September juga menyadarkan
berjuta-juta orang Muslim yang hidup di Amerika
tentang kekuatan yang menyakitkan dari stereotip.
Stereotip yang ada ini merupakan bagian dari
persepsi dan membentuk berbagai penilaian yang
kita buat tentang individu lain. Persepsi yang
berikut :
1. Sebagai pemenuhan tugas Mata Kuliah Perilaku
Organisasi
2. Sebagai bahan bacaan dan referensi tambahan
bagi pihak-pihak yang membutuhkan untuk
berbagai keperluan.
D. Metode Penulisan
Dalam proses penyusunan makalah ini kami
menggunakan pendekatan motode studi literature.
Yaitu dengan melakukan proses pencarian dan
pengumpulan dokumen sebagai sumber-sumber
data dan informasi. Metode ini dipilih karena pada
hakekatnya sesuai dengan kegiatan penyusunan
dan penulisan yang hendak dilakukan.
E. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan. Dalam bagian ini penyusun
memaparkan beberapa Pokok permasalahan awal
yang berhubungan erat dengan permasalah
utama. Pada bagian pendahuluan ini di paparkan
tentang latar belakang masalah batasan, dan
rumusan masalah, tujuan penulisan makalah,
metode penulisan dan sistematika penulisan
makalah.
Bab II Pembahasan Persepsi dan Pembuatan
Keputusan Individual . Pada bagian ini merupakan
bagian utama yang hendak dikaji dalam proses
penyusunan makalah. Penyusun berusaha untuk
mendeskripsikan berbagai temuan yang berhasil
lain.
1. Potensial kreatif : yaitu potensi yang dimiliki
kebanyakan orang, namun untuk
mengeluarkannya orang harus keluar dari
kebiasaan psikologis yang kebanyakan dari kita
terlibat didalamnya dan belajar bagaimana berpikir
tentang satu masalah dengan cara yang berlainan.
2. Model kreativitas tiga komponen : suatu badan
riset menunjukkan bahwa kreativitas individual
pada hakikatnya menuntut keahlian, ketrampilan
berpikir kreatif, dan motivasi tugas intrinsik.
Semakin tinggi tingkat dari masing-masing
komponen ini, maka semakin tinggi pula
kreativitas seseorang.
Dalam suatu organisasi mengambil keputusan
merupakan solusi dari suatu masalah yang
disepakati bersama dan sesuai dengan tujuan dari
oragansasi itu sendiri. Kebanyakan keputusan
dalam organisasi biasanya diambil seperti
dibawah ini :
1. Rasionalitas terbatas : para individu mengambil
keputusan dengan merancang bangun modelmodel yang disederhanakan yang menyuling ciriciri hakiki dari masalah tanpa menangkap semua
kerumitannya. Bila berhadapan pada masalah
yang kompleks, kebanyakan orang menanggapi
dengan mengurangi masalah pada level amna
masalah itu dapat dipahami. Ini disebabkan
BAB III
KESIMPULAN
Persepsi adalah suatu proses yang ditempuh oleh
setiap individu untuk mengorganisasikan dan
menafsirkan kesan indera mereka agar memberi
makna kepada lingkungan mereka.
Ketika seorang individu melihat suatu sasaran dan
berusaha menginterprestasikan apa yang ia lihat,
interprestasi itu sangat dipengaruhi oleh
karakteristik dari pribadi individu yang melihat.
Karakteristik pribadi yang mempengaruhi persepsi
terdiri dari sikap, kepribadian, motif, kepentingan,
pengalaman masa lalu, dan harapan.
Teori persepsi; persepsi yang diberikan terhadap
orang akan berbeda dengan persepsi terhadap
objek mati, terdapat beberapa teori yang
dikemukakan oleh para ahli berkaitan dengan cara
membuat penilaian mengenai orang lain atau
persepsi orang adalah teori atribusi : teori yang
mengarahkan bagaimana kita mengamati perilaku
individu dan mencoba menentukan apakah
masalah tersebut ditimbulkan secara internal atau
eksternal.
Salah satu penemuan yang menarik dari teori ini
adalah bahwa ada kekeliruan atau prasangka
(bias, sikap berat sebelah) yang menyimpangkan
atau memutar balik atribusi. Bukti mengemukakan
bahwa kita cenderung meremehkan pengaruh
blog_archieve_12920_9.htmlyo
2. C. M. Judd dan B. Park. Definition and
Assessment of Accuracy in Social Stereotypes,
Psycological Review, Januar 1993.
3. http.//filsafatkita.fzg.net/
4. http;//search.localcolorart.com/search/
encyclopeda/List_of_terors_incidents/.
5. J. S. Bruner dan R. Tagiuri. The Perception of
People. in E. Lindzey (ed.) Addison-Wesley. 1954
6. kuliahpsikologi.dekrzky.com/teori_atribusi
7. Robbins. Stephen P. Prinsip-prinsip Perilaku
Organisasi, Penerbit; Erlangga, Jakarta. 2002
8. Robbns. Stephen P. and Judge. Timothy A.
Perilaku Organisasi. Buku I. Penerbit; Salemba
Empat, Jakarta, 2009
9. Suryabrata. S. Psikologi Pendidikan. Penerbit;
RajaGrafindo Persada. Jakarta.2005
10.Theme:Blix by Sebastian Schmieg.blog at
WordPress.com. Faktor Individu dalam
Pengambilan Keputusan.
11.Tampubolon. Manahan P. Perilaku
Keorganisasian (Organization Behavior) Perspektif
Organisasi Bisnis. Edisi Kedua.Penerbit; Ghalia
Indonesia, Bogor.2008.