Anda di halaman 1dari 4

Pengaruh Asimetri Informasi, Struktur Kepemilikan Manajerial, dan

Leverage Terhadap Praktik Manajemen Laba Dalam Industri Perbankan di


Indonesia
Oleh: Dini Tri Wardani, Masodah
LATAR BELAKANG
Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan
kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan tersebut diharapkan
dapat memberikan informasi kepada para investor dan kreditor dalam
mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi dana mereka. Dalam
penyusunan laporan keuangan, dasar akrual dipilih karena lebih rasional dan
adil dalam mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara riil. Akuntansi
berbasis akrual mempunyai keunggulan bahwa informasi laba perusahaan dan
pengukuran komponennya berdasarkan akuntansi akrual secara umum
memberikan indikasi lebih baik tentang kinerja ekonomi perusahaan daripada
informasi yang dihasilkan dari aspek penerimaan dan pengeluaran kas terkini
(FASB, 1978). Namun, akuntansi akrual juga memiliki kelemahan.
Penggunaan dasar akrual dapat memberikan keleluasaan kepada pihak
manajemen dalam memilih metoda akuntansi selama tidak menyimpang dari
aturan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Pilihan metoda akuntansi
yang secara sengaja dipilih oleh manajemen untuk tujuan tertentu dikenal
dengan sebutan manajemen laba atau earnings management.
Apabila suatu kondisi dimana pihak manajemen ternyata tidak berhasil
mencapai target laba yang ditentukan, maka manajemen akan memanfaatkan
fleksibilitas yang diperbolehkan oleh standar akuntansi dalam menyusun
laporan keuangan untuk memodifikasi laba yang dilaporkan. Manajemen
termotivasi untuk memperlihatkan kinerja yang baik dalam menghasilkan nilai
atau keuntungan maksimal bagi perusahaan sehingga manajemen cenderung
memilih dan menerapkan metoda akuntansi yang dapat memberikan informasi
laba lebih baik. Adanya asimetri informasi memungkinkan manajemen untuk
melakukan manajemen laba.
Manajer cendrung lebih melakukan manajemen laba dengan mengendalikan
transaksi akrual, yaitu transaksi yang tidak mempengaruhi aliran kas

(Friedlan, 1994). Sementara disisi lain, investor juga cendrung memusatkan


perhatiannya pada laporan laba rugi karena investor berpendapat bahwa
kestabilan laba akan berdampak pada kestabilan dividen. Transaksi akrual
merupakan transaksi yang tidak mempengaruhi aliran kas masuk (cash inflow)
maupun aliran kas keluar (cash outflow). Akuntansi akrual terdiri dari
discretionary accruals (DA) dan non discretionary accruals (NDA). DA
merupakan akrual yang ditentukan manajemen (management determined).
Manajer dapat memilih kebijakan dalam hal metoda dan estimasi akuntansi.
NDA merupakan akrual yang ditentukan atas kondisi ekonomi (Xiong, 2006).
Para peneliti telah menemukan bahwa asimetri informasi dapat
mempengaruhi

manajemen

laba.

Teori

keagenan

(Agency

Theory)

mengimplikasikan adanya asimetri informasi antara manajer sebagai agen dan


pemilik (dalam hal ini adalah pemegang saham) sebagai prinsipal. Asimetri
informasi muncul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan
prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemegang saham
dan stakeholder lainnya. Jika dikaitkan dengan peningkatan nilai perusahaan,
ketika terdapat asimetri informasi, manajer dapat memberikan sinyal
mengenai kondisi perusahaan kepada investor guna memaksimisasi nilai
saham

perusahaan.

Sinyal

yang

diberikan

dapat

dilakukan

melalui

pengungkapan (disclosure) informasi akuntansi.


Faktor lain yang mempengaruhi manajemen laba selain asimetri
informasi adalah struktur kepemilikan manajerial ukuran perusahaan (Halim,
dkk. 2005). Halim, dkk. (2005) menemukan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Defond (1993) dalam Veronica
dan Bachtiar (2003) menemukan bahwa ukuran perusahaan berkorelasi secara
positif dengan manajemen laba. Perusahaan besar mempunyai insentif yang
cukup besar untuk melakukan manajemen laba, karena salah satu alasan
utamanya adalah perusahaan besar harus mampu memenuhi ekspektasi dari
investor atau pemegang sahamnya.
Kepemilikan manajerial merupakan besarnya kepemilikan saham yang
dimiliki oleh manajer. Dilihat dari sudut pandang teori akuntansi, manajemen laba
sangat ditentukan oleh motivasi manajer perusahan. Motivasi yang berbeda akan

menghasilkan besaran manajemen laba yang berbeda, seperti antara manajer yang
juga sekaligus sebagai pemegang saham dan manajer yang tidak sebagai
pemegang saham. Dua hal tersebut akan mempengaruhi manajemen laba, sebab
kepemilikan seorang manajer akan ikut menentukan kebijakan dan pengambilan
keputusan terhadap metode akuntansi yang diterapkan pada perusahaan yang
mereka kelola. Sehingga dapat dikatakan bahwa persentase tertentu kepemilikan
saham oleh pihak manajemen cenderung mempengaruhi tindakan manajemen laba
(Gideon, 2005).
Selanjutnya hubungan antara leverage perusahaan dengan manajemen laba
telah diteliti oleh Gul et,.al (2003). Hasil penelitian menunjukkan terdapat
hubungan positif signifikan antara leverage perusahaan dengan praktik manajemen
laba. Sejalan dengan debt covenant hypothesis, perusahaan dengan tingkat
leverage yang tinggi termotivasi untuk melakukan manajemen laba agar terhindar
dari pelanggaran perjanjian utang. Penelitian tersebut menjadi motivasi bagi
penulis untuk melakukan penelitian yang terkait dengan asimetri informasi,
struktur kepemilikan manajerial dan leverage terhadap manajemen laba.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas
dalam penelitian ini adalah:
1) Apakah asimetri informasi

memiliki

pengaruh

terhadap

praktik

manajemen laba?
2) Apakah struktur kepemilikan manajerial memiliki pengaruh terhadap
praktik manajemen laba?
3) Apakah leverage memiliki pengaruh terhadap praktik manajemen laba?
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan penelitian:
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1) Untuk menguji pengaruh asimetri informasi terhadap praktik manajemen
laba.
2) Untuk menguji pengaruh struktur kepemilikan manajerial terhadap praktik
manajemen laba.
3) Untuk menguji pengaruh leverage terhadap praktik manajemen laba.
Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitian, penelitian ini
diharapkan memiliki manfaat dalam hal:
1) Bagi pengembangan teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan

memberikan

kontribusi

pada

pengembangan teoritis yang berhubungan dengan penelitian ini serta


sebagai informasi bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian
yang lebih dalam tentang masalah yang sama.
2) Bagi pengembangan praktik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi penelitian
selanjutnya terutama mengenai pengaruh asimetri informasi, stuktur
kepemilikan manajerial dan leverage terhadap praktik manajemen laba
dalam industri perbankan di Indonesia. Serta bagi akademis dan
mahasiswa dapat digunakan sebagai informasi dan sebagai penambah
bacaan atau referensi.

Anda mungkin juga menyukai