diperlukan adanya pengukuran terhadap lubang bor (logging). Logging yaitu suatu proses
pengukuran (perekaman) sifat sifat fisik batuan dengan menggunakan wireline log. Dari hasil
logging akan didapatkan data log yaitu berupa kurva kurva yang mengindikasikan sifat sifat
fisik di suatu lapisan batuan dari defleksi kurva kurva tersebut. Untuk mengetahui seberapa
prospek zona yang diukur maka perlu dilakukan adanya suatu evaluasi formasi atau penilaina
formasi yang dapat dilakukan dengan interpretasi pintas (quick look) atau denga menggunakan
software.
2.1 Latar Belakang Penilaian Formasi
Evaluasi formasi batuan adalah suatu proses analisis ciri dan sifat batuan di bawah tanah
dengan menggunakan hasil pengukuran lubang sumur.. Tujuan utama dari evaluasi formasi
adalah
untuk
mengidentifikasi
reservoir,
memperkirakan
cadangan
hidrokarbon
dan
membesar.
3. Adanya separasi negatif pada mikro log.
4. Harga tahanan pada zona terusir (Rxo) hampir sama dengan tahanan jenis formasi
(Rt).
5. Harga porositas neutronlebih tinggi dari pada harga porositas densitas.
2.3 Mobilitas HC
Lingkungan pengendapan Source Rock berpengaruh kepada tipe kerogen, tipe kerogen
berpengaruh kepada tipe hidrocarbon. Tipe hidrocarbon dipengaruhi pula oleh level
kematangan Source Rock. Tipe hidrokarbon bisa berpengaruh kepada mobilitas hidrocarbon
saat ia bermigrasi relatif terhadap densitas air.
Migrasi dan mobilitas hidrokarbon diatur oleh prinsip-prinsip mekanika fluida di
bawah permukaan. Penggeraknya antara lain buoyancy. Buoyancy dikendalikan oleh
differensial densitas antara hidrokarbon dan air maka minyak ringan yang dihasilkan di
temperatur tinggi dan lingkungan lebih terestrial akan lebih cepat migrasinya dibandingkan
minyak berat yang dihasilkan temperatur rendah dan lingkungan marin. Mengapa begitu,
sebab differensial densitas antara pasangan minyak ringan-air lebih besar daripada pasangan
minyak berat-air.
Namun kehadiran Oil Slick/Seep jauh hubungannya dengan lingkungan pengendapan
Source Rock, tipe hidrokarbon, dan mobilisasi hidrokarbon (dengan yang ini mungkin lebih
dekat walaupun tetap jauh). Kehadiran Oil Slick/Seep erat berhubungan dengan dua faktor
yakni : aktivitas-intensitas-pola-jenis struktur, ketebalan overburden di atas reservoir Rock.
Ketebalan overburden di atas Source Rock tak berpengaruh kepada keberadaan Oil
Slick/Seep, tetapi ia berpengaruh kepada tingkat kematangan Source Rock. Semakin intensif
struktur, semakin tipis overburden-sealing di atas reservoir, semakin tidak bagusnya seal
sebagai penyekat (karena berbagai faktor), maka semakin besar kemungkinan kehadiran Oil
Slick/Oil Seep.
2.4 Jenis LOG
Penilaian formasi salah satunya dapat dilakukan dengan interpretasi secara pintas
(quick look). Penilaian formasi dilakukan dengan interpretasi memakai 3 log, yaitu:
Log yang menunjukan zona permeable
-
bor tersebut memiliki kondisi yang tertentu. Sehingga defleksi kurva kurva log yang dihasilkan
sangat dipengaruhi oleh kondisi lubang bor tersebut dan Lumpur yang digunakan.
b. Kadang mempunyai diameter lubang bor yang relatif lebih kecil karena cenderung
untuk membentuk kerak lumpur.
c. Mempunyai harga RHOB yang kecil.
d. Mempunyai harga NPHI yang kecil.
2. Shale (Serpih) pada log dicirikan oleh :
Komposisi dasar shale adalah mineral clay. Batu lempung biasanya tidak
dianggap sebagai batuan reservoir karena porositas dan permeabilitasnya kecil tetapi
di beberapa tempat batu lempung dapat menghasilkan minyak atau gas.
Shale (serpih) pada log dicirikan oleh :
a. Defleksi kurva log gamma ray besar (terbesar).
b. Log spontaneous potential tak mengalami defleksi atau garis lurus (shale base line).
c. Defleksi kurva log NPHI (neutron) dan RHOB (density) relatif besar.
3. Batu limestone
Limestone adalah kelompok batuan yang mengandung paling sedikit 80%
calcium carbonate atau magnesium. Fraksi penyusunnya terutama oleh calcite. Batu
gamping (limestone) pada log dicirikan oleh :
a. Defleksi sinar gamma ray kecil
b. Harga porositas benar lebih tinggi dari pada batu pasir.
c. Terjadi separasi positif pada kurva tahanan jenis mikro apabila batu gamping
tersebut porous, dan terjadi separasi negativ bila tidak porous.
d. Kurva log neutron berhimpit dengan kurva log densitas.
e. Lubang bor kadang-kadang membesar.
f. Memiliki harga Resitivitas yang besar.
g. Memiliki harag NPHI yang kecil.
h. Memiliki harga RHOB yang besar.
Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan
sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisasisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya
terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.
a. Defleksi sinar gamma relatif kecil.
b. Resistivitas mempunyai harga yang sangat besar.
c. Defleksi RHOB rendah/kecil sedangkan NPHI relatif besar.
d. Defleksi DT (sonic) relatif tinggi.
2.6 Jenis Cairan Pengisi Formasi
Untuk membedakan jenis cairan yang terdapat didalam formasi apakah air, minyak,
atau gas dapat ditentukan dengan melihat log:
yang
diberikan
terlihat
bahwa
defleksinya
melurus,
sehingga
dapat
geofisika. Hasilnya sangat penting untuk pengambilan keputusan baik pada saat pemboran
ataupun untuk tahap produksi nanti.
Hasil analisa data loggingdapat digunakan untuk mengetahui antara lain :
Untuk
potentialdanloggamma ray.
Untuk menentukan resistivity formation, yaitu loginductiondanloglateral.
Untuk menentukan zona porosity, yaitu digunakan logneutron, logdensity, logsonic.
Untuk menentukan ukuran lubang bor padalogcalliper.
Untuk menentukan zona permeable dan jenis-jenis batuan
menentukan
zona
permeable,
yaitu
digunakan
logspontaneous