Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Kanker rongga hidung dan sinus paranasal jarang terjadi,di Amerika Serikat kasusnya
sekitar 2.000 orang setiap tahun. Tumor ini lebih sering terjadi pada orang yang berusia
minimal 55 tahun dengan perbandingan 4 dari 5 kasus yang terjadi. Pria lebih mungkin
dibandingkan perempuan untuk mendapatkan kanker ini. Mereka terjadi lebih sering di
daerah tertentu di dunia seperti Jepang dan Afrika Selatan. Sebagian besar kanker rongga
hidung dan sinus paranasal terjadi pada sinus maksilaris atau rongga hidung. Sedangkan
untuk di sinus ethmoid, sinus frontal dan sphenoid jarang terjadi (American Cancer Society,
2014).
Kejadian tahunan tumor hidung di Amerika Serikat diperkirakan kurang dari 1 dalam
100.000 orang per tahun. Tumor ini terjadi paling umum pada orang kulit putih, dan kejadian
pada laki-laki adalah dua kali lipat dari perempuan. Tumor epitel paling sering hadir dalam
dekade kelima dan keenam usia. Meskipun tumor dari rongga hidung sama-sama dibagi
antara jenis jinak dan ganas, sebagian tumor sinus paranasal adalah ganas. Sekitar 55% dari
tumor sinonasal berasal dari sinus maksila, 35% dari rongga hidung, 9% dari sinus ethmoid,
dan sisanya dari frontal dan sinus sphenoid. Karsinoma sel skuamosa adalah yang paling
umum ganas jenis histologis (sekitar 70-80%) diikuti oleh karsinoma kistik adenoid dan
adenocarcinoma (sekitar 10% masing-masing). (Carrau,2015)
Sebuah studi oleh Gerth dkk melaporkan kejadian keseluruhan tumor ganas sinonasal
anak di Amerika Serikat menjadi 0,052 per 100.000. Penelitian, yang memanfaatkan
Surveillance, Epidemiologi, dan Hasil Akhir (SIER) database, menemukan bahwa
rhabdomyosarcoma adalah keganasan yang paling sering terjadi di antara pasien di bawah
usia 20 tahun. (Carrau,2015).
Insiden kanker cavum nasal di Indonesia belum ada data yang akurat. Jika dilihat
berdasarkan anatomi cavum nasal yang dekat nasofaring dan kanker cavum nasal yang dapat
berkembang menjadi kanker nasofaring. Hal tersebut dapat dijadikan estimasi insiden kanker
cavum nasal berdasarkan insiden kanker nasofaring.
Berdasarkan data estimasi jumlah kasus baru dan jumlah kematian akibat kanker di RS Kanker
Dharmais Tahun 2010-2013. Didapatakan data kanker nasofaring terdapat 101 kasus dan
menyebabkan kematian sebesar 22 kasus pada tahun 2010. Pada tahun 2011 terdapat 99 kasus kanker

nasofaring dan menyebabkan kematian sebanyak 30 kasus, pada tahun 2012 terdapat 173 kasus
kanker nasofaring dan menyebabkan 25 kasus kematian, sedangkan tahun 2013 terdapat 134 kasus
kanker nasofaring dan menyebabkan 38 kasus kematian. (Depkes RI, 2015).

B Rumusan Masalah
Kasus kanker cavum nasal yang jarang terjadi dan merupakan kasus baru di beberapa
rumah sakit tentunya hal tersebut perlu dikaji lebih lanjut terkait penatalaksanaan yang tepat
bagi kanker cavum nasal. Hal tersebut mendorong kami menjadikan kasus tumor cavum
nasal pada Tn. H pasien di RSPAD Gatot Soebroto untuk dijadikan pembahasan pada case
conference, karena kanker cavum nasal yang biasanya terjadi pada usia dewasa madya
namun pada kasus ini terjadi pada usia dewasa awal.
C Tujuan
1 Tujuan Umum
Untuk menjelaskan gambaran proses asuhan keperawatan pada pasien Tn.H dengan
tumor cavum nasal sinistra di RSPAD Gatot Soebroto Gedung Perawatan Umum Lantai
2

6.
Tujuan Khusus
a Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada Tn. H dengan tumor cavum nasal.
b Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn. H dengan tumor cavum nasal.
c Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada Tn. H dengan tumor cavum nasal.
d Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada Tn. H dengan tumor cavum nasal.
e Mampu melakukan evaluasi perkembangan dari tindakan keperawatan yang telah
dilakukan pada Tn. H dengan tumor cavum nasal.

D Manfaat Penulisan
Penulisan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada pembaca dan
mahasiwa tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan kasus tumor cavum nasal,
sehingga dapat melakukan tindakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
E Ruang Lingkup Penulisan
Makalah ini merupakan hasil pengkajian dari Tn. H dengan tumor cavum nasal di
RSPAD Gatot Soebroto Gedung Perawatan Umum Lantai 6. Malakah ini menyajikan data
hasil pengkajian, analisa data, masalah keperawatan, diagnosa keperawatan, rencana tindakan
keperawatan, tindakan keperawatan yang dilakukan, dan evaluasi perkembangan.
Referensi:
American Cancer Society. (2014). Nasal Cavity and Paranasal Sinus Cancers. Retrieved from

http://www.cancer.org/cancer/nasalcavityandparanasalsinuscancer/detailedguide/nasalcavity-and-paranasal-sinuses-cancer-what-is-nasal-paranasal
Carrau, Ricardo. Ong, Yew Kwang. (2015). Malignant Tumors of the Nasal Cavity. Retrieved from
http://emedicine.medscape.com/article/846995-overview#a6
Depkes RI. (2015). Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI: Stop Kanker. Retrieved from
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-kanker.pdf

Anda mungkin juga menyukai