Anda di halaman 1dari 7

Dimetil Terephtalat

BAB III
PERBAIKAN KATALIS

3.1 Sintesis Para Xylene


3.1.1 Inti aktif katalis
Pada katalis, inti aktif bertanggung jawab terhadap prinsip jalannya reaksi. Reaksi
sintesis p-xylene dari p-dimetilsikloheksan merupakan reaksi dehidrogenasi yang
terbentuk H2 sebagai produk. Dalam reaksi dehidrogenasi, katalis yang aktif pada reaksi
ini ialah katalis yang mampu mengadsorbsi hidrogen dengan kekuatan sedang. Untuk
menentukan logam apa yang memiliki aktivitas pada reaksi dehidrogenasi, maka dapat
dianalisis dari orbital elektronnya karena kekuatan adsorbsi antara logam dan hidrogen
bergantung kepada hal tersebut. Ada beberapa kriteria dalam pemilihan inti aktif pada
reaksi dehidrogenasi yaitu:
1. Katalis harus mampu membentuk ikatan kimia dengan satu atau kedua reaktan tetapi
ikatan tersebut harus tidak terlalu kuat dan tidak terlalu lemah sehingga produk reaksi
masih siap didesorpsi
2. Kekuatan ikatan dengan hidrogen meningkat seiring dengan peningkatan jumlah
kekosongan orbital d
3. Orbital kosong suatu logam dapat terisi oleh unsur lain yang memiliki elektron bebas
Berdasarkan kriteria diatas Pt sebagai inti aktif dari katalis sangat ideal digunakan pada
sintesis p-xylene dari p-dimetil sikloheksan. Pt merupakan logam yang memiliki satu orbital

16

Dimetil Terephtalat
d yang kosong dan yang paling aktif dalam reaksi dehidrogenasi yang dapat dilihat dari
gambar 3.1.
Tabel 3.1 Susunan Periodik Unsur-Unsur Katalitik untuk Reaksi Dehidrogenasi

Gambar 3.1 Kurva Volcano pada Reaksi Dehidrogenasi

17

Dimetil Terephtalat
Pada Gambar 3.2 dapat dilihat proses katalisis dari rekasi sintesis p-xylene.

Gambar 3.2 Proses Katalis Pt


3.1.2 Penyangga
Penyangga berfungsi untuk meyediakan luas permukaan yang besar bagi katalis. Luas
permukaan yang besar yang membuat adsorpsi reaksi akan semakin efektif. Penyangga Al2O3 dapat digunakan sebagai penyangga karena memiliki luas permukaan yang besar.
Selain berfungsi sebagai penyedia luas permukaan, penyangga juga menjaga stabilitas
katalis dengan mencegah deaktifasi katalis akibat sintering. -Al2O3 memberi jarak antar
inti aktif agar tidak terbentuk aglomerasi.
3.1.3 Promotor
-Al2O3 merupakan penyangga yang bersifat asam. Keasaman katalis pada reaksi
dehidrogenasi akan membuat keefektifan katalis akan berkurang. Penambahan promotor
CaO akan menurunkan keasamaan dari katalis. Selain berfungsi sebagai menurunkan
keasaman katalis, CaO juga berfungsi untuk membuat transformasi -Al2O3 menjadi Al2O3 terjadi pada suhu yang lebih tinggi. Hal ini di karenakan pemanasan pada suhu yang
18

Dimetil Terephtalat
tinggi akan terjadi transformasi -Al2O3 menjadi -Al2O3 mengakibatkan luas permukaan
katalis akan mengecil. Pemanasan yang tinggi diperlukan untuk menghilangkan deposit
karbon pada katalis yang membuat katalis terdeaktifasi memalui fouling.
3.1.4 Ukuran dan Bentuk Katalis
Bentuk dan ukuran katalis sangat mempengaruhi profil aliran fluida di dalam reaktor.
Adanya katalis diharapkn dapat menjaga keseragaman aliran fluida. Rule of thumb rasio
reaktor dan diameter partikel adalah 5 sampai 10 dengan panjang minimal 50-1000 kali
lebih besar dari diameter partikel untuk memastikan agar aliran dapat tetap turbulen dan
seragam. Bentuk dari katalis akan mempengaruhi penurunan tekanan pada reaktor.
Penurunan tekanan yang tinggi dapat mengakibatkan peningkatan konsumsi energi,
membutuhkan bahan kolom yang lebih tebal dan menghasilkan gradien tekanan yang tidak
diinginkan di dalam bed. Katalis berbentuk bintang dapat digunakan karena memiliki
pengaruh penurunan tekanan terkecil dari bentuk katalis lainnya.
3.2 Sintesis Asam Terepthalat
3.2.1 Inti aktif
Reaksi sintesis asam terepthalat dari p-xylene merupakan reaksi oksidasi yang
melibatkan oksigen bebas sehingga terjadi terjadi pemutusan ikatan antara oksigen dengan
oksigen. Ada beberapa kriteria dalam pemilihan inti aktif diantranya:
1. Katalis harus mampu membentuk ikatan kimia dengan satu atau kedua reaktan tetapi
ikatan tersebut harus tidak terlalu kuat dan tidak terlalu lemah sehingga produk reaksi
masih siap didesorpsi

19

Dimetil Terephtalat
2. Kekuatan ikatan dengan hidrogen meningkat seiring dengan peningkatan jumlah
kekosongan orbital d
3. Orbital kosong suatu logam dapat terisi oleh unsur lain yang memiliki elektron bebas
Dari kriteria pemilihan katalis diatas maka yang dibutuhkan oleh suatu reaksi oksidasi
adanya kemampuan untuk memberi dan menerima oksigen.Unsur yang sesuai ialah unsur
yang menghasilkan oksida oksida yang relatif stabil sehingga memiliki kemampuan untuk
bereaksi dengan material yang teroksidasi. Selain itu unsur tersebut dapat di regenerasi
dengan oksigen atau pembawanya pada kondisi terjadinya reaksi. Cobalt asetat merupakan
katalis yang tepat dalam proses oksidasi p-xylen menjadi asam terepthalat.Terlihat pada
gambar 3.2 kobalt yang memiliki tingkat oksidasi sedang dengan penambahan elektron bebas
dari asetat akan meningkatkan tingkat oksidasi dari kobalt terhadap p-xylene.
3.1.2 Penyangga
Penyangga berfungsi untuk meyediakan luas permukaan yang besar bagi katalis. Luas
permukaan yang besar yang membuat adsorpsi reaksi akan semakin efektif. Penyangga
TiO2 dapat digunakan sebagai penyangga karena memiliki luas permukaan yang sedang.
Luas permukaan yang sedang dibutuhkan karena reaksi berjalan cepat sehingga tidak
terbentuk produk yang tidak diinginkan. Selain berfungsi sebagai penyedia luas permukaan,
penyangga juga menjaga stabilitas katalis dengan mencegah deaktifasi katalis akibat
sintering. TiO2 memberi jarak antar inti aktif agar tidak terbentuk aglomerasi.
3.1.3 Promotor
Promotor merupakan senyawa ketiga yang di tambahkan, basanya dalam jumlah yang
kecil, untuk menghasilkan aktivitas, selektifitas dan stabilitas yang diinginkan dari katalis
20

Dimetil Terephtalat
yang dibuat. Penambahan promotor berupa kalium karbonat dapat mengurangi
kecendrungan deposit karbon paada penyangga titanium oksida.
3.1.4 Ukuran dan Bentuk Katalis
Bentuk dan ukuran katalis sangat mempengaruhi profil aliran fluida di dalam reaktor.
Adanya katalis diharapkn dapat menjaga keseragaman aliran fluida. Rule of thumb rasio
reaktor dan diameter partikel adalah 5 sampai 10 dengan panjang minimal 50-1000 kali
lebih besar dari diameter partikel untuk memastikan agar aliran dapat tetap turbulen dan
seragam. Bentuk dari katalis akan mempengaruhi penurunan tekanan pada reaktor.
Penurunan tekanan yang tinggi dapat mengakibatkan peningkatan konsumsi energi,
membutuhkan bahan kolom yang lebih tebal dan menghasilkan gradien tekanan yang tidak
diinginkan di dalam bed. Katalis berbentuk bintang dapat digunakan karena memiliki
pengaruh penurunan tekanan terkecil dari bentuk katalis lainnya.
3.3 Sintesis Dimetil Terepthalat
3.1 Inti aktif
Reaksi sintesis asam terepthalat dari p-xylene merupakan reaksi dehidrasi yang
melibatkan adanya air yang dihasilkan di produk. Keadaan sifat fisik dari katalis sangat
penting sepenting sifat kimianya untuk berperan maksimal pada reaksi ini. Katalis yang
tahan terhadap sintering merupakan katalis yang sangat baik untuk reaksi ini. Afinitas
permukaan katalis terhadap air berhubungan dengan energi aktivasi untuk dehidrasi di
permukaan katalis tersebut.berdasar teori tersebut maka katalis yang aktif pada reaksi
dehidrasi adalah katalis asam. Aktivitas katalis asam ini pada raksi ini karena kemampuan
mengadsorbsi air membentuk ion air terprotonasi. Dengan mempertimbangkan alasan
tersebut -Al2O3 yang memiliki kandungan air beberapa persen bahkan pada suhu 600oC.
21

Dimetil Terephtalat
3.1.3 Penyangga
-Al2O3 merupakan katalis yang luas permukaannya dapat berubah karena panas.
Penambahan penyangga berupa ZrO2 dapat berfungsi untuk membuat transformasi -Al2O3
menjadi -Al2O3 terjadi pada suhu yang lebih tinggi. Hal ini di karenakan pemanasan pada
suhu yang tinggi akan terjadi transformasi -Al2O3 menjadi -Al2O3 mengakibatkan luas
permukaan katalis akan mengecil. Pemanasan yang tinggi diperlukan untuk menghilangkan
deposit karbon pada katalis yang membuat katalis terdeaktifasi memalui fouling.
3.1.4 Ukuran dan Bentuk Katalis
Bentuk dan ukuran katalis sangat mempengaruhi profil aliran fluida di dalam reaktor.
Adanya katalis diharapkn dapat menjaga keseragaman aliran fluida. Rule of thumb rasio
reaktor dan diameter partikel adalah 5 sampai 10 dengan panjang minimal 50-1000 kali
lebih besar dari diameter partikel untuk memastikan agar aliran dapat tetap turbulen dan
seragam. Bentuk dari katalis akan mempengaruhi penurunan tekanan pada reaktor.
Penurunan tekanan yang tinggi dapat mengakibatkan peningkatan konsumsi energi,
membutuhkan bahan kolom yang lebih tebal dan menghasilkan gradien tekanan yang tidak
diinginkan di dalam bed. Katalis berbentuk bintang dapat digunakan karena memiliki
pengaruh penurunan tekanan terkecil dari bentuk katalis lainnya

22

Anda mungkin juga menyukai