P E M E R I N TA H K A B U PAT E N B O N D O W O S O
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Jl. Letnan Amir Kusman 2 .Telp. 0332-423934
B A D A N P U S AT S TAT I S T I K
K A B U P AT E N B O N D O W O S O
Jl. KH. Asyari 7. Telp. 0332-421775
Naskah:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bondowoso
Penyunting :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Gambar Kulit:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bondowoso
Diterbitkan Oleh:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bondowoso, 2013
KATA PENGANTAR
Bondowoso,
September 2013
Drs.H.AGUNG TRIHANDONO,SH,MM
Nip. 19700510 198903 1 005
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar........................................................................................................
ii
I. PENDAHULUAN ............................................................................................
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
10
10
10
11
3.1
11
11
11
3.1.3
12
3.1.4
Kehutanan .................................................................................
12
3.1.5
Perikanan ...................................................................................
12
3.2.
13
3.2.
13
ii
3.4.
14
14
14
3.5
14
3.6.
14
14
15
15
15
15
16
16
16
17
3.8.1
Bank ..........................................................................................
17
3.8.2
17
3.8.3
17
3.8.4
18
18
18
18
18
19
20
3.7.
3.8.
3.9.
4.1.
20
4.2.
22
4.3.
24
iii
28
5.1.
28
5.2.
28
5.3.
29
5.4.
29
5.5.
29
5.6.
30
5.7.
30
5.8.
30
5.9.
31
32-85
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
21
23
25
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
22
24
26
1.1.
Pendapatan Regional
Ketersediaan data tentang Pendapatan Regional pada suatu wilayah sangat diperlukan
sebagai dasar penentuan strategi dan kebijaksanaan dalam perencanan pembangunan ekonomi di
wilayah tersebut. Sehingga sasaran pembangunan yang dilaksanakan dapat dicapai dengan tepat.
Selain itu juga sebagai bahan evaluasi dari strategi dan kebijaksanaan yang telah dilaksanakan
pada masa-masa yang lalu.
Pendapatan Regional dapat ditinjau dari tiga segi yaitu dari segi produksi, segi
pendapatan, dan segi pengeluaran.
-
Dari segi produksi disebut Produk Regional yang merupakan nilai tambah (produk) yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi yang dimiliki oleh penduduk suatu daerah dalam jangka
waktu tertentu (satu tahun).
Dari segi pendapatan disebut Pendapatan Regional merupakan jumlah pendapatan (balas
jasa) yang diterima oleh faktor produksi yang dimiliki oleh penduduk suatu daerah dalam
jangka waktu tertentu (satu tahun).
menyeluruh, maka pendapatan regional dapat pula digunakan sebagai indikator pertumbuhan
ekonomi
kemakmuran masyarakat.
Angka-angka Pendapatan Regional yang disajikan dapat memberikan gambaran tentang
laju pertumbuhan ekonomi sebagai hasil dari pembangunan. Selain itu berguna pula untuk
memberikan penilaian hasil pembangunan di masa lalu, keadaan masa kini maupun
kemungkinan-kemungkinan dimasa yang akan datang. Dengan demikian pendapatan regional
sangat bermanfaat untuk perencanaan pembangunan pada umumnya, khususnya pembangunan
bidang ekonomi.
1.2.
Perubahan tahun dasar (Rebasing) adalah proses penetapan kembali tahun dasar baru
yang digunakan dalam pengukuran PDB maupun PDRB, atau untuk selanjutnya disebut sebagai
tahun rujukan penilaian (reference year). Tahun 2004 di Indonesia mulai dilaksanakan perubahan
tahun dasar secara nasional yaitu dari tahun dasar 1993 menjadi tahun dasar 2000. Karena serial
perhitungan PDB/PDRB dengan menggunakan tahun dasar sebelumnya (1993) dianggap sudah
terlalu tua (lama). Selain itu serial tahun dasar tersebut dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan
perkembangan atau kondisi ekonomi yang terjadi dewasa ini.
Dasar yang digunakan dalam pergantian tahun dasar ini adalah rekomendasi yang dibuat
oleh PBB bahwa seluruh negara agar selalu berupaya untuk memperbaharui tatacara serta teknik
perhitungan PDB/PDRB dengan menggunakan tahun yang dianggap lebih up to-date,
mengikuti perubahan/perkembangan tatanan yang terjadi. Sehingga dianjurkan bahwa perubahan
tahun dasar dapat dilakukan dalam setiap waktu 5 atau 10 tahun sekali
Dijadikannya tahun 2000 sebagai pengganti tahun dasar 1993 disebabkan pada tingkat
nasional tahun 2000 dianggap sebagai tahun yang representatif untuk digunakan sebagai rujukan
(patokan) bagi penghitungan PDB/PDRB bagi tahun-tahun lainnya. Sehingga semua wilayah
baik propinsi maupun kabupaten seluruh Indonesia harus menggunakan tahun 2000 sebagai
tahun dasar yang baru. Sehingga diharapkan dari hasil perhitungann masing-masing wilayah
dapat dibandingkan dan dianalisis sesuai dengan kebutuhan.
Di Kabupaten Bondowoso mulai tahun 2004 juga sudah mengikuti perhitungan PDRB
dengan menggunakan tahun dasar 2000. Namun demikian masih dilakukan pula penghitungan
dengan tahun dasar 1993 sebagai perbandingan, tetapi yang disajikan dalam publikasi ini adalah
angka-angka yang sudah dihitung dengan tahun dasar 2000.
Prinsip dasar pergantian tahun dasar (rebasing) ini adalah mengganti data harga pada
tahun dasar sebelumnya (1993) menjadi harga pada tahun dasar yang baru yang telah ditetapkan
yaitu tahun 2000.
Menurut definisi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah total nilai produksi
barang dan jasa yang diproduksi di wilayah (Regional) tertentu dalam waktu tertentu (satu
tahun). Dalam buku teks, biasanya disebutkan bahwa besaran PDRB dapat dihitung melalui
pengukuran arus sirkular (circular flow), dan pengukurannya dapat dibedakan menjadi tiga cara :
metoda total keluaran (the total - output method); metoda pengeluaran atas keluaran (the
spending-on-output method); dan metoda pendapatan dari produksi (the incomefromproduction method). Secara populer, pendekatan penghitungan PDRB dengan metoda yang
pertama dikenal dengan sebutan Pendekatan Produksi, yang kedua dikenal dengan
Pendekatan Pengeluaran, dan yang terakhir dikenal dengan Pendekatan Pendapatan. Dalam
kondisi ketersediaan data mentah atau (raw data) yang belum terlalu rinci, penghitungan
pendekatan pengeluaran dan pendapatan di Bondowoso belum dapat diterapkan. Penghitungan
PDRB kabupaten Bondowoso yang disajikan dalam buku ini menggunakan pendekatan pertama
yaitu pendekatan produksi.
Mengawali penjelasan mengenai konsep dan definisi, berikut ini dijelaskan mengenai
beberapa istilah yang berhubungan dengan penghitungan Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) yaitu : output, biaya antara, dan nilai bruto. Kejelasan pengertian dari tiga istilah
tersebut sangat penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan PDRB. Selain hal tersebut,
pada bab ini juga dijelaskan mengenai pendekatan penghitungan PDRB, serta angka perkapita.
Output
Output adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu
tertentu. Pada dasarnya nilai output = O diperoleh dari perkalian kuantum produksi (Quantum =
Q) dan harganya (Price = P). Dengan demikian besaran output dapat diperoleh melalui rumus :
Biaya Antara
Biaya antara merupakan nilai barang dan jasa yang digunakan sebagai bahan untuk
memproduksi output dan terdiri dari barang tidak tahan lama dan jasa yang digunakan di dalam
proses produksi oleh unit-unit produksi dalam domestik tertentu pada rentang waktu tertentu
(biasanya satu tahun).
Cara penghitungan PDRB dapat diperoleh melalui tiga pendekatan, yaitu : pendekatan
produksi ; pendekatan pendapatan ; dan pendekatan pengeluaran, yang selanjutnya
dijelaskan berikut ini.
a. Menurut pendekatan produksi, PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu (satu
tahun). Unit unit produksi tersebut dalam penyajiannya dikelompokkan menjadi 9 sektor
atau lapangan usaha, yaitu :
1. Sektor Pertanian ;
2. Sektor Pertambangan dan Penggalian ;
3. Industri Pengolahan ;
4
diterima
oleh faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah dalam jangka
waktu tertentu ( biasanya satu tahun ). Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah
dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan. Semua hitungan tersebut sebelum
dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam pegertian PDRB, kecuali
faktor pendapatan, termasuk pula komponen penyusutan dan pajak tidak langsung netto.
Jumlah semua komponen pendapatan ini menurut sektor disebut sebagai nilai tambah bruto
sektoral. Produk domestik bruto merupakan jumlah dari nilai tambah bruto seluruh sektor
( lapangan usaha ).
Dari tiga pendekatan penghitungan tersebut, secara konsep seyogyanya jumlah
pengeluaran tadi harus sama dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dan harus
sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor faktor produksinya. Selanjutnya Produk
Domestik Regional Bruto yang telah diuraikan di atas disebut sebagai Produk Domestik
Regional Bruto atas dasar harga pasar, karena mencakup komponen pajak tidak langsung netto.
Bila Produk Domestik Regional Bruto dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan
tahun yang tinggal di wilayah ini, maka akan diperoleh suatu PDRB per kapita. Secara
matematis, PDRB per kapita dapat dirumuskan seperti berikut ini .
PDRB, seperti yang telah diuraikan, secara berkala dapat disajikan dalam dua bentuk,
yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan pada suatu tahun dasar, yang dapat
dijelaskan berikut ini :
a. Pada Penyajian Atas Dasar Harga Berlaku, semua agregat pendapatan dinilai atas dasar
harga yang berlaku pada masing masing tahun, baik pada saat menilai produksi dan
biaya antara maupun pada penilaian komponen nilai tambah dan komponen pengeluaran
produk domestik regional bruto.
b. Pada Penyajian Atas Dasar Harga Konstan suatu Tahun Dasar, semua
agregat
pendapatan dinilai atas dasar harga yang terjadi pada tahun dasar ( dalam publikasi ini
harga konstan didasarkan kepada harga pada tahun 2000 ). Karena menggunakan harga
konstan (tetap), maka perkembangan agregat dari tahun ke tahun semata-mata disebabkan
oleh perkembangan riil dari kuantum produksi tanpa mengandung fluktuasi harga
(Inflasi/Deflasi).
PDRB juga disajikan dalam bentuk peranan sektoral dan angka-angka indeks, yaitu:
indeks perkembangan; indeks berantai; dan indeks harga implisit yang masing masing dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Peranan Sektoral diperoleh dengan cara membagi nilai masing masing sektor dengan
nilai total seluruh sektor PDRB dikalikan 100 pada tahun yang bersangkutan (baik atas
dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan suatu tahun tertentu). Penghitungan
peranan sektoral dapat dirumuskan berikut ini :
P = peranan sektoral ;
i = sektor 1, . , sektor 9
Dalam tabulasi penyajiannya, peranan sektor diberi judul tabel : Distribusi Persentase Produk
Domestik Regional Bruto.
b. Indeks Perkembangan diperoleh dengan membagi nilai-nilai pada masing-masing tahun
dengan nilai pada tahun dasar, dikalikan 100. Indeks ini menunjukkan tingkat perkembangan
agregat dari tahun ke tahun terhadap tahun dasarnya.
Indeks perkembangan ini dapat dirumuskan berikut ini :
IP
= Indeks Perkembangan ;
= Sektor 1, , sektor 9 ;
= Tahun t ;
= Tahun Dasar.
d. Indeks Berantai, diperoleh dengan membagi nilai pada masing masing tahun dengan nilai
pada tahun sebelumnya. Apabila angka ini dikalikan dengan angka 100 dan hasilnya
dikurangi 100, maka angka ini menunjukkan tingkat pertumbuhan agregat produksi untuk
masing masing tahun. Metode penghitungan ini dapat pula digunakan untuk menghitung
tingkat pertumbuhan sektoral. Apabila penghitungan ini dirumuskan, maka rumus
penghitungannya adalah :
IB
= Indeks Berantai
= tahun t.
7
e. Indeks Harga Implisit diperoleh dengan membagi nilai PDRB atas dasar berlaku dengan
nilai PDRB atas dasar harga konstan untuk masing masing tahun dikalikan 100. Indeks ini
menunjukkan tingkat perkembangan harga pada tahun dasar. Selanjutnya bila dari indeks
harga implisit ini dibuatkan indeks berantainya (dengan rumus indeks berantai), akan terlihat
tingkat perkembangan harga setiap tahun terhadap tahun sebelumnya. Indeks ini secara
berkala juga dapat menunjukkan besaran inflasi yang mencakup seluruh barang dan jasa yang
diproduksi di dalam wilayah penghitungan PDRB. Indeks harga implisit dapat menggunakan
rumus berikut ini :
IHI
hb
= harga berlaku
hk
= harga konstan
d. Pendapatan Regional adalah merupakan pengurangan dari Produk Domestik Regional Neto
atas dasar biaya faktor dikurangi dengan pendapatan yang diterima oleh penduduk diluar
wilayah lain (pendapatan yang mengalir keluar), ditambah dengan pendapatan yang diterima
oleh penduduk wilayah ini yang berada diwilayah lain (pendapatan yang mengalir kedalam).
Dari hasil pengurangan ini akan diperoleh Produk Regional Neto, yaitu jumlah pendapatan
yang benar benar diterima oleh penduduk yang tinggal di daerah yang dimaksud. Produk
Regional Neto inilah yang merupakan Pendapatan Regional.
e. Pendapatan Regional Perkapita adalah Pendapatan Regional dibagi dengan jumlah
penduduk yang tinggal di daerah itu.
2.5.1 Revaluasi
Cara ini dilakukan dengan menilai produksi dan biaya antara masing masing tahun
dengan harga pada tahun dasar (2000). Hasilnya merupakan output dan biaya antara atas dasar
harga konstan 2000. Selanjutnya nilai tambah bruto atas dasar harga konstan di peroleh dari
selisih antara output dan biaya antara atas dasar harga konstan 2000.
Dalam praktek, sangat sulit melakukan revaluasi terhadap biaya antara yang digunakan,
karena mencakup komponen input yang sangat beragam, disamping data harga yang tersedia
tidak dapat memenuhi semua keperluan tersebut. Oleh karena itu biaya atas dasar harga konstan
biasanya diperoleh dari perkalian antara output atas dasar harga konstan masing-masing tahun
dengan rasio (tetap) biaya antara terhadap output pada tahun dasar atau dengan rasio biaya antara
terhadap output pada tahun berjalan.
2.5.2 Ekstrapolasi
Nilai tambah masing-masing tahun atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan
cara mengalikan nilai tambah pada tahun dasar 2000 dengan indeks kuantum produksi. Indeks
ini bertindak sebagai ekstrapolator yang dapat merupakan indeks dari masing-masing kuantum
produksi yang dihasilkan ataupun indeks dari berbagai indikator kuantum produksi lainnya
seperti : tenaga kerja; jumlah perusahaan yang dianggap cocok dengan jenis kegiatan yang
sedang di hitung.
Ekstrapolator dapat juga dilakukan terhadap output atas dasar harga konstan, kemudian
dengan menggunakan rasio nilai tambah terhadap output akan diperoleh perkiraan nilai tambah
atas dasar harga konstan.
2.5.3 Deflasi
Nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 dapat diperoleh dengan cara membagi nilai
tambah atas dasar harga yang berlaku pada masing-masing tahun dengan indeks harganya.
Indeks harga yang digunakan sebagai deflator biasanya merupakan indeks harga konsumen,
indeks perdagangan harga besar dan sebagainya, tergantung indeks mana yang dianggap lebih
cocok. Indeks harga tersebut dapat pula dipakai sebagai inflator, yang berarti nilai tambah atas
dasar harga yang berlaku diperoleh dengan mengalikan nilai tambah atas dasar harga konstan
dengan indeks harga tersebut.
2.5.4 Deflasi berganda
Dalam deflasi berganda ini, yang dideflasikan adalah output dan biaya antaranya,
sedangkan nilai tambah diperoleh dari selisih antara output dan biaya antara hasil pendeflasian
tersebut. Indeks harga yang digunakan sebagai deflator biasanya merupakan indeks harga
produsen atau indeks perdagangan besar sesuai dengan cakupan komoditinya; sedangkan indeks
harga untuk biaya antara adalah indeks harga dari komponen input terbesar.
Kenyataannya sangat sulit melakukan deflasi terhadap biaya antara; disamping karena
komponennya terlalu banyak, juga karena sulit dicari indeks harga yang cukup mewakili sebagai
deflator. Oleh karena itu dalam penghitungan nilai tambah atas dasar harga konstan, deflasi
berganda ini belum banyak dipakai, termasuk dalam publikasi ini.
Penghitungan komponen penggunaan produk domestik regional bruto atas dasar harga
kostan juga dilakukan dengan menggunakan cara-cara di atas, tetapi mengingat terbatasnya data
yang tersedia maka cara deflasi dan ekstrapolasi lebih banyak dipakai.
10
Uraian sektoral yang disajikan dalam bab ini meliputi ruang lingkup dan definisi dari
masing-masing sektor dan sub sektor, cara-cara penghitungan nilai tambah, baik atas dasar harga
berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000, serta sumber datanya.
3.1 Sektor Pertanian
3.1.1 Tanaman Bahan Makanan
Subsektor ini mencakup komoditi tanaman bahan makanan seperti padi, jagung, ketela
pohon, ketela rambat, kacang tanah, kedele, sayur-sayuran, buah-buahan, kentang, kacang hijau,
tanaman pangan lainnya, dan hasil-hasil produk ikutannya. Data produksi diperoleh dari Badan
Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Pertanian Kabupaten Bondowoso, sedangkan data harga
seluruhnya bersumber dari data harga yang dikumpulkan oleh BPS Kabupaten Bondowoso.
Nilai tambah Bruto atas dasar harga berlaku diperoleh melalui pendekatan produksi, yaitu
dengan mengalikan terlebih dahulu setiap jenis kuantum produksi dengan masing-masing
harganya; kemudian hasilnya dikurangi dengan biaya antara atas dasar harga yang berlaku.
Biaya antara tersebut diperoleh dengan menggunakan rasio biaya antara terhadap output yang
diperoleh dari hasil survei khusus. Sedangkan nilai tambah atas dasar harga konstan 2000
dihitung dengan cara revaluasi, yaitu mengalikan kuantum produksi pada tahun berlaku dengan
harga pada tahun 2000, kemudian dikurangi biaya antara atas dasar harga pada tahun dasar 2000.
3.1.2 Tanaman Perkebunan
Komoditi yang dicakup adalah hasil tanaman perkebunan yang diusahakan oleh rakyat
seperti jambu mete, kelapa, kopi, kapok, tebu, tembakau, cengkeh, dan tanaman perkebunan
lainnya. Data produksi diperoleh dari Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bondowoso,
sedangkan data harga diperoleh dari BPS Kabupaten Bondowoso.
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara pendekatan produksi.
Rasio biaya antara diperoleh dari hasil survei khusus. Sedangkan nilai tambah atas dasar harga
konstan 2000 diperoleh dengan cara revaluasi, sama seperti yang dilakukan pada tanaman bahan
makanan.
11
3.1.4 Kehutanan
Subsektor kehutanan mencakup kegiatan yang dilakukan di areal hutan oleh perorangan
dan badan usaha, yang mencakup usaha penanaman, pemeliharaan dan penebangan kayu,
pengambilan hasil hutan lainnya. Kegiatan ini meliputi, penebangan kayu yang menghasilkan
kayu gelondongan, kayu bakar, dan arang. Data produksi kayu dan hasil hutan lainnya diperoleh
dari Perum Perhutani Kabupaten Bondowoso.
Sebagaimana dengan subsektor lainnya, dalam sektor pertanian, output sub sektor
kehutanan dihitung dengan cara mengalikan kuantum produksi dengan harga masing-masing
tahun yang menghasilkan output atas dasar harga berlaku, dan penggunaan harga pada tahun
dasar menghasilkan output atas dasar harga konstan 2000.
3.1.5 Perikanan
Yang dicakup dalam kegiatan perikanan adalah seluruh kegiatan penangkapan dan
pengambilan ikan di perairan umum, kolam, keramba dan mina padi. Data mengenai produksi,
dan nilai produksi diperoleh dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bondowoso.
Penghitungan nilai tambah bruto dilakukan dengan mengalikan kuantum produksi dengan harga
masing-masing tahun yang menghasilkan output atas dasar harga berlaku, dan penggunaan tahun
dasar menghasilkan output atas dasar harga konstan 2000.
12
Komoditi yang dicakup dalam kegiatan ini adalah tanah liat, pasir, batu dan penggalianpenggalian lainnya. Data yang digunakan untuk penghitungan produksi Sektor pertambangan
dan Penggalian diperoleh dari survei yang dilakukan BPS. Nilai output atas dasar harga berlaku
merupakan perkalian antara produksi dengan harga masing-masing, sedangkan output atas dasar
harga konstan dengan cara revaluasi.
3.3 Sektor Industri Pengolahan
Sektor ini mencakup kegiatan untuk mengubah atau mengolah suatu barang organik dan
anorganik menjadi barang baru yang mempunyai nilai lebih tinggi, sedang pengolahannya dapat
dilakukan dengan tangan atau mesin. Data yang digunakan untuk penghitungan produksi Sub
sektor Industri kecil dan Rumah tangga diperoleh dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Bondowoso. Sedangkan Industri besar dan sedang datanya diperoleh
dari survei industri besar/sedang yang dilakukan BPS. Pengelompokan kegiatan industri
didasarkan pada jenis komoditi utama yang dihasilkan oleh masing-masing perusahaan, secara
garis besar kegiatan industri tersebut dikelompokkan menjadi 9 sub sektor, yaitu:
-
Nilai output atas dasar harga berlaku merupakan perkalian antara produksi masing-masing
komuditi dengan harga berlaku, sedangkan output atas dasar harga konstan dengan cara
revaluasi.
13
14
pertambangan dan penggalian, industri, serta komoditi impor yang diperdagangkan. Dari hasil
komoditi yang diperdagangkan, diturunkan nilai margin perdagangan yang merupakan output
perdagangan yang selanjutnya dipakai untuk menghitung nilai tambahnya. Data yang digunakan
dalam penghitungan produksi sub sektor perdagangan diperoleh dari Hasil Survei Khusus dan
data dari masing-masing kecamatan. Dalam penghitungan data tersebut dilakukan mark-up, guna
mencakup seluruh kegiatan perdagangan yang dilakukan secara sambilan oleh rumah tangga
maupun sebagai kegiatan tambahan utnuk memperoleh pendapatan.
3.6.2 Hotel
Kegiatan sub sektor ini mencakup semua hotel dan Guest House yang ada di Kabupaten
Bondowoso. Data yang digunakan dalam penghitungan produksi sektor Hotel diperoleh dari BPS
yaitu hasil laporan bulanan dan tahunan hotel-hotel yang ada di Kabupaten Bondowoso.
3.6.3 Restoran
Kegiatan Sub Sektor ini meliputi : penyediaan makanan dan minuman jadi untuk
dikonsumsi dengan cara menghidangkan. Yang pada umumnya dikonsumsi di tempat penjualan,
seperti kegiatan restoran, warung, kantin, caf, catering dan sebagainya. Karena belum tersedia
data restoran secara lengkap, maka output dari sub sektor ini diperoleh dari data Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Bondowoso dan data dari Kecamatan.
3.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Sektor ini mencakup kegiatan pengakutan umum untuk barang dan penumpang meliputi
Angkutan Jalan Raya dan Angkutan Kereta Api. Sektor ini mencakup juga Jasa Penunjang
Angkutan dan Komunikasi.
15
3.7.4 Komunikasi
Nilai tambah yang dicakup pada sub sektor komunikasi ini meliputi Pos dan Giro,
Telekomunikasi, dan Jasa Penunjang Komunikasi.
b. Telekomunikasi
Kegiatan ini mencakup pemberian jasa dalam hal pemakaian hubungan telepon dan teleks,
baik hubungan telepon lokal maupun interlokal. Nilai Tambah Bruto atas dasar harga berlaku
diperoleh dari perkalian jumlah pulsa terjual dengan harga yang berlaku pada tahun berjalan,
sedangkan output atas dasar harga konstan 2000, diperoleh dengan cara revaluasi.
16
Sektor ini meliputi kegiatan perbankan, lembaga keuangan bukan bank, jasa penunjang
keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan.
3.8.1 Bank
Nilai tambah bruto sub sektor bank atas dasar harga berlaku diperoleh dari Bank
Indonesia. Dalam penghitungan PDRB tidak menghitung nilai tambah bruto yang ditimbulkan
dari kegiatan Bank Indonesia yang mencakup pembayaran bunga sertifikat Bank Indonesia (SBI)
dan Pinjaman dari Luar Negeri, karena hal itu merupakan kebijakan moneter yang bukan
merupakan kegiatan komersial perbankan.
3.8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank
Yang dicakup dalam Sub Sektor Lembaga Keuangan Bukan Bank masih terbatas pada
kegiatan Asuransi, Koperasi Simpan Pinjam, dan Pegadaian. Perhitungan output dan nilai
tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara pendekatan produksi. Output
diperoleh dari perkalian indikator produksi dengan indikator harga, sedangkan nilai tambah bruto
diperoleh dengan cara mengurangkan nilai biaya antara dari nilai output. Nilai tambah bruto atas
dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi. Data yang digunakan didasarkan pada
data sekunder yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik dan Perum Pegadaian Kabupaten
Bondowoso.
3.8.3 Sewa Bangunan
Sektor ini mencakup semua kegiatan jasa atas penggunaan rumah bangunan sebagai
tempat tinggal rumah tangga dan bukan sebagai tempat tinggal, tanpa memperhatikan apakah
bangunan itu milik sendiri atau disewa. Perkiraan nilai tambah bruto tahun 2000 didasarkan
kepada data jumlah bangunan tempat tinggal hasil Sensus Penduduk, serta berdasarkan
pengeluaran konsumsi rumah tangga, khususnya pengeluaran untuk sewa rumah. Nilai tambah
bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara mengalikan antara jumlah bangunan dengan
rata-rata tarip sewa untuk bangunan rural dan urban.
17
18
19
Kebijakan ekonomi atau politik ekonomi adalah cara-cara yang ditempuh atau
tindakan yang diambil oleh pemerintah dengan maksud untuk mengatur kehidupan nasional
guna mencapai tujuan-tujuan tertentu. Tujuan yang ingin dicapai telah ditetapkan dan
dituangkan dalam GBHN , yang diringkas dalam Trilogi Pembangunan yaitu stabilitas,
pertumbuhan ekonomi dan pemerataan. Pembangunan ekonomi merupakan proses yang
dapat menyebabkan peningkatan pendapatan per kapita penduduk dalam jangka panjang.
Tujuan dasar Pembangunan ekonomi tidak semata hanya mengejar pertumbuhan ekonomi
namun juga untuk menciptakan pemerataan pendapatan antar masyarakat. Ketimpangan
pendapatan dan ketidakmerataan distribusi pendapatan masyarakat telah lama menjadi
persoalan dalam pembangunan ekonomi.
kemajuan industri dan jasa didukung maju pertanian, sektor penyerap lapangan kerja
terbesar.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menganalisa derajat kesenjangan
dalam pembangunan ekonomi antar daerah, diantaranya adalah koefisien Gini (gini ratio),
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per
propinsi atau distribusi propinsi dalam pembentukan PDB nasional.
Karena keterbatasan data yang kami miliki, tulisan ini hanya mengulas derajat
penyebaran dari hasil pembangunan ekonomi di Kabupaten Bondowoso melalui Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) per kecamatan atau distribusi kecamatan dalam
pembentukan PDRB Kabupaten.
4.1 Distribusi PDRB Bondowoso menurut Kecamatan
Tabel 4.1 menunjukkan kontribusi masing masing kecamatan (diurutkan dari yang
tertinggi hingga terendah) terhadap pembentukan total nilai tambah yang terjadi di
Kabupaten Bondowoso. Urutan 5 teratas penyumbang PDRB ditempati Kecamatan
20
Bondowoso, Maesan, Wringin, Cermee dan Tapen , kelimanya menikmati sekitar 37,08
persen PDRB Kabupaten.
Perekonomian kelima kecamatan jauh lebih produktif dibandingkan kecamatan
lainnya. Hal ini dikarenakan kelimanya merupakan daerah konsentrasi kegiatan ekonomi
dengan dukungan infrastruktur yang jauh lebih banyak.
Tabel 4.1
Distribusi PDRB menurut Kecamatan
Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) 2012
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Kecamatan
Bondowoso
Maesan
Wringin
Cermee
Tapen
Tamanan
Wonosari
Grujugan
Tlogosari
Tenggarang
Pujer
Prajekan
Curahdami
Sbr wringin
Botolinggo
Klabang
Tegalampel
Jambesari DS
Pakem
Sukosari
Sempol
Binakal
Taman Krocok
Kontribusi PDRB
Kecamatan thd
Kabupaten
13,05
6,41
6,02
5,86
5,74
5,54
5,23
4,95
4,72
4,52
4,19
3,98
3,69
3,59
2,98
2,89
2,82
2,78
2,64
2,52
2,02
1,94
1,91
Partisipasi terendah dipegang oleh Kecamatan Binakal, Taman Krocok, Sempol dan
Sukosari. Sumbangan keempat kecamatan ini berkisar antara 1,91 persen hingga 2,52 persen
dari total nilai PDRB yang terwujud di Kabupaten Bondowoso. Rendahnya penciptaan nilai
tambah di keempat kecamatan tersebut disebabkan oleh sedikitnya kegiatan-kegiatan
ekonomi yang produktif terutama yang berasal dari sektor sekunder dan tersier, infrastruktur
yang terbatas dan letaknya yang agak jauh dari lintas utama jalur perdagangan (JemberBondowoso-Situbondo).
21
Gambar 1.
Distribusi PDRB menurut Kecamatan Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2012
14
12
10
8
6
4
2
0
Bondowoso
Wonosari
Curahdami
Pakem
Maesan
Grujugan
Sbr wringin
Sukosari
Wringin
Tlogosari
Botolinggo
Sempol
Cermee
Tenggarang
Klabang
Binakal
Tapen
Pujer
Tegalampel
Taman Krocok
Tamanan
Prajekan
Jambesari DS
22
Tabel 4.2
PDRB per kapita menurut kecamatan
Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) 2012
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Kecamatan
Bondowoso
Sempol
Tapen
Sukosari
Prajekan
Klabang
Tamanan
Wringin
Grujugan
Maesan
Wonosari
Cermee
Binakal
Pakem
Curahdami
Taman Krocok
Tegalampel
Tenggarang
Pujer
Sbr wringin
Tlogosari
Botolinggo
Jambesari DS
20.000.000
16.000.000
12.000.000
8.000.000
4.000.000
0
Bondowoso
Sempol
Tapen
Sukosari
Prajekan
Klabang
Tamanan
Wringin
Grujugan
Maesan
Wonosari
Cermee
Binakal
Pakem
Curahdami
Taman Krocok
Tegalampel
Tenggarang
Pujer
Sbr wringin
Tlogosari
Botolinggo
Jambesari DS
Agar lebih ringkas, efisien dan mudah dipahami, maka struktur ekonomi kecamatan
yang akan disajikan terdiri dari tiga sektor yaitu sektor primer, sektor sekunder dan sektor
24
tersier. Sektor primer merupakan penjabaran dari sektor Pertanian dan sektor Pertambangan
dan Penggalian, sektor sekunder merupakan rangkuman dari sektor Industri Pengolahan,
sektor Listrik, Gas dan Air Bersih dan sektor Bangunan, sektor tersier merupakan
gabungan dari sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor Pengangkutan dan
Komunikasi, sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan dan sektor Jasa-Jasa.
Tabel 4.3
Struktur Ekonomi menurut kecamatan Kab. Bondowoso
tahun 2012
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Kecamatan
Bondowoso
Maesan
Grujugan
Wonosari
Tenggarang
Cermee
Tapen
Tlogosari
Wringin
Tamanan
Pujer
Prajekan
Sbr wringin
Curahdami
Jambesari DS
Klabang
Botolinggo
Tegalampel
Pakem
Sukosari
Sempol
Taman Krocok
Binakal
Primer
5,72
42,21
38,13
43,19
33,78
55,12
51,85
44,95
55,00
62,61
44,46
44,59
51,68
50,42
35,89
56,66
54,74
48,79
50,67
66,08
71,09
54,35
46,63
Sektor
Sekunder
15,96
17,37
31,41
16,81
19,10
14,53
14,34
18,06
18,66
12,97
18,33
29,38
17,76
20,69
24,12
12,05
17,27
16,90
24,31
11,79
10,07
16,03
28,87
Tersier
78,32
40,42
30,47
40,00
47,12
30,35
33,81
36,99
26,34
24,42
37,21
26,03
30,56
28,89
40,00
31,29
28,00
34,31
25,02
22,13
18,83
29,62
24,50
Tabel 4.3 memperlihatkan struktur ekonomi masing masing kecamatan yang telah
diurutkan dari kecamatan yang memiliki kontribusi terbesar terhadap pembentukan nilai
PDRB Kabupaten hingga terkecil. Atau diurutkan dari kecamatan yang memiliki besaran
PDRB tertinggi hingga terendah (sesuai dengan tabel 4.1).
Dari tabel di atas diketahui, kecamatan Bondowoso sebagai kecamatan penyumbang
PDRB terbesar ternyata memiliki share sektor primer yang terkecil yaitu hanya sebesar 5,72
persen, sedangkan sektor tersier merupakan sektor yang paling dominan, sumbangan sektor
ini mencapai 78,32 persen.
25
Struktur ekonomi kecamatan Pujer dan Tlogosari hampir sama dan terlihat seimbang
baik sektor primer, sektor sekunder maupun sektor tersier, untuk sektor primer maupun
sektor tersier masing-masing diatas 40 persen dan 30 persen sedangkan untuk sektor
sekunder nilainya diatas 18 persen atau hanya selisih 0,27 persen poin lebih tinggi kecamatan
Pujer. Demikian pula antara kecamatan Tapen dan Sumber wringin juga memiliki stuktur
ekonomi yang hampir sama.
Hal menarik yang dapat diperhatikan bahwa kecamatan Tamanan dan Sukosari share
sektor primer lebih dari 60 persen bahkan untuk kecamatan Sempol sharenya melebihi 70
persen. Dengan kata lain bahwa perekonomian ketiga kecamatan ini didominasi oleh sektor
primer terutama sektor pertanian. Sedangkan ruang untuk sektor sekunder disediakan hanya
sekitar 10,07 persen sampai dengan 12,97 persen, sedangkan untuk sektor tersier
menyumbang sebesar 18,83 persen sampai dengan 24,42 persen.
Agar lebih menarik keragaman struktur ekonomi kecamatan di Kabupaten
Bondowoso dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.
Struktur Ekonomi menurut Kecamatan Kabupaten Bondowoso
Tahun 2012
100,00
80,00
Sekunder
Primer
Tersier
60,00
40,00
20,00
0,00
26
Rentang variasi peranan sektor sekunder pada tiap tiap kecamatan tidak terlau lebar
dibandingkan sektor primer dan tersier, yaitu berada pada kisaran 10,07 persen hingga
31,41 persen. (bandingkan : sektor primer 5,72 persen 71,09 persen, sektor tersier
18,83 78,32
pembentukan nilai PDRB pada tiap tiap kecamatan tidak berbeda jauh.
Kecamatan dengan share sektor tersier lebih dari 26 persen cenderung memiliki
besaran PDRB yang lebih tinggi, demikian juga sebaliknya untuk kecamatan dengan
share sektor primer lebih dari 60 persen cenderung memiliki besaran PDRB yang lebih
rendah.
27
29
cukup
sebesar 46,12 persen, 32,63 persen, 29,04 persen, dan 28,67 persen, sedangkan sumbangan
yang paling kecil terjadi di kecamatan Sukosari yaitu hanya sebesar 17,19 persen.
5.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Terhitung mulai tahun 2004 PT. KAI yang ada di Bondowoso sudah tidak beroperasi
lagi atau tutup, hal ini sedikit banyak memang mempengaruhi asupan nilai tambah sektor
pengangkutan dan komunikasi. Seiring perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi
informasi sektor komunikasi meningkat secara tajam sehingga selama beberapa
tahun
terakhir ini subsektor komunikasi dan subsektor angkutan jalan raya dikabarkan mengalami
perkembangan yang menggembirakan. Sumbangan sektor pengangkutan dan komunikasi
pada tingkat kecamatan tertinggi di kecamatan Bondowoso sebesar 6,94 persen dan terendah
di kecamatan Pakem sebesar 0,23 persen.
Peranan sektor ini terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Bondowoso tahun 2012
adalah sebesar 7,71 persen atau menempati posisi keempat. Kalau kita lihat di tingkat
kecamatan peranan paling signifikan dijumpai ditiga kecamatan yaitu kecamatan Bondowoso
sebesar 17,04 persen, Tenggarang sebesar 10,12 persen dan Maesan 8,94 persen. Kontribusi
terendah untuk sektor jasa-jasa terjadi pada kecamatan Sempol dan Botolinggo yaitu masingmasing sebesar 0,80 persen dan 1,26 persen.
31
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1. Pengilangan Minyak Bumi
2. Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas
1. Makanan, Minuman dan Tembakau
2. Tekstil, Pakaian Jadi
3. Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya
4. Kertas dan Percetakan
5. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet
6. Semen dan Barang Galian Non Logam
7. Barang dari Logam, Mesin dan Peralatannya
8. Alat Angk. , Mesin dan Peralatannya
9. Barang Lainnya
LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
BANGUNAN
PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN
a. Perdagangan
b. Hotel
c. Restoran
PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1. Angkutan Kereta Api
2. Angkutan Jalan Raya
3. Angkutan Laut
4. Angk Sungai, Danau & Penyeberangan
5. AngkutanUdara
6. Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
KEU, PERSEWAAN & PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan Bukan Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Sewa Bangunan
e. Jasa Perusahaan
JASA - JASA
a. Pemerintahan Umun
1. Adm. Pemerintahan dan Pertahanan
2. Jasa Pemerintah lainnya
b. Swasta
1. Sosial Kemasyarakatan
2. Hiburan dan Rekreasi
3. Perorangan dan Rumah Tangga
2008
2.532.384,83
1.509.595,70
505.205,25
421.985,60
29.620,84
65.977,45
45.695,44
0
0
45.695,44
917.577,68
0
0
0
917.577,68
297.608,30
1.226,95
33.315,05
562.819,95
5.943,33
5.667,86
6.823,43
0
4.172,81
34.534,21
31.243,89
0
3.290,32
67.777,03
1.392.256,76
1.363.171,22
11.119,91
17.965,63
85.014,13
62.637,07
0
55.340,24
0
0
0
7.296,83
22.377,05
131.645,38
63.311,05
17.832,47
0
38.773,17
11.728,69
444.170,79
263.632,54
263.632,54
0
180.538,25
36.457,07
17.540,35
126.540,83
2009
2.790.628,17
1.658.174,29
556.853,55
470.420,27
32.604,61
72.575,44
49.796,65
0
0
49.796,65
1.012.160,18
0
0
0
1.012.160,18
331.440,94
1.365,06
37.086,56
617.609,55
6.487,66
6.169,47
7.475,64
0
4.525,31
37.439,90
33.895,28
0
3.544,62
75.621,38
1.552.942,66
1.520.750,22
12.225,15
19.967,29
93.270,24
68.635,68
0
60.673,73
0
0
0
7.961,95
24.634,56
147.029,32
71.826,08
20.051,11
0
42.303,67
12.848,46
495.461,43
295.789,66
295.789,66
0
199.671,77
40.750,81
19.290,55
139.630,40
2010
3.095.517,36
1.845.306,65
608.870,95
525.375,35
36.265,60
79.698,81
54.659,54
0
0
54.659,54
1.126.570,10
0
0
0
1.126.570,10
369.602,05
1.527,89
41.259,51
687.009,40
7.185,44
6.795,46
8.236,13
0
4.954,21
41.037,23
37.191,19
0
3.846,03
88.126,34
1.764.551,29
1.728.572,75
13.801,89
22.176,65
102.676,55
75.460,09
0
66.723,15
0
0
0
8.736,94
27.216,46
165.127,35
81.804,30
22.619,06
0
46.448,57
14.255,43
552.471,88
330.523,72
330.523,72
0
221.948,16
45.351,75
21.205,94
155.390,48
2011
3.412.331,03
2.036.458,44
670.250,85
577.989,57
40.668,45
86.963,71
59.480,01
0
0
59.480,01
1.264.968,67
0
0
0
1.264.968,67
414.208,14
1.710,68
46.354,35
772.447,05
7.995,90
7.679,78
9.135,97
0
5.436,79
44.284,54
40.128,20
0
4.156,35
104.386,74
2.029.064,63
1.987.688,89
15.875,34
25.500,40
114.145,99
83.348,41
0
73.584,34
0
0
0
9.764,07
30.797,58
186.784,32
93.336,01
25.512,57
0
51.940,13
15.995,62
614.418,93
369.110,31
369.110,31
0
245.308,62
49.950,34
23.389,71
171.968,57
2012
3.786.700,69
2.250.976,82
751.398,50
639.504,79
46.175,22
98.645,37
63.964,28
0,00
0,00
63.964,28
1.434.544,43
0
0
0
1.434.544,43
480.756,75
1.920,65
52.601,18
864.753,98
9.104,70
8.673,62
10.547,22
0
6.186,34
48.657,48
44.119,14
0
4.538,34
125.524,45
2.347.110,99
2.299.643,38
18.319,43
29.148,18
127.936,17
93.225,27
0
82.274,40
0
0
0
10.950,87
34.710,90
213.555,17
106.515,14
29.258,17
0,00
59.549,89
18.231,96
680.963,02
410.267,62
410.267,62
0,00
270.695,40
55.567,75
26.419,42
188.708,23
P D R B DENGAN MIGAS
5.651.056,26
6.254.349,92
6.990.737,64
7.829.864,85
8.828.956,68
P D R B TANPA MIGAS
5.651.056,26
6.254.349,92
6.990.737,64
7.829.864,85
8.828.956,68
32
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1. Pengilangan Minyak Bumi
2. Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas
1. Makanan, Minuman dan Tembakau
2. Tekstil, Pakaian Jadi
3. Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya
4. Kertas dan Percetakan
5. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet
6. Semen dan Barang Galian Non Logam
7. Barang dari Logam, Mesin dan Peralatannya
8. Alat Angk. , Mesin dan Peralatannya
8. Barang Lainnya
LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
BANGUNAN
PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN
a. Perdagangan
b. Hotel
c. Restoran
PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1. Angkutan Kereta Api
2. Angkutan Jalan Raya
3. Angkutan Laut
4. Angk Sungai, Danau & Penyeberangan
5. AngkutanUdara
6. Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
KEU, PERSEWAAN & PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan Bukan Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Sewa Bangunan
e. Jasa Perusahaan
JASA - JASA
a. Pemerintahan Umun
1. Adm. Pemerintahan dan Pertahanan
2. Jasa Pemerintah lainnya
b. Swasta
1. Sosial Kemasyarakatan
2. Hiburan dan Rekreasi
3. Perorangan dan Rumah Tangga
2008
1.324.723,16
806.885,96
255.665,13
215.491,73
12.343,04
34.337,30
21.886,24
0
0
21.886,24
462.620,14
0
0
0
462.620,14
129.522,52
671,39
16.574,19
303.994,74
3.209,33
2.925,18
3.549,04
0
2.173,75
19.380,67
17.853,19
0
1.527,48
33.595,78
637.492,44
622.638,04
5.753,41
9.100,99
41.944,31
28.674,72
0
24.864,20
0
0
0
3.810,52
13.269,60
68.261,92
31.637,17
9.813,68
0
19.517,19
7.293,88
226.821,38
120.502,57
120.502,57
0
106.318,81
20.164,37
9.910,93
76.243,51
2009
1.386.351,80
842.419,58
267.245,06
227.882,51
12.880,01
35.924,63
22.928,39
0
0
22.928,39
484.801,65
0
0
0
484.801,65
136.625,28
710,43
17.471,42
317.641,56
3.352,14
3.042,25
3.708,74
0
2.249,83
20.245,16
18.656,58
0
1.588,58
35.396,62
673.965,20
658.377,52
6.005,32
9.582,36
44.209,97
30.093,20
0
26.107,41
0
0
0
3.985,79
14.116,76
71.967,52
33.679,48
10.422,45
0
20.365,50
7.500,09
239.040,49
127.548,79
127.548,79
0
111.491,70
21.350,97
10.364,68
79.776,05
2010
1.455.083,45
883.114,00
279.626,52
241.205,51
13.544,06
37.593,36
24.047,34
0
0
24.047,34
511.257,15
0
0
0
511.257,15
144.877,59
752,73
18.469,13
334.202,55
3.549,05
3.189,88
3.875,64
0
2.340,58
21.189,90
19.530,01
0
1.659,89
37.502,01
721.933,41
705.442,02
6.365,72
10.125,67
46.635,54
31.677,65
0
27.480,30
0
0
0
4.197,35
14.957,89
76.484,30
36.105,33
11.118,72
0
21.370,03
7.890,22
252.849,15
135.333,33
135.333,33
0
117.515,82
22.451,51
10.798,74
84.265,57
2011
1.511.079,50
917.925,32
289.786,55
250.315,80
14.234,21
38.817,63
24.883,57
0
0
24.883,57
544.589,62
0
0
0
544.589,62
154.542,67
798,81
19.725,33
355.834,99
3.760,91
3.389,70
4.076,32
0
2.460,89
22.322,75
20.580,44
0
1.742,32
40.856,39
796.909,09
778.735,01
7.026,06
11.148,03
50.597,62
34.234,16
0
29.688,83
0
0
0
4.545,34
16.363,45
82.584,42
39.245,24
11.988,58
0
22.871,83
8.478,77
268.141,15
143.839,39
143.839,39
0
124.301,76
23.665,83
11.379,72
89.256,21
2012
1.570.229,23
949.746,53
303.824,85
260.955,67
14.873,78
40.828,40
25.680,31
0,00
0,00
25.680,31
583.371,71
0
0
0
583.371,71
170.245,16
853,29
21.220,01
376.391,71
4.043,61
3.603,14
4.400,44
0,00
2.614,35
24.133,13
22.242,55
0,00
1.890,58
44.845,52
880.228,37
860.174,65
7.768,83
12.284,90
55.072,85
37.188,98
0
32.199,18
0,00
0,00
0,00
4.989,80
17.883,87
89.450,19
42.515,74
13.178,80
0,00
24.510,94
9.244,71
284.672,45
151.873,28
151.873,28
0,00
132.799,17
25.664,44
12.353,79
94.780,94
P D R B DENGAN MIGAS
2.836.726,04
2.978.906,80
3.146.982,26
3.341.964,11
3.557.683,76
P D R B TANPA MIGAS
2.836.726,04
2.978.906,80
3.146.982,26
3.341.964,11
3.557.683,76
33
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
SEKTOR / SUBSEKTOR
2008
2009
2010
2011
2012
44,81
26,71
8,94
7,47
0,52
1,17
0,81
0,00
0,00
0,81
16,24
0,00
0,00
0,00
16,24
5,27
0,02
0,59
9,96
0,11
0,10
0,12
0,00
0,07
0,61
0,55
0,00
0,06
1,20
24,64
24,12
0,20
0,32
1,50
1,11
0,00
0,98
0,00
0,00
0,00
0,13
0,40
2,33
1,12
0,32
0,00
0,69
0,21
7,86
4,67
4,67
0,00
3,19
0,65
0,31
2,24
44,62
26,51
8,90
7,52
0,52
1,16
0,80
0,00
0,00
0,80
16,18
0,00
0,00
0,00
16,18
5,30
0,02
0,59
9,87
0,10
0,10
0,12
0,00
0,07
0,60
0,54
0,00
0,06
1,21
24,83
24,32
0,20
0,32
1,49
1,10
0,00
0,97
0,00
0,00
0,00
0,13
0,39
2,35
1,15
0,32
0,00
0,68
0,21
7,92
4,73
4,73
0,00
3,19
0,65
0,31
2,23
44,28
26,40
8,71
7,52
0,52
1,14
0,78
0,00
0,00
0,78
16,12
0,00
0,00
0,00
16,12
5,29
0,02
0,59
9,83
0,10
0,10
0,12
0,00
0,07
0,59
0,53
0,00
0,06
1,26
25,24
24,73
0,20
0,32
1,47
1,08
0,00
0,95
0,00
0,00
0,00
0,12
0,39
2,36
1,17
0,32
0,00
0,66
0,20
7,90
4,73
4,73
0,00
3,17
0,65
0,30
2,22
43,58
26,01
8,56
7,38
0,52
1,11
0,76
0,00
0,00
0,76
16,16
0,00
0,00
0,00
16,16
5,29
0,02
0,59
9,87
0,10
0,10
0,12
0,00
0,07
0,57
0,51
0,00
0,05
1,33
25,91
25,39
0,20
0,33
1,46
1,06
0,00
0,94
0,00
0,00
0,00
0,12
0,39
2,39
1,19
0,33
0,00
0,66
0,20
7,85
4,71
4,71
0,00
3,13
0,64
0,30
2,20
42,89
25,50
8,51
7,24
0,52
1,12
0,72
0,00
0,00
0,72
16,25
0,00
0,00
0,00
16,25
5,45
0,02
0,60
9,79
0,10
0,10
0,12
0,00
0,07
0,55
0,50
0,00
0,05
1,42
26,58
26,05
0,21
0,33
1,45
1,06
0,00
0,93
0,00
0,00
0,00
0,12
0,39
2,42
1,21
0,33
0,00
0,67
0,21
7,71
4,65
4,65
0,00
3,07
0,63
0,30
2,14
P D R B DENGAN MIGAS
100
100
100
100
100
P D R B TANPA MIGAS
100
100
100
100
100
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1. Pengilangan Minyak Bumi
2. Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas
1. Makanan, Minuman dan Tembakau
2. Tekstil, Pakaian Jadi
3. Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya
4. Kertas dan Percetakan
5. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet
6. Semen dan Barang Galian Non Logam
7. Barang dari Logam, Mesin dan Peralatannya
8. Alat Angk. , Mesin dan Peralatannya
9. Barang Lainnya
LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
BANGUNAN
PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN
a. Perdagangan
b. Hotel
c. Restoran
PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1. Angkutan Kereta Api
2. Angkutan Jalan Raya
3. Angkutan Laut
4. Angk Sungai, Danau & Penyeberangan
5. AngkutanUdara
6. Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
KEU, PERSEWAAN & PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan Bukan Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Sewa Bangunan
e. Jasa Perusahaan
JASA - JASA
a. Pemerintahan Umun
1. Adm. Pemerintahan dan Pertahanan
2. Jasa Pemerintah lainnya
b. Swasta
1. Sosial Kemasyarakatan
2. Hiburan dan Rekreasi
3. Perorangan dan Rumah Tangga
34
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
SEKTOR / SUBSEKTOR
2008
2009
2010
2011
2012
46,70
28,44
9,01
7,60
0,44
1,21
0,77
0,00
0,00
0,77
16,31
0,00
0,00
0,00
16,31
4,57
0,02
0,58
10,72
0,11
0,10
0,13
0,00
0,08
0,68
0,63
0,00
0,05
1,18
22,47
21,95
0,20
0,32
1,48
1,01
0,00
0,88
0,00
0,00
0,00
0,13
0,47
2,41
1,12
0,35
0,00
0,69
0,26
8,00
4,25
4,25
0,00
3,75
0,71
0,35
2,69
46,54
28,28
8,97
7,65
0,43
1,21
0,77
0,00
0,00
0,77
16,27
0,00
0,00
0,00
16,27
4,59
0,02
0,59
10,66
0,11
0,10
0,12
0,00
0,08
0,68
0,63
0,00
0,05
1,19
22,62
22,10
0,20
0,32
1,48
1,01
0,00
0,88
0,00
0,00
0,00
0,13
0,47
2,42
1,13
0,35
0,00
0,68
0,25
8,02
4,28
4,28
0,00
3,74
0,72
0,35
2,68
46,24
28,06
8,89
7,66
0,43
1,19
0,76
0,00
0,00
0,76
16,25
0,00
0,00
0,00
16,25
4,60
0,02
0,59
10,62
0,11
0,10
0,12
0,00
0,07
0,67
0,62
0,00
0,05
1,19
22,94
22,42
0,20
0,32
1,48
1,01
0,00
0,87
0,00
0,00
0,00
0,13
0,48
2,43
1,15
0,35
0,00
0,68
0,25
8,03
4,30
4,30
0,00
3,73
0,71
0,34
2,68
45,22
27,47
8,67
7,49
0,43
1,16
0,74
0,00
0,00
0,74
16,30
0,00
0,00
0,00
16,30
4,62
0,02
0,59
10,65
0,11
0,10
0,12
0,00
0,07
0,67
0,62
0,00
0,05
1,22
23,85
23,30
0,21
0,33
1,51
1,02
0,00
0,89
0,00
0,00
0,00
0,14
0,49
2,47
1,17
0,36
0,00
0,68
0,25
8,02
4,30
4,30
0,00
3,72
0,71
0,34
2,67
44,14
26,70
8,54
7,33
0,42
1,15
0,72
0,00
0,00
0,72
16,40
0,00
0,00
0,00
16,40
4,79
0,02
0,60
10,58
0,11
0,10
0,12
0,00
0,07
0,68
0,63
0,00
0,05
1,26
24,74
24,18
0,22
0,35
1,55
1,05
0,00
0,91
0,00
0,00
0,00
0,14
0,50
2,51
1,20
0,37
0,00
0,69
0,26
8,00
4,27
4,27
0,00
3,73
0,72
0,35
2,66
P D R B DENGAN MIGAS
100
100
100
100
100
P D R B TANPA MIGAS
100
100
100
100
100
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Industri Migas
1. Pengilangan Minyak Bumi
2. Gas Alam Cair
b. Industri Tanpa Migas
1. Makanan, Minuman dan Tembakau
2. Tekstil, Pakaian Jadi
3. Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya
4. Kertas dan Percetakan
5. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet
6. Semen dan Barang Galian Non Logam
7. Barang dari Logam, Mesin dan Peralatannya
8. Alat Angk. , Mesin dan Peralatannya
8. Barang Lainnya
LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH
a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
BANGUNAN
PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN
a. Perdagangan
b. Hotel
c. Restoran
PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
1. Angkutan Kereta Api
2. Angkutan Jalan Raya
3. Angkutan Laut
4. Angk Sungai, Danau & Penyeberangan
5. AngkutanUdara
6. Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
KEU, PERSEWAAN & PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan Bukan Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
d. Sewa Bangunan
e. Jasa Perusahaan
JASA - JASA
a. Pemerintahan Umun
1. Adm. Pemerintahan dan Pertahanan
2. Jasa Pemerintah lainnya
b. Swasta
1. Sosial Kemasyarakatan
2. Hiburan dan Rekreasi
3. Perorangan dan Rumah Tangga
35
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
236.820,80
126.169,25
56.968,40
43.395,82
2.682,64
7.604,69
100.630,97
55.876,35
23.034,93
17.708,05
864,12
3.147,51
2.024,92
812,96
88.743,38
36.088,38
2.675,39
1.339,49
BANGUNAN
6.854,48
2.448,87
164.311,86
61.545,50
3.444,07
1.482,57
10.357,73
4.338,46
JASA - JASA
50.556,56
18.725,55
565.789,20
565.789,20
227.412,75
227.412,75
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
36
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
41,86
22,30
10,07
7,67
0,47
1,34
44,25
24,57
10,13
7,79
0,38
1,38
0,36
0,36
15,68
15,87
0,47
0,59
BANGUNAN
1,21
1,08
29,04
27,06
0,61
0,65
1,83
1,91
JASA - JASA
8,94
8,23
100,00
100,00
100,00
100,00
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
37
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
164.059,17
88.202,83
42.793,67
26.502,11
661,42
5.899,13
69.834,75
39.062,23
17.303,44
10.814,42
213,06
2.441,59
2.603,47
1.045,24
130.196,15
52.945,55
2.137,21
1.076,50
BANGUNAN
4.955,56
1.770,45
89.728,50
33.708,66
2.695,02
1.160,13
8.498,65
3.559,76
JASA - JASA
32.272,31
14.711,73
437.146,04
437.146,04
179.812,77
179.812,77
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
38
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
37,53
20,18
9,79
6,06
0,15
1,35
38,84
21,72
9,62
6,01
0,12
1,36
0,60
0,58
29,78
29,44
0,49
0,60
BANGUNAN
1,13
0,98
20,53
18,75
0,62
0,65
1,94
1,98
JASA - JASA
7,38
8,18
100,00
100,00
100,00
100,00
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
39
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
302.593,28
73.186,92
101.749,56
113.323,10
0,00
14.333,69
122.127,91
28.810,81
41.142,01
46.242,51
0,00
5.932,58
3.702,71
1.486,56
56.473,99
22.965,71
1.987,60
994,87
BANGUNAN
4.986,62
1.781,55
86.783,85
32.527,03
1.782,59
767,35
9.560,98
4.004,73
JASA - JASA
21.355,79
11.299,90
489.227,40
489.227,40
197.955,62
197.955,62
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
40
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
61,85
14,96
20,80
23,16
0,00
2,93
61,69
14,55
20,78
23,36
0,00
3,00
0,76
0,75
11,54
11,60
0,41
0,50
BANGUNAN
1,02
0,90
17,74
16,43
0,36
0,39
1,95
2,02
JASA - JASA
4,37
5,71
100,00
100,00
100,00
100,00
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
41
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
84.046,75
61.336,12
6.527,09
11.971,21
0,00
4.212,33
33.413,22
24.145,62
2.639,20
4.884,96
0,00
1.743,44
4.049,84
1.625,92
52.575,57
21.380,38
2.098,62
1.058,02
BANGUNAN
4.533,06
1.619,51
84.499,96
31.671,27
891,29
383,68
1.991,87
834,32
JASA - JASA
10.802,83
84.046,75
6.155,76
245.489,80
245.489,80
98.142,06
98.142,06
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
42
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
34,24
24,99
2,66
4,88
0,00
1,72
34,05
24,60
2,69
4,98
0,00
1,78
1,65
1,66
21,42
21,79
0,85
1,08
BANGUNAN
1,85
1,65
34,42
32,27
0,36
0,39
0,81
0,85
JASA - JASA
4,40
6,27
100,00
100,00
100,00
100,00
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
43
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
159.902,49
109.323,19
17.234,08
24.695,57
26,05
8.623,60
69.039,16
48.415,77
6.968,53
10.077,25
8,39
3.569,23
4.744,09
1.904,65
59.643,39
24.254,58
2.389,42
1.204,62
BANGUNAN
5.849,50
2.089,82
95.665,96
35.912,88
2.540,01
1.093,40
6.613,01
2.769,94
JASA - JASA
32.994,16
17.775,49
370.342,04
370.342,04
156.044,54
156.044,54
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
44
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
43,18
29,52
4,65
6,67
0,01
2,33
44,24
31,03
4,47
6,46
0,01
2,29
1,28
1,22
16,10
15,54
0,65
0,77
BANGUNAN
1,58
1,34
25,83
23,01
0,69
0,70
1,79
1,78
JASA - JASA
8,91
11,39
100,00
100,00
100,00
100,00
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
45
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
183.582,70
106.408,75
43.400,08
21.420,68
9.412,81
2.940,39
77.663,61
47.125,05
17.548,64
8.740,90
3.032,02
1.217,00
3.748,99
1.505,14
65.673,00
26.706,58
3.163,67
1.580,86
BANGUNAN
6.426,16
2.295,84
108.522,86
40.673,80
2.392,05
1.029,71
6.055,29
2.536,33
JASA - JASA
37.205,79
15.749,24
416.770,52
416.770,52
169.741,11
169.741,11
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
46
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
44,05
25,53
10,41
5,14
2,26
0,71
45,75
27,76
10,34
5,15
1,79
0,72
0,90
0,89
15,76
15,73
0,76
0,93
BANGUNAN
1,54
1,35
26,04
23,96
0,57
0,61
1,45
1,49
JASA - JASA
8,93
9,28
100,00
100,00
100,00
100,00
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
47
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
145.757,10
65.854,96
44.890,17
29.177,38
2.235,75
3.598,85
59.271,64
27.004,69
18.151,15
11.906,09
720,17
1.489,53
1.504,23
603,91
22.441,54
9.126,07
1.610,54
762,10
BANGUNAN
2.221,57
793,69
38.306,28
14.355,80
701,06
301,78
956,10
400,47
JASA - JASA
9.363,59
5.549,06
222.862,01
222.862,01
91.164,54
91.164,54
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
48
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
65,40
29,55
20,14
13,09
1,00
1,61
65,02
29,62
19,91
13,06
0,79
1,63
0,67
0,66
10,07
10,01
0,72
0,84
BANGUNAN
1,00
0,87
17,19
15,75
0,31
0,33
0,43
0,44
JASA - JASA
4,20
6,09
100,00
100,00
100,00
100,00
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
49
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
159.337,10
95.368,58
45.027,34
14.620,75
1.568,22
2.752,20
64.924,15
39.107,14
18.206,62
5.966,13
505,15
1.139,11
4.628,38
1.858,20
49.822,81
20.260,94
1.944,34
980,24
BANGUNAN
4.563,27
1.630,30
79.624,58
29.844,28
1.500,75
646,03
4.461,79
1.868,88
JASA - JASA
11.378,18
6.742,95
317.261,21
317.261,21
128.755,96
128.755,96
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
50
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
50,22
30,06
14,19
4,61
0,49
0,87
50,42
30,37
14,14
4,63
0,39
0,88
1,46
1,44
15,70
15,74
0,61
0,76
BANGUNAN
1,44
1,27
25,10
23,18
0,47
0,50
1,41
1,45
JASA - JASA
3,59
5,24
100,00
100,00
100,00
100,00
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
51
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
260.807,44
96.181,64
145.139,29
13.650,43
644,77
5.191,31
106.053,52
39.440,55
58.686,47
5.570,18
207,69
2.148,64
1.724,07
692,18
64.466,91
26.216,11
2.142,34
1.064,18
BANGUNAN
6.026,71
2.153,13
121.971,15
45.735,83
2.804,23
1.207,14
9.800,01
4.104,85
JASA - JASA
36.615,68
17.786,25
506.358,53
506.358,53
205.013,18
205.013,18
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
52
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
51,51
18,99
28,66
2,70
0,13
1,03
51,73
19,24
28,63
2,72
0,00
1,05
0,34
0,34
12,73
12,79
0,42
0,52
BANGUNAN
1,19
1,05
24,09
22,31
0,55
0,59
1,94
2,00
JASA - JASA
7,23
8,68
100,00
100,00
100,00
100,00
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
53
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
197.250,62
86.072,74
39.871,19
63.670,99
0,00
7.635,70
81.970,68
36.707,07
16.121,75
25.981,52
0,00
3.160,34
2.105,92
845,48
68.120,73
27.701,97
2.465,34
1.242,90
BANGUNAN
7.009,57
2.504,27
132.350,30
49.576,15
3.434,82
1.478,59
13.013,56
5.450,89
JASA - JASA
35.859,39
13.980,94
461.610,25
461.610,25
184.751,87
184.751,87
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
54
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
42,73
18,65
8,64
13,79
0,00
1,65
44,37
19,87
8,73
14,06
0,00
1,71
0,46
0,46
14,76
14,99
0,53
0,67
BANGUNAN
1,52
1,36
28,67
26,83
0,74
0,80
2,82
2,95
JASA - JASA
7,77
7,57
100,00
100,00
100,00
100,00
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
55
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
132.580,88
83.052,14
9.634,50
33.021,19
0,00
6.873,05
55.633,84
35.418,89
3.895,67
13.474,59
0,00
2.844,69
2.314,19
929,10
65.801,21
26.758,71
3.016,45
1.459,24
BANGUNAN
7.442,92
2.659,10
130.295,65
48.810,54
7.327,62
3.154,33
10.134,64
4.245,02
JASA - JASA
40.421,28
16.635,07
399.334,84
399.334,84
160.284,95
160.284,95
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
56
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
33,20
20,80
2,41
8,27
0,00
1,72
34,71
22,10
2,43
8,41
0,00
1,77
0,58
0,58
16,48
16,69
0,76
0,91
BANGUNAN
1,86
1,66
32,63
30,45
1,83
1,97
2,54
2,65
JASA - JASA
10,12
10,38
100,00
100,00
100,00
100,00
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
57
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BANGUNAN
BERLAKU
KONSTAN
64.048,40
41.412,94
10.989,60
8.255,18
0,00
3.390,68
26.469,20
17.253,63
4.443,60
3.368,60
0,00
1.403,37
1.851,35
743,28
160.057,74
65.089,07
4.736,21
2.319,97
19.026,04
6.797,34
531.334,83
199.551,79
79.913,37
34.400,41
94.813,08
39.713,62
JASA - JASA
196.325,63
53.864,21
1.152.106,66
1.152.106,66
428.948,89
428.948,89
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
58
SEKTOR / SUBSEKTOR
BERLAKU
KONSTAN
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
5,56
3,59
0,95
0,72
0,00
0,29
6,17
4,02
1,04
0,79
0,00
0,33
0,16
0,17
INDUSTRI PENGOLAHAN
13,89
15,17
0,41
0,54
BANGUNAN
1,65
1,58
46,12
46,52
6,94
8,02
8,23
9,26
JASA - JASA
17,04
12,56
100,00
100,00
100,00
100,00
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
59
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
162.451,79
89.081,29
26.724,83
38.746,04
3.578,63
4.321,00
64.625,70
35.067,80
10.806,07
15.810,67
1.152,74
1.788,42
1.793,50
720,05
59.296,61
24.113,55
1.968,87
954,44
BANGUNAN
6.133,15
2.191,16
77.008,42
28.849,90
2.747,86
1.182,87
2.549,60
1.067,93
JASA - JASA
11.815,28
6.483,32
325.765,08
325.765,08
130.188,92
130.188,92
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
60
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
49,87
27,35
8,20
11,89
1,10
1,33
49,64
26,94
8,30
12,14
0,89
1,37
0,55
0,55
18,20
18,52
0,60
0,73
BANGUNAN
1,88
1,68
23,64
22,16
0,84
0,91
0,78
0,82
JASA - JASA
3,63
4,98
100,00
100,00
100,00
100,00
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
61
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
78.169,02
64.216,79
4.784,89
8.432,63
0,00
734,70
32.012,79
26.332,94
1.934,75
3.441,01
0,00
304,09
1.758,79
706,12
45.321,96
18.430,63
1.153,79
581,68
BANGUNAN
3.014,52
1.076,98
35.943,11
13.465,97
803,22
345,76
509,92
213,59
JASA - JASA
4.732,73
2.596,96
171.407,06
171.407,06
69.430,48
69.430,48
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
62
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
45,60
37,46
2,79
4,92
0,00
0,43
46,11
37,93
2,79
4,96
0,00
0,44
1,03
1,02
26,44
26,55
0,67
0,84
BANGUNAN
1,76
1,55
20,97
19,39
0,47
0,50
0,30
0,31
JASA - JASA
2,76
3,74
100,00
100,00
100,00
100,00
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
63
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
116.575,90
86.502,19
12.813,19
16.588,03
0,00
672,48
49.118,41
36.890,22
5.180,96
6.768,90
0,00
278,33
1.654,65
664,31
51.247,86
20.840,45
1.434,04
711,63
BANGUNAN
4.026,10
1.438,39
51.055,57
19.127,66
539,00
232,03
1.019,84
427,17
JASA - JASA
5.758,71
3.159,94
233.311,67
233.311,67
95.719,97
95.719,97
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
64
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
49,97
37,08
5,49
7,11
0,00
0,29
51,31
38,54
5,41
7,07
0,00
0,29
0,71
0,69
21,97
21,77
0,61
0,74
BANGUNAN
1,73
1,50
21,88
19,98
0,23
0,24
0,44
0,45
JASA - JASA
2,47
3,30
100,00
100,00
100,00
100,00
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
65
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
288.591,10
234.752,78
22.182,10
29.837,05
159,05
1.660,12
121.996,87
100.114,01
8.969,24
12.175,28
51,23
687,11
3.818,42
1.533,01
89.891,55
36.555,29
3.290,65
1.574,44
BANGUNAN
6.055,32
2.163,36
97.235,00
36.427,47
3.529,94
1.519,54
5.736,59
2.402,84
JASA - JASA
33.535,26
14.195,50
531.683,83
531.683,83
218.368,32
218.368,32
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
66
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
54,28
44,15
4,17
5,61
0,03
0,31
55,87
45,85
4,11
5,58
0,02
0,31
0,72
0,70
16,91
16,74
0,62
0,72
BANGUNAN
1,14
0,99
18,29
16,68
0,66
0,70
1,08
1,10
JASA - JASA
6,31
6,50
100,00
100,00
100,00
100,00
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
67
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
119.626,26
76.120,67
15.728,32
24.404,34
1.722,57
1.650,36
47.521,74
29.965,71
6.359,68
9.958,41
554,87
683,07
1.689,36
678,24
35.019,05
14.240,85
1.646,71
812,21
BANGUNAN
5.359,77
1.914,86
60.923,52
22.881,57
2.839,45
1.222,30
5.205,42
2.180,36
JASA - JASA
16.343,72
8.071,36
248.653,28
248.653,28
99.523,48
99.523,48
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
68
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
48,11
30,61
6,33
9,81
0,69
0,66
47,75
30,11
6,39
10,01
0,56
0,69
0,68
0,68
14,08
14,31
0,66
0,82
BANGUNAN
2,16
1,92
24,50
22,99
1,14
1,23
2,09
2,19
JASA - JASA
6,57
8,11
100,00
100,00
100,00
100,00
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
69
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
90.151,69
64.055,15
7.491,55
17.943,95
0,00
661,04
35.840,96
25.215,99
3.029,18
7.322,19
0,00
273,60
1.538,94
617,85
23.340,25
9.491,54
1.215,78
612,93
BANGUNAN
2.492,59
890,51
39.710,71
14.877,17
1.134,37
488,31
1.513,82
634,08
JASA - JASA
7.604,37
4.506,51
168.702,52
168.702,52
67.959,88
67.959,88
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
70
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
53,44
37,97
4,44
10,64
0,00
0,39
52,74
37,10
4,46
10,77
0,00
0,40
0,91
0,91
13,84
13,97
0,72
0,90
BANGUNAN
1,48
1,31
23,54
21,89
0,67
0,72
0,90
0,93
JASA - JASA
4,51
6,63
100,00
100,00
100,00
100,00
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
71
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
136.862,06
105.350,57
9.798,47
17.235,97
2.386,31
2.090,74
55.829,66
43.200,39
3.961,97
7.033,29
768,67
865,34
7.521,13
3.019,57
26.393,70
10.733,26
1.316,43
663,67
BANGUNAN
3.002,61
1.072,73
52.453,91
19.646,66
1.867,13
803,75
6.952,96
2.912,33
JASA - JASA
18.471,81
10.946,78
254.841,74
254.841,74
105.628,42
105.628,42
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
72
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
53,70
41,34
3,84
6,76
0,94
0,82
52,85
40,90
3,75
6,66
0,73
0,82
2,95
2,86
10,36
10,16
0,52
0,63
BANGUNAN
1,18
1,02
20,58
18,60
0,73
0,76
2,73
2,76
JASA - JASA
7,25
10,36
100,00
100,00
100,00
100,00
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
73
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BANGUNAN
BERLAKU
KONSTAN
142.425,03
97.800,51
23.571,21
18.834,81
0,00
2.218,50
59.843,41
41.708,56
9.530,92
7.685,71
0,00
918,22
1.619,93
650,37
40.998,09
16.672,28
533,88
269,16
3.906,26
1.395,57
68.042,80
25.492,26
1.056,87
454,95
1.274,80
533,96
JASA - JASA
3.309,60
1.634,45
263.167,27
263.167,27
106.946,42
106.946,42
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
74
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
54,12
37,16
8,96
7,16
0,00
0,84
55,96
39,00
8,91
7,19
0,00
0,86
0,62
0,61
15,58
15,59
0,20
0,25
BANGUNAN
1,48
1,30
25,86
23,84
0,40
0,43
0,48
0,50
JASA - JASA
1,26
1,53
100,00
100,00
100,00
100,00
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
75
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
125.724,81
81.462,22
25.320,02
6.949,38
10.994,06
999,13
50.433,35
33.404,66
10.238,05
2.835,76
3.541,36
413,53
925,68
371,64
15.861,90
6.450,40
1.024,93
516,72
BANGUNAN
1.061,54
379,25
30.767,12
11.644,39
616,51
265,39
743,63
311,48
JASA - JASA
1.423,72
753,33
178.149,84
178.149,84
71.125,94
71.125,94
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
76
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
BERLAKU
KONSTAN
70,57
45,73
14,21
3,90
6,17
0,56
70,91
46,97
14,39
3,99
4,98
0,58
0,52
0,52
INDUSTRI PENGOLAHAN
8,90
9,07
0,58
0,73
BANGUNAN
0,60
0,53
17,27
16,37
0,35
0,37
0,42
0,44
JASA - JASA
0,80
1,06
100,00
100,00
100,00
100,00
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
77
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
152.259,19
111.270,18
11.625,10
18.415,79
5.356,12
5.591,99
63.707,97
47.452,92
4.700,56
7.514,73
1.725,29
2.314,47
4.396,97
1.765,29
97.080,40
39.478,71
2.067,59
1.029,32
BANGUNAN
4.053,58
1.448,20
61.765,22
23.138,96
1.895,32
815,88
4.249,33
1.779,88
JASA - JASA
23.550,84
13.956,72
351.318,42
351.318,42
147.120,94
147.120,94
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
78
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
43,34
31,67
3,31
5,24
1,52
1,59
43,30
32,25
3,20
5,11
1,17
1,57
1,25
1,20
27,63
26,83
0,59
0,70
BANGUNAN
1,15
0,98
17,58
15,73
0,54
0,55
1,21
1,21
JASA - JASA
6,70
9,49
100,00
100,00
100,00
100,00
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
79
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
283.077,11
207.794,41
27.133,83
38.412,37
4.746,81
4.989,69
122.265,71
92.025,54
10.971,45
15.674,51
1.529,02
2.065,18
2.244,77
901,23
66.076,62
26.870,71
2.637,66
1.323,95
BANGUNAN
6.523,53
2.330,63
108.809,84
40.762,86
1.479,62
636,93
7.542,55
3.159,29
JASA - JASA
39.265,78
19.391,44
517.657,47
517.657,47
217.642,75
217.642,75
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
80
SEKTOR / SUBSEKTOR
PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan
d. Kehutanan
e. Perikanan
INDUSTRI PENGOLAHAN
BERLAKU
KONSTAN
54,68
40,14
5,24
7,42
0,92
0,96
56,18
42,28
5,04
7,20
0,70
0,95
0,43
0,41
12,76
12,35
0,51
0,61
BANGUNAN
1,26
1,07
21,02
18,73
0,29
0,29
1,46
1,45
JASA - JASA
7,59
8,91
100,00
100,00
100,00
100,00
P D R B DENGAN MIGAS
P D R B TANPA MIGAS
81
I.
Satuan
Maesan
Grujugan
Tamanan
Jambesari
Pujer
Tlogosari
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
2.
II.
Uraian
Produk Domestik
Regional
Bruto
Produk Domestik
Regional
Bruto Per Kapita
Juta
Rp.
565.789,20
437.146,04
489.227,40
245.489,80
370.342,04
416.770,52
Rupiah
12.165.566
12.562.379
13.613.039
6.988.001
9.757.385
9.402.617
3.
Pendapatan
Regional
Juta
Rp.
525.757,83
406.216,58
454.613,02
228.120,63
344.139,17
387.282,69
4.
Pendapatan
Regional
Per Kapita
Rupiah
11.304.814
11.673.551
12.649.873
6.493.578
9.067.019
8.737.353
Juta
Rp.
227.412,75
179.812,77
197.955,62
98.142,06
156.044,54
169.741,11
Rupiah
4.889.815
5.167.326
5.508.231
2.793.667
4.111.298
3.829.471
2.
Produk Domestik
Regional
Bruto
Produk Domestik
Regional
Bruto Per Kapita
3.
Pendapatan
Regional
Juta
Rp.
211.322,58
167.090,45
183.949,63
91.198,20
145.003,90
157.731,39
4.
Pendapatan
Regional
Per Kapita
Rupiah
4.543.846
4.801.721
5.118.506
2.596.007
3.820.411
3.558.524
46.507
34.798
35.938
35.130
37.955
44.325
Penduduk Pertengahan
Tahun
Jiwa
82
I.
Satuan
Sukosari
Sbr Wringin
Tapen
Wonosari
Tenggarang
Bondowoso
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Juta
Rp.
222.862,01
317.261,21
506.358,53
461.610,25
399.334,84
1.152.106,66
Rupiah
14.862.330
9.529.985
15.281.574
11.916.191
9.899.957
16.158.860
2.
II.
Uraian
Produk Domestik
Regional
Bruto
Produk Domestik
Regional
Bruto Per Kapita
3.
Pendapatan
Regional
Juta
Rp.
207.093,82
294.813,98
470.532,07
428.949,87
371.080,65
1.070.591,49
4.
Pendapatan
Regional
Per Kapita
Rupiah
13.810.773
8.855.708
14.200.354
11.073.083
9.199.504
15.015.570
Juta
Rp.
91.164,54
128.755,96
205.013,18
184.751,87
160.284,95
428.948,89
Rupiah
6.079.625
3.867.609
6.187.166
4.769.259
3.973.643
6.016.218
2.
Produk Domestik
Regional
Bruto
Produk Domestik
Regional
Bruto Per Kapita
3.
Pendapatan
Regional
Juta
Rp.
84.714,36
119.646,07
190.507,85
171.680,10
148.944,29
398.599,40
4.
Pendapatan
Regional
Per Kapita
Rupiah
5.649.472
3.593.964
5.749.404
4.431.818
3.692.495
5.590.552
14.995
33.291
33.135
38.738
40.337
71.299
Jiwa
83
I.
Satuan
Curahdami
Binakal
Pakem
Wringin
Tegal
Ampel
Taman
Krocok
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
2.
II.
Uraian
Produk Domestik
Regional
Bruto
Produk Domestik
Regional
Bruto Per Kapita
Juta
Rp.
325.765,08
171.407,06
233.311,67
531.683,83
248.653,28
168.702,52
Rupiah
10.277.516
11.320.183
10.901.449
13.277.898
10.095.244
10.222.363
3.
Pendapatan
Regional
Juta
Rp.
302.716,17
159.279,47
216.804,14
494.065,53
231.060,27
156.766,29
4.
Pendapatan
Regional
Per Kapita
Rupiah
9.550.349
10.519.245
10.130.137
12.338.445
9.380.974
9.499.099
Juta
Rp.
130.188,92
69.430,48
95.719,97
218.368,32
99.523,48
67.959,88
Rupiah
4.107.312
4.585.375
4.472.500
5.453.377
4.040.622
4.117.962
2.
Produk Domestik
Regional
Bruto
Produk Domestik
Regional
Bruto Per Kapita
3.
Pendapatan
Regional
Juta
Rp.
120.977,65
64.518,05
88.947,48
202.918,07
92.481,88
63.151,50
4.
Pendapatan
Regional
Per Kapita
Rupiah
3.816.706
4.260.946
4.156.056
5.067.533
3.754.735
3.826.603
31.697
15.142
21.402
40.043
24.631
16.503
Jiwa
84
I.
Satuan
Klabang
Botolinggo
Sempol
Prajekan
Cermee
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1.
2.
II.
Uraian
Produk Domestik
Regional
Bruto
Produk Domestik
Regional
Bruto Per Kapita
Juta
Rp.
254.841,74
263.167,27
178.149,84
351.318,42
517.657,47
Rupiah
13.727.687
9.126.312
15.548.028
13.946.013
11.724.603
3.
Pendapatan Regional
Juta
Rp.
236.810,88
244.547,35
165.545,18
326.461,54
481.031,58
4.
Pendapatan Regional
Per Kapita
Rupiah
12.756.410
8.480.597
14.447.956
12.959.289
10.895.051
Juta
Rp.
105.628,42
106.946,42
71.125,94
147.120,94
217.642,75
Rupiah
5.689.938
3.708.768
6.207.517
5.840.145
4.929.466
1.
2.
Produk Domestik
Regional
Bruto
Produk Domestik
Regional
Bruto Per Kapita
3.
Pendapatan Regional
Juta
Rp.
98.154,87
99.379,62
66.093,56
136.711,67
202.243,84
4.
Pendapatan Regional
Per Kapita
Rupiah
5.287.357
3.446.361
5.768.316
5.426.936
4.580.691
18.564
28.836
11.458
25.191
44.151
Jiwa
85