Anda di halaman 1dari 2

Tepung Daging

Yang disebut tepung daging adalah produk kering dari jaringan mamalia tanpa bulu, kuku,
tanduk, sisa-sisa kulit dan isi saluran pencernaan kecuali bila tidak dapat dihindari dengan
cara prosesing yang baik. Hendaknya tidak mengandung darah, mengandung tidak lebih dari
14% residu yang tidak tercerna oleh pepsin, tidak mengandung lebih dari 11% kadar protein
kasar yang tidak dapat dicerna oleh pepsin. Produk ini hendaknya disertai keterangan tentang
kadar proteinnya.
Diluar negeri, bahan dari produk ini terutama diperoleh dari tempat-tempat pemotongan
ternak (termasuk unggas) dimana karkas dipotong-potong menurut cara setempat untuk
dijual. Di negara-negara yang dimaksud tidak seperti halnya di Indonesia, dimana (boleh
dikata) tidak ada bagian dari hewan yang tidak dapat dinikmati oleh mnusia kecuali isi
saluran pencernaan, tanduk, kuku dan bulu.
Di negara-negara yang dimaksud masih banyak bagian-bagian tubuh hewan yang tidak/belum
digemari oleh penduduk setempat. Masih banyak orang Amerika (misalnya) yang belum
menyukai hati apalagi organ-organ lainnya yang sebenarnya digemari oleh penduduk
Indonesia. Oleh karena masih banyak bagian-bagian yang tidak digemari di negara-negara
tersebut, maka mereka dapat mengolah bahan-bahan tersebut menjadi bahan yang berguna
seperti makanan ternak. Ada beberapa produk yang dikenal dari pengolahan bagian tubuh
hewan yang belum digemari tersebut, misalnya tankage = meat meal, meat scraps =
tetelan daging, meat and bone scraps dan lain sebagainya. Produk tersebut kadar protein
dan zat-zat lainnya (mineral dan vitamin) berbeda-beda karena prosesing dan materialnya.
Selama pola konsumsi di Indonesia terhadap bagian tubuh ternak masih seperti sekarang,
mungkin kita tidak akan mendapatkan tepung daging di pasaran sebagai produk dalam negeri.
Satu-satunya kemungkinan adalah mengolah ternak yang mati (yang tidak dilarang oleh
undang-undang veteriner), hal mana secara praktis mungkin belum dapat dilakukan oleh
kesulitan pengumpulan dan prosessing. Produk yang diolah dari ternak-ternak yang mati di
luar negeri disebut dead-animal-tankage. Sisa-sisa dari pemotongan unggas biasanya
menjadi roduk tersendiri.

Menurut Prichard dkk. (19640 dari segi sumber protein penting diperhatikan bahwa pada
umumnya tepung daging defisien akan triptofan. Tidak ada hubungan antara kadar protein
(50-60%) dengan susunan asam-asam aminonya terhadap ternak. Oleh karena tepung jagung
juga umumnya defisien akan triptofan, maka ransum yang terdiri dari tepung daging dan
jagung amat berbahaya bagi ternak berlambung satu. Sehubungan dengan ini, didaptkan pula
oleh Erbesdobler (1961) bahwa untuk suplementasi nilai protein serealia, tepung ikan lebih
baik dibanding dengan tepung daging yang disebutnya sebagai carcass meals. Dalam
penelitiannya yang mempergunakan tikus tersebut, diperbandingkannya sembilan macam
tepung ikan dan empat macam tepung daging.
Komposisi produk-produk yang disebutkan di atas dapat dilihat pada tabel di bawah.
Tabel 1. Komposisi beberapa macam tepung daging
Meat and Bone Meal
Protein
Bahan Kering
Lemak
Serat Kasar
Abu
Ca
P
Asam Amino:
Metionin
Sistin
Lisin
Triptofan
Treonin
Isoleusin
Histidin
Valin
Arginin

Meat Meal

Anda mungkin juga menyukai