PENDAHULUAN
mengetahui
kinerja
pompa
tersebut
maka
dilakukan
penelitian
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1.
Daerah
operational PT. Adaro Indonesia secara geografis dibatasi pada 1152630 BT 1153310 BT dan 2730 LS - 25530 LS. Peta lokasi kesampaian daerah
dapat dilihat pada Gambar 2.1. PKB2B PT. Adaro Indonesia, yang berada pada
arah timur laut ibu kota Banjarmasin provinsi Kalimantan Selatan.
2.2.
Kondisi Umum Perusahaan
2.2.1. Sejarah Singkat PT. SIS
PT. Saptaindra Sejati memulai kiprahnya sebagai kontraktor kecil
peralatan berat dengan nama Dianlia Setyamukti.. Pada tahun 2002, para
pemegang saham dan pihak manajemen secara bertahap sepakat untuk
memindahkan semua aktivitas operasional yang mencakup tenaga kerja dan
asset ke PT. Saptaindra Sejati atau SIS sebagaimana yang dikenal sampai hari
ini. PT. Saptaindra Sejati adalah salah satu kontraktor yang melayani PT. Adaro
Indonesia. Berlokasi di Kalimantan Selatan, PT. Adaro Indonesia merupakan
tambang batubara terbesar nomor 5 di dunia. Mayoritas dari sumber daya
perusahaan, baik dari segi peralatan berat dan tenaga kerja melayani PT. Adaro
Indonesia. Aktivitas PT. Saptaindra Sejati di PT. Adaro Indonesia meliputi
perencanaan tambang, penambangan batubara dan transportasi.
Gambar 2.1
Peta Lokasi dan Kesampaian Daerah
dengan
membersihkan
dengan
lahan
dari
semak-semak
dan
pohon-pohon,
rata 3,4 km. Alat yang digunakan dalam pengangkutan lapisan tanah penutup
menggunakan Komatsu HD 785, Komatsu HD 1500, Hitachi Euclid 1700, Hitachi
Euclid 3500, dan Cat 785, serta Cat 789. Untuk desain lokasi penimbunan ini
diatur oleh PT. Adaro Indonesia dengan mempertimbangkan daerah yang sudah
dibebaskan.
e. Pengupasan Dan Pengangkutan Batubara
Batubara dikupas setelah lapisan tanah penutup di atasnya diambil untuk
mendapatkan batubara yang bersih dari pengotor dan batubara halus, maka
lapisan batubara biasanya disisakan sekitar 30 cm dengan menggunakan alat
gali ukuran kecil (PC 200/PC 300) untuk mencegah kontaminasi, cara ini disebut
cleaning batubara. Penggalian batubara biasanya dengan menggunakan alat,
yaitu Big Fleet PC 2000 dan PC 1250. Jarak pengangkutan dari pit ke ROM
dengan jarak rata-rata 3 km. Alat yang digunakan untuk pengangkutan yaitu Big
Coal HD 785, HD 1500, dan Hitachi Euclid 1700.
f.
khastuistiwa yang beriklimkan tropis dan umumnya mempunyai curah hujan yang
cukup tinggi. Selain itu pada iklim tropis biasanya terdapat dua musim yaitu
musim kemarau dan musim penghujan.
Gambar 2.2
Rata-rata Curah Hujan per Bulan
BAB III
KAJIAN PUSTAKA
3.1.
berpengaruh
terhadap
kondisi
tempat
kerja,
berpengaruh
terhadap
Gambar 3.1.
Siklus Hidrologi
3.1.2
Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang jatuh pada satu satuan luas,
dinyatakan dalam milimeter (Budiarto, 1997: 19). Curah hujan yang diperlukan
untuk penyusunan rancangan pemanfaatan air dan rancangan pengendalian
banjir adalah curah hujan rata-rata di seluruh daerah yang bersangkuta.
Penentuan periode ulang hujan untuk perencanaan sarana penirisan tambang
dapat dilakukan dengan berdasarkan pada acuan periode ulang. Untuk sumuran
utama dalam sistem penirisan tambang, harga acuan periode ulang hujan adalah
10-25 tahun
3.1.3
Air Limpasan
Limpasan adalah bagian dari presipitasi (juga kontribusi-kontribusi
permukaan dan bawah permukaan) yang terdiri atas gerakan gravitasi air dan
nampak pada saluran permukaan dari bentuk permanen maupun terputus-putus.
3.1.5 Sumuran (Sump)
Sump (kolam penampung) merupakan kolam penampungan air yang
dibuat untuk penampung air limpasan, yang dibuat sementara sebelum air itu
dipompakan, serta dapat berfungsi sebagai pengendap lumpur.
.
3.2.
Sistem Pemompaan
Pada dewatering pump, system pemasangan rangkaian pompa terbagi
Gambar 3.2
Sketsa Pemompan Tunggal
2. Sistem rangkaian pemompaan seri
Sistem seri merupakan dasar pompa multi tingkat (multi stage pump),
dimana debit dari pompa pertama (tingkat pertama) dikirim ke pipa hisap
pompa kedua dan seterusnya. Debit yang sama mewakili masing masing
pompa menerima tekanan perkuatan (boost) pompa berikutnya. Pada
gambar 3.3 memperlihatkan system pompa seri serta lengkung karakteristik
tinggi tekan terhadap debit. Pada sistem seri semua ompa dioperasikan.
(Suripin, 2003:218).
Gambar 3.3
Sistem Pompa Seri
3. Sistem rangkaian pompa parallel
Stasiun pompa sering terdiri dari beberapa pompa yang dipasang secara
parallel. Dalam pompa dapat dioperasikan secara individual atau bersama
sama. Tujuan dari pemasangan pompa parallel adalah untuk membuang air
dengan debit yang bervariasi.
Gambar 3.4
Sistem Parallel
3.3.
pemompaan
dihitung
dengan
Metode
Discharge. Langkah kerja metode ini yaitu buat alat ukur berbentuk L. Sisi yang
pendek berukuran 4 inchi dan sisi yang lebih panjang merupakan panjang
kekuatan air (X) dinyatakan dalam satuan mm. Ketika air mengalir keluar dari
pipa, letakan sisi L yang panjang pada bagian atas pipa yang ditentukan pada
saat sisi yang pendek menyentuh aliran air seperti yang terlihat pada gambar.
Kemudian catat panjang X (Cassidy, 1973 : 174-176).
Gambar 3.5.
Pengukuran Debit Pompa dengan Metode Discharge
Dengan pendekatan rumus, debit aktual pompa dapat dihitung dengan :
x
Q=X
Dimana :
Q = Debit pompa (gpm)
x
1,28
D2
...........................(3.1)
Head Pompa
Head yaitu energi yang diperlukan untuk mengalirkan sejumlah air pada
kondisi tertentu. Semakin besar debit air yang dipompa, maka head juga akan
semakin besar. Head total pompa untuk mengalirkan sejumlah air seperti yang
direncanakan dapat ditentukan dari kondisi instalasi yang akan dilayani oleh
pompa tersebut.
Dari total head dapat digunakan sebagai acuan operational pompa itu
sendiri seperti halnya untuk mengetahui layak atau tidaknya pompa tersebut
beroperasi pada suatu area kerja juga untuk mengetahui berapa flow rate yang
dihasilkan.
Ht h s h f 1 h f 2 h v
.... (3.2)
Dimana :
Ht = Head total pompa (m).
hs = Head statis pompa (m).
hf1 = Head head gesekan pipa (m).
hf2 = Head untuk mengatasi berbagai hambatan pada pompa dan pipa, seperti
head belokan (m).
Hv = Head kecepatan (m)
Perhitungan berbagai julang pada pemompaan :
1. Head statis (hs)
h s h 2 h1
.... (3.3)
Dimana :
h f 1=f 1
LV 2
2 Dg
( )
..... (3.4)
Dimana
f = Koefisien gesek (tanpa satuan)
v = Kecepatan aliran dalam pipa (m/detik)
L = Panjang pipa (m)
D = Diameter pipa (m)
g = Kecepatan gravitasi bumi (m/detik2)
1
3,7 D
2 log
k
f
(3.5)
Dimana
k = Koefisien kekasaran pipa
D = Diameter pipa
Tabel 3.1.
Koefisien Kekasaran Beberapa Jenis Pipa
Bahan
Baja : baru
0,03 mm
0,1 1,00 mm
lapisan bituman
0,03 0,10 mm
lapisan semen
0,03 0,10 mm
Polyethylene
0,03 0,10 mm
Kuningan, tembaga
0,10 mm
Aluminium baru
0,15 0,16 mm
0,03 mm
baru rata
0,20 0,50 mm
1,00 2,00 mm
0,03 0,10 mm
0,10 1,00 mm
v2
h f 2 k
2g
. (3.6)
Dimana
k = koefisien kerugian pada belokan
v2
hv
2
g
.. (3.9)
Dimana :
v = kecepatan air yang melalui pompa (m/detik)
g = gaya gravitasi bumi (m/detik2)
(Sularso dan Tahara, 1991: 26-27).
3.5.
BHP=
...........................
(3.10)
Dimana :
BHP : Break Horse Power (kW)
Flow : Debit pompa (l/s)
Total Head : Head pompa (m)
Efficiency
SG
: Desimal
3.6.
TSS ditentukan dalam laboratorium dengan meloloskan suatu volume air yang
diketahui dalam sebuah saringan microfiber ukuran 1,5 m yang sudah
ditimbang sebelumnya, kemudian dikeringkan hasil saringan pada suhu 103 oC,
lalu hasil saringan ditimbang kembali.
TSS=
mff m fi
V
(3.11)
Dimana :
TSS : Total suspended solids (mg/L)
mfi
mff
..................................
BAB IV
HASIL PENELITIAN
5.1.
Data Penelitian
Sistem penyaliran yang digunakan pada PT. SIS menggunakan
mine
suatu daerah yang paling rendah pada daerah tambang, kemudian dipompa
ke Settling Pond. Pengaliran air dari sump dilakukan dengan cara pemompaan.
Adapun sistem pemompaan yang dilakukan pada penelitian ini adalah
pemompaan secara tunggal yaitu pemompaan yang langsung dilakukan dari
inlet menuju Outlet . Elevasi muka lubang pipa isap air (inlet) berada pada 45,48 m diatas permukaan laut (dpl) sedangkan pada elevasi muka lubang
pipa buang air (outlet) berada pada elevasi 7 m diatas permukaaan laut (dpl).
Pompa yang digunakan adalah Pompa jenis Multiflow 420 mempunyai
kemampuan maksimum mengeluarkan debit 273 liter/ detik dengan head total
maksimum 150 meter. Posisi pompa Multiflow 420 ini berada pada di tengah
Sump Hw barat sehinga dalam pemompaan nya dapat maksmal karena pada
posisi tengah adalah bagian yang terdalam pada Sump Hw Barat.
Pipa yang digunakan dalam kegiatan pemompaan adalah pipa jenis
HDPE (High Density Polyethylene), dengan diameter luar 12 ichi dan diameter
dalam 10 inchi. Berikut Pipa HDPE (High Density Polyethylene) dengan panjang
dari sisi isap (inlet) ke sisi buang (outlet) sepanjang 1080 meter di sepanjang
instalasi pipa dari inlet ke outlet terdapat 5 belokan dan disetiap belokan
mempunyai sudut sebesar 600, semakin tajam maka semakin besar pula
hambatan yang dihasilkan.
5.2.
Pembahasan
Dalam kegiatan pemompaan ada beberapa parameter yang dapat
sehingga mendapatkan nilai yang Debit, Total Head, yang Head total, BHP yang
berbeda-beda pula agar mengetahui kinerja suatu pompa dalam memindahkan
air dari inlet ke outlet pipa.
Pada RPM 1100 merupakan RPM terkecil untuk pengambilan data
penelitian. Pada RPM ini debit air yang dihasilkan adalah sebesar 56,05 liter/
detik, pada Total Head nilai yang dihasilkan adalah 84,49 meter sehingga Break
Horse Power nya adalah 128,023 Kw dengan kandungan lumpur yang terbawa
pada saat pemompaan 1.325,33 mg/ L.
Pada RPM 1150 debit air yang dihasilkan adalah sebesar 75,34 liter/
detik, pada Total Head nilai yang dihasilkan adalah 111,77 meter sehingga Break
Horse Power nya adalah 205,756 Kw dengan kandungan lumpur yang terbawa
pada saat pemompaan 2.913mg/ L.
Pada RPM 1200 debit air yang dihasilkan adalah sebesar 79,16 liter/
detik, pada Total Head nilai yang dihasilkan adalah 117,66 meter sehingga Break
Horse Power nya adalah 223,287 Kw dengan kandungan lumpur yang terbawa
pada saat pemompaan 45.290,33 mg/ L.
Pada RPM 1250 debit air yang dihasilkan adalah sebesar 84,24 liter/
detik, pada Total Head nilai yang dihasilkan adalah 126,55 meter sehingga Break
Horse Power nya adalah 241,879 Kw dengan kandungan lumpur yang terbawa
pada saat pemompaan 33.747,67 mg/ L.
Pada RPM 1300 debit air yang dihasilkan adalah sebesar 92,51 liter/
detik, pada Total Head nilai yang dihasilkan adalah 142,93 meter sehingga Break
Horse Power nya adalah 292,179 Kw dengan kandungan lumpur yang terbawa
pada saat pemompaan 27.166mg/ L.
Faktor faktor yang menyebabkan kemampuan pompa aktual lebih kecil
dari pada kondisi teori antara lain, yaitu :
1. Kandungan lumpur yang terbawa Air yang dipompa
Berdasarkan kondisi dilapangan air yang dipompa mengandung material
padatan (mud). Ini dapat dilihat dari kandungan lumpur yang terbawa air
pada saat pemompaan (lampiran F).Kondisi ini merupakan salah satu yang
menyebabkan debit yang dihasilkan terlalu kecil karena berat jenis air yang
dipompa bertambah sehingga menambah beban saat pemompaan.
2. Terdapat kebocoran pipa
Karena jarak inlet pompa ke outlet pipa terlalu jauh maka pipa yang
digunakan juga memerlukan banyak pipa yaitu 1020 meter. Pipa yang
RPM
pada
saat
besarnya
RPM
yang
akan
digunakan
pada
saat
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Debit terbesar yang dihasilkan pompa Multiflow 420 dengan sistem
pemompaan tunggal pada Sump Hw Barat yaitu pada RPM 1300 dengan
debit 92,51 liter/ detik sedangkan debit yang terkecil pada RPM 1100 dengan
debit 56,05 liter/ detik.
2. Total Head terbesar yang dihasilkan pompa Multiflow 420 dengan sistem
pemompaan tunggal pada Sump Hw Barat yaitu pada RPM 1300 dengan
142,93 meter sedangkan total head yang terkecil pada RPM 1100 dengan
84,49.
3. Kinerja pompa Multiflow 420 berdasarkan plotting pada grafik yaitu nilai total
head dan debit yang dihasilkan, pada RPM 1100 nilai effisiensi kinerja
pompa sebesar 47% dan merupakan nilai effisiensi terkecil sedangkan nilai
effisiensi kinerja terbesar pada RPM 1300 yaitu 57,5%
4. Daya pompa terbesar yang dihasilkan pada penelitian ini adalah pada RPM
1300 yaitu 292,179 Kw sedangkan daya pompa yang terkecil pada RPM
1100 yaitu 128,023 Kw.
5. Banyaknya kandugan lumpur yang terbawa air pada saat pemompaan
berdasarkan RPM yang berbeda-beda, kandungan lumpur yang terbesar
pada RPM 1200 yaitu 45.290,33 mg/l sedangkan kandungan lumpur yang
terkecil pada saat pemompaan pada RPM 1100 yaitu 1.325,33 mg/l.
6. RPM maksimal pada saat penelitian adalah pada RPM 1300 karena
menghasilkan debit yang paling besar akan tetapi tidak sesuai dengan
standar perusahaan yaitu RPM 1200.
6.2.
Saran
Dari pengamatan selama penelitian dilapangan dan hasil pengolahan data,
memasang
pompa
agitator
untuk
mencegah
terjadinya
pengendapan.
3. Untuk meningkatkan debit yang dihasilkan maka ditambah 1 unit pompa
Multiflow 420 yang dipasang secara paralel dengan RPM 1200 yang sudah
menjadi RPM standar perusahaan.