Laporan Kasus
Kasus
Rumah Sakit
Umum Daerah
Sekarwangi
Aditya Jhenevel
2010730004
Pembimbing: dr. Ali Sakti, Sp. PD
Identitas
Nama
:
Umur
:
Jenis Kelamin :
Pekerjaan
Masuk RS
:
No Kamar
Dr. yg merawat :
Tn. YS
28 tahun
Laki laki
: Karyawan cafe bar
23-05-15
: ruangan Aisyah dalam 1.4
dr. Ali Sakti, Sp. PD
Anamnesis (AutoANAMNESIS,
27/05/15)
Keluhan Utama :
Sesak napas sejak 5 hari yang lalu SMRS.
Keluhan Tambahan
Lemas, mual, bengkak diseluruh wajah dan kedua ekstremitas,
sakit kepala,demam, susah tidur dan tidak nafsu makan.
Riwayat Penyakit
Sekarang
Pasien mengeluh sesak yang dirasakan terus menerus,
sesak terutama saat malam hari dan lebih terasa enak jika
bantal ditinggikan, sesak tidak dirasakan saat beraktivitas,
sesak tidak disertai batuk, mudah tersedak ketika makan
disertai mual, muntah 3x, sangat dirasakan saat makan
makanan berat, lemas dan mudah lelah ketika
beraktifitas,kemudian timbul bengkak diseluruh wajah
dan kedua ekstremitas, sakit kepala, demam, susah
tidur dan tidak nafsu makan. Os mngeluh akhir-akhir ini
jarang BAK, dan BAB tidak ada keluhan.
Riwayat Pengobatan
Os jarang mengontrol penyakitnya
kedokter.
Riwayat alergi
Alergi terhadap makan makanan
laut.
Riwayat alergi terhadap obat-obatan,
cuaca, debu disangkal.
Riwayat psikososial
Pasien mengaku merokok 2 bungkus
sehari ,meminum alkohol (+), kopi
(-).pasien mengaku jarang minum air putih
Status Generalis
Kepala
paru jantung
Abdomen
Inspeksi
Datar , distensi (-)
Auskultasi bising usus normal 5x/menit
Palpasi
Nyeri tekan (-) epigastrium,
Hepar tidak teraba, nyeri tekan (-)
Lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi
timpani (+),
Ekstremitas atas : akral hangat, edema -/- , CRT < 2 detik
Ekstremitas bawah
: akral hangat, edema +/+ , CRT < 2 detik
Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan lab tgl 23 mei 2015 ( IGD)
PEMERIKSAAN
HASIL
NILAI RUJUKAN
SATUAN
Haemoglobin
5.6
13-18
g/dL
leukosit
13.500
4.8-10.8
10 3 /l
Hematokrit
26
37-47
trombosit
254.000
150-450
10 3 /L
HEMATOLOGI
HASIL
NILAI
RUJUKAN
SATUAN
Ureum
291
10-50
mg/dl
Kreatinin
18.2
0.5-1.0
mg/dl
PEMERIKSAAN
KIMIA KLINIK
HASIL
SATUAN
Natrium
138
mg/dl
Kalium
4.4
mg/dl
KIMIA KLINIK
Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan lab tgl 25 mei 2015 ( HCU)
PEMERIKSAAN
HASIL
NILAI RUJUKAN
SATUAN
Haemoglobin
6.8
13-18
g/dL
leukosit
11.600
4.8-10.8
10 3 /l
Hematokrit
20
37-47
trombosit
212.000
150-450
10 3 /L
HEMATOLOGI
HASIL
NILAI
RUJUKAN
SATUAN
Ureum
299
10-50
mg/dl
Kreatinin
21.6
0.5-1.0
mg/dl
PEMERIKSAAN
KIMIA KLINIK
Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan lab tgl 26 mei 2015 ( HCU)
PEMERIKSAAN
HASIL
NILAI RUJUKAN
SATUAN
Haemoglobin
7,2
13-18
g/dL
leukosit
8.600
4.8-10.8
10 3 /l
Hematokrit
22
37-47
trombosit
218.000
150-450
10 3 /L
HEMATOLOGI
HASIL
NILAI
RUJUKAN
SATUAN
Ureum
157
10-50
mg/dl
Kreatinin
10.4
0.5-1.0
mg/dl
Natrium
137
meql/l
Kalium
2.9
Meq/l
PEMERIKSAAN
KIMIA KLINIK
EKG
RESUME
Tn. YS, 28 tahun, datang ke RSUD Sekarwangi dengan
keluhan mengeluh sesak yang dirasakan terus menerus,
sesak terutama saat malam hari dan lebih terasa enak jika bantal
ditinggikan, sesak tidak dirasakan saat beraktivitas, sesak tidak
disertai batuk, mudah tersedak ketika makan disertai mual,
muntah 3x, sangat dirasakan saat makan makanan berat, lemas
dan mudah lelah ketika beraktifitas,kemudian timbul
bengkak diseluruh wajah dan kedua ekstremitas, sakit
kepala, demam, susah tidur dan tidak nafsu makan. OS
mngeluh akhir-akhir ini jarang BAK.
RESUME
Os mempunyai riwayat HT (+),Os merokok 2 bungkus
sehari,dan meminum alkohol. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD : 140/90 mmHg, Nadi : 96x/menit, Respirasi:
24 x/menit, suhu 36.7 c, Konjungtiva anemis +/+, Pada
pemeriksaan penunjang Hb : 5.6 mg/dl, leukosit 13.500,
trombosit 254000, hematokrit 26%,ureum 291, kreatinin
18.2, natrium 138 meq/l, kalium 4,4 meq/l.
Daftar Masalah
CKD
Hipertensi Heart Disease
CHF
Anemia
Sepsis e.c pneumonia
ASSESSMENT CKD
ASSESSMENT HIPERTENSI
ASSESSMENT ANEMIA
Prognosis
Quo ad vitam
:dubia ad malam
Quo ad functionam : dubia ad
malam
Quo ad sanationam: dubia ad malam
S
27/5\/2015
Os mengeluh
lemas, mual
28/5/2015
Tidak ada
keluhan
TD : 110/70 mmHg
Suhu : 36.8 C
Nadi : 84 x/m
RR : 20 x/m
KA (+/+)
NTE(-)
Hb : 8.4 mg/dl
Leukosit : 10.900 mg/dl
Trombosit : 196000
Hematokrit : 25%
TINJAUAN PUSTAKA
Pendahuluan
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan salah
satu masalah utama dalam pelayanan
kesehatan baik di negara maju maupun
berkembang.
Suatu proses patofsisiologis dengan etiologi
yang beragam, mengakibatkan penurunan
fungsi ginjal yang progresif, dan pada
umumnya berakhir dengan gagal ginjal.
Definisi
Gagal ginjal : Suatu keadaan klinis yang
ditandai dengan penurunan fungsi ginjal
yang ireversibel, pada suatu derajat
yang memerlukan terapi pengganti
ginjal yang tetap, berupa dialisis atau
transplantasi ginjal, dengan ditandai
dengan adanya uremia (retensi urea dan
sampah nitrogen lainnya dalam darah)
Kriteria CKD
Kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan,
berupa kelainan structural maupun fungsional,
dengan atau tanpa penurunan LFG, dengan
manifestasi:
kelainan patologis,
terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan
dalam komposisi darah atau urin, atau kelainan dalam
tes pencitraan
Etiologi
Derajat II
Ada keterbatasan aktivitas fisik ringan,
penderita merasa nyaman pada waktu
istirahat
Derajat IV
-ketidakmampuan untuk menjalani
aktivitas fisik apapun
- setiap aktivitas fisik dilakukan, maka rasa
tidak nyaman semakin meningkat.
Klasifikasi
Berdasarkan Derajat Penyakit
Derajat
Penjelasan
LFG(ml/menit/1,73m2)
90
LFG ringan
60-89
LFG sedang
30-59
LFG berat
15-29
Gagal ginjal
LFG
(ml/mnt/1,73m2) =
Faktor Risiko
Merupakan hal penting untuk mengetahui faktor yang
meningkatkan resiko CKD, meskipun pada seseorang
dengan nilai GFR normal.
Yang termasuk faktor risiko CKD adalah
diabetes mellitus,
penyakit autoimun,
kelompok lanjut usia,
keturunan Afrika,
punya riwayat keluarga sakit ginjal,
proteinuria, sediment urin abnormal, atau struktur yang
abnormal pada traktus urinarius.
ANEMIA
Hipertensi
Diagnostik
1. Gambaran klinis
a. Sesuai penyakit yang mendasari DM, infeksi traktus
urinarius, hipertensi, hiperurikemi, Lupus Eritematosus
Sistemik (LES).
b. Sindrom uremia ( lemah, letargi, anoreksia, mual
muntah, nokturia, kelebihan volume cairan, neuropati
perifer, pruritus, uremic frost, perikarditis, kejang
sampai koma.
c. Gejala komplikasi ( hipertensi, anemia, osteodistorfi
renal, payah jantung, asidosis metabolik, gangguan
keseimbangan elektrolit (sodium, kalium, khlorida))
Diagnostik
2. Gambaran Laboratoris
a. Sesuai penyakit yang mendasari
b. Penurunan fungsi ginjal Peningkatan kadar
ureum kreatinin serum, penurunan LFG.
c. Kelainan biokimiawi darah ( penurunan Hb,
peningkatan kadar asam urat, hiper/hipokalemia,
hiponatremia, hiper/hipokloremia, hiperfosfatemia,
hipokalsemia, asidosis metabolik.
d. Kelainan urinalisis ( proteinuria, hematuria,
leukosuria)
Diagnostik
3. Gambaran Radiologis
a.FPA, bisa tampak radio opak
b.Pielografi intravena ( jarang ) karena kontras sering tidak
bisa melewati filter glomerulus, khawatir pengaruh toksik
oleh kontras terhadap ginjal yang sudah mengalami
kerusakan
c.Pielografi antegrad dan retrograd sesuai indikasi
d.USG ginjal, memperlihatkan ukuran ginjal yang mengecil,
korteks menipis, adanya hidronefrosis atau batu ginjal, kista,
massa, kalsifikasi
e.Pemeriksaan pemindaian ginjal atau renografi bila ada
indikasi
Diagnostik
4. Biopsi dan Pemeriksaan Histopatologi
Ginjal
Dilakukan pada pasien dengan ukuran ginjal
yg masih mendekati normal,
dimana
diagnosis secara noninvasif tidak bisa
ditegakkan. Tujuannya mengetahui etiologi,
terapi, prognosis, dan mengevaluasi terapi
yg diberikan.
Penatalaksanaan
Rencana terapi CDK berdasarkan
derajatnya
Derajat
LFG
(ml/mnt/1,73 m2)
Rencana Tatalaksana
>90
60 89
30 59
15 29
< 15
Penatalaksanaan
3.Menghambat perburukan fungsi ginjal
Faktor utama : hiperfiltrasi glomerulus, ada 2 cara untuk
menguranginya yaitu ;
a. Pembatasan Asupan Protein mulai dilakukan LFG < 60
ml/mnt. Protein diberikan 0,6 - 0,8/kgBB/hr. Jumlah kalori
30-35 kkal/kgBB/hr.
b. Terapi farmakologi pemakaian OAH, untuk megurangi
hipertensi intraglomerulus dan hipertrofi glomerulus.
Beberapa OAH terutama ACEI, sebagai antihipertensi dan
antiproteinuria.
Terapi Farmakologis
a.Kontrol tekanan darah :
Penghambat ACE atau antagonis reseptor angiotensin II evaluasi kreatinin
dan
kalium serum, bila terdapat peningkatan kreatinin > 35% atau timbul
hiperkalemi harus dihentikan
Penghambat kalsium
Diuretik
b. Pada pasien DM, kontrol gula darah hindari pemakaian metformin dan obat
obat sulfonil urea dengan masa kerja panjang.
Target HbAIC untuk DM tipe 1 0,2 diatas nilai normal tertinggi, untuk DM tipe 2
adalah 6%
c. Koreksi asidosis metabolik dengan target HCO3 20 22 mEq/l Kontrol dislipidemia
dengan target LDL < 100 mg/dl, dianjurkan golongan satin
Penatalaksanaan
4. Pencegahan dan terapi thd penyakit kardiovaskuler
Meliputi pengendalian DM, hipertensi, dislipidemia, anemia, hiperfosfatemia
dan terapi kelebihan cairan dan gangguan keseimbangan elektrolit
5. Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi
a. Anemia defisiensi eritropoitin, defisiensi besi, kehilangan darah
(perdarahan saluran cerna, hematuri ), masa hidup eritrosit yang pendek
akibat hemolisis, defisiensi asam folat, penekanan sumsum tulang oleh
substansi uremik, proses inflamasi akut atau kronik.
Evaluasi anemia dimulai saat Hb < 10 g% atau Ht < 30%, meliputi evaluasi
status besi ( kadar besi serum/serum iron ), kapasitas ikat besi total, feritin
serum), mencari sumber perdarahan, morfologi eritrosit, kemungkinan
hemolisis, dsb. Pemberian EPO, perhatikan status besi.
Transfusi darah yang tidak cermat Kelebihan cairan tubuh, hiperkalemi
dan perburukan fungsi ginjal.
Sasaran Hb 11-12 gr/dl
Komplikasi
Prognosis
Penyakit GGK tidak dapat disembuhkan
sehingga prognosis jangka panjangnya buruk,
kecuali dilakukan transplantasi ginjal.
Penatalaksanaan yang dilakukan sekarang ini,
bertujuan hanya untuk mencegah progresifitas
dari GGK itu sendiri.
Selain itu, biasanya GGK sering terjadi tanpa
disadari sampai mencapai tingkat lanjut dan
menimbulkan gejala sehingga penanganannya
seringkali terlambat.
Thank You