Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Dengan berkembangnya teknologi informasi, mengubah manusia dalam

menyelesaikan semua perkerjaannya. Tidak hanya dalam perkerjaannya saja tetapi


dalam segala aspek kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi,
pengambilan keputusan, membuat penilaian dan perkiraan untuk perencanaan dan
pengendalian atau analisis pribadi dilakukan dengan mengunakan komputerisasi.
Perancangan sistem informasi memungkinkan pemakai mengakses data dan
informasi lingkungan

berdasarkan

subsistem fungsional dan menggantikan

teknologi atau sistem penyimpanan data-data konvensional ke dalam bentuk datadata yang dapat

disimpan dalam komputer sehingga meningkatkan efisiensi

dalam pencarian data dan perawatan data. Informasi adalah data yang diolah
menjadi bahan yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya.
Dengan informasi sebuah lembaga, dalam hal ini perguruan tinggi dapat
mengetahui tingkat

produktivitas, kemajuan, dan aktivitas yang terjadi pada

perguruan tinggi tersebut. Oleh sebab itu dalam

perguruan tinggi tersebut

diperlukan sebuah sistem informasi yang dapat mengolah dan merangkum data
yang berhubungan dengan akademis dan kepegawaian.

Sistem informasi ini

disebut Sistem Informasi Eksekutif (SIE). Kebutuhan informasi akademis dan


kepegawaian akan semakin kompleks. SIE harus mampu menangani, mengolah
dan merangkum data dari database SIA dan SIK. SIE juga perlu memberikan
tingkatan pengguna dalam hal akses terhadap data-data tersebut, tidak semua
dapat mengakses data tertentu dan melakukan perubahan terhadapnya. Sehingga
masing-masing pengguna hanya akan memperoleh hak kuasa terhadap informasi
yang diinginkan.
Sistem informasi manajemen muncul dengan publikasi yang luas pada
tahun 1960an. SIM ada yang memandang sebagai sentral, namun pada prakteknya
SIM merupakan perkembangan atau perluasan dari sistem pelaporan untuk
manajer tingkat bawah. Dalam tahun 1970an Sistem penunjang keputusan (DSS)
telah memberikan bantuan untuk tugas pembuatan keputusan spesifik. DSS bisa
digunakan oleh personel di organisasi secara keseluruhan, tapi biasanya hanya

digunakan oleh personel di organisasi secara keseluruhan, tapi biasanya hanya


digunakan oleh staff dan manajer menengah dan bawah.
Karena beberapa alasan dukungan yang diberikan DSS kepada eksekutif
hanyalah sedikit, maka dalam pengembangannya muncullah Sistem Informasi
Eksekutif (EIS) atau Sistem Penunjang Eksekutif (ESS).
Sistem informasi organisasi yang dimaksudkan untuk digunakan oleh
eksekutif perusahaan baru saja berkembang. Permulaan yang terlambat ini
disebabkan oleh kegiatan eksekutif yang tidak terstrukturbaik, dan para spesialis
informasi lebih sukar memahami pemecahan keputusan

di tingkat eksekutif

daripada di tingkatan managemen yang lebih bawah. Lambat laun penggunaan


komputer bergerak merambat naik dan sekarang mendapat perhatian eksekutif.
Sistem Informasi eksekutif sekarang merupakan salah satu area komputasi bisnis
yang termarak. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System) atau
EIS merupakan suatu sistem yang khusus dirancang bagi manager pada tingkat
perencanaan strategis. EIS adalah penyediaan informasi ke manajer senior. Dalam
konteksnya, komputer diasumsikan terlibat dalam memperoleh dan mengatur
informasi (klarifikasi, analisis dan menyediakan alternatif keputusan). Data
berbentuk rekaman dalam jumlah besar tidak cocok digunakan secara langsung.
Dapat juga menjadi tidak berguna akibat terlalu padat, kurang lengkap atau tidak
siap diakses. EIS digunakan oleh satu atau lebih manajer senior.Meskipun aturan
dan tanggung jawabnya berbeda, mereka bekerjasama dalammerumuskan,
menjalankan, dan melacak strategi. Mereka tidak peduli dengan transaksi harian
yang detil, tapi peduli dengan gejala tren transakasi atau permasalahan yang
muncul. Manajer senior kadang peduli dengan hubungan antar personal di
lingkungan bisnis. EIS harus mendukung setidaknya sebagian fungsi berikut:
1.
2.
3.
4.

Pemunculan ide
Perencanaan
Analisis
Pengambilan keputusan

5. Komunikasi
6. Motivasi
7. Pengawasan dan pengendalian

8.
9.
10.
11. EIS juga merupakan suatu sistem berbasis komputer

yang

melayani kebutuhan informasi top executive. EIS menyediakan


akses yang cepat berupa informasi yang tepat waktu dan langsung
mengakses laporan manajemen. EIS sangat user-friendly, didukung
oleh grafik-grafik, dan menyediakan laporan-laporan dengan
kemampuan drill-down. Oleh sebab itu EIS lah yang dapat
memenuhi kebutuhan eksekutif ini. Sesuai apa yang disimpulkan
oleh Watson, et al[1991] tentang konsep mengapa diperlukan EIS
adalah sebagai berikut sesuai dengan keperluan :
12.
Faktor Eksternal
14. 15.
meningkatkan persain
1
19.
dengan cepat
18.
mengantisipasi perubahan
2
lingkungan
22. 23.
kebutuhan untuk
3 menjadikan lebih proaktif
26. 27.
kebutuhan untuk
4 mengakses database external
30. 31.
meningkatkan regulasi
5 pemerintah
34. 35.
kebutuhan informasi yang
6 tepat
39.
38.

13.
Faktor Internal
16. 17.
kebutuhan perbagikan
1 komunikasi
21.
kebutuhan mengakses data
20.
operasional
2

24. 25.
kebutuhan meng-update
3 status pada aktifitas yang berbeda
28. 29.
kebutuhan untuk
4 meningkatkan keefektifan
32. 33.
kebutuhan untuk mengenal
5 data historis
36. 37.
kebutuhan untuk mengakses
6 data perusahaan
40. 41.
kebutuhan untuk informasi
7 yang lebih akurat
42. Seorang eksekutif membutuhkan informasi secara external untuk
mengambil keputusan. Eksekutif perlu memahami situasi yang
berkembang di luar organisasi dalam menentukan langkah-langkah
yang akan diambil dalam membuat keputusan. Dalam perusahaan
biasanya komputer dihubungkan dengan mainframe. Komputer ini
berfungsi sebagai

executive workstation. Database eksekutif

disimpan dalam piranti keras umumnya disebut harddisk yang

berisi data dan informasi yang telah diproses sebelumnya oleh


komputer perusahaan. sistem ini memungkinkan juga pemakai
menggunakan

e-mail

informasilingkungan.
peraturan

dan

Contohnya

pemerintah

yang

mengakses
dengan

berlaku

data

adanya

yang

mana

dan

perubahan
peraturan

sebelumnya masih dilaksanakan dalam suatu organisasi, tentunya


akan

memberikan

dampak

buruk

pada

organisasi

yang

dipimpinnya. Begitu juga dengan informasi internal yang diperoleh


dari data manjerial organisasi, eksekutif sangat membutuhkan
dalam menentukan kebijaksanaan. Bagaimana jadinya seorang
eksekutif dalam mengambil keputusan apabila tidak mengetahui
keadaan internal organisasi yang Tugas Tugas

Mata Kuliah Mata

Kuliah Model dan Sistem Informasi Model dan Sistem Informasi


Model dan Sistem Informasi 12 dipimpinnya. Misalkan dari data
keuangan perusahaantidak memungkinkan adanya penambahan
peralatan yang mestinya dibutuhkan oleh organisasi tersebut yang
mana eksekutif harus meminta data dari bagian manajerial
keuangan dalam membuat keputusan.
43.
44.
45. 1.2. Rumusan Masalah
46. Rumusan Masalah dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Apa Pengertian System Informasi Eksekutif itu?


Bagaimana Sejarah Sistem Informasi Eksekutif itu?
Apa saja Komponen dalam Sistem Informasi Eksekutif itu?
Apa Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif itu?
Faktor-Faktor apa saja dalam Penentu Keberhasilan Sistem Informasi

Eksekutif?
6. Langkah - langkah apa saja yang dilakukan eksekutif untuk meningkatkan
sistem informasi?
7. Mengapa EIS di butuhkan untuk kebutuhan informasi yang up to date?
8. Apa saja Kelebihan dan Kekurangan dar Sistem Informasi Eksekutif
(SIE)?
9. Berikan contoh beserta alasan penggunaan SIE pada suatu perusahaan?
47.
48.

49. 1.3. Tujuan Penulisan


50. Tujuan Penulisan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Untuk mengetahui Pengertian System Informasi Eksekutif


Untuk mengetahui Sejarah Sistem Informasi Eksekutif
Untuk mengetahui Komponen dalam Sistem Informasi Eksekutif
Untuk mengetahui Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif itu
Untuk mengetahui Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Sistem Informasi

Eksekutif
6. Untuk mengetahui Langkah - langkah eksekutif untuk meningkatkan
sistem informasi
7. Untuk mengetahui Alasan EIS di butuhkan untuk kebutuhan informasi
yang up to date
8. Untuk mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif
(SIE)
9. Untuk mrngetahui contoh beserta alasan penggunaan SIE pada suatu
perusahaan
51.
52. 1.4. Manfaat Penulisan
53. Dalam penyusunan makalah ini, kami tim penulis atau kelompok
yang membahas tentang Sistem Informasi Eksekutif, berharap
dalam makalah ini bisa bermanfaat untuk jangka panjang maupun
jangka pendeknya sebagai informasi yang sangat berharga.
54.
Dalam sistem informasi eksekutif pun dapat diambil
banyak manfaatnya, dengan memilah milah atau memilih software
sistem informasi eksekutif (SIE).
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.

64.
65.
66.
67.
68.
69. BAB II
70. LANDASAN TEORI
71.
72. 2.1

Pengertian System Informasi Eksekutif

73. Istilah Eksekutif memang diterangkan secara bebas, Eksekutif


sering dikaitkan dengan perencanaan dan jangka panjang dan
berorientasi pada kesejahteraan perusahaan. Jika tidak ada sistem
informasi eksekutif dan hanya ada sistem informasi fungsional,
manajer puncak akan menerima semua informasi dari subsistem subistem fungsional dan para eksekutif harus menyarikan dan
mensintesiskan data menjadi suatu bentuk yang berarti bagi
mereka. Sistem informasi eksekutif membebaskan eksekutif dari
tugas tersebut. Berikut ini beberapa pandangan tentang apa yang
harus dilakukan oleh Eksekutif :
1. Menurut Henri Fayol, semua manajer melakukan fungsi-fungsi manajemen
yang sama: merencanakan, mengorganisasikan, menyusun staff, mengarahkan
dan mengendalikan. Perencanaan sangat ditentukan pada tingkat eksekutif,
sedangkan fungsi-fungsi lain oleh tingkat yang lebih rendah.
2. Peran-peran manajerial Mintzberg, semua manajer melakukan semua peran,
tetapi orientasinya berbeda untuk tiap tingkatan. Salah satu peran keputusan
adalah negotiator. Salah satu contoh, seorang manajer puncak berunding
dalam menggabungkan usaha (merger), dan manajer tingkat bawah/rendah
berunding tentang tanggal penerimaan dengan pemasok.
3. Agenda dan jaringan Kotter, menurut Prof. John P. Kotter dari Harvard para
eksekutif mengatasi tantangan pekerjaan mengikuti strategi tiga tahap: (a)
menetapkan agenda - tujuan yang harus dicapai perusahaan (panjang,
mencegah, dan jangka pendek); (b) membangun jaringan kerjasama diantara
orang-orang yang harus menyelesaikan agenda tersebut; (c) menetapkan
lingkungan norma dan nilai yang tepat sehingga anggota jaringan dapat
bekerja mencapai agenda itu.

74. Sistem informasi eksekutif juga disebut sebagai sistem pendukung


eksekutif. Sistem ini merupakan sistem informasi yang
menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi eksekutif dalam
mengakses informasi eksternal dan internal yang berguna untuk
mengindentifikasi masalah. Pemakai yang awam dengan komputer
pun tidak sulit mengoperasikannya karena sistem dilengkapi
antarmuka yang sangat memudahkan pemakai untuk
menggunakannya. Sistem Informasi Eksekutif dirancang untuk
membantu eksekutif mencari informasi yang diperlukan pada saat
mereka membutuhkannya dan dalam bentuk apapun yang paling
bermanfaat [Pengenalan Sistem Informasi, Raymond Mcleod, Jr.].
Model dari Sistem Informasi Eksekutif digambarkan pada Gambar
1 Sebagai implementasinya, pemakai SIE dapat melakukan
permintaan informasi, memilih sendiri format grafik, tampilan
informasi yang dikehendaki. Kemampuan drill down yang
tersedia pada sistem ini memungkinkan eksekutif dapat melihat
lebih rinci suatu informasi. Drill down berarti eksekutif dapat
memulai dari gambaran sekilas dan kemudian secara bertahap
mengambil informasi yang lebih terinci.
75.

76. Gambar 2. Komposisi Sistem Informasi Organisasi

77. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System), atau


EIS, untuk digunakan eksekutif organisasi. Terdapat juga sistem
informasi fungsional satu untuk tiap area fungsional utama
organisasi.
78. Subsistem fungsional adalah sistem informasi yang disesuaikan
bagi kegiatan dalam area ini, dimana terdapat dua subsistem yaitu
sistem informasi akademis dan sistem informasi kepegawaian yang
disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pemakai atas informasi
mengenai area-area fungsional, mendapatkan publikasi luas di
beberapa area dan sedikit kurang diarea lain.
79. Model Sistem Informasi Eksekutif diperlihatkan pada Gambar 3
basis data berisi data dari SIA (sistem informasi akademis) dan SIK
(sistem informasi kepegawaian) yang digunakan eksekutif untuk
mendapatkan informasi dan publikasi yang luas.Perangkat lunak
EIS menggunakan isi basis data untuk menghasilkan tampilan yang
telah disusun sebelumnya yang diturunkan ke workstation
eksekutif dan disimpan di database
eksekutif. Eksekutif
memasukkan permintaan informasi dan menerima tampilan.
80.
81.

82. Gambar 3 Model Sistem Informasi Eksekutif

83. Dalam model sistem informasi eksekutif diatas eksekutif


melakukan dialog dengan perangkat lunak sistem informasi
eksekutif dengan memasukkan instruksi kedalam sistem melalui
menu. Pemilihan menu dilakukan dengan mouse. Penggunaan
keyboarddikurangi. Informasi dapat ditampilkan dalam bentuk
tabel atau narasi. Istilah yang berkembang dari kegiatan SIE adalah
drill down. Sistem informasi eksekutif memantau seberapa baik
organisai berjalan dalam hal tujuannya dan faktor penentu
keberhasilannya. Eksekutif yang menerima konsep faktor-faktor
penentu keberhasilan menggunakan sistem informasi eksekutif
mereka untuk memantau setiap faktor penentu keberhasilan dalam
hal ini adalah instansi pendidikan misalnya kualitas staf pengajar,
materi yang berbobot, fasilitas universitas.
84. Sistem informasi eksekutif memvisualisasikan perbandingan
kinerja yang dianggarkan dengan kinerja aktual dengan bentuk
multimedia yang menampilkan tabel atau narasi, sehingga
eksekutif dapat mendapatkan informasi yang perlu diperhatikan
oleh eksekutif untuk memutuskan suatu tindakan yang diperlukan.
Peran utama dari SIE adalah membuat sintesis, atau menyarikan
data dan informasi bervolume besar untuk meningkatkan
kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut pemampatan informasi,
dan menghasilkan suatu gambaran operasi organisasi. Dengan
menyatukan komputer ke dalam sistem informasi mereka, peluang
baru akan terbuka bagi pengambilan dan analisis informasi yang
sebelumnya tidak pernah tersedia pada tingkat eksekutif.
85. Jadi dapat kita simpulkan bahwa Pengertian Sistem Informasi
Eksekutif adalah Merupakan suatu sistem yang menyediakan
informasi bagi Eksekutif mengenai kinerja keseluruhan
perusahaan, informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam
berbagai tingkat rincian dan memudahkan serta mendukung
keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif
senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya
internal dan eksternal keterangan relevan untuk bertemu gol
strategis dari organisasi. Ini biasanya dipertimbangkan sebagai satu
bentuk dikhususkan dari satu sistem mendukung keputusan (DSS).
86.
87. 2.2.

Sejarah Sistem Informasi Eksekutif

88. Secara umum, sistem informasi eksekutif dikembangkan seperti


mainframe program berbasis komputer. Tujuannya adalah untuk
melindungi sekumpulan data dan untuk menyediakan kinerja
penjualan atau statistik riset pemasaran untuk membuat keputusan,

seperti halnya petugas keuangan, direktur pemasaran, dan petugas


eksekutif pemimpin. Obyektif adalah untuk mengembangkan
aplikasi komputer itu akan menyoroti keterangan untuk
memuaskan eksekutif senior kebutuhan. Secara khas, sebuah EIS
menyediakan data hanya perlu untuk mendukung keputusan level
eksekutif dari pada data bagi seluruh perusahaan.Hari ini, aplikasi
dari EIS tidak hanya pada hirarki perusahaan, tetapi juga di
komputer pribadi pada satu daerah jaringan lokal.
89.
EIS sekarang seberangi platform perangkat keras komputer
dan mengintegrasikan keterangan menyimpan pada mainframe,
mesin komputer pribadi, dan minicomputers. Sebagai beberapa
perusahaan jasa klien mengadopsi sistem informasi perusahaan
yang terakhir, karyawan dapat mempergunakan komputer pribadi
mereka untuk memperoleh akses ke datan perusahaan dan
memutuskan data yang adalah relevan untuk pembuatan keputusan
mereka. Perbuatan pengaturan ini semua, pengguna mampu untuk
menyesuaikan akses mereka ke perusahaan sesuai data dan
menyediakan keterangan relevan terhadap keduanya bagian atas
dan tingkat yang lebih rendah di perusahaan.
90.
91.
92. 2.3

Komponen Sistem Informasi Eksekutif

93.

Secara umum komponen dari EIS dapat tergolong seperti :

94. A. Hardware (Perangkat Keras)


95. Ketika membicarakan tentang perangkat keras untuk satu
lingkungan EIS, kita harus memfokuskan pada perangkat keras
yang dibutuhkan pertemuan eksekutif. Eksekutif harus diletakkan
yang pertama dan kebuthan eksekutif harus didefinisikan sebelum
perangkat keras dapat terpilih. Perangkat keras komputer dasar
diperlukan untuk suatu EIS meliputi empat komponen:
1. Input Device / alat masukan : Alat ini mengijinkan eksekutif untuk memasuki,
verifikasi, dan perbaharui data dengan seketika.
2. Central Processing Unit : Adalah pusat komponen karena ini dapat
mengontrol komponen mesin komputer yang lain.
3. File Penyimpanan Data : Eksekutif dapat mempergunakan ini secara terpisah
untuk menyimpan keterangan bisnis, dan bagian ini juga dapat membantu
eksekutif mencari keterangan informasi bisnis historis dengan mudah.
4. Output Device / alat keluaran : Eksekutif dapat menggunkan alat ini untuk
membaca rekaman visual dan sistem ini memerlukan dukungan dan hardware
komputer yang tidak begitu mahal. Alat ini juga dapat meningkatkan akses

dari keterangan EIS untuk banyak pengguna yang lain dengan suatu
perusahaan.
96. B. Software (Perangkat Lunak)
97. Memilih perangkat lunak penting untuk mendesain satu EIS yang
efektif. Oleh sebab itu, komponen perangkat lunak dan bagaimana
cara mengintegrasikan data ke dalam suatu sistem sangatlah
penting. Perangkat lunak dasar yang diperlukan untuk satu EIS
meliputi empat komponen:
1. Teks yang mendasari perangkat lunak. Bentuk paling umum dari teks dapat di
dokumentasikan.
2. Database : Database heterogen bercokol pada satu jangkauan spesifik Vendor
dan platform komputer membuka akses eksekutif bagi Eksekutif.
3. Dasar grafis : Grafis dapat mengarahkan volume dari teks dan statistik ke
dalam keterangan visual untuk Eksekutif. Jenis grafis yang khas adalah:
bagan gugus berkala, diagram, peta, grafis gerak, bagan urutan, dan
perbandingan mengorientasi graf (bagan balok).
4. Dasar model : EIS memodelkan data yang mengandung data statistik rutin
dan khusus, keuangan, dan analisa kuantitatif lain.
98.
99.
100.

2.4

Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif

101.
Para eksekutif membangun EIS atas dasar konsepkonsep manajemen. Ada 3 konsep yang perlu dibahas, yaitu:
faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors),
management by exception, dan model mental. Dengan Penjelasan
sebagai berikut :
102.
a.
Faktor Penentu Keberhasilan (Critical Success
Factor)
103.
Adalah hal-hal (factor) yang menentukan
keberhasilan atau kegagalan segala jenis kegiatan organisasi.
Factor-faktor ini dalam setiap perusahaaan berbeda-beda
tergantung dari kegiatan yang dilakukan. Tahun 1961 D. Donald
Daniel dari McKinsey & Company menciptakan faktor-faktor
keberhasilan. Faktor-faktor ini bervariasi dari satu perusahaan ke
perusahaan lain. Untuk industri kendaraan bermotor, CSF (critical
success factors) yang diyakini adalah model, jaringan dealer yang
efisien, dan pengendalian biaya manufaktur yang efisien. Sebagai
contoh misalnya sebagai berikut CSF dari industri asuransi jiwa
adalah pengembangan personil manajemen agen, pengendalian

personil administratif, dan inovasi menciptakan produk-produk


asuransi.
104.
b. Management by Exception (MBE)
105.
Perbandingan antara kinerja yang direncanakan
dengan kinerja actual. Sehingga informasi dapat langsung didapat
dan digunakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan seperti
perangkat lunak EIS yang dapat mengidentifikasi perkecualianperkecualian secara otomatis dan membuatnya diperhatikan oleh
eksekutif.
106.
c. Model Mental
107.
Peran utama EIS adalah membuat sintesis, atau
menyarikan data dan informasi bervolume besar untuk
meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut
pemampatan
informasi
(information
compression)
dan
menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi
perusahaan.
108.
Tahun 1973, P.N. Johnson Lavid menciptakan
istilah model mental, yakni memungkinkan perorangan untuk
membuat penilaian dan perkiraan, untuk memahami fenomena,
untuk memutuskan tindakan yang perlu diambil dan untuk
mengendalikan pelaksanaannya dan di atas semuanya untuk
mengalami kejadian melalui pengganti (proxy).
109.
110.
111.
2.5.
Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Sistem
Informasi Eksekutif
112.
Rockart dan Delong mengidentifikasi 8 faktor
penentu keberhasilan EIS, yaitu :
1. Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen, Eksekutif tingkat
puncak, lebih baik CEO karena harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif
EIS dengan mendorong penerapannya.
2. Sponsor operasi, kalau sponsor eksekutif sibuk dapat diberikan kepada
eksekutif lebih rendah, misal wakil presiden eksekutif. Sponsor operasi
bekerjasama dengan eksekutif pemakai dan spesialis informasi untuk
memastikan pekerjaan itu terlaksana.
3. Staff jasa informasi yang sesuai, tidak saja mengerti teknologi informasi
tetapi juga mengerti cara eksekutif menggunakan sistem itu.
4. Teknologi informasi yang sesuai H/W dan S/W tidak lebih dan tidak
kurang.

5. Manajemen data, data harus selalu mutakhir dengan mengidentifikasi


tanggal dan jam dimasukkan dalam sistem. Juga perlu analisis melalui
drill-down dengan bertanya kepada manajer data atau keduanya.
6. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis, EIS harus berhasilmemecahkan
masalah-masalah spesifik/untuk memenuhi kebutuhan yang dapat
ditangani teknologi informasi.
7. Manajemen atas : Penolakan organisasi. Jika seorang eksekutif menolak
EIS, perlu upaya untuk mendapatkan dukungan. Untuk itu perlu
identifikasi masalah tersebut, kemudian menerapkan EIS dengan
prototyping untuk mengatasi masalah tersebut.
8. Manajemen atas penyebaran dan evolusi sistem : Jika manajer tingkat atas
mulai menerima informasi dari EIS, maka manajer tingkat bawah
menginginkan informasi yang sama, karena mereka ingin mengantisipasi
masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas mengangap
masalah tersebut tidak terkendali.
113.
114.
2.6
Langkah - langkah eksekutif untuk
meningkatkan sistem informasi
115.
tersebut :

Lima langkah untuk pencapaian pengembangan

1. Menyimpan inventarisasi dari transakasi informasi yang masuk, yaitu


memelihara record data dan menyimpan ke database, dan dapat dibuat
laporan. Studi Jones dan McLeod mengemukakan bahwa eksekutif
biasanya menganggap sumber dan media tertentu dapat memberikan
kontribusi yang lebih banyak dari apa sebenarnya ia berikan. Dengan bukti
sam , sumber dan media yang lain mungkin ia remehkan. Eksekutif.
Dibantu oleh sekretarisnya. Dapat memelihara catatan data yang sama
seperti yang ada pada studi jones dan McLeod. Data yang dicatat tersebut
dimasukan kedalam DBMS. Kemudian meraka dapat membuat laporan
yang dapat digunakan untuk mejawab tujuh pertanyaan yang dikemukakan
oleh jones dan McLeod bila meraka berhubungan dengan system yang
dimilikin.
2. Merangsang terjadinya sumber yang bernilai tinggi. Dengan adanya
sumber yang bernilai tinggi maka eksekutif mengkomunikasikan sumber
tersebut ke setiap anggota dengan melakukan konferensi. eksekutif
kemudian dapat melakukan cara yang lebih mudah untuk
mengkomunikasikan sumber tersebut. CEO bank memberikan contoh yang
baik mengenai cara melakukan hal ini. Mungkin sebagian besar informasi
yang bernilai tinggi yang ia terima berasal dari komite manajemennya.
Agar setiap anggota merasa mempunyai kesempatan yang sama untuk

berpartisipasi, CEO memutuskan untuk menggunakan meja bundar untuk


melakukan konferensi.
3. Mengambil manfaat dari peluang yang ada, ketika informasi datang,
eksekutif harus dapat memperolehnya. Ketika secuil informasi datang,
eksekutif harus menangkapnya. Wakil direktur bidang keuang
menjalankan strategi ini dengan menempatkan meja kerjanya menghadap
tembok, sehingga ia membelakangi pintu masuk. Nampaknya hal ini
seperti untuk menghindari informasi, padahal sebenarnya maksudnya
kebalikannya. Seperti yang ia jelaskan, ketika seseorang memasuki
kantornya, ia tidak ingin melakukan percakapan dengan tamu tersebut
sambil melihat tumpukan kertas kerja yang belum selesai dikerjakan.
Dengan penempatan mejanya menghadap tembok. Ia dapat menghadapi
tamunya dengan konsentrasi penuh tanpa gangguan kertas kerja yang
belum ia selesaikan.
4. Menyesuaikan sistem dengan kebutuhan perorangan, eksekutif
menggunakan gaya atau cara pengumpulan informasi yang berbeda.
Dalam studi jones dan Mcleod, datanya menunjukan bahwa tiap eksekutif
mempunyai gaya atau cara pengumpulan informasi yang berbeda-beda.
Apa yang terbaik bagi eksekutif adalah bila ia tidak berkerja untuk orang
lain. CEO dari perusahaan pengecer mengerjakan apa yg menjadi
perkejaannya sendiri.
5. Memanfaatkan teknologi, memanfaatkan staf pelayan informasi untuk
mengembangkan sistem dalam perusahaan itu sendiri. Minat terhadapat
EIS telah meningkat mulai akhir tahun 1980-an. Banyak perusahaan besar
yang telah mempekerjakan staf pelayanan informasi untuk
mengembangkan system dalam perusahaan itu sendiri. Sekarang ini ada
lebih dari 30 perusahaan yang memasuk dan menawarkan software EIS,
hardware, dan pelayanan konsultasi. Kita akan mengakhiri pembahasan
kita kali ini dengan menampilkan pilihan dan beberapa dasar untuk
melakukan implementasi yang baik.
116.
117.
118.
2.7
Alasan EIS di butuhkan untuk kebutuhan
informasi yang up to date
119.
Beberapa alasan mengapa EIS yang dibutuhkan
untuk mengatasi berbagai macam kebutuhan akan informasi yang
up to date.
121.122.123.124.-

120.
a. Eksternal
meningkatan kompetisi
Lingkungan yang dengan cepat berubah
Keharusan untuk selalu proaktif
Kebutuhan untuk mengakses external database

126.127.128.129.-

125.
b. Internal
Kebutuhan akan informasi yang up to date
Kebutuhan akan komunikasi
Kebutuhan akan informasi yang lebih akurat
Kebutuhan untuk meningkatkan keefektifan
130.
Tujuan dari Executive Information Sistem adalah
menghasilkan target informasi yang selalu up to date untuk
meningkatkan
performance dari suatu perusahaan dengan
memberikan perhatian khusus pada tujuan akhir dan prioritasdari
perusahaan tersebut.
131.
132.
133.
2.8
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi
Eksekutif (SIE)
134.
Semua sistem memliki kekurangan dan kelebihan.
Akan tetapi, itu semua tergantung dari penggunaan dan pengguna.
SIE pun juga memiliki kekurangan dan kelebihan sendiri. Pada
postingan kali ini, saya membahas tentang Kelebihan dan
Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE). Dimana penjelasan
Sistem Informasi Eksekutif sendiri saya jelaskan pada postingan
lain.
135.
tersebut:

Berikut Kelebihan Sistem Informasi Eksekutif (SIE)

1. Mempermudah para eksekutif untuk menggunakan pengalamannya dalam


dunia komputer.
2. Menyediakan pengiriman tepat waktu dari keterangan rangkuman
perusahaan.
3. Keterangan yang disediakan semakin mudah dimengerti.
4. Biasanya menawarkan efisiensi untuk membuat keputusan.
5. Melakukan penyaringan data untuk manajemen.
6. Meningkatkan pemeriksaan keterangan.
7. Dapat Mengakses dan memadukan jangkauan data internal dan eksternal yang
bersifat luas.
8. Sedangkan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE), yaitu:
9. Memiliki fungsi yang terbatas, tidak dapat melakukan perhitungan kompleks.
10. Pada perusahaan kecil mungkin membutuhkan biaya lebih untuk membuat
implementasi.
11. Karena sistemnya besar, sehingga sulit untuk mengaturnya.
12. Pembuatannya harus dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi eksekutif
senior.
13. Eksekutif mungkin menghadapi beban terlalu berat untuk membuat
keterangannya.

136.
137.
138.
139.
140.
141.

BAB III

PEMBAHASAN KASUS

142.
143.

CONTOH KASUS SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PT.

TELKOM INDONESIA
144.
145.

PROFIL PT. TELKOM INDONESIA

146. PT. Indonesia Telemedia (perseroan) didirikan pada tanggal 07


Mei 1997 oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, PT. Datakom Asia, PT.
Rajawali Citra Televisi Indonesia, dan PT. Telekomindo Primabhakti c.q. PT.
Megacell Media dengan komposisi kepemilikan saham yang hamper seimbang
berkisar 20%-30%. Perseroan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
layanan Pay TV baik melalui Cable yang telah tersebar di 5 kota besar
(Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Denpasar) dan layanan Pay TV
Satelite dengan coverage Nasional serta Layanan Internet. Perseroan efektif
mulai beroperasi sejak bulan Desember 1999.
147. Pada bulan Mei 2003 terjadi perubahan kepemilikan saham
perseroan dimana PT. TELKOM, Tbk menjadi pemilik saham mayoritas
sebesar 65,76% dan mulai diperkenalkanya brand image perseroan yang baru
yaitu Telkomvision. PT. TELKOM melanjutkan proses akuisisi terhadap
saham- saham PT. RCTI dan PT. Megacell sehingga kepemilikan saham PT.
TELKOM menjadi sebesar 95,68% pada tahun 2005 dan Telkom mulai
serius mengembangkan Telkomvision sebagai salah satu portofolio strategis
TELKOM.
148. Pada tahun 2006 dilakukan restrukturisasi perseroan dengan
melakukan penambahan modal agar fundamental keuangan TelkomVision
lebih sehat dan diikuti pula dengan penggantian pengurus agar lebih sesuai
dengan lingkungan bisnis sehingga dapat memacu dan mengejar
ketertinggalan dengan kompetitor lain yang sudah melakukan ekspansi dalam
bisnis media, hiburan dan internet. Seiring dengan kemajuan teknologi serta
adanya perubahan lingkungan
bisnis semakin banyak operator pay TV yang
menjalankan bisnisnya di Indonesia baik yang tumbuh dari dalam negeri

maupun investor luar negeri (PMA) hal ini menandai dimulainya era
kompetisi dalam bisnis media, hiburan dan internet. Dalam hal ini pemerintah
sebagai regulator telah mengeluarkan UU No. 36 tahun 1999 tentang
Telekomunikasi dan UU No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran sebagai
pedoman dalam menjalankan bisnis media, hiburan dan telekomunikasi di
Indonesia.
149. Perubahan regulasi tersebut merupakan suatu momentum yang
baik bagi TelkomVision untuk dapat mengembangkan dirinya dalam meraih
peluang yang lebih besar dalam industri media dan jasa telekomunikasi,
sejalan dengan perkembangan telekomunikasi yang mengarah kepada
konvergensi teknologi media dan hiburan menuju pengelolaan bisnis T I M
E (Telecommunication, Information, Multimedia and Entertainment).
150. Dengan berkembangnya industri media, hiburan dan jasa
telekomunikasi maka TelkomVision merencanakan terus pengembangan produk
baru seperti IPTV (Internet Protokol Television) bekerjasama dengan PT.
TELKOM, DVB-H (Digital Video Broadcasting Handheld), DVB-T (Digital
Video Broadcasting Teresterial), MMDS (Multichanel Multipoint Distribution
Service) dan kerjasama dalam distribusi content dengan PT. TELKOMSEL
(3G). Pengembangan produk ini merupakan wujud komitment TelkomVision
dalam memenuhi permintaan pasar.
151. Pada bulan Juli 2007 Telkomvision melangkah maju dengan
meluncurkan Layanan Pay TV Pra Bayar Pertama di Indonesia dengan
terlebih dahulu melakukan upgrade Head End DTH, Perubahan LOGO dan
Tagline baru dengan motto Ini Baru Beda . Sistim Pra Bayar tersebut
memungkinkan pelanggan memiliki keleluasaan menikmati tayangan sesuai
dengan pilihan dan harga yang sangat terjangkau.
152. Dengan tersedianya insfrastruktur yang didukung penuh oleh
pemegang saham mayoritas yaitu PT. TELKOM sebagai pemilik 98,75%
saham di Telkomvision dan adanya sinergi Telkom group serta kerjasama yang
baik dengan Content Provider maka dapat dipastikan bahwa Telkomvision
mampu memberikan kontribusi terbaik kepada stakeholders.
153. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan
perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E (Telecommunication, Information,
Media and Edutainmet) yang terbesar di Indonesia. Pengabdian TELKOM
berawal pada 23 Oktober 1856, tepat saat dioperasikannya layanan
telekomunikasi pertama dalam bentuk pengiriman telegraf dari Batavia (Jakarta)
ke Buitenzorg (Bogor). Selama itu pula TELKOM telah mengalami berbagai
transformasi.
154. Transformasi terakhir sekaligus yang disebut dengan NEW
TELKOM Indonesia adalah transformasi dalam bisnis, transformasi
infrastruktur, transformasi sistem dan model operasi dan transformasi sumber
daya manusia. Transformasi tersebut resmi diluncurkan kepada pihak
eksternal bersamaan dengan New Corporate Identity TELKOM pada tanggal

23 Oktober 2009, pada hari ulang tahun TELKOM yang ke 153. TELKOM
juga memiliki tagline baru, The World in Your Hand.
155. Sampai dengan 31 Desember 2008 jumlah pelanggan TELKOM
tumbuh 37% dari tahun sebelumnya sebanyak 68,6 juta pelanggan yang terdiri
dari pelanggan telepon tidak bergerak kabel sejumlah 8,6 juta, pelanggan telepon
tidak bergerak nirkabel sejumlah 12,7 juta pelanggan dan 65,3 juta
pelanggan jasa telepon bergerak.
156. Sejalan dengan lahirnya NEW TELKOM Indonesia, berbekal
semangat positioning baru Life Confident manajemen dan seluruh karyawan
TELKOM berupaya mempersembahkan profesionalitas kerja, serta produk dan
layanan terbaik bagi pelanggan dan stakeholders.
157. Sepanjang Tahun 2008, berbagai penghargaan dan sertifikasi
telah diterima oleh TELKOM, baik dari dalam maupun luar negeri antara
lain, Sertifikasi ISO 9001:2000 dan ISO 9004:2000 untuk Divisi Enterprise
Service dari TUV Rheinland International Indonesia; Penghargaan Sistem
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) dan Kecelakaan Nihil 2008 dari
Wakil Presiden RI; The Best Corporate Image category dalam ajang Most
Admired Companies Awards ke 8 dari Frontier Consulting Group; Juara
Umum 2007 Annual Report Award dari Menteri Keuangan RI; Juara Umum
Anugerah Media Humas 2008 dari Bakorhumas CIO of The Year 2008 dalam
Hitachi Data System IT Inspiration Awards; dan Penghargaan CEO dan
Perusahaan Idaman dari Majalah Warta Ekonomi.
158. Saham TELKOM per 31 Desember 2008 dimiliki oleh
pemerintah Indonesia (52,47%) dan pemegang saham publik (47,53%).
Saham TELKOM tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), New York Stock
Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE) dan Tokyo Stock Exchange,
tanpa tercatat. Harga saham TELKOM di BEI pada akhir Desember 2008
sebesar Rp 6.900. Nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun
2008 mencapai Rp 139,104 miliar atau 12,92 % dari kapitalisasi pasar BEI.
159. Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM,
penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan,
serta potensi pertumbuhannya di masa mendatang, TELKOM menjadi model
korporasi terbaik Indonesia.
160.

Tim Management
161.

162.

163.
164.

> Komisaris

165.

Komisaris Utama

166.

Komisaris

: Tanri Abeng, MBA.

: Bobby A.A.Nazief

167.

Komisaris
:
Mahmuddin Yasin Komisaris
Independen
: P. Sartono
Komisaris Independen
: Arif
Arryman
168.
169.

170.

171.
172.

> Direksi
Direktur Utama : Rinaldi Firmansyah

173.
Keuangan
Direktur Human Capital & General Affair
174.
Wiryanata
175.
Ermady Dahlan

Direktur
: Sudiro Asno
: Faisal Syam
Direktur Konsumer

: I Nyoman G

Direktur Network & Solution

176.
Direktur
Enterprise & Wholesale
: Arief Yahya
Direktur Compliance & Risk Management : Prasetio
Chief Information Technology
: Indra Utoyo
177.

178.
179.
180.
181.

Visi & Misi Visi

182.

To become a leading InfoCom player in the region

183. Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan


InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke
kawasan Asia Pasifik.
184.
185.

Misi

186. Telkom mempunyai misi memberikan layanan " One Stop


InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the
Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation " dengan jaminan
bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan,
produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.
187. Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik
dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan
teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling
menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.
188.
189.

Pilar Bisnis

1. Fixed Phone (TELKOM Phone) Personal Line


190. Corporate Line Wartel & Telum
2. Mobile Phone (TELKOMSEL) Prepaid Services (simPATI) Postpaid
Services (Halo)
3. Network & Interconnection (TELKOM Intercarier) Interconnection

Services
191. Network Leased Services
4. Data & Internet
192. Leased Channel Service (TELKOM Link) Internet Service
(TELKOMNet)
193. VoIP Service (TELKOM Save & Global 017)
194. SMS Service (from TELKOMSEL, TELKOMFlexi & TELKOM
SMS
5. Fixed Wireless Access (TELKOM Flexi)
195. Prepaid Services (Flexi Trendy)
196. Postpaid Services (Flexi Classy)
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
204.

Kelompok Bisnis

205.
Fixed-Phone
1. PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo): Telekomunikasi (KSO 1,
Sumatera)
2. PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra): Telekomunikasi
(KSO-VI Kalimantan)
206.
Seluler
207.
1. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel): Telekomunikasi
(Selular GSM) Aplikasi, Content dan Datacom
1. PT Infomedia Nusantara (Infomedia): Layanan Informasi (bisnis
berbasis elektronik, call center dan segmen data)
2. PT Multimedia Nusantara (Metra): Multimedia. TV Cable
3. PT Indonusa Telemedia (Indonusa): Multimedia Interaktif, TV Cable
208.
Properti dan Konstruksi
209.
1. PT Graha Sarana Duta (GSD): Properti, Konstruksi dan jasa
TELKOM
1.
Fixed-Wireline
2. Fixed-Wireless
3. Seluler
4. Data dan Internet
5.
Network dan Interconnection Internasional
210.
1. PT Telekomunikasi Indonesia International (TII)

211.
212.

Unit Bisnis

213.

Unit-unit Bisnis TELKOM terdiri dari Divisi, Centre, Yayasan

dan Anak Perusahaan, sebagai berikut :


1. Infrastruktur Telekomunikasi
2. Carrier & Interconnection Service
3. Divisi Multimedia
4. Divisi Fixed Wireless Network
5. Enterprise Service
6. Divisi Regional I - Sumatera
7. Divisi Regional II - Jakarta
8. Divisi Regional III - Jawa Barat
9. Divisi Regional IV - Jawa Tengah dan Yogyakarta
10. Divisi Regional V - Jawa Timur
11. Divisi Regional VI - Kalimantan
12. Divisi Regional VII - Kawasan Timur Indonesia
13. Maintenance Service Center
14. Training Center
15. Carrier Development Support Center
16. Management Consulting Center
17. Construction Center
18. I/S Center
19. R&D Center
20. Community Development Center(CDC)
214.
215.

Yayasan-Yayasan :

1. Dana Pensiun (Dapentel)


2. Yayasan Pendidikan TELKOM
3. Yayasan Kesehatan
4. Yayasan Sandhykara Putra Telkom (YSPT)
216.
217.

Anak Perusahaan :

218.
Kepemilikan > 50%
1. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) : Telekomunikasi (Selular
GSM) (baru)
2. PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra) : Telekomunikasi
(KSO-VI Kalimantan)
3. PT Infomedia Nusantara (Infomedia) : Layanan Informasi (baru)
4. PT. Telekomunikasi Indonesia Internasional :
International
Telecommunication Services, Investment & Strategic Partnership and
Project Management & Consultancy
5. PT. Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) : Telekomunikasi Telepon
Tetap (KSO-I Sumatra)
6. PT. Multimedia Nusantara (Metra) :Multimedia, pay special TV
7. PT. Napsindo Primatel International (Napsindo) : Network Access Point
8. PT Indonusa Telemedia (Indonusa) : TV Cable (baru)
9. PT Graha Sarana Duta (GSD) : Properti, Konstruksi dan Jasa (baru)
219.
220.
Kepemilikan 20% - 50%
1. PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) : Layanan VSAT
2. PT Citra Sari Makmur (CSM) : VSAT dan layanan telekomunikasi lainnya
3. PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) : Transponder Satelit dan Komunikasi
221.
222.
Kepemilikan < 20%
1. PT Mandara Selular Indonesia (MSI) : Layanan NMT - 450 Selular dan
CDMA
2. PT Batam Bintan Telekomunikasi (Babintel) Telepon Tetap di
Batam dan Pulau Bintan
3. PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo) :
Pengelolaan Jaringan dan Peralatan Telco
223.
224.
Mitra Strategis
225.
TELKOM terus berupaya memberikan layanan terbaik kepada
pelanggannya. Untuk mewujudkan komitmennya tersebut, TELKOM bermitra
dengan perusahaan-perusahaan global yang terbaik di bidangnya. Di bawah
ini adalah perusahaan yang menjalin kemitraan strategis dengan TELKOM
Indonesia:
1. PT. Siemens Indonesia
2.

PT. NEC Indonesia

3.

PT. Industri Telekomunikasi Indonesia

4.

PT. Compact Microwave Indonesia

5.

PT. Alcatel Indonesia

6.

Tomen Corporation

7.

Llyod's Register Assurance Limited

8.

SingTel

9.

JICA (Japan International Cooperation Agency)

10. CISCO
11. KPN Netherlands
226.

12

Mercer Cullen Egan Dell

13. AEOP (Australian Expert Overseas Program)


14. PT. ERICSSON INDONESIA
15. KONSORSIUM SIEMENS
16. PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE
17. KYOWA EXEO CORP
18. PT. MCPHEE ANDREWARTHE CED LTD
19. PT. MOTOROLLA INDONESIA
20. NAMYANG TELECOM CO., LTD
21. NANTERE FRANCE
22. PT. NEC CORPORATION
23. NIPPON TELECOMM CONS Co LTD
24. PDC - PHILIPS DEVELOPMENT CORP
25. TELECOM NEW ZEALAND LTD
227.
228.
229.
230.
231.

232.
233.
234.
235.
236.
237.
238.
239.

BAB IV
PENUTUP

240.
241.

3.1. Kesimpulan

242.
Sistem Informasi Eksekutif (EIS) memiliki peranan
yang sangat penting dalam perkembangan sistem informasi dewasa
ini. Sistem Informasi Eksekutif (EIS) merupakan
sistem
terkomputerisasi yang memberi eksekutif akses yang mudah ke
informasi internal dan eksternal yang relevan dengan faktor
keberhasilan kebutuhannya.
243.

3.2. Saran

244.
Dalam sistem informasi komputerisasi atau
elektronik dapat memungkinkan semua orang untuk bisa
mengakses informasi-informasi yang ada, baik informasi yang
bersifat umum maupun yang khusus (rahasia). Dengan demikian
maka harus ada sistem pengaman data yang sangat baik untuk
menjaga informasi khusus atau data-data yang bersifat rahasia
tersebut.
245.
246.
247.
248.
249.
250.

251.
252.
253.
254.
255.
256.
257.
258.
259.

DAFTAR PUSTAKA

260.
261.
http://zafnatpaneyah.blogspot.com/2010/08/pengertiansistem-informasi-eksekutif.html
262.

http://itconsep.wordpress.com/course-work/makalah-tik-01/

263.
http://zafnatpaneyah.blogspot.com/2010/08/pengertiansistem-informasi-eksekutif.html
264.

Yuhefizar, ilmukomputer.com

265.
http://skripsi-artikelmakalah.blogspot.com/2010/03/makalah-sistem-informasi.html
266.
http://irawan8381.blogspot.com/2012/11/makalah-sisteminformasi.html
267.
http://arhami.files.wordpress.com/2011/08/sisteminformasi-eksekutif.pdf
268.
http://giriayoga.com/2011/10/20/perkembangan-sisteminformasi-eksekutif-dan-penerapannya- di-indonesia/
269.
http://www.scribd.com/doc/52824394/Bab13-SistemInformasi-Eksekutif
270.

Anda mungkin juga menyukai