PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dengan berkembangnya teknologi informasi, mengubah manusia dalam
berdasarkan
teknologi atau sistem penyimpanan data-data konvensional ke dalam bentuk datadata yang dapat
dalam pencarian data dan perawatan data. Informasi adalah data yang diolah
menjadi bahan yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya.
Dengan informasi sebuah lembaga, dalam hal ini perguruan tinggi dapat
mengetahui tingkat
diperlukan sebuah sistem informasi yang dapat mengolah dan merangkum data
yang berhubungan dengan akademis dan kepegawaian.
di tingkat eksekutif
Pemunculan ide
Perencanaan
Analisis
Pengambilan keputusan
5. Komunikasi
6. Motivasi
7. Pengawasan dan pengendalian
8.
9.
10.
11. EIS juga merupakan suatu sistem berbasis komputer
yang
13.
Faktor Internal
16. 17.
kebutuhan perbagikan
1 komunikasi
21.
kebutuhan mengakses data
20.
operasional
2
24. 25.
kebutuhan meng-update
3 status pada aktifitas yang berbeda
28. 29.
kebutuhan untuk
4 meningkatkan keefektifan
32. 33.
kebutuhan untuk mengenal
5 data historis
36. 37.
kebutuhan untuk mengakses
6 data perusahaan
40. 41.
kebutuhan untuk informasi
7 yang lebih akurat
42. Seorang eksekutif membutuhkan informasi secara external untuk
mengambil keputusan. Eksekutif perlu memahami situasi yang
berkembang di luar organisasi dalam menentukan langkah-langkah
yang akan diambil dalam membuat keputusan. Dalam perusahaan
biasanya komputer dihubungkan dengan mainframe. Komputer ini
berfungsi sebagai
informasilingkungan.
peraturan
dan
Contohnya
pemerintah
yang
mengakses
dengan
berlaku
data
adanya
yang
mana
dan
perubahan
peraturan
memberikan
dampak
buruk
pada
organisasi
yang
Eksekutif?
6. Langkah - langkah apa saja yang dilakukan eksekutif untuk meningkatkan
sistem informasi?
7. Mengapa EIS di butuhkan untuk kebutuhan informasi yang up to date?
8. Apa saja Kelebihan dan Kekurangan dar Sistem Informasi Eksekutif
(SIE)?
9. Berikan contoh beserta alasan penggunaan SIE pada suatu perusahaan?
47.
48.
Eksekutif
6. Untuk mengetahui Langkah - langkah eksekutif untuk meningkatkan
sistem informasi
7. Untuk mengetahui Alasan EIS di butuhkan untuk kebutuhan informasi
yang up to date
8. Untuk mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif
(SIE)
9. Untuk mrngetahui contoh beserta alasan penggunaan SIE pada suatu
perusahaan
51.
52. 1.4. Manfaat Penulisan
53. Dalam penyusunan makalah ini, kami tim penulis atau kelompok
yang membahas tentang Sistem Informasi Eksekutif, berharap
dalam makalah ini bisa bermanfaat untuk jangka panjang maupun
jangka pendeknya sebagai informasi yang sangat berharga.
54.
Dalam sistem informasi eksekutif pun dapat diambil
banyak manfaatnya, dengan memilah milah atau memilih software
sistem informasi eksekutif (SIE).
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69. BAB II
70. LANDASAN TEORI
71.
72. 2.1
93.
dari keterangan EIS untuk banyak pengguna yang lain dengan suatu
perusahaan.
96. B. Software (Perangkat Lunak)
97. Memilih perangkat lunak penting untuk mendesain satu EIS yang
efektif. Oleh sebab itu, komponen perangkat lunak dan bagaimana
cara mengintegrasikan data ke dalam suatu sistem sangatlah
penting. Perangkat lunak dasar yang diperlukan untuk satu EIS
meliputi empat komponen:
1. Teks yang mendasari perangkat lunak. Bentuk paling umum dari teks dapat di
dokumentasikan.
2. Database : Database heterogen bercokol pada satu jangkauan spesifik Vendor
dan platform komputer membuka akses eksekutif bagi Eksekutif.
3. Dasar grafis : Grafis dapat mengarahkan volume dari teks dan statistik ke
dalam keterangan visual untuk Eksekutif. Jenis grafis yang khas adalah:
bagan gugus berkala, diagram, peta, grafis gerak, bagan urutan, dan
perbandingan mengorientasi graf (bagan balok).
4. Dasar model : EIS memodelkan data yang mengandung data statistik rutin
dan khusus, keuangan, dan analisa kuantitatif lain.
98.
99.
100.
2.4
101.
Para eksekutif membangun EIS atas dasar konsepkonsep manajemen. Ada 3 konsep yang perlu dibahas, yaitu:
faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors),
management by exception, dan model mental. Dengan Penjelasan
sebagai berikut :
102.
a.
Faktor Penentu Keberhasilan (Critical Success
Factor)
103.
Adalah hal-hal (factor) yang menentukan
keberhasilan atau kegagalan segala jenis kegiatan organisasi.
Factor-faktor ini dalam setiap perusahaaan berbeda-beda
tergantung dari kegiatan yang dilakukan. Tahun 1961 D. Donald
Daniel dari McKinsey & Company menciptakan faktor-faktor
keberhasilan. Faktor-faktor ini bervariasi dari satu perusahaan ke
perusahaan lain. Untuk industri kendaraan bermotor, CSF (critical
success factors) yang diyakini adalah model, jaringan dealer yang
efisien, dan pengendalian biaya manufaktur yang efisien. Sebagai
contoh misalnya sebagai berikut CSF dari industri asuransi jiwa
adalah pengembangan personil manajemen agen, pengendalian
120.
a. Eksternal
meningkatan kompetisi
Lingkungan yang dengan cepat berubah
Keharusan untuk selalu proaktif
Kebutuhan untuk mengakses external database
126.127.128.129.-
125.
b. Internal
Kebutuhan akan informasi yang up to date
Kebutuhan akan komunikasi
Kebutuhan akan informasi yang lebih akurat
Kebutuhan untuk meningkatkan keefektifan
130.
Tujuan dari Executive Information Sistem adalah
menghasilkan target informasi yang selalu up to date untuk
meningkatkan
performance dari suatu perusahaan dengan
memberikan perhatian khusus pada tujuan akhir dan prioritasdari
perusahaan tersebut.
131.
132.
133.
2.8
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi
Eksekutif (SIE)
134.
Semua sistem memliki kekurangan dan kelebihan.
Akan tetapi, itu semua tergantung dari penggunaan dan pengguna.
SIE pun juga memiliki kekurangan dan kelebihan sendiri. Pada
postingan kali ini, saya membahas tentang Kelebihan dan
Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE). Dimana penjelasan
Sistem Informasi Eksekutif sendiri saya jelaskan pada postingan
lain.
135.
tersebut:
136.
137.
138.
139.
140.
141.
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
142.
143.
TELKOM INDONESIA
144.
145.
maupun investor luar negeri (PMA) hal ini menandai dimulainya era
kompetisi dalam bisnis media, hiburan dan internet. Dalam hal ini pemerintah
sebagai regulator telah mengeluarkan UU No. 36 tahun 1999 tentang
Telekomunikasi dan UU No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran sebagai
pedoman dalam menjalankan bisnis media, hiburan dan telekomunikasi di
Indonesia.
149. Perubahan regulasi tersebut merupakan suatu momentum yang
baik bagi TelkomVision untuk dapat mengembangkan dirinya dalam meraih
peluang yang lebih besar dalam industri media dan jasa telekomunikasi,
sejalan dengan perkembangan telekomunikasi yang mengarah kepada
konvergensi teknologi media dan hiburan menuju pengelolaan bisnis T I M
E (Telecommunication, Information, Multimedia and Entertainment).
150. Dengan berkembangnya industri media, hiburan dan jasa
telekomunikasi maka TelkomVision merencanakan terus pengembangan produk
baru seperti IPTV (Internet Protokol Television) bekerjasama dengan PT.
TELKOM, DVB-H (Digital Video Broadcasting Handheld), DVB-T (Digital
Video Broadcasting Teresterial), MMDS (Multichanel Multipoint Distribution
Service) dan kerjasama dalam distribusi content dengan PT. TELKOMSEL
(3G). Pengembangan produk ini merupakan wujud komitment TelkomVision
dalam memenuhi permintaan pasar.
151. Pada bulan Juli 2007 Telkomvision melangkah maju dengan
meluncurkan Layanan Pay TV Pra Bayar Pertama di Indonesia dengan
terlebih dahulu melakukan upgrade Head End DTH, Perubahan LOGO dan
Tagline baru dengan motto Ini Baru Beda . Sistim Pra Bayar tersebut
memungkinkan pelanggan memiliki keleluasaan menikmati tayangan sesuai
dengan pilihan dan harga yang sangat terjangkau.
152. Dengan tersedianya insfrastruktur yang didukung penuh oleh
pemegang saham mayoritas yaitu PT. TELKOM sebagai pemilik 98,75%
saham di Telkomvision dan adanya sinergi Telkom group serta kerjasama yang
baik dengan Content Provider maka dapat dipastikan bahwa Telkomvision
mampu memberikan kontribusi terbaik kepada stakeholders.
153. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan
perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E (Telecommunication, Information,
Media and Edutainmet) yang terbesar di Indonesia. Pengabdian TELKOM
berawal pada 23 Oktober 1856, tepat saat dioperasikannya layanan
telekomunikasi pertama dalam bentuk pengiriman telegraf dari Batavia (Jakarta)
ke Buitenzorg (Bogor). Selama itu pula TELKOM telah mengalami berbagai
transformasi.
154. Transformasi terakhir sekaligus yang disebut dengan NEW
TELKOM Indonesia adalah transformasi dalam bisnis, transformasi
infrastruktur, transformasi sistem dan model operasi dan transformasi sumber
daya manusia. Transformasi tersebut resmi diluncurkan kepada pihak
eksternal bersamaan dengan New Corporate Identity TELKOM pada tanggal
23 Oktober 2009, pada hari ulang tahun TELKOM yang ke 153. TELKOM
juga memiliki tagline baru, The World in Your Hand.
155. Sampai dengan 31 Desember 2008 jumlah pelanggan TELKOM
tumbuh 37% dari tahun sebelumnya sebanyak 68,6 juta pelanggan yang terdiri
dari pelanggan telepon tidak bergerak kabel sejumlah 8,6 juta, pelanggan telepon
tidak bergerak nirkabel sejumlah 12,7 juta pelanggan dan 65,3 juta
pelanggan jasa telepon bergerak.
156. Sejalan dengan lahirnya NEW TELKOM Indonesia, berbekal
semangat positioning baru Life Confident manajemen dan seluruh karyawan
TELKOM berupaya mempersembahkan profesionalitas kerja, serta produk dan
layanan terbaik bagi pelanggan dan stakeholders.
157. Sepanjang Tahun 2008, berbagai penghargaan dan sertifikasi
telah diterima oleh TELKOM, baik dari dalam maupun luar negeri antara
lain, Sertifikasi ISO 9001:2000 dan ISO 9004:2000 untuk Divisi Enterprise
Service dari TUV Rheinland International Indonesia; Penghargaan Sistem
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) dan Kecelakaan Nihil 2008 dari
Wakil Presiden RI; The Best Corporate Image category dalam ajang Most
Admired Companies Awards ke 8 dari Frontier Consulting Group; Juara
Umum 2007 Annual Report Award dari Menteri Keuangan RI; Juara Umum
Anugerah Media Humas 2008 dari Bakorhumas CIO of The Year 2008 dalam
Hitachi Data System IT Inspiration Awards; dan Penghargaan CEO dan
Perusahaan Idaman dari Majalah Warta Ekonomi.
158. Saham TELKOM per 31 Desember 2008 dimiliki oleh
pemerintah Indonesia (52,47%) dan pemegang saham publik (47,53%).
Saham TELKOM tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), New York Stock
Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE) dan Tokyo Stock Exchange,
tanpa tercatat. Harga saham TELKOM di BEI pada akhir Desember 2008
sebesar Rp 6.900. Nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun
2008 mencapai Rp 139,104 miliar atau 12,92 % dari kapitalisasi pasar BEI.
159. Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM,
penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan,
serta potensi pertumbuhannya di masa mendatang, TELKOM menjadi model
korporasi terbaik Indonesia.
160.
Tim Management
161.
162.
163.
164.
> Komisaris
165.
Komisaris Utama
166.
Komisaris
: Bobby A.A.Nazief
167.
Komisaris
:
Mahmuddin Yasin Komisaris
Independen
: P. Sartono
Komisaris Independen
: Arif
Arryman
168.
169.
170.
171.
172.
> Direksi
Direktur Utama : Rinaldi Firmansyah
173.
Keuangan
Direktur Human Capital & General Affair
174.
Wiryanata
175.
Ermady Dahlan
Direktur
: Sudiro Asno
: Faisal Syam
Direktur Konsumer
: I Nyoman G
176.
Direktur
Enterprise & Wholesale
: Arief Yahya
Direktur Compliance & Risk Management : Prasetio
Chief Information Technology
: Indra Utoyo
177.
178.
179.
180.
181.
182.
Misi
Pilar Bisnis
Services
191. Network Leased Services
4. Data & Internet
192. Leased Channel Service (TELKOM Link) Internet Service
(TELKOMNet)
193. VoIP Service (TELKOM Save & Global 017)
194. SMS Service (from TELKOMSEL, TELKOMFlexi & TELKOM
SMS
5. Fixed Wireless Access (TELKOM Flexi)
195. Prepaid Services (Flexi Trendy)
196. Postpaid Services (Flexi Classy)
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
204.
Kelompok Bisnis
205.
Fixed-Phone
1. PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo): Telekomunikasi (KSO 1,
Sumatera)
2. PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra): Telekomunikasi
(KSO-VI Kalimantan)
206.
Seluler
207.
1. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel): Telekomunikasi
(Selular GSM) Aplikasi, Content dan Datacom
1. PT Infomedia Nusantara (Infomedia): Layanan Informasi (bisnis
berbasis elektronik, call center dan segmen data)
2. PT Multimedia Nusantara (Metra): Multimedia. TV Cable
3. PT Indonusa Telemedia (Indonusa): Multimedia Interaktif, TV Cable
208.
Properti dan Konstruksi
209.
1. PT Graha Sarana Duta (GSD): Properti, Konstruksi dan jasa
TELKOM
1.
Fixed-Wireline
2. Fixed-Wireless
3. Seluler
4. Data dan Internet
5.
Network dan Interconnection Internasional
210.
1. PT Telekomunikasi Indonesia International (TII)
211.
212.
Unit Bisnis
213.
Yayasan-Yayasan :
Anak Perusahaan :
218.
Kepemilikan > 50%
1. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) : Telekomunikasi (Selular
GSM) (baru)
2. PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra) : Telekomunikasi
(KSO-VI Kalimantan)
3. PT Infomedia Nusantara (Infomedia) : Layanan Informasi (baru)
4. PT. Telekomunikasi Indonesia Internasional :
International
Telecommunication Services, Investment & Strategic Partnership and
Project Management & Consultancy
5. PT. Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) : Telekomunikasi Telepon
Tetap (KSO-I Sumatra)
6. PT. Multimedia Nusantara (Metra) :Multimedia, pay special TV
7. PT. Napsindo Primatel International (Napsindo) : Network Access Point
8. PT Indonusa Telemedia (Indonusa) : TV Cable (baru)
9. PT Graha Sarana Duta (GSD) : Properti, Konstruksi dan Jasa (baru)
219.
220.
Kepemilikan 20% - 50%
1. PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) : Layanan VSAT
2. PT Citra Sari Makmur (CSM) : VSAT dan layanan telekomunikasi lainnya
3. PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) : Transponder Satelit dan Komunikasi
221.
222.
Kepemilikan < 20%
1. PT Mandara Selular Indonesia (MSI) : Layanan NMT - 450 Selular dan
CDMA
2. PT Batam Bintan Telekomunikasi (Babintel) Telepon Tetap di
Batam dan Pulau Bintan
3. PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo) :
Pengelolaan Jaringan dan Peralatan Telco
223.
224.
Mitra Strategis
225.
TELKOM terus berupaya memberikan layanan terbaik kepada
pelanggannya. Untuk mewujudkan komitmennya tersebut, TELKOM bermitra
dengan perusahaan-perusahaan global yang terbaik di bidangnya. Di bawah
ini adalah perusahaan yang menjalin kemitraan strategis dengan TELKOM
Indonesia:
1. PT. Siemens Indonesia
2.
3.
4.
5.
6.
Tomen Corporation
7.
8.
SingTel
9.
10. CISCO
11. KPN Netherlands
226.
12
232.
233.
234.
235.
236.
237.
238.
239.
BAB IV
PENUTUP
240.
241.
3.1. Kesimpulan
242.
Sistem Informasi Eksekutif (EIS) memiliki peranan
yang sangat penting dalam perkembangan sistem informasi dewasa
ini. Sistem Informasi Eksekutif (EIS) merupakan
sistem
terkomputerisasi yang memberi eksekutif akses yang mudah ke
informasi internal dan eksternal yang relevan dengan faktor
keberhasilan kebutuhannya.
243.
3.2. Saran
244.
Dalam sistem informasi komputerisasi atau
elektronik dapat memungkinkan semua orang untuk bisa
mengakses informasi-informasi yang ada, baik informasi yang
bersifat umum maupun yang khusus (rahasia). Dengan demikian
maka harus ada sistem pengaman data yang sangat baik untuk
menjaga informasi khusus atau data-data yang bersifat rahasia
tersebut.
245.
246.
247.
248.
249.
250.
251.
252.
253.
254.
255.
256.
257.
258.
259.
DAFTAR PUSTAKA
260.
261.
http://zafnatpaneyah.blogspot.com/2010/08/pengertiansistem-informasi-eksekutif.html
262.
http://itconsep.wordpress.com/course-work/makalah-tik-01/
263.
http://zafnatpaneyah.blogspot.com/2010/08/pengertiansistem-informasi-eksekutif.html
264.
Yuhefizar, ilmukomputer.com
265.
http://skripsi-artikelmakalah.blogspot.com/2010/03/makalah-sistem-informasi.html
266.
http://irawan8381.blogspot.com/2012/11/makalah-sisteminformasi.html
267.
http://arhami.files.wordpress.com/2011/08/sisteminformasi-eksekutif.pdf
268.
http://giriayoga.com/2011/10/20/perkembangan-sisteminformasi-eksekutif-dan-penerapannya- di-indonesia/
269.
http://www.scribd.com/doc/52824394/Bab13-SistemInformasi-Eksekutif
270.