Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
12030112150004
Checkpoint 3
1. Give an example of a principal-agent setting. Explain how the principal might
select an information system for use by the agent
2. Define moral hazard and adverse selection. What is their significance for
accountants?
3. In what ways does agency analysis extend the work of information economics?
4. Explain why an agent might want to be audited
Answer
1. Contoh principal-agent yaitu pemilik modal (bisnis) sebagai prinsipal dan
manajemen sebagai agent. Pemilik perusahaan bertanggung jawab untuk
menentukan sistem informasi. Pilihan mereka harus dibuat sebaik mungkin
sehingga para pengambil keputusan dapat membuat keputusan terbaik demi
kepentingan pemilik berdasarkan informasi yang tersedia bagi mereka. (halaman
207)
2. Kekacauan moral: tindakan yang dilakukan oleh agen, berbeda dengan tindakan
yang diinginkan oleh principal.
Seleksi yang merugikan: kesalahan dalam pengambilan keputusan yang
disebabkan oleh asimetri informasi, yaitu informasi yang tidak lengkap, keadaan
ketika tidak semua kondisi diketahui oleh kedua belah pihak.
Signifikansi kedua hal tersebut bagi seorang akuntan adalah profesi akuntansi
memerlukan pengaturan yang ketat, muncul tugas akuntan antara lain akuntan
berfungsi untuk mengaudit.
3. Dalam hal berbagi risiko dan informasi. Kedua belah pihak saling memengaruhi
secara relatif dalam penolakan risiko, informasi berarti mengurangi
ketidakpastian, memberikan akuntan peran penting dalam pembagian risiko
antara manajer dengan pemilik modal (halaman 207 paragarf 3).
4. Seorang agen mungkin ingin di audit ketika terjadi masalah di dalam tubuh
perusahaan. Karena ia tidak melakukan kecurangan, maka ia ingin
membersihkan namanya dengan cara tersebut. (pendapat)
Checkpoint 4
1. Briefly describe what information processing characteristic of users have been
found by behavioral accounting researchers.
2. Explain the interrelationship betwen fineness and information overload.
3. Explain he significance of satisficing in the light of what we know about human
decision making.
Answer
Checkpoint 5
1. Distinguish teleological from deontological approaches to ethics. Is agency
theory teleological or deontological?
2. Define Pareto optimality in your own words. Why does the concept lack
usefulness for accounting?
3. List some of the rights that you as a student have. What gives you those rights?
Fot instance, does the universityhave a right to enter your dorm room at any
time of the day or night wihtout warning?
4. What does the term fair mean when used by children on a playground? What
does th term fair mean when accountants use it in an auditors report?
Answer
1. Etika Teleologi: fokus pada akhir (halaman 220). berfokus pada tujuan dan
akibat. Segala sesuatu dipandang pada hasil akhirnya, meskipun proses salah
menurut hukum namun tujuan dan akibatnya baik maka perbuatan tersebut
dinilai baik (wikipedia).
Etika Deontologi: fokus pada motif untuk mencapai tujuan akhir (halaman 220).
suatu tindakan dinilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai
atau tidak dengan kewajiban (wikipedia).
Menurut saya, teori keagenan bersifat deontology. Manajer dinilai baik karena
dia menjalankan motif baik yaitu, kewajiban sesuai dengan kepentingan dari
pemilik modal.
2. Optimalitas pareto yaitu keadaan yang menunjukkan tidak mungkin lagi
memperbaiki keadaan individu tertentu tanpa membahayakan individu lainnya
(hal 221). Konsep ini tidak berguna untuk akuntansi karena dalam akuntansi,
semua hal harus dilakukan sebaik-baiknya dan sebisa mungkin tanpa membuat
satu hal menjadi lebih buruk (hal 221 paragraf terakhir).
3. Sebagai mahasiswa, saya mempunyai hak untuk:
Mendapatkan pelajaran
Meminjam buku yang ada di perpustakaan