Anda di halaman 1dari 12

BAB 1 = Overview of management audit

1. Perbedaan:
Eksternal Auditor > Audit
Keuangan > KAP > Opini > Publik
Adalah auditor yang berdiri sebegai
pihak ke-3 diluar perusahaan,
dimana mereka berkerja berdasarkan
surat perintah kerja.

Revisi Rangkuman Khalifah Auditor

Internal Auditor > Audit


Managemen/Operasional >
Corporate > Rekomendasi >
Management
Adalah auditor yang bekerja didalam
perusahaan dan bergerak secara
independen.

2. Pengertian audit manajemen ?


3. adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi
perusahaan, untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya
&financial telah digunakan secara efisien, untuk mencapau tujuan
perusahaan secara efektif dan efisien.
4. 3E = Ekonomi , Efficiency dan Effectiveness
a. Ekonomi = menggunakan sesuatu hal secara hati-hati dan bijak agar
diperoleh hasil yang baik ( sumber daya SDM, keuangan, material
dan equipment)
b. Efficiency = bertindak dengan cara meminimalkan kerugian dalam
penggunaan sumber daya ekonomi. (Metode)
c. Effectiveness = pencapaian tujuan dengan output yang dihasilkan
(Results)
5.
6. Fungsi Audit ?
- Mengevaluasi kinerja perusahaan
- Meminimalisir kesalahan
- Memperbaiki kinerja organisasi
-

7. Tahapan manajemen audit ?


-

Planing = proses mendefinisikan tujuan organisasi


Work program = suatu kegiatan yang dibuat untuk jangka waktu
tertentu
FieldWork = proses untuk mendapatkan keyakinan dan
mengumpulkan bahan bukti secara objektif mengenai operasi entitas
Audit working paper = adalah catatan-catatan yang diselenggarakan
auditor mengenai prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang
dilakukannya, informasi yang diperolehnya dan kesimpulan yang
dibuatnya berkenan dengan pelaksanaan audit.
Development of Audit findings = mengembangjan temuan dan
diberi rekomendasinya
Reporting

8. Bab 2 : Plannning Phase


1.
-

Tujuan utamanya :
Mengumpulkan informasi tentang daerah operasional
Mengindentifikasi kemungkinan masalah daerah operasional
Mulai untuk mengembangkan dasar untuk program review kerja
operasional
9.
10.
11.
12.
13.
2. Informasi yang diperoleh ?
14.
15.Pengkaji harus mencari tahu :
a. Sejarah dan latar dan belakangnya
b. Tujuan yang dicari
c. Wewenang yang diberikan untuk mencapai tujuan
d. Tanggung jawab yang dikenakan

e. Sifat dari tiap bahasa yang diberikan


f. Kebutuhan signifikan lainnya
g.
3. Sumber dari perusahaan ?
- Wawancara yang efektif = untuk mencari tahu apa yang sedang
terjadi dan mengapa
- Data organisasi = struktur organisasi, deskripsi pekerjaan fungsional
dan susunan posisi.
- Data keuangan = dapat berupa laporan keuangan tiap tahunnya,
biaya operasional,dll
- Kebijakan dan prosedur = menampilkan kebijakan dan prosedur
yang sudah ada sebagai sumber informasi
- Laporan manajemen dan operasi = yaitu apakah manajemen telah
merespon hasil temuan yang diindentifikasi dan apa ada tindak lanjut
yang telah dilakukan.
- Inspeksi fisik = untuk meningkatkan pemahan dari aktivitas dalam
hal fisik.
16.
4. Mengindentifikasi masalah area yang kritis ?
17.
Mengindentifikasi daerah merupakan komponen penting
dari setiap review operasional teknik untuk diindentifikasi awl dari
daerah daerah kritis yang bervariasi dengan jenis keterlibatan , mereka
membutuhkan kecerdikan dan penilaian teknik seperti :
- Identifikasi kegiatan utama
- Penggunaan laporan manajemen
- Pemeriksaan ulasan terakhir dan laporan audit
- Pemeriksaan fisik kegiatan
- Diskusi dengan personil yang bertanggung jawab
5. Perencanaan Fase program kerja ?
18.Membangun perencanaan fase program kerja :
1. Tujuan dan sasaran
2. Anggaran
3. Struktur organisasi dan tata manual
4. Flowchart
5. Laporan
6. Personil
7. fasilitas
19.
6. Financial statement analisis ?
20.Menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa
kebutuhan informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini
meliputi :
a. Investor
b. Karyawan
c. Pemberi pinjaman
d. Pemasok dan kreditor usaha lainnya
e. Pelanggan
f. Pemerintah
g. Masyarakat.

21.

BAB 3 = Work program phase

22. Program Kerja Audit merupakan rencana tindakan dan


langkah kerja yang harus dilakukan selama audit, didasari dengan
tujuan dan sasaran audit dan ditetapkan sebagai informasi tentang
program/aktivitas yang diaudit.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Keuntungan dan Manfaat dari Work Program :
- Suatu rencana yang sistematis
- Suatu dasar sistematis
- Cara dimana supervisor manajemen audit dan auditor lain dapat
membandingkan kinerja
- melatih anggota staf yang kurang berpengalaman dan
membiasakan mereka dengan ruang lingkup, tujuan dan langkah kerja
audit manajemen.
- Dasar untuk mencatat ringkasan pekerjaan yang benar-benar
dilakukan dalam audit operasional.
- Membantu auditor untuk mengenali sifat pekerjaan yang dilakukan
31.
32.
4 hal pokok program kerja audit :
Informasi pendahuluan, memuat :
o Informasi latar belakang mengenai program/ aktivitas yang diaudit
o Komentar berbagai pihak yang berkompeten berkaitan dengan
tujuan audit.
Pernyataan tujuan audit
o Tujuan yang ingin dicapai berkaitan dengan permasalahan yang
dihadapi
o Cara pendekatan audit yang dipilih
o Pola pelaporan yang dikehendaki
Instruksi instruksi khusus
Langkah langkah kerja ,memuat tentang pengarahan pengarahan
khusus pelaksanaan tugas audit sesuai dengan tahapan auditnya, yaitu :
o Audit pendahuluan
o Review dan pengujian pengendalian manajemen
o Audit lanjutan
33.
34.
Penyusunan program kerja audit
1. Tujuan audit harus dinyatakan secara jelas dan harus dapat dicapai
program kerja audit yang direncanakan
2. Program kerja audit harus disusun sesuai dengan penugasan yang
bersangkutan
3. Setiap langkah kerja harus berbentuk instruksi instruksi
pekerjaan yang harus dilakukan.
4. Setiap langkah kerja harus merinci pekerjaan yang harus dilakukan
disertai alasan alasannya

5. Program kerja audit harus menggambarkan urutan prioritas


langkah langkah kerja yang harus dilaksanakan.
6. Program kerja audit harus fleksibel dan setiap perubahan yang
dilakukan harus dengan persetujuan atasan auditor
7. Program kerja audit hendaknya hanya berisi informasi yang perlu
untuk melaksanakan audit dan evaluasi secara tepat
8. Program kerja audit tidak boleh memuat perintah untuk
memperoleh informasi yang telah ada dalam permanent file
9. Program kerja audit harus menyertakan teksiran taksiran
waktu yang diperlukan sesuai dengan rencana kerja audit untuk
melaksanakan kegiatan yang bersangkutan.
35.
36.
37.
38.
Tujuan program audit :
Untuk membantu auditor dalam memberikan perintah kepada asisten
mengenai pekerjaan yang harus dilaksanakan.
39.
40.
Program audit yang baik harus mencantumkan :
1. Tujuan pemeriksaan
2. Audit prosedur yang akan dijalankan
3. Kesimpulan pemeriksaan
41.
42.
Standar Program Kerja Audit Operasional
43.
auditor harus mempertimbangkan standar tertentu, seperti berikut :
a. Program audit manajemen harus dibuat, agar sesuai dengan spesifik
tugas audit operasional untuk jenis organisasi, karyawan, system,
prosedur, dan sebagainya.
b. Setiap langkah kerja harus jelas tujuan
pekerjaannya yang akan
dilakukan dan alasan untuk melakukannya.
c. Program kerja harus fleksibel dan memungkinkan penerapan inisiatif
dalam penyimpangan dari prosedur yang ditentukan.
d. Program kerja harus secara khusus menyediakan pengembangan
temuan perorangan.
44.
45.
Yang Mengembangkan Program Kerja
46.
Tidak ada alasan baik bahwa manajer audit harus bertanggung
jawab untuk pengembangan program audit. Bahkan, masukan dari pihakpihak terkait ke dalam pengembangan program audit, maka semakin baik
juga hasil akhirnya. Seperti dalam ketentuan umum, semua anggota tim
audit operasional harus dilibatkan dalam pengembangan program audit,
khususnya anggota staf mereka yang terlibat dalam tahap perencanaan.
47.
48.
Prosedur Pengembangan Program Kerja
1. Identifikasi wilayah operasional yang penting dan kontrol yang
berhubungan dengan area beresiko.
2. Pengembangan pertanyaan utama dan langkah kerja untuk
memvalidasi dan menghitung area risiko yang dirasakan.

3. Identifikasi langkah-langkah kerja yang diperlukan untuk


memberikan jawaban ke daerah yang dirasakan berisiko dan pertanyaan
penting.
4. Pengembangan rencana kerja audit untuk daerah masing-masing
untuk ditinjau kembali, termasuk penugasan karyawan, jadwal waktu
dan anggaran audit.
49.

50.

BAB 4 = Field work phase

51.
52.Audit field work merupakan proses untuk memperoleh keyakinan
secara sistematis dengan mengumpulkan bahan bukti (evidence)
secara objektif tentang operasi entitas.
53.
54.
Tujuan Pekerjaan Lapangan = untuk meningkatkan
keyakinan dengan melaksanakan prosedur-prosedur audit yang
ada di program audit, sehingga tujuan audit yang ingin dicapai.
Pekerjaan lapangan meruapakan pengumpulan bahan bukti untuk
pengukuran dan evaluasi.
55.
56.
Unsur-Unsur Standar Pekerjaan Lapangan
a. Standar Pertama
57. Standar pekerjaan lapangan pertama berbunyi :
58. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika
digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.
b. Standar Kedua
59. Standar pekerjaan lapangan kedua berbunyi :
60. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus
diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat,
dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
c. Standar Ketiga
61. Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi :
62. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui
inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi
sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan
keuangan yang diaudit.
63.Tahap-Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Lapangan
64.
1) Persiapan Penugasan Audit
65. tahap ini dimulai dengan penunjukan tim yang akan terlibat
dalam suatu penugasan oleh Satuan Audit Internal. Hal ini dilakukan
dengan tujuan agar tim yang akan melaksanakan tugas.
66.

2)

Survey Audit Pendahuluan


67. untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai
risiko dari suatu unit yang akan diperiksa.

68.

3)

Pelaksanaan Pengujian
69. Pada tahap pelaksanaan pengujian ini auditor perlu mencari
bukti yang akan menguatkan informasi yang diperoleh pada survey
pendahuluan tersebut.

70.

4)

72.
73.

5)

Penyelesaian Penugasan Audit


71. tahap ini auditor mematangkan berbagai temuan yang telah
dirangkum selama proses pekerjaan lapangan.
Pelaporan hasil audit
74. Laporan
hasil
audit
ini
merupakan
menyampaikan permasalahan serta temuan.

75.

6)

media

untuk

Pemantauan tindaklanjut
76. Tindak lanjut dilaksanakan berdasarkan kesepakatan yang
telah disetujui oleh auditee terkait dengan pelaksanaan rekomendasi yang
telah diberikan.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
Empat tugas umum yang akan dilakukan untuk membantu
dalam mencapai kesimpulan yang benar:
1. Fact-Finding
86. melakukan mengumpulkan fakta-fakta dan semua informasi
yang relevan.
87.
2. Evaluation
88. evaluasi dapat diartikan sebagai proses pengukuran akan
evektivitas strategi yang
digunakan
dalam
upaya
mencapai tujuan perusahaan
89.
3. Review of Findings
90. Contohnya : Bertemu sesekali dengan supervisor audit dan
anggota lain dari tim audit untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih baik dari hal-hal yang membutuhkan interpretasi.
91.
4. Recommendations
92. Memberitahukan kepada seseorang atau lebih bahwa sesuatu
yang dapat dipercaya, dapat juga merekomendasikan diartikan
sebagai menyarankan.
93.

94. Teknik umum digunakan auditor managemen kerja


lapangan:
a. Interviewing
95. Suatu bentuk komunikasi verbal.
96. Tahapan Interview:
1. Whom to interview
2. Scheduling the interview
3. Setting up to interview
4. Starting the interview
5. Questioning procedures
6. Taking note
7. Effective listening
8. Closing the interview
9. Note recording
10.
Sample interview
97.
b. Systems Flowchart
98. flowchart ini merupakan dekripsi secara grafik dari urutan
prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu
sistem.
99.
c. Layout Flowchart
100. lebih simpelnya untuk mengatur desain flowchart agar
terlihat rapi. Evaluasi apakah kerja seseorang sudah 3E
101.
102.
d. Ratio, Change, and Trend Analysis
103. Menggunakan laporan keuangan dengan cara:
Membandingkan data internal/budget
Membandingkan data eksternal seperti data industri,
standar, dll
104.
105.
Kertas Kerja Audit (Working Paper) merupakan bukti bukti
document yang diperoleh akuntan selama melakukan pemeriksaan audit.
106.
107. Tujuan Pembuatan Kertas Kerja Audit:
a. Untuk mengkoordinasi dan mengorganisasi semua tahap
pengauditan
b. Sebagai pendukung yang penting atas laporan keuangan
yang diauditnya
c. Sebagai penguat kesimpulan akuntan dan kompetensi
pengauditannya.
d. Sebagai Pedoman dalam pengauditan berikutnya.
108.
109. 8 fungsi kertas kerja adalah sebagai berikut :

1. Sebagai repositori informasi yang diperoleh


2. Untuk mengidentifikasi dan membantu masalah, peristiwa,
atau kejadian yang sedang berlangsung, temuan, rapat, dan lainlain
3. Untuk dapat memberikan pendapat dalam diskusi dengan
operasional
4. Untuk mendukung laporan
5. Untuk membantu ketika fakta, kesimpulan, dan rekomendasi
tidak memungkinkan
6. Sebagai dasar untuk melakukan tinjauan pengawasan
7. Sebagai dasar menilai kemampuan teknis,
8. Sebagai latar dan acuan untuk melakukan audit berikutnya
110.
111.
112.
Bukti Audit dan Program Audit adalah segala informasi yang
mendukung data yang disajikan dalam laporan keuangan , yang terdiri
dari data akuntansi dan informasi pendukung lainnya , sebagai dasar
untuk menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan
tersebut.
113.
114. Tiga atribut yang menjadi dasar bukti adalah:
a. Pertama, Sufficiency adalah jumlah bukti yang cukup untuk
mendukung pernyataan sesuatu menjaditemuan audit;
b. Kedua, Competence adalah bukti yang digunakan untuk
mengungkapkan temuan adalah bukti yang benar;
c. Ketiga,Relevance adalah bukti yang berhubungan dengan temuan
audit.
115.
116.

BAB 5 = Audit Working Papers

117.
118.

Working Paper atau Kertas Kerja Audit merupakan catatan-catatan

yang

dibuat dan data-data

yang dikumpulkan

auditor

secara

sistematis waktu melaksanakan tugas audit.


119.
120.

Manfaat working paper (Bayangkara):

1. Sebagai dasar penyusunan laporan hasil audit


2. Sebagai alat bagi atasan untuk mereview dan mengawasi pekerjaan
para staff audit
3. Sebagai alat pembuktian dari laporan hasil audit
4. Menyajikan data untuk keperluan referensi
5. Sebagai pedoman untuk tugas audit berikutnya
121.

Manfaat working paper (Reider):

1.
2.
3.
4.
5.

Menyimpan informasi yang diperoleh


Mengidentifikasi dan mendukung masalah,kejadian
Sebagai alat pendukung saat diskusi dengan personel manajemen
Mendukung laporan audit
Sumber referensi penting ketika kesimpulan dan rekomendasi kita

dipertanyakan
6. Sebagai bukti bahwa audit sudah dilakukan sesuai dengan program
audit
7. Sebagai dasar penilaian kemampuan,pengetahuan dan cara kerja
reviewer
8. Sebagai latar belakang dan referensi untuk review berikutnya
122.
123.

Syarat- syarat penyusunan working paper:

1. Lengkap
2. Bebas dari kesalahan
3. Didasarkan fakta dan argumentasi yang rasional
4. Sistematis, mudah dipahami dan diatur dengan rapi
5. Memuat hal-hal penting yang relevan dengan audit
6. Mempunyai tujuan yang jelas
7. Hindari menyalin ulang (copying)
8. Berisi kesimpulan hasil audit
124.
125.

Working

paper

dapat

dikelompokkan

kedalam

beberapa

kelompok,antara lain:
1. Current file : file yang hanya dapat digunakan untuk satu tahun yang
sedang diperiksa
126.
Contoh : program audit, neraca saldo,neraca percobaan, jurnal
penyesuaian,reklasifikasi, rincian piutang, rekonsiliasi bank.
127.
2. Permanent file : data historis yang akan tetap berlaku dari tahun ke
tahun
128.
Contoh

Akta

pendirian

perusahaan,

kontrak-kontrak

jangka

panjang, accounting manual, kebijakan dan prosedur, operating and


management report dan organizational data .
129.
3. Correspondence file : berkas surat-menyurat dengan pihak ketiga
selama pelaksanaan audit
130.
Contoh : surat,fax,email ( untuk konfirmasi , validasi, dll)
131.
132.

Bentuk dan Isi Working Paper

1. COVER / SAMPUL

2.
3.
4.
5.
6.

Daftar Isi
Daftar symbol audit (tick mark) disertai penjelasannnya
Tembusan surat tugas
Program kerja audit
Kelompok-kelompok kertas kerja

133.

Isi dan pengelompokan kertas kerja disusun sebagai

berikut :
134.

Kelompok I AUDIT PENDAHULUAN

135.

I.I

Program kerja audit pendahuluan

136.

I.II

Hasil audit pendahuluan

137.

Kelompok II REVIEW DAN PENGUJIAN PENGENDALIAN

MANAJEMEN
138.

II.I

Program

kerja

audit

atas

Review

dan

Pengujian

Pengendalian Manajemen, termasuk ICQ yang digunakan


139.

II.II

- Hasil audit atas Review dan Pengujian Pengendalian

Manajemen
140.

143.

Kelompok III AUDIT LANJUTAN


141.

III.I

Program kerja audit lanjutan

142.

III.II

Daftar temuan dan rekomendasi

Kelompok IV LAPORAN HASIL AUDIT

144.
145.

PROGRAM KERJA AUDIT rencana dan langkah kerja yang harus

dilakukan selama audit, yang didasarkan atas tujuan dan sasaran yang
ditetapkan.
146.
147.

BAB 6 = Development of Audit Findings

148.
I. Attributes of Audit Finding
149.
Untuk mengembangkan temuan audit manajemen yang spesifik,
auditor harus memperhatikan beberapa hal building blocks atau atributatribut secara efektif di bawah ini:

Pernyataan Kondisi: untuk menentukan keadaan temuan audit saat ini,


auditor harus membahas pertanyaan-pertanyaan dibawah ini:
- Apa yang ditemukan?
- Apa yang diamati?
- Apa yang defektif, defisiensi, atau error?
- Apakah kondisinya terisolasi atau menyebar luas?
150.
II. Identifying Attributes
151.
Auditor internal yang tidak menggunakan pendekatan berdasarkan
pada atribut temuan audit, seperti yang disarankan, cenderung bingung
dalam mempersiapkan audit dan tidak lengkap.
152.
III. ApproachTo Developing Review Findings
1. Mereview dan menganalisis kebijakan, sistem, dan prosedur
2. Mengumpulkan bukti yang valid
3. Membuat rekomendasi berdasarkan standar
4. Menjelaskan dan menemukan sebab
5. Membandingkan transaksi dengan prosedur yg di tentukan
6. Mengukur dampaknya
153.

Anda mungkin juga menyukai