Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2
untuk menikmati makanan dengan enak. Keinginan semacam ini merupakan hal
yang lumrah, dan terjadi pada tingkat golongan sosial budaya manapun juga.
Namun demikian hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah segi-segi yang
berkaitan dengan keamanan pangan dan dampak kesehatan yang seringkali
muncul. Di sinilah perlunya perhatian pihak-pihak yang terkait untuk selalu
memperhatikan keamanan pangan bagi warga negaranya. Dengan keamanan
pangan yang memadai maka generasi masa depan dapat diharapkan tumbuh dan
berkembang secara baik.
Nama bahan
Keterangan
Bahan Pengawet
Bahan Pemanis
Sintetis
Dilarang
Dilarang
Dilarang
Dilarang
Dibatasi
Dibatasi
Dibatasi
Dilarang
Dilarang
Dilarang
Bahan Antioksidan
5
6
Bahan Antibusa
Bahan Pengental
7
8
9
Bahan Pemantap
Bahan Pemutih
Bahan Pewarna
Dietilpirokarbonat (DEP),
Kloroform,
Nitrofuran,
Asam Benzoat,
Metil p-hidroksil Benzoat,
Propil p-hidroksil Benzoat
Natrium Nitrit
Dulsin dan P.4000
Siklamat (<1,5 g/org/hari)
Sakharin(<1g/org/hari atau
< 15 mg/kg/bb/hari)
Koumerin
Safrol
Minyak Kalamus
Sinamil Antarnilat
Monosodium Glutamat dan
essence
Lesitin
Asam askorbat
BHA
BHT
Tert-butihidrokinon
Tokoferol
Dimetilpolisiloksan
Metil selulosa, CMC
Asam algiat
Propilengikol
Benzoliperoksida
Amaran Karmin
Kurkumin
Klorofil
Tartazin
Karotein
Titaniumdioksida
Dilarang
Dilarang
Dilarang
Dilarang
Dibatasi
Dibatasi
Dibatasi
Dibatasi
Dibatasi
Dibatasi
Dibatasi
Dibatasi
Dibatasi
Dibatasi
Dibatasi
Dibatasi
Dibatasi
Dibatasi
Dibatasi
Dibatasi
Dibatasi
Dibatasi
*) Sumber DEPKES RI, Ditjen Pelayanan Medik RSUP DR. Sardjito, 2007
3
sejenis asam amino yang salah satu atom hidrogen nya diganti dengan atom
natrium, sehingga dapat dikategorikan sebagai jenis protein. Jenis MSG ini amat
cocok ditambahkan bagi makanan yang mengandung protein. Contohnya : MSG
yang ditambahkan ke dalam berbagai jenis makanan, misalnya bakso, sup, mie
ayam dan sebagainya akan terasa menjadi semakin sedap. Makanan yang sesuai
diberikan MSG pada umumnya makanan yang memuat protein seperti makanan
yang disebutkan di atas. Namun bagi makanan yang banyak mengandung
karbohidrat, pemberian MSG menjadi kurang cocok, misalnya makanan yang
memuat gula seperti sirup, buah-buahan, ketela, kanji dan sebagainya.
MSG sebagai zat yang berwarna putih berupa kristal semacam garam dapur.
Makanan menjadi terasa merangsang selera manakala ditambahkan MSG ke dalam
makanan tersebut. Pengalaman menunjukkan bahwa penambahan 0,2% -0,4% dari
bobot makanan yang akan dimakan memiliki peningkatan selera yang lebih baik
bila dibandingkan dengan penambahan di atas 5% dari bobot makaman. MSG
memuat asam glutamae yakni suatu asam amino yang berperan penting dalam
mertabolisme dalam otak dan begian dari kelompok vitamin asam folat yang
seringkali ditambahkan pada berbagai jenis obat. Asam glutamate ini dapat
terbentuk di alam flora dan mengambil fungsi yang dapat dianggap vital bagi
kehidupan manusia. Senyampang dengan pertumbuhan kegemaran makan bangsa
Indonesia yang telah bergeser pada makanan yang siap saji, maka produk MSG ini
juga semakin besar dan meluas peredarannya. Namun demikian pertanyaan yang
muncul adalah apa sesungguhnya peran MSG dalam kesehatan kita, bagaimana
reaksi dalam tubuh kita dan apa akibat sampingan dari konsumsi MSG tersebut.
Pertanyaan tersebut tentu memerlukan jawaban lewat analisis kimia, khusus bagi
ahli gizi akan berguna dalam pengendalian pemakaiannya. MSG dibuat dengan
proses kimia yang bentuknya seperti garam. Bila garam diberi rumus dalam ilmu
kimia Na Cl dan tergolng zat anorganik. MSG ditulis dengan rumus ilmu kimia
dengan NaOOCH(NH2)CH2 CH2 COOH yang tegolong pada zat organik. Dilihat dari
proses pembuatannya tentu jauh berbeda dengan produksi garam dapur. Jika pada
garam dapur proses penguapan dan absobsi banyak berperan sedang untuk MSG
tidaklah demikian. MSG merupakan bahan semi sintesis, yang dapat bersumber dari
jagung, kacang, gandum atau tebu selanjutnya dengan proses fermentasi memakai
beberapa mikro organisme yang menghasilkan asam glutamate. Dengan bahan baku
seperti disebutkan di atas produk MSG dapat memilki aroma yang sedap. Namun
demikian produk limbah yang dihasilkan yang terbayang adalah bau tak sedap dan
menjadi bahan pencemar lingkungan yang luar biasa jeleknya. Jika bau tersebut
tersebar di udara akan menjadi polutan yang tak nyaman bagi hidung kita,
sedangkan bila dialirkan di sungai tentu membahayakan kehidupan biota air. Inilah
kenyataan dari proses produksi. Dari proses pemakaian MSG yang berlebihan tentu
berakibat kurang baik terhadap kehidupan manusia penggunaanya. Berbagai gejala
yang diperlihatkan bila kadar MSG dalam tubuh sakit kepala yang amat sangat,
perasaan mudah terbakar, rasa tertekan dan sakit dada. Kepekaan terhadap
berbagai gejala tersebut bersifat individual. Namun efek yang jelas antara lain
pengaruh MSG cukup berbahaya bagi kesehatan manusia, oleh sebab itu
pengendalian penggunaan perlu mendapatkan perhatian serius.