Penentuan Lokasi
Desa Delik, Kecamatan Tuntang
Menentukan justifikasi lokasi :
Tujuan
Melakukan perencanaan tapak untuk lokasi Ibukota baru Kabupaten
Semarang di Desa Delik, Kecamatan Tuntang
Analisis
Fisik
Sasaran
KERANGKA PIKIR
Penentuan Lokasi
Desa Delik, Kecamatan
Tuntang
Identifikasi Kelebihan dan Kekurangan Lokasi
Perencanaan Tapak
INPU
T
PROSE
OUTPU
S
1. Lokasi
2. Lokasi
tinggi
3. Lokasi
4. Lokasi
Aspek Fisik:
Aksesibilitas
Topografi
(Kelerengan)
Jenis Tanah
Bahaya Geologi
Tata Guna Lahan
Calon pengguna
Jenis
aktivitas/fungsi
Besaran ruang
Hubungan antar
aktivitas/fungsi/ru
Analisis:
1. Analisis Daya Dukung
Lahan
2. Analisis Penggunaan
Lahan
3. Analisis Ketersediaan
Infrastruktur
4. Analisis Kependudukan
A. FISIK
1. Aksesibilitas
Desa Delik memiliki aksesibilitas yang kuat karena dilalui oleh Jalan Utama
Semarang-Solo (Jalan Nasional) dan telah terdapat jalan Kolektor di Desa
Delik.
2. Topografi (Kelerengan)
Desa Delik terdiri atas topografi dengan kelerengan datar (0-8)%, landai (815)%, agak curam (15-25)%, curam (25-45)%. Pada Kelerengan ini masih
tergolong aman untuk dijadikannya wilayah Ibukota
3. Jenis Tanah
Desa Delik didominasi dengan jenis tanah Aluvial Coklat Tua dan
Mediteran Coklat Tua. Kedua jenis tanah ini. Jenis tanah aluvial coklat tua
memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian dan
Bahaya gelogi di Kecamatan Tuntang berupa banjir dan erosi. Daerah yang
rawan banjir berada di sekitar rawa pening. Pada analisis peta kelerengan
dijelaskan bahwa Desa Delik memilki potensi terkena bencana erosi,
namun, pada peta rawan bencana ini, hanya sebagian wilayah desa yang
berpotensi terkena bencana erosi sangat tinggi, sedangkan sebagian
lainnya termasuk daerah rawan bencana erosi ringan
Desa Delik memiliki kerawanan bencana berupa bahaya erosi ringan dan
erosi sangat tinggi.
5. Tata Guna Lahan
B. NON FISIK
1. Calon Pengguna
Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Semarang merupakan isu yang
menarik di Kabupaten Semarang. Isu yang ada bahwa ibukota akan
dipindahkan pada wilayah Kecamatan Tuntang atau Kecamatan Bawen.
Pemilihan tempat tersebut dikarenakan jangkauan pelayanan dari
Kecamatan Tuntang dan Kecamatan Bawen dianggap mampu melayani
semua kecamatan di Kabupaten Semarang. Dalam pemindahan Ibu Kota
Kabupaten Semarang tersebut calon pengguna utamanya adalah
pegawai pemerintahan, karena pemindahan lokasi Ibukota Kabupaten
Semarang utamanya ditujukan untuk pelayanan kantor pemerintahan
yang fungsi utamanya sebagai pusat pelayanan bagi masyarakat.
2. Jenis aktivitas/fungsi
Dalam pemindahan Ibukota Kabupaten Semarang didasari oleh
pemindahan pusat pemerintahan Kabupaten Semarang agar dapat
melayani kebutuhan masyarakat semua Kecamatan di Kabupaten
Semarang. Aktivitas atau fungsi utama pemindahan Ibu Kota Kabupaten
Semarang tersebut didasari oleh pelayanan pusat pemerintahan dan
integrasi kantor pemerintahan agar mudah dijangkau yang berada pada
satu komplek. Selain itu masih ada aktivitas-aktivitas penunjang dari
aktivitas pemerintahan seperti permukiman, perekonomian, kesehatan,
pendidikan, dan rekreasi untuk memenuhi kebutuhan calon pengguna.
3. Besaran ruang
Besar ruang tapak yang akan direncanakan dalam pemindahan
Ibukota Kabupaten Semarang adalah 100 hektar pada Desa Delik
Kecamatan Tuntang. Dibagi menjadi lahan terbangun dan tidak
terbangun. Untuk memperjelas pembagian ruang dalam perencanaan
tapak dibuat tabel seperti dibawah.
Kantor pemerintahan,
Permukiman,
Lahan
Perdagangan dan Jasa,
Terbangun 70%
Fasiitas Kesehatan,
Luas Total 100
Fasilitas Pendidikan,
Ha
Ruang terbuka
Lahan Tiadak
Privat 10%
Terbangun
30%atau 30Ha
Ruang terbuka
Publik 20%
4. Hubungan antar aktivitas/fungsi/ruang
Dalam pemindahan Ibu Kota Kabupaten Semarang aktivitas utama
adalah kegiatan pelayanan pemerintahan. Namun selain itu, masih ada
aktivitas-aktivitas
penunjang
calon
pengguna
yaitu
aktivitas
permukiman, perekonomian, rekreasi dan masih banyak lainnya.
Aktivitas utama dan aktivitas penunjang tersebut memiliki fungsi,
diantaranya pusat pemerintahan yang berfungsi sebagai pusat
pelayanan bagi seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang.
Selain itu masih ada aktivitas penunjang, misalnya permukiman yang
berfungsi sebagai tempat tinggal bagi masyarakat atau calon pengguna,