Anda di halaman 1dari 15

Bagan Proses Perencanaan Tapak

Penentuan Lokasi
Desa Delik, Kecamatan Tuntang
Menentukan justifikasi lokasi :

Lokasi perencanaan memiliki aksesibilitas yang baik yaitu dilewati jalan


lokal serta tidak jauh dari jalan nasional
Lokasi perencanaan memiliki kelerengan 25 40%
Lokasi perencanaan memiliki jenis tanah aluvial coklat tua yang
merupakan tanah subur
Lokasi perencanaan tidak memiliki bahaya geologi yang tinggi
Definisi Lokasi

Kegiatan yang menjadi perencanaan tapak Ibukota baru Kabupaten


Semarang adalah kegiatan pemerintahan.
Luas lokasi perencanaan tapak Ibukota baru Kabupaten Semarang adalah
100 Ha.

Tujuan
Melakukan perencanaan tapak untuk lokasi Ibukota baru Kabupaten
Semarang di Desa Delik, Kecamatan Tuntang
Analisis
Fisik
Sasaran

Analisis Non Fisik

Aksesibilitas kondisi fisik dan non fisik Calon pengguna


1. Mengidentifikasi
Topografi (Kelerengan)
Jenis aktivitas/fungsi
2. Mengetahui
perencanaan tapak
Jenis Tanahkelebihan dan kekurangan lokasi
Besaran ruang
ibukota
baru Geologi
Kabupaten Semarang
Bahaya
Hubungan antar
Tata Guna Lahan
aktivitas/fungsi/ruang
Kelompok ruang

KERANGKA PIKIR
Penentuan Lokasi
Desa Delik, Kecamatan
Tuntang
Identifikasi Kelebihan dan Kekurangan Lokasi
Perencanaan Tapak
INPU
T

PROSE
OUTPU
S

1. Lokasi
2. Lokasi
tinggi
3. Lokasi
4. Lokasi

Menentukan Justifikasi Lokasi:


Perencanaan memiliki Aksesibilitas yang baik
perencanaan tidak memiliki bahaya geologi yang
Perencanaan memiliki
kelerengan 25% - 40%
Analisis
Kondisi
Deliniasi
Lokasi
Perencanaan:
Kelebihan
dan
Kekurangan
Perencanaan
sesuai
dengan
RTRWLahan
sebagai
Luas Perencanaan
LokasiEksisting
Perencanaan
Tapak100

Aspek Fisik:

Aksesibilitas
Topografi
(Kelerengan)
Jenis Tanah
Bahaya Geologi
Tata Guna Lahan

Aspek Non Fisik

Calon pengguna
Jenis
aktivitas/fungsi
Besaran ruang
Hubungan antar
aktivitas/fungsi/ru

Analisis:
1. Analisis Daya Dukung
Lahan
2. Analisis Penggunaan
Lahan
3. Analisis Ketersediaan
Infrastruktur
4. Analisis Kependudukan

A. FISIK
1. Aksesibilitas

Desa Delik memiliki aksesibilitas yang kuat karena dilalui oleh Jalan Utama
Semarang-Solo (Jalan Nasional) dan telah terdapat jalan Kolektor di Desa
Delik.

Peta diatas menunjukkan lebih jelas mengenai kemudahan akses Desa


Delik terhadap jalan utama.

2. Topografi (Kelerengan)

Desa Delik terdiri atas topografi dengan kelerengan datar (0-8)%, landai (815)%, agak curam (15-25)%, curam (25-45)%. Pada Kelerengan ini masih
tergolong aman untuk dijadikannya wilayah Ibukota
3. Jenis Tanah

Desa Delik didominasi dengan jenis tanah Aluvial Coklat Tua dan
Mediteran Coklat Tua. Kedua jenis tanah ini. Jenis tanah aluvial coklat tua
memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian dan

perkebunan dikarenakan subur, namun, tanah mediteran memiliki


kandungan kapur yang tinggi dengan pH air tanah rata rata diatas 7
sehingga tidak baik untuk dikembangkan sebagai daerah vegetasi namun
lebih cocok untuk dijadikan daerah non-hijau.
4. Bahaya Geologi

Bahaya gelogi di Kecamatan Tuntang berupa banjir dan erosi. Daerah yang
rawan banjir berada di sekitar rawa pening. Pada analisis peta kelerengan
dijelaskan bahwa Desa Delik memilki potensi terkena bencana erosi,

namun, pada peta rawan bencana ini, hanya sebagian wilayah desa yang
berpotensi terkena bencana erosi sangat tinggi, sedangkan sebagian
lainnya termasuk daerah rawan bencana erosi ringan

Desa Delik memiliki kerawanan bencana berupa bahaya erosi ringan dan
erosi sangat tinggi.
5. Tata Guna Lahan

B. NON FISIK
1. Calon Pengguna
Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Semarang merupakan isu yang
menarik di Kabupaten Semarang. Isu yang ada bahwa ibukota akan
dipindahkan pada wilayah Kecamatan Tuntang atau Kecamatan Bawen.
Pemilihan tempat tersebut dikarenakan jangkauan pelayanan dari
Kecamatan Tuntang dan Kecamatan Bawen dianggap mampu melayani
semua kecamatan di Kabupaten Semarang. Dalam pemindahan Ibu Kota
Kabupaten Semarang tersebut calon pengguna utamanya adalah
pegawai pemerintahan, karena pemindahan lokasi Ibukota Kabupaten
Semarang utamanya ditujukan untuk pelayanan kantor pemerintahan
yang fungsi utamanya sebagai pusat pelayanan bagi masyarakat.
2. Jenis aktivitas/fungsi
Dalam pemindahan Ibukota Kabupaten Semarang didasari oleh
pemindahan pusat pemerintahan Kabupaten Semarang agar dapat
melayani kebutuhan masyarakat semua Kecamatan di Kabupaten
Semarang. Aktivitas atau fungsi utama pemindahan Ibu Kota Kabupaten
Semarang tersebut didasari oleh pelayanan pusat pemerintahan dan
integrasi kantor pemerintahan agar mudah dijangkau yang berada pada
satu komplek. Selain itu masih ada aktivitas-aktivitas penunjang dari
aktivitas pemerintahan seperti permukiman, perekonomian, kesehatan,
pendidikan, dan rekreasi untuk memenuhi kebutuhan calon pengguna.
3. Besaran ruang
Besar ruang tapak yang akan direncanakan dalam pemindahan
Ibukota Kabupaten Semarang adalah 100 hektar pada Desa Delik
Kecamatan Tuntang. Dibagi menjadi lahan terbangun dan tidak
terbangun. Untuk memperjelas pembagian ruang dalam perencanaan
tapak dibuat tabel seperti dibawah.
Kantor pemerintahan,
Permukiman,
Lahan
Perdagangan dan Jasa,
Terbangun 70%
Fasiitas Kesehatan,
Luas Total 100
Fasilitas Pendidikan,
Ha
Ruang terbuka
Lahan Tiadak
Privat 10%
Terbangun
30%atau 30Ha
Ruang terbuka
Publik 20%
4. Hubungan antar aktivitas/fungsi/ruang
Dalam pemindahan Ibu Kota Kabupaten Semarang aktivitas utama
adalah kegiatan pelayanan pemerintahan. Namun selain itu, masih ada
aktivitas-aktivitas
penunjang
calon
pengguna
yaitu
aktivitas
permukiman, perekonomian, rekreasi dan masih banyak lainnya.
Aktivitas utama dan aktivitas penunjang tersebut memiliki fungsi,
diantaranya pusat pemerintahan yang berfungsi sebagai pusat
pelayanan bagi seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang.
Selain itu masih ada aktivitas penunjang, misalnya permukiman yang
berfungsi sebagai tempat tinggal bagi masyarakat atau calon pengguna,

perekonomian berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan hidup seperti


perdagangan. Semua aktivitas yang memiliki fungsi tersebut
membutuhkan ruang yang harus direncanakan dengan baik agar
aktivitas yang saling erat antara satu dengan lainnya. Ruang aktivitas
dapat diletakkan berdekatan jika aktivitasnya saling berhubungan,
namun aktivitas yang tidak terlalu erat kaitannya maka peletakannya
tidak diharuskan berdekatan tetapi bisa dihubungan dengan akses jalan.
5. Kelompok ruang
Keterkaitan yang terjadi antara aktivitas-aktivitas yang ada, akan
membentuk kelompok ruang. Kelompok ruang yang terbentuk diharapkan
mampu untuk melayani aktivitas-aktivitas calon pengguna dan
masyarakat di Kabupaten Semarang pada umumya. Calon pengguna
dapat terlayani dengan baik dalam pemenuhan kebutuhannya baik
pekerjaan, rumah tinggal, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.
Selain calon pengguna, fungsi utama sebagai pusat pelayanan bagi
kecamatan lain di Kabupaten Semarang membuat masyarakat
disekitarnya merasakan dampak dari kelompok ruang yang terjadi.
Sehingga pada akhirnya kelompok ruang yang terbentuk mampu untuk
melayani daerahnya dan daerah sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai