Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA AN. R DENGAN ANEMIA


DI RUANG ASTER
RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARDJO
PURWOKERTO
Disusun oleh :
Dani Tri Santoso, S. Kep
Any Kurniawati, S. Kep
Popri Sri Istantiningsih,
S. Kep

IDENTITAS

Pasien
An. R, perempuan, umur 8,5 th, tinggal di
Ds. Cipancur RT 01 RW 01 Sindang Wangi,
Bantar Kawung, Brebes.
Penanggung Jawab
Tn. M, usia 40 th,
lulusan SMA, pedagang,
tinggal di Ds. Cipancur
RT 01 RW 01 Sindang Wangi,
Bantar Kawung, Brebes.

Keluhan Utama
Pasien mengatakan dari hidung
keluar darah / mimisan (saat
pengkajian yang keluar darah dari
hidung lubang sebelah kanan,
tetapi pasien mengatakan kadang
yang kiri juga keluar darah).

Analisa data
Problem
Data
DS : Pasien mengatakan dari hidung keluar Perfusi jaringan tidak
darah (mimisan).
efektif: serebral
DO : Perdarahan di hidung (+), kelemahan
(+), tanda-tanda vital : R :28 x/mnt, S :
37,6 C, N : 120 x/mnt dan TD : 100/50
mmHg, hasil laboratorium Hb kurang dari
normal
(6,4 g/dl).
DS : Pasien
mengatakan pusing, lemas dan Intoleransi aktivitas
ngliyeng.
DO : Pola aktivitas pasien point 14 (mak
20). Tanda-tanda vital : R :28 x/mnt, S :
37,6 C, N : 120 x/mnt dan TD : 100/50
mmHg.
DS : Pasien mengatakan malas untuk Ketidakseimbangan
makan.
nutrisi kurang dari
DO : Porsi makan hanya habis 2 sendok, kebutuhan tubuh
malas makan dan bising usus 36 x/mnt
DS : Risiko infeksi
DO : Terpasang IVFD di tangan kiri
pasien, dari IVFD penah ditranfusi 2x
sehingga aliran kurang lancar, hasil
labiratorium menunjukan Hb kurang dari
normal (6,4 g/dl)

Etiologi
Kerusakan
oksigen,
konsentarsi
darah.

transport
penurunan
Hb
dalam

Ketidakseimbangan antara
kebutuhan
dan
suplai
oksigen

Penurunan intake makanan

Faktor risiko: prosedur


invasif, penyakit kronik,
tidak
adekuatnya
pertahanan
tubuh
sekunder
(Hb
turun,
leukopenia,
penekanan
respon inflamasi).

Prioritas
Diagnosa Keperawatan
1.

Perfusi jaringan tidak efektif


: serebral berhubungan dengan
kerusakan transport oksigen,
penurunan konsentarsi
Hb dalam darah.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan penurunan intake makanan.
4. Risiko infeksi berhubungan dengan faktor risiko:
prosedur invasif, penyakit kronik, tidak adekuatnya
pertahanan tubuh sekunder (Hb turun, leukopenia,
penekanan respon inflamasi).

RENCANA KEPERAWATAN
Tangg
al
02/06
/2008

No
Dx
1

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

Setelah dilakukan tindakan


keperawatan 3 x 24 jam
menunjukan status sirkulasi
dengan indikator :

Promosi perfusi jaringan serebral.


-Monitor status pernafasan.
-Monitor status neurogikal.
-Monitor lab adanya perubahan
pengiriman oksigen.
Monitoring tekanan intra kranial.
-Berikan
informasi
pada
keluarga.
-Monitor TIK.
-Administrasi antibiotik.
-Minimalkan stimuli lingkungan.
Monitoring neurologis.
-Monitor ukuran pupil, bentuk,
reaktivitas.
-Monitor tingkat kesadran.
-Monitor tingkat orientasi.
-Monitor tanda-tanda vital
-Hindari aktivitas yang dapat
meningkatkan TIK.

Indikator

Systol
dan
diastol tekanan
darah normal /
stabil
Nadi normal /
stabil
Respirasi
normal / stabil
Tidak
ada
hypotensi
ortostatik

Aw
al

Tujuan
1 2 3 4 5

02/06
/2008

Setelah dilakukan tindakan


keperawatan 3 x 24 jam
menunjukan
energi
yang
dapat ditoleransi (energy
conservation)
dengan
indikator :
Indikator

Aw
al

Tujuan
1 2 3 4 5

Keseimbangan
4
aktivitas
dan
istirahat
Pola tidur
4
Mengenali
3
pembatasan
energi
Beradaptasi
3
dengan
level
energinya
Gizi yang cukup 1

Terapi aktivitas
-Bantu untuk mengeksplorasi
kebiasaan aktivitas.
-Bantu untuk memilih aktivitas
yang disukai.
-Fasilitasi kebutuhan pasien.
-Berikan lingkungan yang tenang,
nyaman, dan aman.
-Beri
reinforcemen
atas
kemajuan
klien
dalam
beraktivitas.
-Prioritaskan
jadwal
asuhan
keperawatan untuk meningkatkan
istirahat.
Manajemen Energi :
-Kaji keterbatasan gerak pasien.
-Kaji
kehilangan/gangguan
kelemahan otot.
-Monitor intake nutrisi yang
adekuat.
-Monitor
cardiorespiratory
(takikardi, dysritmia, dispnea,
diaphoresis, pallor, hemodinamic

02/06/
2008

Setelah dilakukan tindakan


keperawatan 3 x 24 jam
menunjukkan status nutrisi
dengan indikator :
Indikator

Aw
al

Tujuan
1 2 3 4 5

Intake nutrisi

Intake cairan

Energy

Nutrition Management
-Kaji adanya alergi makanan
-Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien.
-Anjurkan pasien untuk meningkatkan
intake Fe, protein dan vitamin C
-Yakinkan
diet
yang
dimakan
mengandung
tinggi
serat
untuk
mencegah konstipasi
-Berikan
makanan
yang
terpilih
( sudah dikonsultasikan dengan ahli
gizi)
-Ajarkan pasien bagaimana membuat
catatan makanan harian.
-Berikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi
Nutrition Monitoring
-Monitor adanya penurunan berat
badan
-Monitor tipe dan jumlah aktivitas
yang biasa dilakukan
-Monitor interaksi anak atau orangtua
selama makan
-Monitor lingkungan selama makan
-Jadwalkan pengobatan dan tindakan

02/06
/2008

Setelah dilakukan tindakan


keperawatan 3 x 24 jam
menunjukan
pengendalian
resiko infeksi dengan indikator
:
Indikator

Aw
al

Monitor faktor 3
resiko
dari
lingkungan
Monitor faktor 2
resiko
dari
perilaku
Komitmen untuk 2
mengontrol
pencegahan

Kontrol infeksi
-Bersihkan lingkungan secara rutin.
-Batasi jumlah pengunjung.
-Ajarkan cara mencuci tangan
kepada orang tua.
Tujuan
-Anjurkan orang tua untuk mencuci
1 2 3 4 5
tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien.

-Gunakan sabun anti mikroba untuk


cuci tangan.
-Gunakan sarung tangan dalam

setiap tindakan.
-Pakai pakaian tindakan / khusus.

-Ganti iv line sesuai protap.


-Gunakan perawatan aseptik pada iv
line.
-Berikan
intake
nutrisi
yang
adekuat.
-Atur pemberian antibiotik.
-Ajarkan kepada keluarga tandatanda infeksi.
Intervensi pilihan/tambahan:
-Terapi latihan: Ambulasi.
-Monitoring tranfusi saat tranfusi

Implementasi
Evaluasi
Sesuai dengan rencana
intervensi (NOC & NIC)

Thanks

Wass.Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai