Anda di halaman 1dari 20

KASUS

1. Tn. S berumur 40 tahun datang ke RSUD Senopati Bantul dengan keluhan


sesak nafas 3 hari,

tidak nafsu makan ,sering gelisah, suara nafas Tn S

terdengar mengi ( wheezing ) batuk-batuk, memberat pada saat malam hari,


semua gejala itu semakin memburuk pada saat malam hari, klien juga
mengatakan ketikaa batuk sering mengeluarkan dahak kental, ketika siang
hari,gejalanya sedikit membaik. Klien juga mengatakan sering merasa letih
dan tidak bisa melakukan aktivitas secara mandiri. Klien juga merasakan
sesak napas jika kecapekan setelah melakukan pekerjaan berat(kerja lembur).
Setelah dilakukan pemeriksaan di dapatkan TTV TD : 150/90 mmHg, RR :
40 x/mnt, N : 140 x/mnt, S : 37C membrane mukosa bibir klien tampak
kebiruan (sianosis) dan terlihat pernapasan cuping hidung. Serta dilakukan
pemeriksaan Kimia darah / darah rutin di dapatkan leukosit meningkat 19000.
Pemeriksaan darah lengkap didapatkan peningkatan eosinifil 6%.

Pengkajian
Nama Perawat
Tanggal Pengkajian
Jam Pengkajian

: Ns. ocik
: 21april 2015
: 09.00 WIB

1) Biodata
Pasien
Nama

: Tn. S

Usia/jenis kelamin

: 40 Tahun/Laki-laki

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Buruh Bangunan

Status Pernikahan

: Menikah

Alamat

: Jl. Gejayan gang Bayu No.10 Depok Sleman Yogyakarta

Diagnosa Medis

: Asma Bronkial

Jam/Tanggal Masuk RS

: 09.00 / 21april 2015

No. RM

: 123456

Penanggung Jawab
Nama

: Ny. M

Usia

: 37 Tahun

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Status Pernikahan

: Menikah

Alamat

: Jl. Gejayan gang Bayu No.10 Depok, Sleman, Yogyakarta.

Hubungan dengan Klien

: Istri klien

2) Keluhan Utama
Tn. S mengatakan sesak nafas sudah 3 hari, suara nafas Tn S terdengar mengi ( wheezing)
Riwayat Kesehatan :
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Kien di antar ke RSUD Senopati bantul oleh keluarganya pada tanggal 21 april 2015 jam
8.20 WIB dengan keluhan sesak nafas 3 hari, tidak nafsu makan ,sering gelisah, suara
nafas Tn S terdengar mengi ( wheezing ) batuk-batuk, memberat pada saat malam hari,
semua gejala itu semakin memburuk pada saat malam hari, klien juga mengatakan ketikaa
batuk sering mengeluarkan dahak kental, ketika siang hari,gejalanya sedikit membaik.
Klien juga mengatakan sering merasa letih dan tidak bisa melakukan aktivitas secara
mandiri. Klien juga merasakan sesak napas jika kecapekan setelah melakukan pekerjaan
berat. karna keluhan itu tidak kunjung membaik. Maka dari itu keluarga mengajak Tn. S
berobat ke rumah sakit.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Ny.M mengatakan bahwa Tn. S pernah mengidap penyakit yang sama seperti yang
dialami sekarang, namun tidak sampai di bawa ke Rs. Tn S juga pernah mengalami
riwayat kecelakaan tabrakan, serta mengalami patah tulang rusuk.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Ny. M mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menurun
seperti Diabetes Militus, Hipertensi, dan Asma. Ny. M juga mengatakan bahwa dalam
keluarganya tidak ada yang pernah menderita asma maupun TBC. Selain suaminya
tersebut.
Genogram

Keterangan:
: Laki-laki

: Garis pernikahan

: Perempuan
: Garis keturunan
: Tinggal dalam 1 rumah

: Pasien
: Meninggal

3) Pengkajian Kebutuhan Dasar Klien


Basic Promoting Physiology of health
1. Aktifitas & Latihan
Sebelum sakit klien mampu melakukan aktifitas seperti makan, minum, mandi,
berjalan berpindah-pindah secara mandiri.
Selama sakit klien tidak mampu melakukan aktifitas seperti makan, minum, mandi,
berjalan berpindah-pindah secara mandiri. Klien biasanya di bantu oleh keluarga,
Klien juga mengatakan sering merasa letih
2. Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit klien biasanya tidur selama 8-10 jam, dan rutin tidur siang selama 2
jam.
Selama sakit Durasi tidur klien selama 4 jam setiap hari, sering terbangun. Mengeluh
tidak nyaman, karna sesak nafas, dan sering terbatuk
3. Kenyamanan dan Nyeri
Sebelum sakit klien mengatakan tidak pernah merasakan nyeri di bagian dada klien
selama sakit pasien merasakan nyeri
P : Pasien merasakan nyeri saat sesak nafasnya memberat,
Q : Seperti di remas-remas
R : Di bagian dada anterior
S:3
T : hilang timbul
4. Nutrisi
Sebelum sakit klien mengatakan tidak mengalami gangguan nutrisi,klien biasa makan
3x sehari,bahkan sampai 4 x sehari. Makanan ke sukaan klien nasi goreng
Selama sakit pasien mengatakan nafsu makannya berkurang yaitu 2x sehari, klien
mengeluh malas makan karena terganggu karna kondisinya.
5. Cairan, elektrolit dan asam basa
Sebelum dan selama sakit klien mengatakan biasanya minum 6 gelas perhari bahkan
lebih. ( 2000 ml)
6. Oksigenasi

Sebelum sakit klien tidak mengalami sesak nafas, batuk, ataupun sputum. Pasien juga
tidak mengalami nyeri pada dada, dan pasien memiliki riwayat asma .
Selama sakit klien mengatakan sesak saat bernafas, ketika malam hari pasien
merasakan gejalanya semakin memberat, pasien juga sering mengeluhkan batuk
berdahak kental, pasien terpasang oksigen ( 4 L ), pasien juga terlihat menggunakan
otot bantu pernafasan.
7. Eliminasi fekal/bowel
Sebelum sakit dan Selama sakit klien klien melakukan eliminasi fekal dengan
frekwensi dalam sehari 2 kali, warna feses kuning kecoklatan dengan konsistensi
lunak dan berbau khas.
8. Eliminasi urin
Sebelum sakit biasanya melakukan eliminasi urin 5 kali sehari, 1500 ml/ hari
Selama sakit klien mengatakan tidak mengalami gangguan pada saat eliminasi urin.
9. Sensori, persepsi dan kogniti
Sebelum sakit klien tidak mengalami gangguan penglihatan, pendengaran,
penciuman, pengecap.
Selama sakit klien mengeluhkan kulitnya yang mudah memar, mudah berjerawat, dan
kondisi tubuhnya yang berubah tidak seperti biasanyan.
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : cm ( compos metis )
hasil TTV :
TD : 150/90 mmHg,
RR : 40x/mnt,
N : 140x/mnt,
S : 37 C.
b. Kepala
Keadaan kepala klien tidak ditemukan kelainan yaitu tidak terdapat hematoma, lesi
maupun kulit kepala kotor, keadaan mata anemis, sklera ikterik. Keadaan hidung normal,
terdapat sekret, telinga simetris, bersih dan pendengaran klien baik. pada bibir terjadi
sianosis.
c. Leher
Saat diinspeksi leher klien terlihat menggunakan otot bantu pernafasan, terlihat jelas saat
inspirasi.
d. Dada
Pulmo :
I : inspeksi, pada dada terdapat bekas luka operasi sepanjang 13 cm, pada dada bagian
kanan, pengembangan dada simetris, tetapi sangat cepat ( 40x/mnt )
P : fremitus taktil paru-paru kanan kiri sama,nyeri tekan, bila di tekan keras.
P : perkusi, Suara paru sonor.
A : auskultasi bunyi terdengar suara mengi ( wheezing),
Cordis :
I: pada dada terdapat bekas luka operasi sepanjang 13 cm pada dada bagian kanan
P: terdapat nyeri tekan dan tidak ada pembesaran pada jantung. Ictus kordis teraba.
P:batas atas : ICS II linea para sternalis dextra dan sinistra

Kanan : ICS 2-5 linea parasternal dextra


Kiri
: mid axial sinistra
Bawah : ICS V
A: bunyi jantung I dan II regular tunggal, tidak terdapat suara tambahan seperti suara jantung
III.
e. Abdomen
I : inspeksi, kulit abdomen tidak sikatrik, tidak terdapat benjolan ataupun lesi.
A : auskultasi, peristaltic usus 30x/menit
P : perkusi timpani tidak ada hypertimpani. Suara pekak saat di hati.
P : palpasi tidak ada hepatomegali dan nyeri tekan.
f. Genetalia
Inspeksi
: tidak ada tanda tanda infeksi atau kelainan pada genetalia pasien.
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran skrotum
g. Rektum
Keadaan rektum normal tidak ada hemoroid, prolaps maupun tumor.
h. Ekstrimitas
bagian kaki normal tidak terjadi kemerahan pada kulitnya.
Capillary refill = kembali 2 detik setelah di tekan.
Kekuatan otot atas dan bawah ka/ki = 3/3

2. Psiko Sosio Budaya dan Spiritual


Psikologis :
Klien mengatakan sangat cemas dan takut akan penyakit yang di alaminya,Klien juga
mengatakan sangat terganggu karena penyakitnya.
Sosial :
Klien mengatakan di lingkungan sosianya sebagai warga biasa, tidak memegang peranan
penting dalam lingkungan tempat tinggal klien.
Budaya :
Budaya yang di anut klien adalah budaya jawa.Di dalam budayanya tidak ada yang
merugikan kesehatan.
Spiritual :
sering ibadah 5 waktu tiap hari .klien juga mmengatakan bahwa dia kadang mengikuti
pengajian di kelurahan. Klien mengatakan penyakit yang sedang dialaminya adalah
penyakit asmanya yang kambuh. Klien juga mengatakan dia selalu berdoa agar
penyakitnya bisa cepet sembuh.
3.

Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan Kimia darah / darah rutin di dapatkan leukosit meningkat 19000.
Pemeriksaan darah lengkap didapatkan peningkatan eosinifil 6%.

A. Analisa Data
Nama pasien
Alamat

: Tn S

Umur: 40 Tahun

: Jl. Gejayan No.10 Yogyakarta Diagnosa

Tanggal Masuk : RS 21april 2015

No. RM: 123456

No
Data
Masalah
1 DS : Tn. S
mengatakan ketidakefektifan
sesak nafas sudah 3 hari
DO

klien

menggunakan

napas

terlihat

otot

bantu

pernafasan.
pasien terpasang oksigen ( 4
L ).
Suara napas terdengar mengi
(suara tambahan wheezing)
dan

terlihat

pernapasan

cuping hidung.
Bibir

klien

terlihat

sianosis
TTV :
TD : 150/90 mmHg,
RR : 40x/mnt,
N : 140x/mnt,

ada

Medis: Asma Bronkial


Etiologi
pola Keletihan
pernapasan

otot

DS

: klien sering merasa Intoleransi Aktivitas

Ketidakseimbangan

letih, tidak nafsu makan dan

suplai

tidak

oksigen

mampu

melakukan

kebutuhan

aktivitas secara mandiri.


DO :Klien terlihat berjalan
dibantu keluarga dan makan
disuapin sama istri klien.
Klien tampak lemas.
TD : 150/90 mmHg,
RR : 40x/mnt,
N : 140x/mnt,

DS : Klie mengatakan batuk- Ketidakefektipan

Obstruksi jalan napas

batuk sering mengeluarkan bersihan jalan napas


dahak kental, seperti jeli dan
susah untuk di keluarkan.
DO : pasien tampak sering
batuk.
Pasien tampak mengeluarkan
dahak kental seperti jeli
suara nafas Tn S terdengar
mengi (wheezing ),
B. Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. ketidakefektipan pola napas b.d keletihan otot pernapasan
2. Ketidakefektipan bersihan jalan napas b.d obstruksi jalan napas
3. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai kebutuhan oksigen
C. Intervensi Keperawatan
Nama : Tn. S
Umur : 40 tahun
no
1

Tgl/jam

Diagosa

Tujuan dan KH
Intervensi (NIC)
(NOC)
21-04-15 Ketidakefektipan
Setelah dilakukan
-Airway
tindakan 3x 24 jam
pola napas b.d
management
di harapkan pola
keletihan
napas klien
-oxygen therapy

rasional
Agar pasien
dapat bernafas
dengan leluasa.

ttd

normal. Dengan
kriteria hasil:
- Respiratory
status : airway
patency
- Vital sign status
klien tidak merasa
sesak napas dan
tidak bernapas
mengunakan otot
bantu pernapasan
dan cuping hidung.
Bernapas dengan
leluasa, tidak
merasakan sulit
untuk bernapas.
TTV normal :
TD:120/80mmHg
RR: 20x/menit
N: 80x/menit

21-04-15 Ketidakefektipan

Tujan : setelah
dilakukan tindakan
bersihan
jalan
keperawatan
napas b.d obstruksi selama 3x 24 jam,
diharapkan jalan
jalan napas
nafas pasien
menunjukan jalan
nafas yang paten.
Dengan keteria
hasil :
- Respiratory
status : airway
patency
Mampu
mendemostrasikan
batuk efektif,dan
suara nafas bersih.
Mampu
mengeluarka
sputum
Tidak adanya
tanda sianosis.

-Vital sign

Untuk

monitorin

membantu

1.Posisikan vasien

memberikan

untuk

O2 bantuan.

memaksimalkan

Agar

ventilasi.

pemasukan O2

2.Identifikasi

pasien

pasien perlunya

seimbang.

pemasanga alat

Karena TTV

bantu pernafasan

yang abnormal

3.Monitor aliran

juga akan

O2

mempengaruhi

4.Monitor TTV

kondisi pasien.

pasien

Untuk

5.Kolaborasikan

membantu

dengan dokter

mengurangi

terapi obat yang di

secret pada

perlukan untuk

jalan nafas

pasien.
Airway suction

pasien.
Untuk

Airway

mengetahui

management

apakah jalan

Auskultasi suara

nafas pasien

nafas sebelum dan

sudah bersih

sesudah

atau tidak.
Agar pasien

melakukan suction
Iformasikan pasien
atau keluarga
tentang suctioning
Posisikan pasien
untuk
memaksimalkan
ventilasi
Demontrasi cara

mengetahui
tujuan dari
tindakan yang
di berikan.
Agar pasien
merasa
nyaman
dengan

Frekuensi
pernafasan dalam
rentan normal
Suara whizzing
menghilang.
Sekrit berkurang
bahkan
menghilang.

batuk efektif

posisinya,

Lakukan fisioterpi

sehingga

dada jika di

diharapkan

perlukan

pasien bernafas

Kolaborasikan

dengan leluasa.
Untuk

pemberian obat
untuk
mengencerkan
dahak pada dokter.

membersihkan
jalan napas
pasien,
menurunkan
resiko
pneumonia dan
emboli paru.
Untuk
meningkatkan
ventilasi dan
meningkatkan
efisiensi otot
pernapasan.

21-04-15

1. Intoleransi

Tujan : setelah
dilakukan tindakan
aktivitas b.d
keperawatan 3x 24
ketidakseim jam diharapkan
Intoleransi
bangan
aktivitas berkurang
suplai
dengan keteri hasil
:
kebutuhan
Berpartisipasi
oksigen
dalam aktipitas
fisik tanpa di sertai
peningkata
tekanan darah,
nadi dan RR.
Mampu
melakukan
aktivitas seharihari (ADLs) secara
mandiri.
Tanda-tanda vital
normal
Sirkulasi status

Activity therapy
Bantu untuk
memilih aktivitas
konsisten yang
sesuai dengan
kemampuan
fisik ,psikologis
dan social
Bantu pasien
untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
mampu di
lakukan.
Bantu pasien

baik.
Vertukaran gas dan
ventilasi yang
adekuat.

untuk
mendapatkan alat
bantu aktivitas
seperti kursi roda
atau krek jika di
perlukan
Bantu pasien
untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan.

Rencana keperawatan
Implementasi keperawatan
Hari 1
Nama : Tn. S
Umur : 40 tahun
DX

Tgl/ jam

keperawatan
1
07.00
11.00
15.00

Implementasi

Evaluasi

1.memonitoring

S: pasien mengatakan

Posisikan vasien untuk

masih merasaka sesak

memaksimalkan ventilasi.

ketika saturasi O2 di

2.memasang alat bantu

turunkan
Pasien tidak bisa

pernafasan yaitu 4 L
3.selalu memonitor aliran O2
4.memonitor TTV pasien setiap

tidur terlentang,
karena sesaknya akan

ttd

waktu
17.00

5.mengkolaborasikan dengan
dokter terapi obat yang di
perlukan untuk pasien.( obat
pelonggar jalan napas )

memberat.
O: terlihat masih
menggunakan otot
bantu pernafasan dan
cuping hidung
bibir pasien masih
terlihat kebiruan
(sianosis)
TD : 150/90 mmHg,
RR : 40x/mnt,
N : 140x/mnt,
A: masalah belum
teratasi
P: melanjutkan
intervensi
1.memonitoring
Posisikan vasien
untuk
memaksimalkan
ventilasi.
2.memasang alat
bantu pernafasan
yaitu 4 L
3.selalu memonitor
aliran O2
4.memonitor TTV
pasien setiap waktu
5.mengkolaborasikan
dengan dokter terapi
obat yang di perlukan

2
07.00

13.00
16.00

1. Auskultasi suara nafas

untuk pasien.
S : pasien

sebelum dan sesudah

mengatakan agak

melakukan suction

merasa lega setelah di

2. mengiformasikan pasien atau

lakukan suction,

keluarga tentang suctioning

tetapi setiap pagi

3. memposisikan pasien untuk

pasien mengatakan

memaksimalkan ventilasi

sekritnya keluar lagi.

4. perawat mendemontrasikan

O:

cara batuk efektif

sering batuk-batuk di

5. melakukan fisioterpi dada

sertai

6. memberian obat untuk

dahak kental.
suara nafas Tn S

mengencerkan dahak.

pasien

tampak

pengeluaran

masih

mengi

(wheezing ),
TTV:
TD : 150/90 mmHg,
RR : 40x/mnt,
N : 140x/mnt,
A: masalh belum
teratasi
P : melanjutkan
itervensi
1. Auskultasi suara
nafas sebelum dan
sesudah melakukan
suction
2. mengiformasikan
pasien atau keluarga
tentang suctioning
3. memposisikan
pasien untuk
memaksimalkan
ventilasi
4. perawat
mendemontrasikan
cara batuk efektif
5. melakukan
fisioterpi dada
6. mengkolaborasikan
pemberian obat untuk
mengencerkan dahak

pada dokter
3
07.00
11.00
15.00
17.00

1. membantu untuk memilih

S:pasien mengatakan

aktivitas konsisten yang sesuai

sering merasa letih,

dengan kemampuan fisik

tidak

,psikologis dan social

dan

tidak

mampu

2. membantu pasien untuk

melakukan

aktivitas

mengidentifikasi aktivitas yang

secara mandiri.

mampu di lakukan.

O: Klien terlihat

3. membantu pasien untuk

berjalan dibantu

mendapatkan alat bantu

keluarga dan makan

aktivitas seperti kursi roda

disuapin sama istri

ketika pasien ingin ke toilet

klien

4. selalu motivasi pasien agar

Klien tampak lemas.

kuat menghadapi kondisi yang

A: masalah belum

di alaminya sekarang.

teratasi
P: melanjukkan

nafsu

makan

intervensi
1. membantu untuk
memilih aktivitas
konsisten yang
sesuai dengan
kemampuan fisik
,psikologis dan
social
2. membantu pasien
untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
mampu di lakukan.
3. membantu pasien
untuk mendapatkan
alat bantu aktivitas
seperti kursi roda

ketika pasien ingin


ke toilet
4. selalu motivasi
pasien agar kuat
menghadapi kondisi
yang di alaminya
sekarang.

Hari ke 2

DX

Tgl/ jam

keperawatan
1
07.00
11.00
15.00

Implementasi
1.memonitoring

S: pasien mengatakan

Posisikan vasien untuk

sesak napasnya sudah

memaksimalkan ventilasi.

agak berkurang dari

2.memasang alat bantu

hari pertama.
Pasien sudah mampu

pernafasan yaitu 4 L
3.selalu memonitor aliran O2
4.memonitor TTV pasien setiap
17.00

Evaluasi

waktu
5.mengkolaborasikan dengan
dokter terapi obat yang di
perlukan untuk pasien.( obat
pelonggar jalan napas )

untuk tidur
terlentang.
O: pernapasan cuping
hidung menghilang.
Sesekali terlihat
menggunakan otot
bantu pernapasan.
TD : 140/90 mmHg,
RR : 30x/mnt,
N : 120x/mnt,

A: masalah teratasi
sebagian
P: melanjutkan
intervensi

ttd

1.memonitoring
Posisikan vasien
untuk
memaksimalkan
ventilasi.
2.memasang alat
bantu pernafasan
yaitu 4 L
3.selalu memonitor
aliran O2
4.memonitor TTV
pasien setiap waktu
5.mengkolaborasikan
dengan dokter terapi
obat yang di perlukan
2
07.00

13.00
16.00

1. Auskultasi suara nafas

untuk pasien.
S : pasien

sebelum dan sesudah

mengatakan agak

melakukan suction

merasa lega setelah di

2. mengiformasikan pasien atau

lakukan suction,
Pasien mengatakan

keluarga tentang suctioning


3. memposisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
4. perawat mendemontrasikan
cara batuk efektif
5. melakukan fisioterpi dada
6. memberian obat untuk
mengencerkan dahak.

sudah jarang
mengeluarka secret.
O:suara napas mengi
(wheezing), menurun.
Pasien
sering
mendemonstrasikan
batuk efektif yang di
ajarkan.
TD : 140/90 mmHg,
RR : 30x/mnt,
N : 120x/mnt,
A: masalh teratasi
sebagian
P : melanjutkan

itervensi
1. Auskultasi suara
nafas sebelum dan
sesudah melakukan
suction
2. mengiformasikan
pasien atau keluarga
tentang suctioning
3. memposisikan
pasien untuk
memaksimalkan
ventilasi
4. perawat
mendemontrasikan
cara batuk efektif
5. melakukan
fisioterpi dada
6. mengkolaborasikan
pemberian obat untuk
mengencerkan dahak
pada dokter
3
07.00
11.00
15.00
17.00

1. membantu untuk memilih

S:pasien mengatakan

aktivitas konsisten yang sesuai

sekarang sudah agak

dengan kemampuan fisik

mendingan,sudah ada

,psikologis dan social

nafsu

2. membantu pasien untuk

pasien

mengidentifikasi aktivitas yang

sudah mampu makan

mampu di lakukan.

dan saat ke toilet

3. membantu pasien untuk

mulai sendiri

mendapatkan alat bantu

O: Klien terlihat

aktivitas seperti kursi roda

sudah mulai melatih

ketika pasien ingin ke toilet

diri, untuk

4. selalu motivasi pasien agar

beraktivitas secara

makan

dan

mengatakan

kuat menghadapi kondisi yang

mandiri.

di alaminya sekarang.

Keadaan umum
pasien sedang.
A: masalah teratasi
sebagian.
P: melanjukkan
intervensi
1. membantu untuk
memilih aktivitas
konsisten yang
sesuai dengan
kemampuan fisik
,psikologis dan
social
2. membantu pasien
untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
mampu di lakukan.
3. membantu pasien
untuk mendapatkan
alat bantu aktivitas
seperti kursi roda
ketika pasien ingin
ke toilet
4. selalu motivasi
pasien agar kuat
menghadapi kondisi
yang di alaminya
sekarang.

Hari ke 3

DX

Tgl/ jam

keperawatan
1
07.00
11.00

Implementasi
1.memonitoring
Posisikan vasien untuk
memaksimalkan ventilasi.

15.00

2.memasang alat bantu


pernafasan yaitu 4 L

17.00

Evaluasi
S: pasien mengatakan
Sesak napasnya
sudah hilang,
Pasien mengatakan
sudah bisa bernapas

3.selalu memonitor aliran O2

dengan leluasa.
Pasien tidak lagi

4.memonitor TTV pasien setiap

membutuhkan alat

waktu

bantu pernapasan.
O: pernapasan cuping
hidung menghilang.
Saat bernapas pasien
tidak menggunakan
otot bantu
pernapasan.
TD : 120/80 mmHg,
RR : 19x/mnt,
N : 90x/mnt,

5.mengkolaborasikan dengan
dokter terapi obat yang di
perlukan untuk pasien.( obat
pelonggar jalan napas )

A: masalah teratasi
P: menghentikan
intervensi
2
07.00

13.00
16.00

1. Auskultasi suara nafas

S : pasien

sebelum dan sesudah

mengatakan sudah

melakukan suction

sangat lega, sudah

2. mengiformasikan pasien atau

merasakan nyaman.
Pasien mengatakan

keluarga tentang suctioning


3. memposisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
4. perawat mendemontrasikan
cara batuk efektif

sekretnya sudah
hilang, sangat jarang
mengeluarkan secret
lagi.

ttd

5. melakukan fisioterpi dada

O:suara napas mengi

6. memberian obat untuk

(wheezing),

mengencerkan dahak.

menghilang.
Ketika ingin batuk,
pasien

sering

mendemonstrasikan
batuk efektif yang di
ajarkan.
TD : 120/90 mmHg,
RR : 19x/mnt,
N : 90x/mnt,
A: masalah teratasi
P : menghentikan
3
07.00
11.00
15.00
17.00

1. membantu untuk memilih

itervensi
S:pasien mengatakan

aktivitas konsisten yang sesuai

sekarang sudah bisa

dengan kemampuan fisik

melalukan

aktivitas

,psikologis dan social

secara

mandiri,

2. membantu pasien untuk

seperti makan, mandi,

mengidentifikasi aktivitas yang

dan berpindah tempat

mampu di lakukan.

secara mandiri

3. membantu pasien untuk

O: pasien tampak

mendapatkan alat bantu

segar,

aktivitas seperti kursi roda

Terlihat, sudah

ketika pasien ingin ke toilet

mampu berjalan,

4. selalu motivasi pasien agar

berinteraksi dengan

kuat menghadapi kondisi yang

keluarga/ tetangga

di alaminya sekarang.

pasien yang sedang


menjenguknya.
Keadaan umum
pasien baik.
A: masalah teratasi
P: menghentikan
intervensi

Anda mungkin juga menyukai