Askep Respi - Asma Bronkhial. Selesai - Doc 2
Askep Respi - Asma Bronkhial. Selesai - Doc 2
Pengkajian
Nama Perawat
Tanggal Pengkajian
Jam Pengkajian
: Ns. ocik
: 21april 2015
: 09.00 WIB
1) Biodata
Pasien
Nama
: Tn. S
Usia/jenis kelamin
: 40 Tahun/Laki-laki
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Buruh Bangunan
Status Pernikahan
: Menikah
Alamat
Diagnosa Medis
: Asma Bronkial
Jam/Tanggal Masuk RS
No. RM
: 123456
Penanggung Jawab
Nama
: Ny. M
Usia
: 37 Tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
Status Pernikahan
: Menikah
Alamat
: Istri klien
2) Keluhan Utama
Tn. S mengatakan sesak nafas sudah 3 hari, suara nafas Tn S terdengar mengi ( wheezing)
Riwayat Kesehatan :
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Kien di antar ke RSUD Senopati bantul oleh keluarganya pada tanggal 21 april 2015 jam
8.20 WIB dengan keluhan sesak nafas 3 hari, tidak nafsu makan ,sering gelisah, suara
nafas Tn S terdengar mengi ( wheezing ) batuk-batuk, memberat pada saat malam hari,
semua gejala itu semakin memburuk pada saat malam hari, klien juga mengatakan ketikaa
batuk sering mengeluarkan dahak kental, ketika siang hari,gejalanya sedikit membaik.
Klien juga mengatakan sering merasa letih dan tidak bisa melakukan aktivitas secara
mandiri. Klien juga merasakan sesak napas jika kecapekan setelah melakukan pekerjaan
berat. karna keluhan itu tidak kunjung membaik. Maka dari itu keluarga mengajak Tn. S
berobat ke rumah sakit.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Ny.M mengatakan bahwa Tn. S pernah mengidap penyakit yang sama seperti yang
dialami sekarang, namun tidak sampai di bawa ke Rs. Tn S juga pernah mengalami
riwayat kecelakaan tabrakan, serta mengalami patah tulang rusuk.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Ny. M mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menurun
seperti Diabetes Militus, Hipertensi, dan Asma. Ny. M juga mengatakan bahwa dalam
keluarganya tidak ada yang pernah menderita asma maupun TBC. Selain suaminya
tersebut.
Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Garis pernikahan
: Perempuan
: Garis keturunan
: Tinggal dalam 1 rumah
: Pasien
: Meninggal
Sebelum sakit klien tidak mengalami sesak nafas, batuk, ataupun sputum. Pasien juga
tidak mengalami nyeri pada dada, dan pasien memiliki riwayat asma .
Selama sakit klien mengatakan sesak saat bernafas, ketika malam hari pasien
merasakan gejalanya semakin memberat, pasien juga sering mengeluhkan batuk
berdahak kental, pasien terpasang oksigen ( 4 L ), pasien juga terlihat menggunakan
otot bantu pernafasan.
7. Eliminasi fekal/bowel
Sebelum sakit dan Selama sakit klien klien melakukan eliminasi fekal dengan
frekwensi dalam sehari 2 kali, warna feses kuning kecoklatan dengan konsistensi
lunak dan berbau khas.
8. Eliminasi urin
Sebelum sakit biasanya melakukan eliminasi urin 5 kali sehari, 1500 ml/ hari
Selama sakit klien mengatakan tidak mengalami gangguan pada saat eliminasi urin.
9. Sensori, persepsi dan kogniti
Sebelum sakit klien tidak mengalami gangguan penglihatan, pendengaran,
penciuman, pengecap.
Selama sakit klien mengeluhkan kulitnya yang mudah memar, mudah berjerawat, dan
kondisi tubuhnya yang berubah tidak seperti biasanyan.
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : cm ( compos metis )
hasil TTV :
TD : 150/90 mmHg,
RR : 40x/mnt,
N : 140x/mnt,
S : 37 C.
b. Kepala
Keadaan kepala klien tidak ditemukan kelainan yaitu tidak terdapat hematoma, lesi
maupun kulit kepala kotor, keadaan mata anemis, sklera ikterik. Keadaan hidung normal,
terdapat sekret, telinga simetris, bersih dan pendengaran klien baik. pada bibir terjadi
sianosis.
c. Leher
Saat diinspeksi leher klien terlihat menggunakan otot bantu pernafasan, terlihat jelas saat
inspirasi.
d. Dada
Pulmo :
I : inspeksi, pada dada terdapat bekas luka operasi sepanjang 13 cm, pada dada bagian
kanan, pengembangan dada simetris, tetapi sangat cepat ( 40x/mnt )
P : fremitus taktil paru-paru kanan kiri sama,nyeri tekan, bila di tekan keras.
P : perkusi, Suara paru sonor.
A : auskultasi bunyi terdengar suara mengi ( wheezing),
Cordis :
I: pada dada terdapat bekas luka operasi sepanjang 13 cm pada dada bagian kanan
P: terdapat nyeri tekan dan tidak ada pembesaran pada jantung. Ictus kordis teraba.
P:batas atas : ICS II linea para sternalis dextra dan sinistra
Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan Kimia darah / darah rutin di dapatkan leukosit meningkat 19000.
Pemeriksaan darah lengkap didapatkan peningkatan eosinifil 6%.
A. Analisa Data
Nama pasien
Alamat
: Tn S
Umur: 40 Tahun
No
Data
Masalah
1 DS : Tn. S
mengatakan ketidakefektifan
sesak nafas sudah 3 hari
DO
klien
menggunakan
napas
terlihat
otot
bantu
pernafasan.
pasien terpasang oksigen ( 4
L ).
Suara napas terdengar mengi
(suara tambahan wheezing)
dan
terlihat
pernapasan
cuping hidung.
Bibir
klien
terlihat
sianosis
TTV :
TD : 150/90 mmHg,
RR : 40x/mnt,
N : 140x/mnt,
ada
otot
DS
Ketidakseimbangan
suplai
tidak
oksigen
mampu
melakukan
kebutuhan
Tgl/jam
Diagosa
Tujuan dan KH
Intervensi (NIC)
(NOC)
21-04-15 Ketidakefektipan
Setelah dilakukan
-Airway
tindakan 3x 24 jam
pola napas b.d
management
di harapkan pola
keletihan
napas klien
-oxygen therapy
rasional
Agar pasien
dapat bernafas
dengan leluasa.
ttd
normal. Dengan
kriteria hasil:
- Respiratory
status : airway
patency
- Vital sign status
klien tidak merasa
sesak napas dan
tidak bernapas
mengunakan otot
bantu pernapasan
dan cuping hidung.
Bernapas dengan
leluasa, tidak
merasakan sulit
untuk bernapas.
TTV normal :
TD:120/80mmHg
RR: 20x/menit
N: 80x/menit
21-04-15 Ketidakefektipan
Tujan : setelah
dilakukan tindakan
bersihan
jalan
keperawatan
napas b.d obstruksi selama 3x 24 jam,
diharapkan jalan
jalan napas
nafas pasien
menunjukan jalan
nafas yang paten.
Dengan keteria
hasil :
- Respiratory
status : airway
patency
Mampu
mendemostrasikan
batuk efektif,dan
suara nafas bersih.
Mampu
mengeluarka
sputum
Tidak adanya
tanda sianosis.
-Vital sign
Untuk
monitorin
membantu
1.Posisikan vasien
memberikan
untuk
O2 bantuan.
memaksimalkan
Agar
ventilasi.
pemasukan O2
2.Identifikasi
pasien
pasien perlunya
seimbang.
pemasanga alat
Karena TTV
bantu pernafasan
yang abnormal
3.Monitor aliran
juga akan
O2
mempengaruhi
4.Monitor TTV
kondisi pasien.
pasien
Untuk
5.Kolaborasikan
membantu
dengan dokter
mengurangi
secret pada
perlukan untuk
jalan nafas
pasien.
Airway suction
pasien.
Untuk
Airway
mengetahui
management
apakah jalan
Auskultasi suara
nafas pasien
sudah bersih
sesudah
atau tidak.
Agar pasien
melakukan suction
Iformasikan pasien
atau keluarga
tentang suctioning
Posisikan pasien
untuk
memaksimalkan
ventilasi
Demontrasi cara
mengetahui
tujuan dari
tindakan yang
di berikan.
Agar pasien
merasa
nyaman
dengan
Frekuensi
pernafasan dalam
rentan normal
Suara whizzing
menghilang.
Sekrit berkurang
bahkan
menghilang.
batuk efektif
posisinya,
Lakukan fisioterpi
sehingga
dada jika di
diharapkan
perlukan
pasien bernafas
Kolaborasikan
dengan leluasa.
Untuk
pemberian obat
untuk
mengencerkan
dahak pada dokter.
membersihkan
jalan napas
pasien,
menurunkan
resiko
pneumonia dan
emboli paru.
Untuk
meningkatkan
ventilasi dan
meningkatkan
efisiensi otot
pernapasan.
21-04-15
1. Intoleransi
Tujan : setelah
dilakukan tindakan
aktivitas b.d
keperawatan 3x 24
ketidakseim jam diharapkan
Intoleransi
bangan
aktivitas berkurang
suplai
dengan keteri hasil
:
kebutuhan
Berpartisipasi
oksigen
dalam aktipitas
fisik tanpa di sertai
peningkata
tekanan darah,
nadi dan RR.
Mampu
melakukan
aktivitas seharihari (ADLs) secara
mandiri.
Tanda-tanda vital
normal
Sirkulasi status
Activity therapy
Bantu untuk
memilih aktivitas
konsisten yang
sesuai dengan
kemampuan
fisik ,psikologis
dan social
Bantu pasien
untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
mampu di
lakukan.
Bantu pasien
baik.
Vertukaran gas dan
ventilasi yang
adekuat.
untuk
mendapatkan alat
bantu aktivitas
seperti kursi roda
atau krek jika di
perlukan
Bantu pasien
untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan.
Rencana keperawatan
Implementasi keperawatan
Hari 1
Nama : Tn. S
Umur : 40 tahun
DX
Tgl/ jam
keperawatan
1
07.00
11.00
15.00
Implementasi
Evaluasi
1.memonitoring
S: pasien mengatakan
memaksimalkan ventilasi.
ketika saturasi O2 di
turunkan
Pasien tidak bisa
pernafasan yaitu 4 L
3.selalu memonitor aliran O2
4.memonitor TTV pasien setiap
tidur terlentang,
karena sesaknya akan
ttd
waktu
17.00
5.mengkolaborasikan dengan
dokter terapi obat yang di
perlukan untuk pasien.( obat
pelonggar jalan napas )
memberat.
O: terlihat masih
menggunakan otot
bantu pernafasan dan
cuping hidung
bibir pasien masih
terlihat kebiruan
(sianosis)
TD : 150/90 mmHg,
RR : 40x/mnt,
N : 140x/mnt,
A: masalah belum
teratasi
P: melanjutkan
intervensi
1.memonitoring
Posisikan vasien
untuk
memaksimalkan
ventilasi.
2.memasang alat
bantu pernafasan
yaitu 4 L
3.selalu memonitor
aliran O2
4.memonitor TTV
pasien setiap waktu
5.mengkolaborasikan
dengan dokter terapi
obat yang di perlukan
2
07.00
13.00
16.00
untuk pasien.
S : pasien
mengatakan agak
melakukan suction
lakukan suction,
pasien mengatakan
memaksimalkan ventilasi
4. perawat mendemontrasikan
O:
sering batuk-batuk di
sertai
dahak kental.
suara nafas Tn S
mengencerkan dahak.
pasien
tampak
pengeluaran
masih
mengi
(wheezing ),
TTV:
TD : 150/90 mmHg,
RR : 40x/mnt,
N : 140x/mnt,
A: masalh belum
teratasi
P : melanjutkan
itervensi
1. Auskultasi suara
nafas sebelum dan
sesudah melakukan
suction
2. mengiformasikan
pasien atau keluarga
tentang suctioning
3. memposisikan
pasien untuk
memaksimalkan
ventilasi
4. perawat
mendemontrasikan
cara batuk efektif
5. melakukan
fisioterpi dada
6. mengkolaborasikan
pemberian obat untuk
mengencerkan dahak
pada dokter
3
07.00
11.00
15.00
17.00
S:pasien mengatakan
tidak
dan
tidak
mampu
melakukan
aktivitas
secara mandiri.
mampu di lakukan.
O: Klien terlihat
berjalan dibantu
klien
A: masalah belum
di alaminya sekarang.
teratasi
P: melanjukkan
nafsu
makan
intervensi
1. membantu untuk
memilih aktivitas
konsisten yang
sesuai dengan
kemampuan fisik
,psikologis dan
social
2. membantu pasien
untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
mampu di lakukan.
3. membantu pasien
untuk mendapatkan
alat bantu aktivitas
seperti kursi roda
Hari ke 2
DX
Tgl/ jam
keperawatan
1
07.00
11.00
15.00
Implementasi
1.memonitoring
S: pasien mengatakan
memaksimalkan ventilasi.
hari pertama.
Pasien sudah mampu
pernafasan yaitu 4 L
3.selalu memonitor aliran O2
4.memonitor TTV pasien setiap
17.00
Evaluasi
waktu
5.mengkolaborasikan dengan
dokter terapi obat yang di
perlukan untuk pasien.( obat
pelonggar jalan napas )
untuk tidur
terlentang.
O: pernapasan cuping
hidung menghilang.
Sesekali terlihat
menggunakan otot
bantu pernapasan.
TD : 140/90 mmHg,
RR : 30x/mnt,
N : 120x/mnt,
A: masalah teratasi
sebagian
P: melanjutkan
intervensi
ttd
1.memonitoring
Posisikan vasien
untuk
memaksimalkan
ventilasi.
2.memasang alat
bantu pernafasan
yaitu 4 L
3.selalu memonitor
aliran O2
4.memonitor TTV
pasien setiap waktu
5.mengkolaborasikan
dengan dokter terapi
obat yang di perlukan
2
07.00
13.00
16.00
untuk pasien.
S : pasien
mengatakan agak
melakukan suction
lakukan suction,
Pasien mengatakan
sudah jarang
mengeluarka secret.
O:suara napas mengi
(wheezing), menurun.
Pasien
sering
mendemonstrasikan
batuk efektif yang di
ajarkan.
TD : 140/90 mmHg,
RR : 30x/mnt,
N : 120x/mnt,
A: masalh teratasi
sebagian
P : melanjutkan
itervensi
1. Auskultasi suara
nafas sebelum dan
sesudah melakukan
suction
2. mengiformasikan
pasien atau keluarga
tentang suctioning
3. memposisikan
pasien untuk
memaksimalkan
ventilasi
4. perawat
mendemontrasikan
cara batuk efektif
5. melakukan
fisioterpi dada
6. mengkolaborasikan
pemberian obat untuk
mengencerkan dahak
pada dokter
3
07.00
11.00
15.00
17.00
S:pasien mengatakan
mendingan,sudah ada
nafsu
pasien
mampu di lakukan.
mulai sendiri
O: Klien terlihat
diri, untuk
beraktivitas secara
makan
dan
mengatakan
mandiri.
di alaminya sekarang.
Keadaan umum
pasien sedang.
A: masalah teratasi
sebagian.
P: melanjukkan
intervensi
1. membantu untuk
memilih aktivitas
konsisten yang
sesuai dengan
kemampuan fisik
,psikologis dan
social
2. membantu pasien
untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
mampu di lakukan.
3. membantu pasien
untuk mendapatkan
alat bantu aktivitas
seperti kursi roda
ketika pasien ingin
ke toilet
4. selalu motivasi
pasien agar kuat
menghadapi kondisi
yang di alaminya
sekarang.
Hari ke 3
DX
Tgl/ jam
keperawatan
1
07.00
11.00
Implementasi
1.memonitoring
Posisikan vasien untuk
memaksimalkan ventilasi.
15.00
17.00
Evaluasi
S: pasien mengatakan
Sesak napasnya
sudah hilang,
Pasien mengatakan
sudah bisa bernapas
dengan leluasa.
Pasien tidak lagi
membutuhkan alat
waktu
bantu pernapasan.
O: pernapasan cuping
hidung menghilang.
Saat bernapas pasien
tidak menggunakan
otot bantu
pernapasan.
TD : 120/80 mmHg,
RR : 19x/mnt,
N : 90x/mnt,
5.mengkolaborasikan dengan
dokter terapi obat yang di
perlukan untuk pasien.( obat
pelonggar jalan napas )
A: masalah teratasi
P: menghentikan
intervensi
2
07.00
13.00
16.00
S : pasien
mengatakan sudah
melakukan suction
merasakan nyaman.
Pasien mengatakan
sekretnya sudah
hilang, sangat jarang
mengeluarkan secret
lagi.
ttd
(wheezing),
mengencerkan dahak.
menghilang.
Ketika ingin batuk,
pasien
sering
mendemonstrasikan
batuk efektif yang di
ajarkan.
TD : 120/90 mmHg,
RR : 19x/mnt,
N : 90x/mnt,
A: masalah teratasi
P : menghentikan
3
07.00
11.00
15.00
17.00
itervensi
S:pasien mengatakan
melalukan
aktivitas
secara
mandiri,
mampu di lakukan.
secara mandiri
O: pasien tampak
segar,
Terlihat, sudah
mampu berjalan,
berinteraksi dengan
keluarga/ tetangga
di alaminya sekarang.