Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh
Rela Setyawati O
(110342404672)
Reta Nurwahyuni
(110342406488)
Off G
BAB 4
MEKANISME PERBAIKAN DNA, MUTASI DAN ADPTASI, MUTASI
DAN KANKER, APLIKASI PRAKTIS MUTASI, SERTA SAKIT GENETIK
MANUSIA YANG DITIMBULKAN OLEH KESALAHAN REPLIKASI
DNA DAN KESALAHAN PERBAIKAN DNA
A. MEKANISME PERBAIKAN DNA
Sel-sel prokarotik maupun eukariotik memiliki sejumlah sistem
perbaikan yang berhubungan dengan kerusakan DNA (Russel, 1992).
Semua sistem itu melakukan perbaikan DNA secara enzimatis.
Perbaikan Kerusakan DNA Akibat Mutasi Secara Langsung
a. Perbaikan oleh Aktivitas Enzim Polimerase DNA
Selain mempunyai polimerase dalam arah 5 3, enzim
polimerase DNA pada bakteri juga memiliki aktivitas eksonuklease
dalam arah 3 5. Aktivitas nuklease akan memperbaiki
kerusakan DNA akibat mutasi pada bakteri.
b. Fotoreaksi Dimer Pirimidin Diinduksi oleh UV
Sistem perbaikan dinamakan fotoreaktivitas karena
prosesnya membutuhkan cahaya (Russel:1992). Melalui proses
perbaikan tersebut dengan bantuan cahaya yang kelihatan dalam
rentang panjang gelombang 320-370 nm (cahaya biru), dimer timin
(atau dimer pirimidin lain) langsung berbalik pulih menjadi
bentukan semula. Fotoreaktivasi tersebut akan dikatalisis oleh
enzim fotoliase (photolyase).
c. Perbaikan Kerusakan akibat Alkilasi
Kerusakan DNA akibat alkilasi dapat dipulihkan oleh
enzim DNA metiltrasferase O6-metilguanin atau O6-methylguanine
mrthyltransferase (Russel:1992) yang dikode oleh gen ada. Enzim
tersebut menemukan O6-metilguanine pada molekul DNA dan
selanjutnya menyingkirkan gugus metil tersebut maka molekul
mengisolasi dan mempelajari mutasi-mutasi pada gen pengkode enzimenzim yang terlibat (Gardner:1992).
Tiap mutasi akan mengurangi aktivitas satu polipeptida, maka
melalui mutasi orang menemukan gamak yang sangat berguna untuk
mengungkap proses biologis.
Intermediet Y dihasilkan dari precursor X yang dikatalisis oleh enzim A
(produk gen A). intermediet Y akan dikonversi menjadi produk Z dengan
bantuan enzim B (produk gen B). intermediet Y akan terakumulasi
mencapai kadar tinggi jika gen B bermutasi sehingga enzim B tidak ada
lagi. Jika yang bermutasi adalah gen maka fenomena tersebut akan
mempermudah isolasi dan identifikasi precursor X. lebih lanjut, fungsi dan
mekanisme kerja produk-produk gen secara individual sering
didedukasikan dengan cara analisis biokimia dan biofisik secara
komparatif atas makhluk hidup mutan dan yang wild-type.
C. SAKIT GENETIK MANUSIA YANG DITIMBULKAN OLEH
KESALAHAN REPLIKASI DNA DAN KESALAHAN PERBAIKAN
DNA
Tabel contoh sakit genetik yang bersangkutan paut dengan kegagalan
perbaikan DNA (Russel: 1992).
Sakit
Xeroderma pigmentosum (XP)
Gejala
Gatal, kulit bercak-bercak
seperti tahi lalat, kanker kulit.
putus.
Anemi aplastik, perubahan
gerak, leukimia.
Kerdil, sakit kulit karena peka
pada replikasi.
kromosom terputus-putus.
Individu penderita anemi aplastik tidak menghasilkan atau menghasilkan sedikit sel-sel darah
merah.
Sakit Xeroderma pigmentosum disebabkan oleh mutan resesif homozigot
(Russel:1992). Analisis genetik atas sel-sel pengidap Xeroderma pigmentosum
menunjukkan bahwa mutasi pada sebanyak 6 gen yang berbeda dapat
menimbulkan sakit tersebut. Ataxia telangiactase, Anemi Fanconi, dan sindrom
Bloom juga disebabkan oleh mutan-mutan resesif homozigot pada autosom.
BAB 5
MUTASI KROMOSOM : PERUBAHAN STRUKTUR KROMOSOM
A. Mutasi Kromosom Karena Perubahan Struktur
Mutasi kromosom dapat terjadi secara spontan, tetapi dapat diinduksi
oleh perlakuan kimiawi ataupun perlakuan radiasi (Russel:1992), dan dapat
pula terjadi secara alami sebagai mekanisme pengubahan ekspresi gen.
Macam mutasi kromosom karena perubahan struktur kromosom:
a. Delesi
Delesi adalah suatu aberasi kromosom (mutasi kromosom) berupa
perubahan struktural yang berakibat hilangnya suatu segmen materi
genetik dari suatu kromosom.
Segmen yang mengalami delesi dapat terletak dimana saja
sepanjang kromosom (Russel:1992). Jika delesi terjadi di bagian ujung
kromosom maka disebut delesi terminal, sedangkan jika terjadi bukan
di ujung kromosom disebut delesi interkalar.
Suatu delsi bermula dari pemutusan kromosom yang diinduksi
oleh faktor penyebab seperti panas yang melebihi batas toleransi,
radiasi, virus serta senyawa kimia atau bahkan kesalahan pada enzim-
BAB VI
MUTASI KROMOSOM: PERUBAHAN JUMLAH KROMOSOM
A. FUSI SENTRIK DAN FISI SENTRIK
Penggabungan (fusi) kromosom dan pemisahan (fisi) kromosom kedangkadang disebut sebagai perubahan Robertson atau Robertsontan changes.
Fusi kromosom terjadi apabila dua kromosom homolog bergabung
membentuk satu kromosom, sedangkan fisi kromosom terjadi jika satu
kromosom terpisah menjadi dua.
Fusi kromosom diperkirakan lebih sering terjadi dibandingkan dengan fisi
kromosom. Dalam hubungan ini telah diketahui bahwa fusi kromosom terjadi
pada tiap kelompok tumbuhan maupun hewan yang besar, sedangkan
peningkatan jumlah kromosom melalui fisi juga sudah dilaporkan pada
beberapa kasus, seperti pada marga kadal Anolis.
Contoh dari Robertsontan changes adalah yang menimbulkan kelainan
Familial Down Syndrome. Pada translokasi nonresiprok lengan panjang
kromosom 21 bergabung dengan lengan panjang kromosom 14. Untuk
perkembangannya, fenotip normal yang berperan carier akan memunculkan
kelainan Familial Down Syndrome di saat kawin dengan pasangan yang yang
berfenotip normal. Dengan demikian hasil keturunan yang nirmal bukan
carier mempunyai peluang 1/6, demikian pula dengan turunan yang normal
carier dan kelainan down syndrome familial. Sebaliknya turunan yang gagal
hidup mempunyai peluang yang cukup besar yaitu sebesar 3/6.
B. ANEUPLOIDI
Aneploidi adalah kondisi abnormal yang disebabkan oleh hilangnya satu
kromosom atau lebih pada sesuatu pasang kromosom, atau yang disebabkan
Sindrom
Frekuensi pada
saat kelahiran
Autosom
Trisomi pada kromosom:
21
Down
1/700
13
18
Kromosom Kelamin
XO (monosomi)
XXX (trisomi)
XXXX (tetrasomi)
XXXXX (pentasomi)
Kromosom Kelamin
XYY (trisomi)
XXY (trisomi)
XXYY (tetrasomi)
XXXY (tetrasomi)
XXXXY (pentasomi)
XXXXXY (heksasomi)
Patau
Edward
1/5000
1/10000
Turner
1/5000
Metafemale
1/1000
Normal
1/1000
Klinefelter
1/500
Latitude (0N)
37
Persen Poliploidi
37
Hungaria
46-49
47
Denmark
54-58
53
Britania Raya
50-61
57
Swedia
55-69
56
Norwegia
58-71
58
Finlandia
60-70
57
Eslandia
63-66
64
60-71
72