I.
II.
III.
Reaksi
R(COO)3C3H5 + KOH RCOOK + C3H5(OH)3
KOH + HCl KCl + H2O
Bilangan ester 1=
= 47,5
Bilangan ester 2=
= 39,7
Bilangan ester total =
47,5+39,7
2
= 43,6
VI.
Diskusi
H2C OH
H2C O C R1
O
HC O C R2
+ KOH 0,5N
Hidrolisa
HC OH
+ 3RCOOH
H2C O C R3
Minyak/lemak
H2C OH
Gliserol
Lemak mudah mengalami hidrolisa oleh larutan asam kuat pada suhu
mendidih. Setalah ditambahkan KOH alkohol Larutan di Bubuhi batu didih.
Penggunaan batu didih bertujuan agar proses pemanasan berjalan merata dan
proses pemanasan dapat dilihat dari gelembung yang muncul dari batu didih.
Munculnya gelmbung pada batu didih menandakan suhu pada reaksi telah
mencapai 700c. Setelah larutan ditambahkan KOH alkohol dan batu didih
larutan sebaiknya langsung di refluks jika larutan didiamkan maka akan
menyebabkan alkohol yang terdapat pada larutan menguap hal ini akan
menyebabkan reaksi tidak berjalan sempurna. Setalah ditambahakn KOH
alkohol dan batu didih lalu larutan dalam erlenmeyer disambungkan dengan
pendingin tegak lalu refluks selama 15 30 menit, sewaktu waktu harus
dikocok supaya penyabunan sempurna. Tujuan dari perefluksan adalah untuk
mempercepat reaksi yang terjadi yaitu reaksi penyabunan. Pemanasan
menggunakan refluks juga dapat dibiarkan untuk jangka waktu yang panjang
tanpa perlu menambahkan lebih pelarut atau takut bejana reaksi mendidih
kering karena setiap uap akan segera kental dalam kondensor. Selain itu suhu
akan tetap terjaga atau suhu akan konstant pada saat pemanasan berlangsung.
Setelah larutan dipanaskan dengan cara direfluks lalu larutan ditambahkan
indikator PP. saat penambahan indikator pp larutan harus berwana merah, hal
ini menunjukan adanya alkohol KOH berlebih. Jika larutan masih berwarna
merah berarti masih terdapat kelebihan alkohol KOH. Larutan dititrasi
dengan HCl hingga titik akhir yang ditunjukan dengan warna merah tepat
hilang. Yang menunjukan suasana menjadi netral. Reaksi yang terjadi adalah
alkohol KOH (sisa) + HCl KCl + H2O. Alkohol KOH sisa adalah alkohol
KOH berlebih sisa hasil reaksi. Selantunya lakukan titrasi blanko untuk 10 ml
larutan KOH alkohol 0,5N dengan urutan proses yang sama tanpa sempel.
Tujuan dari dibuatnya larutan blanko adalah sebagai pembanding hasil akhir
titrasi. rumus yang digunakan dalam penetapan bilangan ester adalah
Bilangan ester=
Dari rumus diatas dapat diketahuli ml blanko dikurangi ml titrasi yang berarti
ml alkohol KOH 0,5 N yang tidak bereaksi dikurangi ml alkohol KOH 0,5 N
yang berlebih atau sisa reaksi maka didapatlah ml alkohol KOH yang
bereaksi dalam reaksi. Atau didapatlah jumlah ml alkohol KOH yang
diperlukan untuk menyabunkan ester yang ada dalam 1 gram lemak/minyak.
Praktikum penetapan bilangan ester dilakukan dengan cara duplo yaitu
dilakukan 2 kali percobaan untuk mendapatkan hasil yang akurat. Keakuratan
sangat diutamakan dalam raktikum penetapan bilangan ester karena
kelebihan satu tets larutan akan mempengaruhi hasil akhir praktikum. Hasil
akhir praktikum didapat bahwa ester yang terdapat pada lemak atau minyak
adalah bilangan ester yang terdapat pada 1,0020 g minyak adalah 47,5
sedangkan pada percobaan ke 2 dengan berat minyak yaitu
1,1258
kadar
esternya adalah 39,7 . Dengan rata rata ester yang terdapat pada minyak yaitu
43,6 .
VII.
Kesimpulan