IV.
Cara Kerja
1. Ditimbang dengan teliti 1-2 gram contoh sabun, dimasukkan ke
dalam erlenmeyer kering.
2. dilarutkan dengan 25 ml alkohol netral.
3. Ditambahkan batu didih, kemudian didihkan/refluks selama 15-30
menit.
4. Setelah semua sabun larut, didinginkan (jangan sampai beku).
5. Dititar dengan
V.
Berat bobot
V0
V1
contoh
( awal )
( akhir )
V ( hasil )
Percobaan
1000,7 mg
13,0 ml
14,5 ml
1,5 ml
1
Percobaan
1002,7 mg
10,4 ml
12,0 ml
1,6 ml
2
Perhitungan alkali bebas percobaan ke-1:
alkali bebas 1=
ml x NHCL x BE
x 100
contohuji
alkali bebas 1=
1,5 x 0,1 x 40
x 100
1000,7
ml x NHCL x BE
x 100
contohuji
alkali bebas 2=
1,6 x 0,1 x 40
x 100
1002,7
0,60+0,63
2
= 0,615 %
VI. Diskusi
Asam lemak bebas berasal dari proses hidrolisa minyak ataupun dari kesalahan
proses pengolahan. Kadar asam lemak yang tinggi berarti kualitas minyak
tersebut semakin rendah. Penentuan kadar asam lemak bebas dalam minyak ini
bertujuan untuk menentukan kualitas minyak. Penentuan kadar asam lemak
bebas ini berdassarkan pada jenis asam lemak apa yang paling dominan dalam
sampel minyak atau lemak yang digunakan. Penentuan asam lemak dapat
dipergunakan untuk mengetahui kualitas dari minyak atau lemak. hal ini
dikarenakan bilangan asam dapat dipergunakan untuk mengukur dan mengetahui
jumlah asam lemak bebas dalam suatu bahan atau sample.Semakin besar angka
asam maka dapat diartikan kandungan asam lemak bebas dalam sample semakin
tinggi, besarnya asam lemak bebas yang terkandung dalam sampel dapat
diakibatkan dari proses hidrolisis ataupun karena proses pengolahan yang kurang
baik.
Pada praktikum penetapan alkali bebas titrasi yang digunkan adalah titrasi
dengan cara asidimetri yaitu zat penitarnya bersifat asam. Alkali bebas adalah
bilangan yang menunjukan banyaknya alkali bebas (sebagai NaOH ) yang
dinetralkan oleh asam. . Penetapan alkali bebas dilakukan dengan cara yaitu
pertama 1 gram contoh sabun ditimbang lalu ditambahkan 25 ml alcohol netral.
Alcohol netral berfungsi sebagai zat pelarut sabun contoh. Selanjutnya
ditambhkan batu didih . penambhan batu diidh bertujuan untuk meratan suhu
proses reaksi pada proses pemanasan. Selanjutnya larutan dipanaskan
menggunakan refluks. Pemanasan bertujuan untuk mempercepat proses reaksi.
Pemnasan menggunakan refluks berujuan agar dapat dibiarkan untuk jangka
waktu yang panjang tanpa perlu menambahkan lebih pelarut atau takut bejana
reaksi mendidih kering karena setiap uap akan segera kental dalam kondensor.
Setelah sabun terlarutkan secara sempurna lalu di teteskan 2 tetes indicator pp.
Indikator PP (phenolphtealin) adalah Indikator asam-basa yang digunakan dalam
titrasi asidimetri dan alkalimetri. Indikator ini bekerja karena perubahan pH
larutan. Indikator ini merupakan senyawa organik yang bersifat asam atau basa,
yang dalam daerah pH tertentu akan berubah warnanya. Indikator Phenol
phtalein dibuat dengan cara kondensasi anhidrida ftalein (asam ftalat) dengan
fenol. Trayek pH 8,2 10,0 dengan warna asam yang tidak berwarna dan
berwarna merah muda dalam larutan basa. selanjutnya larutan dititar
menggunakan larutan HCL sampai tepat warna merah hilang. Warna merah
VII.