Anda di halaman 1dari 12

1.

MAIN SELODOR
A. Asal Daerah
Main Selodor ialah sebutan permainan ini di Nusa Tenggara Barat
B. Jumlah Pemain
Permainan ini di lakukan oleh 4 orang atau lebih pada setiap timnya. Tim yang satu
menjaga kamar- kamar yang telah di buat dengan kayu dia atas tanah agar tidak di masuki
oleh tim lawan. Salah satu di katakan menang jika bisa memasuki kamar yang paling
ujung dari kamar yang pertama. Permainan ini juga populer di kalangan masyarakat
Lombok dan menjadi salah satu permainan favorit .
C. Aturan Bermain
Cara bermain Main Selodor adalah pemain yang berjaga akan mengisi baris baris
melintang di lapangan seperti berlapis lapis . Satu orang yang spesial dari tim yang
berjaga disebut selodor dia membelah lapangan permainan jadi dua bisa bergerak dari
ujung ke ujung. Mengunci lawan dalam satu kotak adalah salah satu kegunaan utamanya.
Dia juga bisa secara tiba - tiba menyerang pemain yang sedang bengong atau tidak focus.
Posisi selodor ini adalah posisi terpenting ketiga setelah penjaga depan dan belakang.
Pemain yang tidak berjaga akan berusaha untuk masuk ke dalam lapangan dan lalu
melewati semua level dan keluar dari ujung satunya lagi dan kemudian berusaha kembali
untuk bisa melakukan asin alias sodor. Pemain yang tidak berjaga kalah bila ada salah
satu anggotanya tersentuh oleh yang berjaga atau bila salah satu pemainnya keluar dari
lapangan sebelah kiri atau kanan. Bila satu kaki saja yang keluar tidak mengapa ,tapi bila
keduanya berarti dia keluar ,saat pemain yang tidak berjaga kalah maka posisi akan
berganti, yang tidak berjaga menjadi jaga dan sebaliknya dan permainan akan diulang
kembali. Bila pemain yang tidak berjaga terkurung dan tidak bisa lepas maka dia boleh
menyerah dengan begitu timnya kalah.
D. Gambar

2. PINDAH BINTANG
A. Asal Daerah
Pindah Bintang ialah sebutan permainan ini dari Kalimantan Timur.
B. Jumlah Pemain
Permainan ini di tidak dibatasi. Semakin banyak pemain semakin seru.
C. Aturan Bermain
Cara bermain Pindah Bintang adalah Pemain membuat lingkaran di tanah yang akan
digunakan sebagai "markas" (tiang atau pohon bisa dijadikan pilihan juga). Jumlah
lingkaran tidak sama dengan jumlah pemain. Jumlah lingkaran adalah jumlah pemain

dikurangi satu (p-1). contoh: jika pemain 8, maka markas 7. Pemain hompimpah
untuk menentukan yang jaga, atau dalam permainan ini disebut "ajak". Ajak akan
berdiri di tengah, dan pemain lain menempati markas (pilihan dibebaskan). Jika
semua sudah siap, salah satu dari pemain ada yang berteriak "MARKAS" sebagai abaaba untuk pindah markas. Pemain akan mencari markas baru, begitu pula ajak.
Antarpemain tidak diperkenankan untuk saling dorong, dan satu markas untuk satu
orang. Pemain yang tidak memperoleh markas baru, akan menjadi ajak dan berdiri di
tengah. Pemenang ditentukan dengan sedikitnya dia menjadi ajak.dan tidak bisa lepas
maka dia boleh menyerah dengan begitu timnya kalah.
D. Gambar

3. RANGKU ALU (TARI TONGKAT)


A. Asal Daerah
Rangku Alu (Tari Tongkat) ialah sebutan permainan ini dari Nusa Tenggara Timur.
B. Jumlah Pemain
Permainan ini dilakukan oleh 8 orang yang dibagi menjadi dua kelompok.
C. Aturan Bermain
Cara bermain adalah Kelompok jaga menggerak-gerakkan bambu (empat orang
berjongkok membentuk bidang persegi dan memegang dua bambu) sambil
menyanyikan lagu tari tongkat. Kelompok pemain yang mendapat giliran menari
sambil menghindari jepitan bambu. Penari akan masuk dalam bidang persegi dan
melompat-lompat sesuai irama buka-tutup bambu.
Lagu yang dinyanyikan yaitu :
Tari tongkat pukul-pukul lan lan
Yang pukul ganti-ganti an an
Ke kiri kanan kanan kiri kanan
Di tempat jalan ya jalan
D. Gambar

4. PIN SUIT
A. Asal Daerah
Pin Suit ialah sebutan permainan ini dari Kalimantan Barat.
B. Jumlah Pemain
Permainan ini dilakukan oleh 8 orang yang dibagi menjadi dua kelompok. Setiap
kelompok memiliki satu pemimpin dan tiga anggota
C. Aturan Bermain
Sebelum bermain membuat 2 garis lurus (kurang lebih panjangnya 50 meter) yang
akan digunakan sebagai titik mulai dan titik akhir dari perjalanan anggota.Pemimpin
akan menjadi orang yang akan melakukan suit dan menentukan seberapa banyak
anggota harus melangkahkan kaki dari garis mulai. Pemimpin yang menang dalam
suitnya, akan memberikan aba-aba pada anggota untuk berjalan. Jumlah langkah yang
akan dilakukan didasarkan pada kemenangan suit yaitu Jari kelingking berjalan 6
langkah, Jari telunjuk berjalan 10 langkah, Jari jempol berjalan 20 langkah. Cara
berjalan anggota adalah anggota pertama akan berjalan pada kemenangan pertama,
anggota kedua berjalan pada kemenangan kedua, begitu seterusnya hingga semua
anggota mencapai garis akhir dan kembali ke garis mulai. Tim yang semua
anggotanya kembali di garis mulai pertama adalah yang menang.
D. Gambar

5. KELOM BATOK
A. Asal Daerah
Kelom Batok ialah sebutan permainan ini dari Jawa Barat.
B. Jumlah Pemain
Permainan ini dilakukan satu orang atau beberapa orang.
C. Aturan Bermain
Cara memainkannya adalah mengatur keseimbangan serta ketahahanan tubuh. Kelom
atau pijakan dibuat dari tempurung kelapa yang dibelah dua. Umumnya tempurung
kelapa yang digunakan adalah tempurung kelapa dengan diameter besar dan sudah tua.
Tempurung kelapa dibagi dua dan bagian tengahnya diberi lubang untuk dipasang tali.
Seperti permainan engrang atau jajangkungan kelom batok dimainkan sebagai adu
ketahanan, fisik, kecepatan serta strategi. Hal yang paling menarik dari permainan kelom
batok adalah bukan hanya kepiawaian saat mengatur keseimbangan tubuh maupun
kekuatan fisik, tetapi juga dari unsure suara yang dihasilkan tempurung kelapa saat
dimainkan. Semakin nyaring suaranya dan membuat harmoni nada, itulah pemain terbaik
dan jadi pemenangnya.
D. Gambar

6. BEBELOTOKAN/PELETOK
A. Asal Daerah
Bebeletokan dari Jawa Barat, Peletok ialah sebutan permainan ini dari Betawi
B. Jumlah Pemain
Permainan ini dilakukan oleh 2 orang/lebih yang dibagi menjadi dua kelompok.
C. Aturan Bermain
Bebeletokan adalah mainan yang menghasilkan suara tok yang dihasilkan dari bilah
bambu kecil yang disumbat dan ditekan dari atas. Bebeletokan dimainkan

tidak

mengenal musim tetapi lebih dominan ketika kemarau tiba. Dibuat dari bambu, dengan
batang keeilnya bagian ranting tetapi dipakai yang sudah tua dan

kuat. Cara

memainkannya adalah dengan memasukan daun-daunan yang dihancurkan pada lubang


dan ditekan dengan pegangan pada pemasukan kedua akibat tekanan dari atas, udara

keluar dipaksa dan daun yang pertama dimasukan tadi akan keluar dengan mengeluarkan
bunyi "tok". Pada masa sekarang mereka menggunakan kertas yang dikunyah sebagai
penganti daun dan suara yang dihasilkan lebih keras. Cara bermainnya seperti bermain
perang-perangan. Dimana 2 kelompok berpisah dan mencari tempat persembunyiannya
masing masing. Setelah masing- masing kelompok siap maka diberi aba-aba untuk saling
menyerang sampai ada salah satu kelompok yang habis pemainnya. Pemain yang terkena
peluru dari lawannya pada daerah badan akan mati.
D. Gambar

7. GATRIK/PANTAK/TOKOK LELE
A. Asal Daerah
Gatrik dari Jawa Barat, Pantak/Tokok Lele dari Sumatera Utara, Maccuke sebutan
permainan ini dari Sulawesi Selatan.
B. Jumlah Pemain
Permainan ini dilakukan oleh 8 orang/lebih yang dibagi menjadi dua kelompok.
C. Aturan Bermain
Permainan anak-anak ini caranya dengan mempergunakan dua batang ranting kayu atau
rotan, satu panjang dan satu pendek. Kayu atau rotan pendek berukuran 10-12,5 cm, dan
yang panjang 30-37,5 cm, biasanya diameter 1-2 cm. Perlengkapan lain adalah 2 buah
bata yang yang dipasang berpasangan dengan jarak antra 7-10 cm, tempat menaruh
keratan bambu pendek jika hendak main. Permainan dimulai setelah dilakukan suten.
Yang menang meletakkan bambu pendek diatas bata, mencungkilnya dengan bambu
panjang, agar terlempar sejauh-jauhnya. Yang kalah berusaha menangkap bambu pendek
itu. Jika berhasil menangkapnya, ia memperoleh nilai 10. Jika tidak, ia harus
melemparkan bambu pendek itu kearah sepasang bata itu, bila bata itu tersenggol oleh
bambu itu maka ia menjadi pemain. Musuhnya menjadi penjaga. Jika tidak terjadi
penggantian pemain, si pemain melemparkan bambu pendek yang harus dipukul sekeraskerasnya dengan bambu panjang agar jatuh sejauh mungkin. Jika tertangkap, si penjaga
memperoleh angka 25. Apabila tidak tertangkap si penjaga harus melemparkannya ke
arah bata. Kalau lemparan bisa masuk celah bata itu ia dapat nilai lagi 10. Jika si pemain
berhasil memukul balik bambu pendek itu sebelum jatuh ke tanah, maka si pemain

mendapat nilai sejumlah hitungan jarak dari bata ke tempat jatuhnya bambu yang diukur
dengan bambu panjang. Misalnya saja jauhnya 50 kali dari panjang bambu, berarti ia
mendapat nilai 50. Permainan dilanjutkan dengan gatok lele, yaitu si pemain mencungkil
dan memukul bambu pendek dengan bambu panjang agar jatuh sejauh mungkin. Jika si
penjaga bisa menangkapnya ia memperoleh nilai 25. Jika tidak maka si pemain berhak
mengumpulkan nilai dengan mengukur jarak jatuhnya bambu. Jika sebelum dipukul jauh,
bambu itu dipukul pelan dulu beberapa kali, asal tidak jatuh ke tanah, maka hitungan
pendapatan si pemain jadi berlipat. Jika dipukul dua kali, lipat dua; kalau tiga kali lipat
tiga; dan seterusnya.
D. Gambar

8. BEKLEN
A. Asal Daerah
Beklen ialah sebutan permainan ini dari Jawa Barat.
B. Jumlah Pemain
Permainan ini dilakukan oleh 2 orang/lebih.
C. Aturan Bermain
Cara bermainnya adalah pertama menaburkan biji-bijian yang diupayakan supaya tidak
terpencar berjauhan tapi juga tidak berhimpitan. Kemudia si anak melambungkan
bolanya ke atas. Sewaktu bola melambung keatas, sianak mengambil biji-bijin yang
terserak tersebut. Pengambilan biji satu-satu disebut mihiji, apabila dapat menyelesaikan
mihiji kemudian midua (mengambil biji dua-dua dan seterusnya sampai pengambilan
semua biji yang dimainkan sekaligus). Jika biji tidak terambil, bola tidak tertangkap, atau
gudir (menyentuh biji yang belum waktunya diambil) maka dinyatakan lasut dan
permainan diganti oleh anak berikutnya. Barang siapa yang bisa menyelesaikan
permainan dari mihiji sampai mi terakhir dalam satu kali main dinyatakan sebagai
pemenang.
D. Gambar

9. CONGKLAK
A. Asal Daerah
Congklak ialah sebutan permainan ini dari Jawa Barat.
B. Jumlah Pemain
Permainan ini dilakukan oleh 2 orang/lebih.
C. Aturan Bermain
Masing-masing lekukan diisi 7 biji kewuk (kecuali 2 lekukan indung dikosongkan).
Permainan dilakukan oleh dua orang berhadapan. Masing-masing mempunyai 7 buah
lekukan anak dengan 1 lekukan indung yang terletak di sebelah kirinya. Kedua pemain
bersama-sama mengambil kewuk dari salah satu lekukan anak yang dimilikinya lalu
dibagikan kesetiap lekukan dan indung (kecuali indung lawan) secara merata. Jika kewuk
terakhir jatuh pada lekukan yang kosong, maka si pemain harus berhenti sebab dianggap
mati. Jika mati ditempat lekukan miliknya dan kebetulan lekukan dihadapannya (milik
musuhnya) berisi kewuk-kewuk, maka kewuk milik musuhnya itu menjadi haknya dan
disimpan di indungnya. Kejadian itu disebut nembak.. Permainan selesai jika semua
kewuk yang semula terdapat dilekukan anak, pindah kelekukan indung masing-masing.
Yang mendapat kewuk lebih banyak menjadi pemenang. Jika permainan akan diteruskan,
maka kewuk itu dibagi-bagikan lagi pada lekukan-lekukan anaknya masing-masisng.
Yang jumlah kewuknya kurang, harus menutup lekukan yang tidak kebagian kewuk yang
dianggap pecak (buta). Yang menang mendapat giliran pertama untuk membagikan
kewuk. Lekukan yang pecak harus dilewati (tidak diisi). Permainan selesai jika salah
seorang tidak sanggup lagi meneruskan permainan karena kewuknya kurang dari 7 (untuk
mengisi satu lekukan anak)
D. Gambar

10.SEPAK RAGO
A. Asal Daerah
Sepak Rago ialah sebutan permainan ini dari Sumatera Barat.
B. Jumlah Pemain
Permainan ini dilakukan oleh 9 orang.

C. Aturan Bermain
Permainan dilakukan di lapangan terbuka dengan membuat lingkaran yang garis
tengahnya 4,5 m. Kemudian dibagi menjadi 9 sektor dengan memberi tanda. Pemain
berdiri pada sektor masing-masing dan seorang ditengah sebagai pembagi bola. Baik
menerima maupun memberi bola harus melalui tendangan. Pertandingan dibagi dalam
dua tahap, yaitu babak penyisihan disebut derap dan babak final disebut boko. Penilaian
dilakukan terhadap teknik serta gaya dalam menendang bola yang disebut renten.
Lamanya permainan derap 15 menit sedangkan boko 30 menit. Dapat diperpanjang jika
dianggap perlu oleh wasit.
D. Gambar

11.MALLOGO
A. Asal Daerah
Mallogo ialah sebutan permainan ini dari Sulawesi Selatan.
B. Jumlah Pemain
Permainan ini dilakukan oleh 2 orang/lebih.
C. Aturan Bermain
Setelah terbentuk, masing-masing tim memilih undian atau maccede, untuk mengetahui
tim yang memulai permainan. Tim yang menang undian, akan menembak pertama kali
(MaLLio-lio). Tembakan ditujukan kepada logo yang sudah diatur dengan jarak 2 meter.
Setiap peserta memiliki hak menembak sampai 3 kali, namun jika tembakan tidak kena
sasaran, maka peserta tersebut dianggap gugur. Sebaliknya apabila tembakan kena sasaran
yang dituju, maka terus diberi kesempatan untuk menembak hingga sasaran terakhir. Bagi
peserta yang bisa menembak tepat sasaran dengan jarak 20 meter, maka dialah
pemenangnya.
D. Gambar

12.KOKOTEK
A. Asal Daerah
Kokotek ialah sebutan permainan ini dari Sulawesi Utara.
B. Jumlah Pemain
Permainan ini dilakukan oleh 5 orang/lebih dan dibagi ke dalam dua kelompok.
C. Aturan Bermain
Kokok dan Kotek (diambil dari suara ayam jantan dan ayam betina). Kemudian
tanah/lantai digambari lima garis vertikal yang disusun seperti batang korek api; empat
garis pendek mengapit satu garis panjang di tengah. Saat memulai permainan, pemain
berteriak: Maso-maso tali! (Bahasa Manado: Masuk-masuk tali!). Cara mainnya,
grup Kotek harus melewati kelima garis dari titik start kemudian kembali lagi setelah
menginjak titik finish di seberang garis kelima. Di setiap garis ada ayam jantan-nya
yang berjaga untuk menangkap ayam betina yang hendak lewat. Semua pemain harus
melewati garis satu per satu, kecuali di garis tengah boleh dilewati dua-tiga orang.
Barangsiapa yang pertama kali kembali ke titik startadalah pemenang permainan
D. Gambar

13.COLEK-NADI
A. Asal Daerah
Colek - Nadi ialah sebutan permainan ini dari Bali.
B. Jumlah Pemain
Permainan ini dilakukan oleh 3 orang/lebih.
C. Aturan Bermain
Sebelum memulai permainan, peserta harus memilih orang yang akan menjadi si-nadi
biasanya di pilih dengan acak ,salah satunya dengan cara hompimpa. Permainan colek
nadi dilakukan dengan cara berlari dan adu ketangkasan juga kelentukan. Ketika
permainan berlangsung salah satu orang yang berstatus nadi harus mengejar temannya,
jika temannya tersebut berhasil di colek maka temannya tersebut menjadi nadi atau
sebaliknya dia yang giliran mengejar teman-temannya. Permainan colek nadi mempunyai
aturan, dimana jika orang yang dikejar oleh si nadi masuk ke bundaran yang disebut
rumah, maka si nadi tidak boleh mencoleknya. Namun pemain tidak boleh semuanya
berada di dalam rumah. Bundaran rumah boleh menggunakan pohon ataupun lingkaran
yang sengaja dibuat dan bias di tempatkan dimana saja asalkan masih di dalam area
lapangan colek nadi. Orang yang mengikuti permainan colek nadi tidak boleh keluar
batas untuk lari. Jika keluar batas lari, maka anak tersebut menjadi Nadi.
D. Gambar

14.KAYU MALELE
A. Asal Daerah
Kayu Malele ialah sebutan permainan ini dari Biak Numfor Papua.
B. Jumlah Pemain
Permainan ini dilakukan oleh 6-10 orang yang dibagi menjadi dua kelompok.
C. Aturan Bermain
Tugas dari kelompok yang menjaga adalah menangkap kayu tersebut. jika tidak berhasil
menangkap kayu tersebut maka, mereka harus melempar kayu tersebut ke arah lubang
atau mengenah kayu berukuran 50 cm. jika tidak berhasil masuk di lubang maupun tidak

mengenah

kayu tersebut maka,

Kelompok

yang

sedang

bermain

melanjutkan permainan lagi ke langkah yang kedua.


Langkah kedua, terdiri dari dua cara
1. Letakan kayu berukuran 20 cm melintang di atas lubang,
2. Letakan Kayu yang berukuran 20 cm di dalam lubang
Kelompok yang bermain berhak memilih salah satu di antara dua cara di atas .
Jika mereka memilih cara yang pertama maka, cara bermainnya sebagai berikut :
Gunakan kayu berukuran 50 cm untuk mengangat kayu berukuran 20 cm, lalu memukul
kayu tersebut sejahu- jahunya. Kelompok yang bertugas menjaga berusaha untuk
menangakap kayu yang di pukul oleh salah satu anggota dari kelompok yang
bermain. jika tidak berhasil menangakaptersebut maka, kelompok yang bermain
membawah kayu yang tadi digunakan untuk memukul lalu mulai menghitung dari tempat
dimana kayu berukuran 20 cm itu jatuh hingga, ke lubang tempat di mulai pemukulan.
Cara menghitungnya, kayu berukuran 50 cm di lankah-langkahkan. Setiap langkah
memiliki nilai 5 atau 10 sesuai dengan kesepakatan kelompok sebelum bermain.Kedua
langkah di atas di lakukan berulang-ulang oleh setiap anggota kelompok. Permainan
dapat berakhir jika skor nilai dari salah satu kelompok sudah mencapai 1000 atau
5000 dan kelompok itu yang di nyatakan menang.
D. Gambar

15. INKAROPIANIK
A. Asal Daerah
Inkaropianik ialah sebutan permainan ini dari Kepulauan Raja Ampat Papua.
B. Jumlah Pemain
Permainan ini dilakukan oleh 6 orang/lebih.
C. Aturan Bermain
Kemudian cara bermain permainan ini yaitu seseorang akan berperan menjadi seekor
ikan, lalu peserta yang lain akan berperan sebagai rangkaian jaring-jaring yang
berpegangan satu sama lain. Jalannya permainan ini dilakukan di dalam sungai, kolam
atau kolam renang. Pertama-tama ikan harus berada di luar jaring, kemudian ikan tersebut
harus masuk kedalam jaring-jaring melalui celah-celah dari kaki-kaki peserta lain yang
menjadi jaring. Setelah ikan berada didalam jaring, lalu ikan akan berusaha untuk
meloloskan diri dari jaring-jaring tersebut yaitu dengan cara ikan (orang yang berperan
sebagai ikan) mendorong badannya/dadanya kearah jaring-jaring rangkaian tangan
peserta yang lain. Ikan bisa keluar dari jaring-jaring jika rangkaian tangan tersebut
terlepas akibat dirusak oleh ikan, ikan diperbolehkan keluar melalui jaring-jaring
atas/rangkaian tangan. Ikan tidak boleh meloloskan diri lewat bawah yaitu menyelam

diantara kaki-kaki peserta yang lain, jika ikan bisa meloloskan diri dari jaring-jaring
tersebut dan berhasil diputuskan/dirusak maka permainan ini telah selesai.
D. Gambar

PERMAINAN TRADISIONAL
Nama
KELAS

: M. FADHLY ARDI PRATAMA


: 2-A

Anda mungkin juga menyukai