HASIL PENELITIAN
1.1 Kondisi Pengelolaan Instalasi Pengolahan Air Bersih / Air Minum di Tangerang
Selatan
Sampai saat ini Tangerang Selatan masih belum mandiri dalam pengelolaan isntalasi
pengolahan air besrih / air minum ini terlihat dari sumber utama kebutuhan air bersih / air
minum yang masih dipasok dari pihak PDAM Kabupaten Tangerang dan instalasi air bersih
yang dikelola oleh pihak pengembang. Kedua, berasal dari air bawah tanah.
Pesatnya pembangunan dan penyedotan air tanah di kawasan Kec. Serpong dan
Serpong Utara dikhawatirkan membawa dampak bagi warga sekitar akan kebutuhan air
bersih. Kondisi di Kec. Serpong dan Serpong Utara sudah terlalu padat serta semakin
menyusut lahan resapan air sehingga warga sekitar khawatir terhadap kebutuhan air tanah
maupun bersih. Keberadaan perumahan baru dan pusat perkantoran yang pesat di kawasan
Serpong dan Serpong Utara khususnya kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) jelas membawa
dampak yang besar bagi kebutuhan air tanah. Puluhan tahun warga di dua kecamatan ini
memanfaatkan air tanah untuk kebutuhan hidup sehari-hari tapi karena semakin banyak
pembangunan air tanah mulai berkurang. Krisis air bersih atau air tanah di dua kecamatan itu,
memang sangat mengkhawatirkan jika melihat dari lokasi atau lahan resapan air yang
semakin lama menyusut akibat pembangunan maupun kawasan bisnis. Untuk Kec. Pamulang,
Pondok Aren, Ciputat, Ciputat Timur dan Setu kondisi air tanah masih dalam kategori aman
tapi untuk Kec. Serpong dan Serpong Utara memang mengkhawatirkan melihat dari
pembangunan yang pesat di kawasan tersebut terlebih banyak yang memanfaatkan air tanah
untuk kepentingan sehari-hari maupun komersil.
Standar Kebutuhan Air Minum
Lokasi Wilayah
Pedesaan
60 Liter
Kota Kecil
90 Liter
Kota Sedang
110 Liter
Kota Besar
130 Liter
Kota Metropolitan
150 Liter
Dari hasil pendataan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan kota Tangerang Selatan
menunjukan Akses masyarakat terhadap air bersih sudah diatas rata-rata adapun hasilnya
dapat dapat dilihat dari tebel berikut.
Tabel
Cakupan Penduduk Terhadap Akses Air Bersih
Pamulan
g
Pamulang
Ciputat
Ciputat
JUMLAH
SGL
SUMUR BOR
% AKSES AIR
BERSIH
PDAM
JUMLAH
JUMLA
H KK
SGL
PUSKES
MAS
SUMUR BOR
KEC
PDAM
N
O
10
11
12
260.291
190.012
10.412
200.42
4
73
77
35.915
27.655
1.077
28.732
77
80
100.472
78.368
5.024
83.392
78
83
41.896
29.746
1.676
31.422
71
75
173.820
135.580
5.215
140.79
4
78
81
81.159
12.174
56.000
4.058
72.232
15,
0
69
89
53.360
40.554
2.134
42.688
76
80
151.028
17.500
111.761
4.531
133.79
2
11,
6
74
89
71.973
55.419
2.159
57.578
77
80
105.304
17.902
71.607
3.159
92.668
17,
0
68
88
14.257
1.283
9.124
1.568
11.976
9,0
64
11
84
12.132
8.371
1.092
9.463
69
78
1.101.60
48.859
814.196
42.105
905.16
74
82
Jombang
Ciputat
Timur
Kampung
Sawah
Ciputat
Timur
Serpong
Utara
Pondok
Jagung
Pondok
Aren
Pondok
Aren
Jurang
Mangu
Perigi
Serpong
Setu
Serpong
Setu
Kranggan
JUMLAH
Untuk memasak, hasil studi menunjukkan bahwa responden menggunakan air dari
sumber yang relative aman adalah sebanyak 93.2% dan sisanya 6.8% menggunakan air dari
sumur tidak terlindungi, mata air tidak terlindungi dan sumber lainnya
1.2 Kuantitas dan Kualitas Air
Pada tahun 2009 jumlah pelanggan yang terlayani jaringan air bersih sudah mencapai
114,322 KK. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah rumah tangga yang terlayani air bersih dari
baru mencapai 47,48 % dari keseluruhan rumah tangga (240.764 KK) yang ada di Kota
Tangerang Selatan. Bagi penduduk yang tidak terlayani jaringan PDAM sumber air bersih
umumnya berasal dari air tanah.
Di Kecamatan Serpong, sebagian besar kebutuhan air bersih penduduk di peroleh dari
PDAM (44.81 %). Sumber air bersih lainnya diperoleh dari sumur yang terdiri dari sumur
gali sebesar 12.12 %, sumur gali yang dipasang listrik sebesar 6.07 %, sumur pompa sebesar
10.05 % dan sumur pompa yang dipasang listrik 4.52 %.
Di Kecamatan Serpong Utara, pelayanan air bersih dari PDAM menempati urutan
kedua setelah Kecamatan Serpong Masyarakat yang menggunakan air PDAM berkisar 21.15
%. Bagi daerah-daerah yang belum terjangkau jaringan PDAM, masyarakat menggunakan
sumber air dari sumur gali (8.39 %), sumur gali dipasang listrik (5.97 %), sumur pompa
(11.27 %) dan sumur pompa di pasang listrik (7.10 %).
Di Kecamatan Pamulang belum ada rumah tangga yang menggunakan sumber air
bersih dari PDAM. Pemenuhan akan kebutuhan air bersih bersumber dari air sumur yang
terdiri dari sumur gali sebesar 4.90 %, sumur gali yang dipasang listrik sebesar 28.88 %,
sumur pompa sebesar 5.88 % dan sumur pompa yang dipasang listrik 24.86 %.
Pemenuhan air bersih bagi masyarakat di Kecamatan Ciputat sebagian besar berasal
dari air sumur, untuk pelayanan dari PDAM belum masuk. Pemakaian sumur gali sebesar
31.24 %, sumur gali yang dipasang listrik sebesar 11.66 %, sumur pompa sebesar 36.52 %
dan sumur pompa yang dipasang listrik 22.17 % Pemenuhan air bersih bagi masyarakat di
Kecamatan Ciputat Timur sebagian besar berasal dari air sumur yaitu sumur gali (10.72 %),
sumur gali dipasang listrik (16.10 %), sumur pompa (5.88 %) dan sumur pompa di pasang
listrik (12.01 %).
Di Kecamatan Pondok Aren jumlah rumah tangga yang menggunakan sumber air
bersih dari PDAM sebanyak 17.62 %, kemudian diikuti dengan penggunaan air bersih yang
bersumber dari sumur gali sebesar 15.85 %, sumur gali yang dipasang listrik sebesar 25.76
%, sumur pompa sebesar 19.61 % dan sumur pompa yang dipasang listrik 26.28 %
Di Kecamatan Setu, pelayanan air bersih dari PDAM menempati urutan terakhir.
Masyarakat yang menggunakan air PDAM sebesar 16.42 %. Bagi daerah-daerah yang belum
terjangkau jaringan PDAM, masyarakat menggunakan sumber air dari sumur gali (16.78 %),
sumur gali dipasang listrik (4.64 %), sumur pompa (10.78 %) dan sumur pompa di pasang
listrik (3.05 %). Adapun mengenai jumlah rumah tangga dan sumber Air Minum di Kota
Tangerang Selatan sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini
Tabel
Jumlah Rumah Tangga dan Sumber Air Minum
Kota Tangerang Selatan
Kecamatan
Jumlah
KK
SGL
SGL +
SPT
SPT +
PDAM
Serpong
21.587
52
4.515
41
5.604
8.899
Serpong Utara
20.415
36
4.436
46
8.807
4,200
Pamulang
53.817
21
22.152
24
30.811
Ciputat
42.286
134
8.671
149
27.484
Ciputat Timur
30.339
46
11.972
24
14.890
Pondok Aren
59.338
68
19.150
80
32.578
3.500
Setu
12.982
72
3.447
44
3.783
3.261
KETERANGA
N
-
SGL
SPT
Selengkapnya data mengenai Instalasi pengolahan Air Minum yang ada di wilayan Kota
tangerang Selatan dapat dilihat pada tabel
Tabel
Sebaran Water Treatment Plant (WTP)
No
Kecamatan
Sebaran WTP
Serpong
Serpong Utara
Ciputat
Ciputat Timur
Pamulang
Pondok Aren
Setu
0
Kota Tangerang Selatan
Sumber: Kompilasi Data untuk Penyusunan RTRW Kota Tangerang Selatan, Tahun 2008
Pusat
disamping
dana-dana
(APBN/APBD/PDAM/swasta/pinjaman luar
negeri/DAK).
1.4 Analisis Kondisi Pelayanan
Memperhatikan kebutuhan masyarakat untuk memperoleh aksessibilitas terhadap nilai
nilai kebersihan, kesehatan dan potensi pasar untuk memperoleh air minum, serta kriteria
kriteria tingkat pelayanan maka disusun rencana tingkat pelayanan untuk kebutuhan domestik
maupun non domestik sebagai berikut :
Tingkat Pelayanan yang direncanakan :
a. Alokasi air untuk pengembangan sistem eksisting diusulkan sebesar 120 L/ orang / hari
dan cakupan pelayanan 55 % populasi penduduk kecamatan.
b. Untuk sistem baru dengan sambungan langsung diusulkan sebesar 60 L/orang /hari dan
cakupan 50 % populasi penduduk kecamatan.
c.
sedangkan untuk non perpipaan diusulkan sebesar 30 L/orang / hari dengan cakupan
pelayanan sebesar 50 % populasi kecamatan.
10
Sistem prasarana yang diusulkan untuk system non perpipaan diusulkan sebesar 30
L/orang / hari dengan cakupan pelayanan sebesar 50 % populasi kecamatan, yaitu dengan
menambah hidran umum di setiap kecamatan.
2. Sistem Perpipaan
Sistem yang diusulkan untuk sistim perpipaan akan disesuaikan dengan pola
pengembangan wilayah kota dan untuk wilayah-wilayah yang potensial..
3. Usulan Dan Prioritas Program
Di Kota Tangerang Selatan sistim penyediaan air minum yang diprogramkan 5 (lima)
tahun kedepan adalah dengan membangun komponen-komponen sebagai berikut :
a.
Optimalisasi Sistim
b.
c.
d.
e.
f.
Komponen pelayanan.
g.
11
3. Mendata ulang keberadaan tempat usaha atau komersil yang memanfaatkan air tanah
untuk kepentingan bisnis seperti tempat cucian kendaraan bermotor, pabrik dan
lainnya.
4. Upaya memperkuat tugas dan fungsi regulator dan operator penyelenggaraan SPAM
(PDAM, Dinas PU Kab/Kota, UPT, Kelompok masyarakat ) di Kota Tangerang
Selatan dilakukan dengan cara Meningkatkan sumber daya manusia yang ada melalui
pelatihan; Peningkatan kualitas air minum; Memperkuat fungsi dinas-dinas terkait;
Memperkuat PDAM; dan Memberdayakan kelompok masyarakat.
5. Upaya memperkuat prinsip kepengusahaan pada lembaga penyelenggaraan (PDAM)
di Kota Tangerang Selatan dilakukan melalui penyehatan PDAM, regionalisasi
PDAM, penyesuaian tarif, peningkatan SDM, dsb.
6. Upaya penyusunan peraturan perundang-undangan (Perda, dll) yang berkaitan dengan
penyelenggaraan SPAM di Kota Tangerang Selatan dilakukan dengan cara
penyusunan PERDA/mengimplementasikan permen yang ada menjadi PERDA dan
mengimplementasikan NSPM.
7. Di Kota Tangerang Selatan, cukup banyak sumber air baku yang bisa diolah menjadi
sumber air minum bagi berbagai kebutuhan. Wiliyah Kota Tangerang Selatan
setidaknya dialiri oleh tiga sungai yang airnya cukup melimpah yaitu Sungai
Cisadane, Pesanggarahan dan Kali Angke. Selain itu, masih terdapat sembilan situ dan
danau yang memiliki kapasitas yang layak diolah.
DAFTAR PUSTAKA
13
14