Anda di halaman 1dari 18

KIMIA ANALISIS DASAR

Oleh :
KELOMPOK SATU :

1.
2.
3.
4.
5.
6.

AGUS ANDRIANSAH

NIM. 061530400318

AMI JUNIA

NIM. 061530400319

ANGELIA DERAJANNAH

NIM. 061530400321

DEWI ZELIKA MISPUANI

NIM. 061530400323

DWI INDAH WAHYUNI OKTASARI

NIM. 061530400324

M. ANGGRADYA IQBAL

NIM. 061530401026

KELAS : 1 KB
INSTRUKTUR : Ir. Sofiah, M.T.

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
1

ANALISIS KATION
1. 1

LATAR BELAKANG
Analisa kimia adalah penyelidikan yang bertujuan untuk mencari susunan
senyawa atau campuran .senyawa di dalam suatu sampel. Analisa kimia terdiri dari
Analisa kualitatif, yaitu penyelidikan mengenai kadar unsur atau ion yang terdapat dalam
suatu zat tunggal atau campuran. Suatu senyawa dapat diuraikan menjadi anion dan
kation. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode
analisa, analisis kualitatif dapat digunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi
golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis
anion atau kation suatu larutan.
Analisa kualitatif terdapat dua aspek penting yaitu pemisahan dan
identifikasi .Dimana kedua aspek ini didasari oleh kelarutan, sifat penguapan dan
ekstraksi. Analisa campuran kation-kation memerlukan pemisahan kation secara
sistematik dalam golongan dan selanjutnya diikuti masing-masing golongan ke dalam
sub golongan dan komponen-komponennya.
Oleh karena itu pada praktikum kali ini akan dilakukan percobaan dengan
menganalisa bebrapa larutan cuplikan. Dimana pengujian dilakukan dengan mereaksikan
larutan cuplikan dengan pereaksi selektif, spesifik, dan sensitif agar diketahui unsur
logamapa yang terdapat pada larutan cuplikan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana cara mengidentifikasikan golongan kation dari suatu cuplikan?
2. Bagaimana cara mengidentifikasikan kation dari suatu cuplikan dengan
melakukan uji spesifik?
1.3 TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat mengidentifikasikan golongan kation dari suatu cuplikan
2. Dapat mengenal sifat-sifat unsur dan ion-ionnya dalam larutan melalui
pengamatan
1.4 MANFAAT PERCOBAAN
Manfaat dari percobaan yaitu dapat mengetahui unsur-unsur yang termasuk
dalam golongan kation.

2.1 DASAR TEORI

Analisis kualitatif merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui unsur


apa yang terdapat pada suatu sampel. Analisis kualitatif untuk zat organik terdiri dari :
1. Analisis Anion
2. Analisis Kation
Pada analisis kation, kation yang dipelajari adalah sebagai berikut : NH4 +,
Na , Ca , Ba2+, Mg2+, Hg2+, Pb2+, Cu2+, Sn2+, Fe2+, Fe3+, Co2+, Mn2+, Ni2+, Al3+, K+, Ag2+,
dan sebagainya.
+

Tahapan analisis kualitatif yang dilakukan adalah sebagai berikut :


A. Analisis Pendahuluan
Pada cuplikan dilakukan "Pemeriksaan Pendahuluan" yaitu pengamatan sifat
fisik yaitu warna, bau, bentuk kristal dan tes kelarutan dalam air.
B. Test Nyala
untuk menganalisis suatu kation dalam cuplikan, dapat dilakukan tes nyala.
Beberapa logam mempunyai warna nyala tertentu bila dipanaskan dalam nyala bunsen
dengan menggunakan kawat Ni-Cr
Warna Nyala Pada Unsur Logam
Logam logam

Warna Nyala

Na
K
Li
Ca
Sr
Cu + logam boraks
Pb, As, Sb, Bi

Kuning
Lembayung (kaca kobalt)
Merah padam
Merah kuning
Kuning hijau
Hijau
Biru muda

C. Penentuan Golongan Kation


Untuk identifikasi kation secara sistematis, harus dilakukan pemisahan
golongan. Setelah itu baru dilakukan uji spesifik setiap kation yang ada dalam

golongan tersebut untuk mengidentifikasi unsur yang keberadaan di dalam suatu


cuplikan. Dalam analisa kation terdapat lima golongan yaitu :
Golongan 1

: Ag+, Pb2+, akan mengendap sebagai garam klor dalam kondisi asam
kuat.

Golongan 2

: Pb2+, Hg2+, Cu2+, Sn2+, akan mengendap sebagai garam sulfida atau
hidroksida dalam suasana sedikit basa.

Golongan 3

: Fe2+, Fe3+, Co2+, Mn2+, Ni2+, Al3+, akan mengendap sebagai garam
sulfida atau hidroksida dalam sedikit basa.

Golongan 4

: Ca2+, Ba2+, tetap berada dalam larutan setelah pemeriksaan kation


golongan 1, 2, dan 3.

Golongan 5

: NH4+, Mg2+, K+, Na+. Golongan 5 dapat dipisahkan langsung dari


golongan 1, 2, 3, dan 4.Karena gas H2S mempunyai bau yang tidak
enak serat berbahaya, maka digunakan tiosetamida sebagai pengganti.
Reaksi tiosetamida dengan air bila dipanaskan akan menghasilkan
H2S juga, tetapi berupa larutan jenuh.

D. Sistematika Pemisahan Golongan untuk Kation

Larutan yang tidak


diketahui
4

+(NH4)2CO3
Golongan 5

Terdapat kation dari


golongan 1, 2, 3, dan 4

Larutan

endapan

+ HCl 6 M

Golongan 1
endapan

Golongan
2, 3, dan
Larutan

4
+tiosetamida
+ HCl

endapan

Larutan
Golongan
3&4

Golongan 2

+NH3 /
NH4Cl
+tiosetamida

endapan

Larutan

Golongan 3

Golongan

E. Analisis Kation dengan Reaksi Spesifik


Tes spesifik digunakan untuk mengetahui adanya kation tertentu dalam suatu
larutan.
a. Ag+
Ag+ + ClAg+ + OHAgOH + 2 NH3
b. Pb2+
Pb2+ + CrO42Pb2+ + SO2Pb2+ + OH-

AgCl(s)
putih
AgOH(s) Hitam coklat
(Ag(NH3)2 )+(larutan)
larut dalam amoniak berlebih
PbCr4(s)
putih
PbSO4
putih
Pb(OH)(s) putih
tidak larut dalam amoniak berlebih

c. Hg2+
Hg2+ + 2 OH-

Hg2O(s)

kuning + H2O
5

Hg2+ + 2 I-

HgI2

merah

d. Cu2+
2Cu2+ + SO42- + 2NH3 + 2H2O
Cu(OH)2.CuSO4 + 2NH4+
Cu2+ + 2OHCu(OH)2 Biru
Cu(OH)2
CuO Hitam + H2O
e. Sn2+
Sn2+ + Hg2Cl2
jika ditambah Sn2+ berlebih :

Hg2 Cl2 putih + Sn4+ +2Cl-

Sn2+ + Hg2 Cl2

2Hg

f. Fe2+
Fe2+ + 2OH4 Fe(OH)2 + H2O + O2

Fe(OH)2

Fe2+ + [Fe(CN)6]34 Fe3+ +3[Fe(CN)6]4-

abu-abu + Sn4+ + 2Clputih


4Fe(OH)3 coklat merah

Fe3+ + [Fe(CN)6]4Fe4[Fe(CN)6]3 biru turnbull

g. Fe3+
Fe3+ + 3 SCNFe(SCN)3 merah tua
3+
3Fe + [Fe(SCN)6]
Fe[Fe(SCN)6] coklat
Dengan menambahkan H2O2 atau sedikit larutan
menghasilkan endapan biru prusia.

timah

(II)

klorida

h. Co2+
Co2+ + 4SCN-

[Co(SCN)4]2- biru

i. Mn2+
Mn2+ + 5 NaBiO3 + 14H+
2MnO4+ + 5Bi3+ + 5Na+ + 7 H2O
Menghasilkan warna ungu dari permanganat.
j. Ni2+
H
O
H3C
CH3
Ni2+ + 2
2H+

CH3

C=N

OH

O
N

C
Ni

CH3

C=N

OH

C
H3C

C
N

CH3
O

O
H

k. Al3+
6

Al3+ + 3CH3COO- + 2H2O


Al(OH)2CH3COO
3+
Al + 3OH
Al(OH)3 putih

+ 2CH3COOH

l. Ba2+
Ba2+ + SO42Ba2++ CrO42-

BaSO4
BaCrO4

putih
Kuning

m. Ca2+
Ca2+ + SO42Ca2+ + CrO4

CaSO4 putih
tidak terbentuk endapan

n. NH4+
NH4+ + OHNH3
+ H2O
Timbul bau, kertas lakmus merah berubah menjadi biru
o. Mg2+
Mg2+ + NH3 + HPO42-

Mg(NH4)PO4

kristalin putih

p. K+
3K+ + [Co(NO2)6]3-

K3[Co(NO2)6]

kuning

q. Na2+
-

Na2+ + Mg2+ + 3UO22+ + 9 CH3COO-

NaMg(UO2)3(CH3COO)9
Kristalin kuning

- Tes nyala
2.2

DAFTAR ALAT

Tabung reaksi dan rak

Pipet tetes
Kawat Ni-Cr
Bunsen, kaki tiga, kasa
Gelas kimia 500 ml
Kaca arloji
Labu ukur 100 ml
Pengaduk

Spatula
Botol aquadest
Pipet ukur 5ml, 10ml
Bola karet
Masker
Sarung tangan

Kaca kobalt

2.3
BAHAN YANG DIGUNAKAN :
Reagen

Tioasetamida 1M
(NH4)2CO3 1 M dalam
NH3 1 M
NH4Cl 2 M
HCL 6 M
HNO3 6 M
NaOH 2 M
NaOH 6 M
H2SO4 6 M
HNO3 1 M
CH3COOH 2 M

Larutan morin Ba(NO3)2


0,1 M
K4Fe(CN)6 0,5 M
K3(CN)6 0,5 m
NaBiO3 padat
Dimetilglioksim 1% dalam
etanol
KCSN padat
NaSO3 1 M dan padat
KHSO4 padat
Na3(Co(NO2)6 padat

Cuplikan

AgNO3 0,1 M
(Ag+)
BaCl2 0,1 M
(Ba2+)
CuSO4 (Cu2+)
CaCl2 0,1 M
(Ca2+)
MnSO4 0,1 M
(Mn2+)
CoCl
0,1
M
2+
(Co )
Al2(SO4)3 0,1M
(Al3+)
Hg(NO3)
0,1M
2+
(Hg )
CH3COONa
0,1 M

(Na+/CH3COO-)
CH3COOPb
0,1 M

(Pb2+/CH3COO-)

Kbr 0,1 M
(K+/Br-)
Mg(CH3CO
O)2 0,1 M
(Mg2+/CH3C
OO-)
Na
2S
0,1
M
(S
K
S
C
N
0
,
1
M
(
K

/
S
C
N
)
MnSO4
0,1
M
2+
2(Mn /SO4 )
SnCl2 0,1 M (Sn2+)
(NH4)2C2O4
(NH4+/C2O42-)
NiSO4 0,1 M
(Ni2+)
FeCl3 0,1
M
3+
(Fe )
KNO2 0,1 M
(NO2-)
KI 0,1M (K+/I-)
CrCl3 0,1 M
(Cr3+)
NaSO3 0,1 M
(SO3-)


2.4

LANGKAH KERJA
Analisis Pendahuluan
Pengamatan Fisik

Lakukan pengamatan fisik seperti warna, bau, dan bentuk kristal.

Tes Kelarutan

Ambil 0,2 gr cuplikan dan tambahkan 2 ml air demineral.


Amati kelarutannya di dalam air dingin.Bila tidak melarut, letakkan tabung reaksi di
dalam gelas kimia yang berisi air mendidih. Amati dan catat hasil pengamatan, yaitu
warna, dan pH larutan

Bila cuplikan tidak larut dalam air dingin maupun air panas,
maka dilakukan tes kelarutan dengan asam-asam sebagai berikut :

1 ml H2SO4 6 M

1 ml HCl
6M
1 ml HNO3

6M

Tes Nyala

Letakkan kira-kira 0,1 gr cuplikan yang tidak diketahui pada kaca


arloji dan tambahkan 3 tetes HCl 6 M. Terlebih dahulu bersihkan kawat Ni-Cr
dengan memijarkan pada nyala Bunsen, kemudian celupkan kawat tersebut dalam
HCL yang mengandung cuplikan, lalu pijarkan sampai warna konstan. Amati
warna nyala dari cuplikan dan bandingkan hasilnya dengan tabel warna nyala pada
teori.Bila teramati warna nyala yang karakteristik, tulis perkiraan unsur yang
mungkin.

Identifikasi Golongan Kation

Langkah 1 : ( Golongan 1,2,3,4,5)

1 ml larutan cuplikan + 1 ml (NH 4)CO3. Bila mengendap berarti kation


dari golongan 1 sampai 4.Bila tidak mengendap berarti golongan 5.Maka
kerjakan langkah 6.

Langkah 2
: (Golongan 1,2,3,4)

1ml larutan cuplikan + 3 tetes HCl 6 M. Bila mengendap kemungkinan


adanya Ag+, Hg+, atau Pb2+.Bila tidak mengendap lanjutkan ke langkah 3.

Langkah 3
: (Golongan 2,3,4)

1 ml larutan cuplikan + tetes HCl 6 M dan 1 tiosetamida 1 M


(pH 1). Letakkan tabung reaksi selama 5 menit ke dalam gelas kimia 250 ml
yang berisi air mendidih. Sulfide yang mengendap dalam asam akan
sempurna. Bial endapan berwarna hitam, kemungkinan adanya kation Pb 2+,
Mg2+,Cu2+, bila endapan coklat, berarti kation Sn2+,. Bila tidak mengendap
lanjutkan langkah 4. Bila terdapat zat pengoksidasi ( Fe2+, CrO42-), maka zatzat tersebut bereaksi dengan H2S membentuk koloid sulfur ( kuning keruh).
9

Langkah 4

: (Golongan 3,4)

1 ml cuplikan + 3 tetes NH4Cl 1 ml 1 ml NH3 6 M.


tambahkan 1 ml tiosetamida 1M kocok dan didihkan +5menit. Bila ada
endapan hitam berarti kemungkinan adalah kation Fe2+, Fe3+, CO2+, Ni2+. Bila
ada endapan hijau berarti adanya Cr3+.Bila ada endapan merah berarti
Mn2+.Bila ada endapan putih berarti Al3+.Bila tidak ada endapan lanjutkan
langkah 5.

Langkah 5

: (golongan 4)

Lakukan reaksi spesifik kation golongan 4.

Langkah 6

: (tes nyala)

Periksalah kation golongan 5 melalui tes nyala.

Reaksi Spesifik untuk Analisa Kation

Golongan 1:
1.

Ag+
a. 1 ml larutan cuplikan + 5 tetes HCL 2 M
endapan putih
Endapan larut bila ditambah 2/3 ml NH3 6 M dan larutan menjadi bening.
b. 1 ml cuplikan + 2 tetes NH3 1 M
endapan coklat
Tambahkan ml NH3 1 M, endapan larut dan larutan menjadi bening.

2.

Pb2+
a. 1 ml cuplikan + 4 tetes K2CrO4 0,1 M
b. 1 ml cuplikan + 2 tetes NH3 1 M

Golongan 2:
1. Hg2+
a. 1 ml cuplikan + tetes NH3 1 M
b. 1 ml cuplikan + 1 ml KI 0,1 M

kuning
putih
Tidak larut dalam NH3 berlebih

kuning keruh
merah keruh

2. Cu2+

1 ml cuplikan + 2 tetes NH3 1 M


biru muda
Tambahkan amoniak berlebih (NH4OH 1 M) terjadi larutan biru tua

3. Sn2+

1 ml cuplikan + 1 ml Hg(NO3)2 0,1 M

Golongan 3:

putih

10

1. Fe2+

1 ml cuplikan + 5 tetes NaOH 2 M


endapan seperti gelatin warna coklat
1 ml cuplikan + 5 tetes K3Fe(CN)6
biru tua

2. Fe3+
a. 1 ml cuplikan + 3 tetes KSCN 0,1 M
b. 1 ml cuplikan + 3 tetes K4Fe(CN)6 0,5 M

merah tua
biru berlin

3. Co2+

2 ml cuplikan + 1 Spatula KSCN

biru keunguan

Tambahkan eter amil alcohol berubah menjadi biru

5 tetes cuplikan + seujung spatula natrium bismuat + 5 tetes HNO 3 6 M


Merah violet

1 ml cuplikan + 2 tetes NH3 1 M + 1 ml dimetilglioksim

4. Mn2+

5. Ni2+
merah
6. Al3+
a. 1 ml cuplikan + 3 tetes CH 3COOH + seujung spatula natrium asetat + 1 ml larutan
morin
flouresence hijau
b. 1 ml cuplikan + 2 tetes NaOH 2 M
putih
Seperti gelatin yang dapat larut dalam kelebihan NaOH

Golongan 4:
2+
1. Ba
a. 1 ml cuplikan + 5 tetes H2SO4 2 M
putih

Tidak larut dalam asam


kuat
b. 1 ml cuplikan + 5 tetes K2CrO4 0,1 M
kuning muda
2. Ca2+
a. 1 ml cuplikan + 4 tetes (oksalat)
putih
b. 1ml cuplikan + 5 tetes H2SO4 2 M
tidak ada endapan

Golongan 5 :
1. Na+

Jika reaksi-reaksi untuk kation lain di dalam golongan 5 negatif dan warna
nyala positif ( dalam waktu 1 menit), berarti ada atom Na.
2. K+ / Na+

Seujung spatula Na2(Co(NO2)6 + ml air + 2 tetes CH 3COOH 2 M maka


terbentuk endapan kuning

11


3. Mg2+

1 ml cuplikan + 4 tetes NH4Cl 1 M, NH4OH/NH3 2 M dan 1 ml Na2HPO4 0,1

M mka timbul endapan putih


4. NH4+

1 sendok spatula cuplikan + 1 ml NaOH 6 M panaskan gas amonia akan


dilepaskan dan dapat diidentifikasi dengan baunya.

2.5

DATA PENGAMATAN
Analisis pendahuluan
- Pengamatan Fisik
Sifat fisik

K
a
ti
o
n

W
a
r
n
a

B
a
u

Sample 1

Hijau

Tidak berbau

Serbuk kristal

Sample 2

Putih

Berbau

Serbuk halus

Sample 4

Hijau Kebiruan

Tidak berbau

Serbuk kristal

B
e
n
t
u
k
K
r
i
s
t
a
l

Tes Kelarutan

Laruta
n

12

Sample 1

Larut

Sample 2

Larut

Sample 4

Larut

Tes Nyala

Kation

Warna

Sample
2

Lembayung

Identifikasi Golongan Kation


Sample 1
Pereaksi

(NH4)2CO3
HCl 6 M

HCl 6 M dan
tiosetamida

NH4Cl 1 M dan NH3

Pengamatan

Kation yang mungkin

Mengendap

Golongan 1,2,3,4

Larutan

Golongan 2,3,4

Mengendap

Golongan 2
(Pb2+, Hg2+, Cu2+, Sn2+)

Sample 2
Pereaksi

(NH4)2CO3
HCl 6 M

Pengamatan

Kation yang mungkin

Larutan

Golongan 5
(NH4+, Mg2+, K+, Na+)

13

HCl 6 M dan
tiosetamida

NH4Cl 1 M dan NH3

Sample 3
Pereaksi
(NH4)2CO3

HCl 6 M
HCl 6 M dan
tiosetamida

NH4Cl 1 M dan NH3

Pengamatan

Kation yang mungkin

Mengendap

Golongan 1,2,3,4

Larutan

Golongan 2,3,4

Larutan

Golongan 3,4

Mengendap

Golongan 3
(Fe , Fe3+, Co2+, Mn2+, Ni2+, Al3+)
2+

Reaksi Spesifik untuk Analisa Kation

Cuplikan 1: Cu2+
1 ml cuplikan + 2 tetes NH3 1 M

biru muda

Tambahkan amoniak berlebih (NH4OH 1 M) terjadi larutan biru tua


Cuplikan 2: K+
Seujung spatula Na2(Co(NO2)6 + ml air + 2 tetes CH 3COOH 2 M maka

terbentuk endapan kuning

Cuplikan 3: Ni2+

1 ml cuplikan + 2 tetes NH3 1 M + 1 ml dimetilglioksim

merah

ANALISA PERCOBAAN

Dari percobaan yang telah dilakukan, pada sample 1 memiliki warna


hijau, tidak berbau, berbentuk kristal, dan larut dalam air dingin. Sample 2 memiliki
warna putih, tidak berbau, berbentuk serbuk halus, dan larut dalam air. Sample 3
memiliki warna hijau kebiruan, tidak berbau, berbentuk kristal, dan larut dalam air
dingin.

14


Setelah melakukan pendahuluan yaitu tes kelarutan dan tes
pengamatan fisik, maka selanjutnya berupa identifikasi golongan. Pada sample 1, ketika
dicampurkan 1 ml (NH4)CO3 terdapat endapan berwarna hijau kebiruan. Kation yang
mungkin adalah golongan 1,2,3,dan 4. Kemudian ditambahkan HCl 6 M tidak ada
endapan dan berubah menjadi larutan berwarna biru, kation yang mungkin adalah
golongan 2,3,dan 4. Ketika dicampurkan tioasetamida dan HCl terbentuk endapan
kembali berwarna hijau. Kation yang mungkin adalah golongan 2 (Pb2+, Hg2+, Cu2+,
Sn2+). Pada sample 2, ketika dicampurkan 1 ml (NH 4)CO3 tidak terdapat endapan.
Kation yang mungkin adalah golongan 5 (NH4+, Mg2+, K+, Na+). Pada sample 3, ketika
dicampurkan 1 ml (NH4)CO3 terdapat endapan berwarna hijau keputihan. Kation yang
mungkin adalah golongan 1,2,3,dan 4. Lalu 1 ml cuplikan dicampur dengan HCl 6M
tidak ada endapan dan berubah menjadi larutan berwarna hijau, kation yang mungkin
adalah 2,3,dan 4. Kemudian ditambahkan HCl dan tioasetamida tidak terdapat endapan,
berupa larutan hijau. Kation yang mungkin adalah golongan 3 dan 4. Selanjutnya
ditambahkan NH4Cl dan tioasetamida terdapan endapan berwarna hitam. Kation yang
mungkin adalah golongan 3 (Fe2+, Fe3+, Co2+, Mn2+, Ni2+, Al3+).

Langkah selanjutnya adalah menentukan reaksi spesifikasi. Pada


sample 1, kemungkinan kationnya adalah Pb2+, Hg2+, Cu2+, dan Sn2+ maka dimasukkan
uji spesifik untuk analisa kation ketika 1 ml cuplikan ditambah 2 tetes NH 3 1 M
menghasilkan warna biru. Jadi, kationnya adalah Cu2+. Pada sample 2, kationnya adalah
K+. Pada sample 3, kemungkinan kationnya adalah Fe2+, Fe3+, Co2+, Mn2+, Ni2+, dan
Al3+ , maka dimasukkan uji spesifik untuk analisa kation ketika 1 ml cuplikan ditambah
2 ml NH3 1M dan 1 ml dimetilglikoksim menghasilkan warna merah. Jadi, kationnya
adalah Ni2+.
3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil percobaan yang telah dilakukan


maka dapat disimpulkan bahwa ada beberapa tahap yang dilakukan untuk
menganaalisis kation diantaranya :

Analisis kation adalah salah satu analisis kualitatif karena mengidentifikasi unsurunsur ataupun zat yang terdapat didalam suatu cuplikan
Masing-masing zat memiliki sifat fisik dan sifat kimia
Tahapan Analisis : Pendahuluan, identifikasi golongan, dan reaksi spesifik
Analisis pendahuluan yaitu terdiri dari pengamatan fisik, tes kelarutan, dan tes nyala

3.2 PERTANYAAN
1. Apakah perbedaan antara analisis kualitatif dan analisis kuantitatif?

Jawab :
- Analisis kualitatif adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui unsur apa
yang terdapat pada suatu sample
-

Analisis kuantitatif adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui kadar


unsure atau senyawa dalam suatu bahan
15

2. Tuliskan sifat-sifat fisik dan kimia dari cuplikan yang anda analilis!

Jawab :
- Sample 1 : berwarna hijau, tidak berbau, berbentuk serbuk kristal, larut dalam
air dingin.
- Sample 2 : berwarna putih, tidak berbau, berbentuk serbuk halus, larut dalam
air dingin.
- Sample 3 : berwarna hijau kebiruan, tidak berbau, berbentuk serbuk kristal,
larut dalam air dingin.

3. Tuliskan reaksi Al3+, Cr3+, Mn2+ dengan larutan natrium hidroksida. Apakah warna
endapan yang dihasilkan!

Jawab :
- Al3+ + 3NaOH
Al(OH)3 + 3 Na
putih
- Cr3+ + 3NaOH
Cr(OH)3 + 3 Na
putih
2+
- Mn + 2NaOH
Mn(OH)2 + 2 Na
merah violet

DAFTAR PUSTAKA

http://vsitompul.blogspot.com
http://tadriskismis.wordpress.com

Jobsheet. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Analisis Dasar.Palembang : Politeknik Negeri


Sriwijaya

16

GAMBAR ALAT

PENGADUK
TABUNG REAKSI
BOLA KARET

PIPET UKUR

SPATULA
PIPET TETES

GELAS KIMIA

BOTOL AQUADEST

KACA ARLOJI
LABU UKUR

17

RAK TABUNG REAKSI

KASA

BUNSEN
SARUNG TANGAN

KACAMATA
PENJEPIT

KACA KOBALT

KAKI TIGA

MASKER

18

Anda mungkin juga menyukai