Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Kesling Pemukiman

PENYEDIAAN AIR BERSIH

Di susun OLEH :
Wawan kurniawan
Rini Febriani
Mustakin Djiha
Nuryana ahmad
Awaliana Kandow
Maya Elvira
Hasnia

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS TOMPOTIKA LUWUK
T.A 2013-2014

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................ i
KATA PENGANTAR............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................
1
B. Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan..................................................................................... 2

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN................................................. 3


A. Kualitas Air.........................................................................
3
B. Penyebab Krisis Air Bersih di Perkotaan...................................3
C. Akibat Pencemaran Air.............................................................. 5
D. Faktor-faktor Yang Menghambat Pelayanan PDAM .............. 6
E. Pelayanan Air Bersih ............................................................... 7
F. Konservasi Air Melalui Arahan Spasial sistem dan teknik drainase .......................................................................................... 9
G. Pengolahan Air Laut Menjadi Air Bersih .................................10
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 11
A. Kesimpulan............................................................................... 11
B. Saran ........................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 13

ii

Kata Pengantar

Segala puji bagi ALLAH SWT, atas anugerah dan ridhonya sehingga penulisan
makalah ini dapat terselesaikan dengan judul PENYEDIAAN AIR BERSIH . Kami
menyadari sepenuhnya penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi
materinya maupun dari segi teknis penulisannya dengan segala kebesaran hati segala kritikan
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan penulisan
makalah berikut. Atas segala perhatian kami ucapkan terimah kasih

BAB I
Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Tiga
per empat bagian tubuh manusia terdiri dari air. Manusia tidak dapat bertahan hidup
lebih dari 4-5 hari tanpa minum air.
Air yang digunakan harus memenuhi syarat dari segi kualitas maupun
kuantitasnya. Secara kualitas, air harus tersedia pada kondisi yang memenuhi syarat
kesehatan. Kualitas air dapat ditinjau dari segi fisika, kimia, biologi dan radioaktif.
Kualitas air yang baik ini tidak selamanya tersedia dialam. Dengan adanya
perkembangan industri dan pemukiman dapat mengancam kelestarian air bersih.
Sehingga diperlukan upaya perbaikan secara sederhana maupun modern.(wawan
Kurniawan)
Kerusakan lingkungan telah menyebabkan sumber daya air di perkotaan
makin tercemar.Krisis air disebabkan pertumbuhan penduduk, lemahnya pelayanan
PDAM, dan pergantian musim yang kontras. Krisis air bersih berpotensi
menyebabkan konflik sosial, terutama ketika semakin banyak warga miskin yang
kehilangan akses terhadap air. (Maya Elvira)
Pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat dari tahun ketahun
dengan luas lahan yang tetap juga akan mengakibatkan tekanan terhadap lingkungan
semakin berat. Berbagai aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang
berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, dan pertanian akan menghasilkan limbah
yang memberi sumbangan pada penurunan kualitas air sungai. (Hasnia)
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang didirikan dengan maksud
untuk memberikan jasa pemerintah terhadap masyarakat. Pegawai Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) sebagai abdi masyarakat dalam memberikan pelayanan
diharapkan mempunyai sikap mental, tekad dan semangat, ketaatan dan disiplin untuk
tugas-tugasnya yang sesuai dengan keahliannya masing-masing, sehingga dapat
memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan serta memberikan kepuasan (Rini
Febriani)
Analisis kinerja pelayanan dianalisis berdasarkan Kepmendagri No.47/1999 terhadap
aspek keuangan, operasional dan administrasi. Analisis Analytic Hierarchy Process
(AHP) digunakan untuk menetapkan faktor dominan yang mempengaruhi kinerja
pelayanan air bersih (Nuryana ahmad)
Perkembangan penduduk menyebabkan tingginya kebutuhan akan hunian
sarana dan prasarana penduduknya.padahal luas wilayah relatif tetap.hal ini
penyebabkan tingginya ahli fungsi ruang terbuka menjadi terbangun.sehingga apabila
terjadi hujan,selalu terdapat genangan. (Awaliana Kandow)
Saat ini sangat sulit bagi beberapa masyarakat dibeberapa daerah di
Indonesia dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Sehingga salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk penyediaan air bersih adalah dengan menggunakan sumber air yang
ada, salah satunya dengan air laut.(Mustakin Djiha)
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang maka rumusan masalahnya adalah:

1.
2.
3.
4.

Bagaimana kualitas air bersih dan air minumyang memenuhi syarat ?


Bagaimana permasalahan air diperkotaan ?
Bagaimana akibat pencemaran air ?
Faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan pelayanan perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) kepada pelanggan?
5. Bagaimana pelayanan penyediaan air bersih yang baik ?
6. Bagaimana mengurangi genangan air tanpa menghambat pembangunan ?
7. Bagaimana pengolahan air laut menjadi air bersih?
C. TUJUAN
1. Mengetahui kualitas air bersih dan air minum yang memenuhi syarat ?
2. Mengetahui permasalahan air diperkotaan dan solusinya ?
3. Mengetahui akibat pencemaran air ?
4. Mengetahui Faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan pelayanan perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) kepada pelanggan?
5. Mengetahui pelayanan penyediaan air bersih yang baik ?
6. Mengetahui cara mengurangi genangan air tanpa menghambat pembangunan ?
7. Mengetahui cara pengolahan air laut menjadi air bersih?

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kualitas Air
Menurut Permenkes 492 tahun 2010, air minum aman bagi kesehatan apabila
memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif dimana
persyaratan tersebut tercantum dalam parameter wajib dan parameter tambahan.

Sedangkan pada Permenkes no 416 tahun 1990, di atur tentang persyaratan air bersih.
Di dalam Permenkes tersebut, ada puluhan jenis parameter yang diatur. Tiap jenis
parameter diatur berbeda untuk air minum dan air bersih. Secara fisik, keduanya tidak
boleh berbau dan tidak boleh berasa. Untuk warna diukur dengan skala TCU (True
Color Unit), maksimal: air bersih 50 TCU, air minum 5 TCU. Kekeruhan diukur
dengan skala NTU (Nephelometric Turbidity Unit), maksimal: air bersih 25 NTU, air
minum 5 NTU. Dengan mata telanjang, kedua skala ini sama sekali tidak dapat
dibedakan. 50 TCU dan 5 TCU sama-sama terlihat tidak berwarna. 5 NTU dan 25 NTU
sama-sama terlihat jernih. Dan puluhan parameter kimia lainnya seperti nitrat, amoniak,
logam berat, pestisida juga cenderung hampir sama nilainya.
Dari persyaratan Mikrobiologi (bakteri),Air minum itu harus bebas bakteri
dan virus. Keberadaan makluk asing ini tidak bisa bisa ditoleransi, karena air minum itu
untuk konsumsi langsung dan langsung terkait dengan kesehatan. Teknologi membunuh
bakteri inilah yang membuat perbedaan cara pandang tentang air minum. Kalau dulu
dimasak sampai mendidih, sekarang tidak perlu lagi. Sudah ada teknologi ultra filtrasi,
reverse osmosis sebagaimana dipakai oleh air minum dalam kemasan (AMDK). Supaya
lebih meyakinkan, digunakan lagi disinfektasi sinar ultra violet, ozonisasi, walaupun
masih banyak yang pakai klorinasi. Keluar dari proses, tidak ada lagi mikroba yang bisa
hidup, jadilah air minum. Untuk Air bersih masih dibolehkan ada bakteri.Dalam 100
mL (kira-kira setengah gelas) masih boleh ada 10 bakteri, kalau airnya itu air kran,dan
kalau bukan air kran boleh sampai 50 bakteri. .
B. Penyebab Krisis Air bersih di Perkotaan
Ada berbagai penyebab krisis air bersih di kota-kota besar di indonesia.
Pertama, permasalahan kependudukan. Faktor-faktor yang terkait dengan penurunan
kualitas air diantaranya : (1)Laju pertambahan dan perpindahan penduduk ke
perkotaan yang cukup tinggi; (2) Penggunaan lahan yang tidak memperhatikan
konservasi tanah dan air. Pembangunan gedung-gedung di kota besar banyak yang
tidak mematuhi perbandingan lahan terpakai dan lahan terbuka, sehingga
mengganggu proses penyerapan air hujan kedalam tanah; (3) Pertumbuhan penduduk
yang cukup tinggi dan aktifitas domestik, industri, erosi, dan pertanian; dan (4)
Eksploitasi tanah yang berlebihan yang dilakukan oleh gedung-gedung perkantoran,
rumah sakit, pusat perbelanjaan, apartemen, pengusaha loundry, dan bangunan
lainnya.
Kedua,masih kecilnya cakupan pelayanan PDAM keseluruh pelosok Indonesia.
Secara umum, pelayanan air bersih di perkotaan di Indonesia sampai tahun 2000 baru
mencapai 39% atau 33 juta penduduk, yang berarti bahwa sekitar 119 juta penduduk
belum memiliki akses terhadap air bersih.
Pada saat ini, kinerja pelayanan air bersih dikawasan perkotaan masih sangat kurang
terutama di kota metropolitan, kota besar, kota sedang dan kota kecil. Sebagai contoh,
Provinsi DKI Jakarta yang merupakan kota metropolitan, pada tahun 2012 jumlah
penduduk yang terlayani air bersih baru sekitar 61,06% (PDAM Propinsi DKI
jakarta,2012).

Ketiga, pergantian musim yang menyebabkan pasokan air tidak merata. Pergantian
antara musim hujan dan musim kemarau di indonesia terlihat menjadi sangat kontras
dimana pada musim hujan terjadi banjir tapi pada saat musim kemarau terjadi krisis
air bersih. Jakarta merupakan salah satu contoh kawasan perkotaan yang kontras pada
kedua musim. Ironisnya, di tengah ancaman kelangkaan air tersebut, potensi hujan di
Jakarta yang mencapai 2.000 juta m/tahun tidak terserap optimal karena hanya 26,6%
yang terserap ke dalam tanah dan sisanya 73,4% terbuang sia-sia ke laut.
Sudah saatnya, pengelolaan air bersih di perkotaan dilakukan secara integratif. Bank
Dunia misalnya, memperkenalkan pendekatan manajemen air perkotaan terintegrasi
(integrated urban water management/IUWM), di mana para pembuat kebijakan
didorong untuk mengadopsi pandangan yang holistik, seperti apakah penggunaan air
dan irigasi di hulu berdampak kepada ketersediaan dan kualitas air di hilir.
Solusi
Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat menjadi contoh keberhasilan pemerintah
daerah dalam pembangunan air minum dan sanitasi di Indonesia. Karena prestasinya
itu, kota ini mendapatkan anugerah Indonesia Millennium Development Goals
Awards 2011 kategori akses ke air minum layak dan sanitasi dasar. Sebagai daerah
yang sangat peduli dengan air bersih dan sanitasi, Payakumbuh mampu melampaui
target pencapaian MDGs yang telah disepakati 190 negara anggota PBB, 2009 lalu.
Akhir Desember 2011, cakupan pelayanan air bersih di Payakumbuh dari PDAM
mencapai 93,4%. Padahal, target air bersih perkotaan dalam MDGs 2015 hanya 80%.
Dalam beberapa tahun terakhir, Payakumbuh di bawah Walikota Josrizal Zain
berkomitmen dalam mewujudkan pembangunan air minum dan sanitasi. Sejak 2006
Payakumbuh menjadi salah satu kota yang mengikuti program ISSDP (Indonesia
Sanitation Sector Development Program). Di samping itu, Payakumbuh juga menjadi
salah satu inisiator terbentuknya Aliansi Kota Peduli Sanitasi (AKOPSI).
Belajar dari pengalaman Kota Payakumbuh, ada beberapa hal yang dapat
dipertimbangkan oleh pemerintah daerah lainnya di Indonesia, di antaranya:
(1) Pengaturan pemanfaatan air tanah yang disertai dengan pengawasan yang ketat;
(2) Pemberian surat IMB (izin mendirikan bangunan) harus disertai kewajiban
penyediaan lahan terbuka;
(3) Kewajiban memperbaiki kualitas dan mengembalikan tata guna air sesuai
pemanfaatan sebagaimana yang telah dimanfaatkan oleh setiap pengguna air;
(4) Setiap pengguna air harus diwajibkan membiayai pengadaan air bersih; dan
(5) Setiap bangunan harus diwajibkan membuat sumur resapan
sehingga dapat meningkatkan cadangan air tanah.(Maya Elvira)
C. Akibat Pencemaran Air
Pencemaran air berdampak luas,misalnya dapat meracuni sumber air
minum, meracuni hewan, keseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan
hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen
dan fosfat (dari kegiata pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang
di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan

oksigen yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan


air,menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka
menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas
bakteri menurun.
Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas empat kelompok,yaitu :
1. Dampak terhadap kehidupan biota air
2. Dampak terhadap kualitas air tanah
3. Dampak terhadap kesehatan
4. Dampak terhadap estetika lingkungan
C.1.Dampak terhadap kehidupan biota air
Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar
oksigen terlarut dalam air tersebut, sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air
membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya.
Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang
seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah yang sulit
terurai. Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme,
apabila air limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.
C.2. Dampak terhadap kualitas tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi
dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta.
Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
C.3. Dampak terhadap kesehatan
Peranan air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
a. Air sebagai media untuk hidup mikroba phatogen
b. Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
c. Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat
membersihkan diri.
d. Air sebagai media untuk hidup vector penyakit.

C.4. Dampak terhadap estetika lingkungan


Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka
perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang
menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan.
Masalah limbah lemak juga dapat mengurangi estetika loingkungan.
Solusi Penanggulangan terjadinya pencemaran air

Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktifitas kita dalam
memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar
antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit,
sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang kedalam air sungai,
danau ataupun kedalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara
berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air dilingkungan tanah
pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan
makanan bagi tanaman air seperti eceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran air.
Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam-logam
berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat
meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan
yang mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil.
Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena
terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk menanggulangi agar tidak terjadi
penumpukan logm-logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan
pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan. Sampah padat dari rumah tangga berupa
plastik atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur
dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan sebagai
pupuk.

D. Faktor-faktor yang menghambat pelayanan PDAM


Perusahaan Daerah Air Minum menurut Adam Idris (2007:2) merupakan satusatunya perusahaan yang memonopoli produksi air minum secara massal. Oleh karena itu,
perusahaan air minum harus selalu meningkatkan kinerja agar kualitas air yang
diproduksi sesuai dengan harapan pelanggan, namun dalam pelaksanaannya terkadang
ditemukan hambatan-hambatan, antara lain :
a. Faktor penghambat internal
Pada poin penghambat internal dalam hal pelayanan PDAM kepada pelanggan
yakni, kurangnya sumber air baku, pipa distribusi yang sudah tua, kurangnya
pegawai, hal ini menjadi faktor penghambat internal.
b. Faktor penghambat eksternal
Dari hasil penelitian ini diketahui faktor penghambat eksternal yang yang ada
yaitu dari segi faktor alam yang kadang kala kemarau sehingga mempengaruhi
jumlah air baku yang digunakan PDAM untuk pasokan kepada pelanggan,
kemudian penggunaan mesin hisap yang dapat merugikan pelanggan dan
PDAM itu sendiri, pemadaman listrik oleh PLN juga turut andil dalam proses
pelayanan, apalagi pada saat pembayaran rekening tagihan.
Solusi

Di adakan perbaikan pada sumber air PDAM agar air dapat mengalir dengan lancar,dan
lebih ditingkatkan lagi proses pelayanan PDAM nya sehingga apa bila warga setempat
melaporkan kejadian mengenai kerusakan pada pipa atau saluran air dapat diperbaiki
dengan cepat tanpa menunggu berhari-hari baru kemudiaan diperbaiki.mengginggat air
merupakan salah satu faktor utama kebutuhan manusia yang sangat penting dan
dibutuhkan setiap hari. (Rini Febriani)
E. Pelayanan Air Bersih
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2006:674) adalah sebagai buah
perbuatan yang diperlukan oleh orang lain. Selanjutnya menurut Moenir
(2005:7)adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang
langsung. Menurut Boediono (2003 : 60) Pelayanan adalah suatu proses bantuan
kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dengan
hubungan interpersonal agar terciptanya kepuasan dan keberhasilan. Dalam arti kata
lain, maka diperlukanlah bantuan orang lain untuk memberikan jasa atau layanan,
yang dapat membantu memenuhi kebutuhan. Proses pemenuhan kebutuhan melalui
aktivitas orang lain inilah yang dinamakan pelayanan. (rini)
Mekanisme exit berarti bahwa jika pelayanan publik tidak berkualitas maka
konsumen/klien harus memiliki kesempatan untuk memilih lembaga penyelenggara
pelayanan publik yang lain yang disukainya.
Mekanisme voice berarti adanya kesempatan untuk mengungkapkan
ketidakpuasan kepada lembaga penyelenggara pelayanan publik.
Hirschman (dalam Jones, 1994) menjelaskan bahwa mekanisme exit biasanya
terhambat oleh beberapa faktor seperti :
1. Kekuatan pemaksa dari negaara;
2. Tidak adanya lembaga penyelenggara pelayanan publik alternative; dan
3. Tidak adanya biaya untuk menciptakan lembaga penyelenggara pelayanan publik
alternative.
Sedangkan mekanisme voice biasanya tidak efektif karena :
1. Pengetahuan dan kepercayaan terhadap mekanisme yang ada;
2. Aksesibilitas serta biaya untuk mempergunakan mekanisme tersebut.
Teori exit dan voice ini sejalan dengan teori publik klasik yang menyatakan bahwa
kekuasaan cenderung untuk korup/disalahgunakan , sedangkan kekuasaan yang
absolute sudah pasti akan disalahgunakan.
Dengan demikian untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik diperlukan
adanya kesetaraan posisi tawar antara konsumen/klien dengan lembaga penyelenggara
pelayanan. Secara teoritis kesetaraan posisi tawar ini akan dapat dicapai dengan cara :
1.
Meningkatkan posisi tawar klien/konsumen, atau dengan kata lain
memberdayakan klien.
2. Mengontrol kewenangan/kekuasaan lembaga penyelenggara pelayanan publik
(Nuryana Ahmad)
Berikut ini Sasaran,Strategi dan kebijakan yang diterapkan oleh PDAM di denpasar
yang diharapkan dapat meningkatkan Mutu pelayanan PDAM.
. A.Sasaran

1. Peningkatan pelayanan PDAM Kota Denpasar meliputi beberapa sasaran antara


lain :

Menambah kemampuan kapasitas produksi.

Perbaikan dan Pengembangan jaringan distribusi.

Pengembangkan atau perluasan sistem pembayaran rekening air secara online.

Penanganan pengaduan secara Santun, Bermartabat dan Sigap dalam pelayanan.

Pengembangan sistem pembacaan meter air dengan telepon seluler.

Sosialisasi Pelayanan terhadap pelanggan.


2. Full Cost Recovery
Rasio antara pendapatan dibagi biaya melebihi 100 %, termasuk didalamnya PDAM
dapat membayar tanggung jawab hutang serta dapat memperbaiki atau mengganti
peralatan peralatan sistem produksi dan distribusi.
3. Pelayanan Prima

Info Pelayanan dan Tagihan Rekening Air via web site

Info Pelayanan dan Tagihan Rekening Air via Touchscreen di Ruang Pelayanan

Info Pengaduan, Lapon Stand dan Tagihan via SMS "PASTI"

Info Biaya Sambungan Rumah untuk Calon Pelanggan via SMS BROADCAST

Pembayaran Rekening Air melalui auto debet

Pembayaran Rekening Air melalui Sistem Online Payment Point (SOPP)

Menyiapkan Jalan Subita dan sekitarnya sebagai percontohan kawasan air siap minum

Air Minum Otomatis (AMO) meliputi : Kantor Pelayanan PDAM Kota Denpasar,
Jalan Segara Ayu Sanur, Lapangan Pututan Badung - Denpasar, Lapangan Puputan
Renon - Denpasar dan Lapangan Taman Kota - Denpasar. serta Kantor Pelayanan
Publik Kota Denpasar.

Pengaliran air secara kualitas, kuantitas dan kontinuitas serta layanan pelanggan yang
Santun, Bermartabat dan Sigap dalam Pelayanan.
B. Strategi

1. Optimalisasi sistem produksi dan distribusi


2. Peningkatan kualitas pelayanan
3. Pengembangan sumber daya manusia
4. Peningkatan pendapatan perusahaan
C. Kebijakan
1. Peningkatan cakupan pelayanan dan jumlah pelanggan
2. Sharing PDAM dengan Pemerintah Kota, Propinsi dan Pemerintah Pusat dalam
Optimalisasi infrastruktur sistem penambahan air baku serta perbaikan dan
pengembangan jaringan pipa distribusi.
3. Upaya restrukturisasi hutang dengan Departemen Keuangan
4. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
5. Efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan
6. Peningkatan kesejahteraan karyawan

F. Konservasi air melalui arahan spasial sistem dan tekhnik drainase


Genangan air merupakan salah satu masalah lingkungan yang dihadapi
dibeberapa daerah, apabila kondisi ini tidak diarahkan,maka akan menggangu siklus
hidrologi dan penataan air akan menimbulkan daya rusak bagi sarana prasarana
terbangun serta menimbulkan penurunan kesehatan apabila sampai terjadi genangan
yang masuk kebangunan hunian.
Disamping itu fungsi penataan ruang menjadi tidak bersinergis dengan
fungsi konservasi air.Strategi yang diperlukan adalah:
1. Perlu perbedaan antara saluran drainase yang mengalirkan air limbah rumah
tangga dengan saluran drainase yang menampung dan memfasilitasi jalannya
air untuk mengalir ketempat yang lebih rendah bagi air hujan.
2. Membuat sumur resapan individu pada bangunan hunian menengah,hunian
besar bangunan sarana perdagangan dan jasa,bangunan fungsi industri dan
pergudangan,serta bangunan sarana pendidikan dan kesehatan.sumur resapan
individu menampung air hujan yang jatuh pada atap bangunan,dihubungkan
dengan talang menuju kesumur resapan agar air tertampung mempunyai
keleluasaan meresap dan memberikan imbuhan bagi air tanah.

Sebagai fungsi konservasi air.khusus untuk bangunan kesehatan,perlu


dilengkapi dengan Instalasi pengolah air yang berfungsi mengolah air kotor
menjadi air yang siap dilepas keseluruh drainase umum.
3. Membuat sumur resapan kolektif pada bangunan hunian sangat kecil dan
bangunan kecil/sederhana.sumur resapan kolektif menampung air hujan pada
beberapa atap bangunan yang kemudian dihubungankan dengan talang menuju
kesaluran resapan air hujan.
4. Sumur resapan juga dibuat untuk menampung air hujan yang jatuh
kejalan,sehingga kesempatan air untuk meresap terwadahi.
5. Penataan pengawasan,dan pemberian insentifdisinsetif.agar memiliki perhatian
lebih pada pembuatan utilitas saluran drainase dan fungsinya agar
meringgankan beban pemerintah dalam menyediakan prasarana kawasan
perkotaan.
6. Pemisahan antara saluran drainase dengan saluran irigasi.hal ini sangat
prinsip,menggigat saluran drainase memilki kapasitas yang semakin besar
kearah hulu,sedangkan saluran drainase memiliki kapasitas yang semakin
besar kearah hilir.sehingga memiliki fungsi yang bertolah belakang.
7. Semaksimal mungkin saluran air hujan tidak ditutup bangunan,melainkan
ditutup ram besi,sehingga memberikan kontribusi positif dalam menampung
air hujan.saluran yang boleh ditutup bangunan adalah saluran drainase air
limbah,tetapi tidak sepanjang saluran ditutup.
8. Memberikan jalur pengarah aliran air menuju saluran air hujan,semacam inlet
pengarah,agar air mengalir menemukan jalannya menuju saluran penampung
air hujan,dimana saluran dimaksud adalah saluran pracetak berlubang agar
peresapan air hujan tetap berfungsi.
9. Membuat kolam resapan bagi perumahan bagi perumahan formal pada
topografi cekungan sehingga,air hujan jatuh dijalan lingkungan perumahan
formal mengalir menuju kolam resapan. (Awaliana Kandow)
G. Pengolahan air laut menjadi Air bersih
Wilayah pesisir pantai dan pulau-pulau kecil di tengah-tengah lautan
merupakan salah satu daerah yang miskin akan sumber air bersih, sehingga
menimbulkan masalah mengenai pemenuhan kebutuhan air bersih. Umumnya,
daerah-daerah tersebut sumber airnya yang secara kuantitas tidak terbatas adalah air
laut, namun dalam kualitas sangat buruk karena banyak mengandung kadar garam
atau TDS (Total Dissolved Solid) oleh karena perlu dilakukan proses untuk menjadi
air bersih.(Mustakin Djiha)
Salah satu teknologi saat ini yang dapat digunakan yaitu teknologi Reverse
Osmosis. Teknologi pengolahan ini telah dipakai di beberapa negara dan berfungsi
untuk memasok kebutuhan air tawar untuk kota-kota di daerah tepi pantai yang langka
akan sumber air tawar, sehingga diharapkan sistem reverse osmosis ini nantinya dapat
menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi kurangnya sumber air tawar di daerah
pesisir di Indonesia. Tekhnologi ini belum bisa diterapkan secara merata karena

kendala pembiayaan yang tinggi untuk pengadaan alatnya, karena itu perlu peran
pemerintah daerah.
Teknologi lebih sederhana yang lebih murah dari sisi pendanaan juga dapat di
jadikan alternatif yaitu metode penyaringan/filtrasi dengan menggunakan batu zeolit,
dan ada juga yang menggunakan arang dan sekam padi pada proses penyaringannya.
Mengingat sebagian besar penduduk yang bermukim disekitar pesisir
memiliki tingkat ekonomi dan tingkat pendidikan yang rendah maka diperlukan
teknologi penyediaan air bersih yang mudah pemeliharaannya sehingga tidak
memerlukan biaya yang mahal untuk pengoperasiannya. Perencanaan yang baik dari
segi teknis maupun ekonomis penyaluran air dari fasilitas pengolahan air ke rumahrumah penduduk sangat diperlukan agar penyediaan air bersih dapat dilakukan dengan
cara yang efektif, efisien dan produk yang dihasilkan dapat dijangkau oleh penduduk
.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Secara umum persyaratan fisik yang harus dipenuhi pada air minum yaitu
harus jernih, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Dari aspek
kimiawi, air tidak boleh mengandung partikel terlarut dalam jumlah tinggi
serta logam berat (misalnya Hg,Ni,Pb,Zn, dan Ag) ataupun zat beracun seperti
senyawa hidrokarbon dan detergen. Sedangkan dari aspek biologis air minum
tidak boleh mengandung bakteri sedangkan air bersih non perpipaan masih
diperbolehkan 50 kuman per 100 ml air dan air perpipaan 10 kuman per 100
ml air.
2. Belajar dari pengalaman Kota Payakumbuh, ada beberapa hal yang dapat
dipertimbangkan oleh pemerintah daerah lainnya di Indonesia, di antaranya:
(1) Pengaturan pemanfaatan air tanah yang disertai dengan pengawasan yang
ketat; (2) Pemberian surat IMB (izin mendirikan bangunan) harus disertai
kewajiban penyediaan lahan terbuka; (3) Kewajiban memperbaiki kualitas dan
mengembalikan tata guna air sesuai pemanfaatan sebagaimana yang telah
dimanfaatkan oleh setiap pengguna air; (4) Setiap pengguna air harus
diwajibkan membiayai pengadaan air bersih; dan (5) Setiap bangunan harus
diwajibkan membuat sumur resapan sehingga dapat meningkatkan cadangan
air tanah
3. Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktifitas kita dalam
memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan
pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah
sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang kedalam
air sungai, danau ataupun kedalam selokan
4. Dalam mengatasi hambatan-hambatan dalam pelayanan penyediaan air oleh
PDAM, perlu diadakan perbaikan pada sumber air PDAM agar air dapat
mengalir dengan lancar,dan lebih ditingkatkan lagi proses pelayanan PDAM
nya sehingga apa bila warga setempat melaporkan kejadian mengenai
kerusakan pada pipa atau saluran air dapat diperbaiki dengan cepat
5. Peningkatan pelayanan PDAM dapat ditingkatkan melalui analisa masalah di
tempat PDAM itu berada,serta menentukan sasaran,strategi dan kebijakan
yang berorientasi untuk meningkatkan pelayanan PDAM pada masyarakat
sekaligus mensejahterakan pegawai PDAM itu sendiri.
6. Perlu disinergikan antara penataan kawasan yang bersifat fisik pembangunan
dengan konservasi air, sehingga tercipta penataan ruang daratan dengan
memberikan ruang yang semestinya bagi air untuk dapat masuk secara
maksimal ke dalam tanah melalui proses infiltrasi atau peresapan, agar
pembangunan(penambahan ruang terbangun) tidak menimbulkan genangan.
Secara spasial, teknologi drainase yang diperlukan yaitu drainase ramah
lingkungan. Eko-drainase ini merupakan kombinasi atara pola detensi
(penampungan sementara) dan pola retensi (meresapkan).
7. Mengingat sebagian besar penduduk yang bermukim disekitar pesisir memiliki
tingkat ekonomi dan tingkat pendidikan yang rendah maka diperlukan
teknologi penyediaan air bersih yang mudah pemeliharaannya sehingga tidak
memerlukan biaya yang mahal untuk pengoperasiannya

B. Saran
Saran bagi Pemerintah
Dengan kewenangannya,disarankan mulai menetapkan aturan terkait sinergitas antara
penerapan rencana tata ruang sehingga dapat mencegah terjadinya krisis air bersih
dikemudian hari serta perlunya PDAM untuk meningkatkan pelayanannya dengan
menetapkan sasaran,strategi dan kebijakannya.

Saran bagi masyarakat


Masyarakat mengetahui ciri-ciri air yang memenuhi syarat sehingga terhindar dari penyakit
yang ditularkan melalui air serta tidak menambah terjadinya bahan pencemar dengan cara
tidak membuang sampah rumah tangga kedalam air sungai, dan ataupun kedalam selokan

DAFTAR PUSTAKA
Wawan

Kurniawan,

lingkungan,Luwuk

2013.

Kualitas

Air

Minum,

Makalah

Kesehatan

Maya Elvira, 2013. Problem Air Bersih di Perkotaan : Makalah Kesehatan


Lingkungan,Luwuk
Hasnia minggu, 2013. Analisis Kualitas Air dan Beban Pencemaran Berdasarkan
Penggunaan Lahan di Sungai Blukar Kabupaten Kendal ; jurnal,Luwuk
Rini, 2013. Pelaksanaan Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kepada
Pelanggan di Kelurahan Tanjung Harapan Kec.Samboja Kab.Kutai Kartanegara; Makalah
Nuryana Ahmad, 2013. Pelayanan Air Bersih ; Makalah.
Awaliana Kandow, 2013.Konservasi Air Melalui Arahan Spasial sistem dan Teknik
Drainase ; Makalah
Mustakin Djiha, 2013. Studi Kelayakan Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Laut
Menjadi Air Bersih di Wisata Bahari Lamongan ; Jurnal

Anda mungkin juga menyukai