Anda di halaman 1dari 7

71% Orang Indonesia Tak

Dapat Akses Air Bersih


Kelompok:3
1.Satrio Ajie P
2.Taufik Hidayat
3.Rahayu Rizki I (13513080)
4.Novelia dewi (13513087)

Gambaran Umum Krisis Air Bersih di


Indonesia

Di Indonesia sendiri, dengan jumlah penduduk mencapai lebih 200 juta,


kebutuhan air bersih menjadi semakin mendesak. Kecenderungan konsumsi
air diperkirakan terus naik hingga 15-35 persen per kapita per tahun.
Sedangkan ketersediaan air bersih cenderung melambat (berkurang) akibat
kerusakan alam dan pencemaran.

Sekitar 119 juta rakyat Indonesia belum memiliki akses terhadap air bersih
(Suara Pembaruan 23 Maret 2007). Penduduk Indonesia yang bisa
mengakses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, baru mencapai 20 persen
dari total penduduk Indonesia

Penyebab dan Dampak Krisis Air


Bersih

Sebab-sebab Terjadinya Krisis Air Bersih

Dampak Krisis Air Bersih

Krisis air bersih yang berkepanjangan


menyebabkan dampak yang buruk pada segala
hal. Dalam masalah kekurangan air, negara-negara
miskin paling banyak merasakan dampaknya.
Negara-negara ini membutuhkan air dalam jumlah
besar untuk bidang irigasi, domestik dan industri.
Selama ini, manusia telah memanfaatkan air
sebagai satu-satunya benda yang tak dapat
tergantikan oleh benda lain. Namun usaha untuk
penyediaan air bersih belum banyak
dilakukan. Bisa dibayangkan jika manusia di
seluruh bumi ini terus-menerus
mengonsumsi air tanpa ada yang peduli

Pengaruh Air Terhadap Kesehatan

Air yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan merupakan media


penularan penyakit karena air merupakan salah satu media dari
berbagai macam penularan, terutama penyakit perut (Slamet, 2002).

Sementara itu, penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air dapat


dibagi dalam kelompok-kelompok berdasarkan cara penularannya.
Mekanisme penularan penyakit sendiri terbagi menjadi empat, yaitu
(Chandra, 2007)
1. Waterborne mechanism
2. Waterwashed mechanism
3. water-based mechanism
4. Water related insect vector mechanism

Upaya Atasi Krisis Air Bersih

Menggalakkan gerakan hemat air.

Menggalakkan gerakan menanam pohon seperti


one man one tree (selama daur hidupnya pohon
mampu menghasilkan 250 galon air).

Konservasi lahan, pelestarian hutan dan daerah


aliran sungai (DAS).

Pembangunan tempat penampungan air hujan


seperti situ, embung, dan waduk sehingga airnya
bisa dimanfaatkan saat musim kemarau.

Mencegah seminimal mungkin air hujan terbuang


ke laut dengan membuat sumur resapan air atau
lubang resapan biopori.

Mengurangi pencemaran air baik oleh limbah


rumah tangga, industri, pertanian maupun
pertambangan.

Pengembangan teknologi desalinasi untuk


mengolah air asin (laut) menjadi air tawar

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai