DISUSUN OLEH :
DESTRI UTAMI
NIM. 140353111551
STIE RIAU
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan
penyusunan
makalah
yang
berjudul
Peranan
Audit
Manajemen
Dalam
Maret 2016
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................
i
DAFTAR ISI........................................................................................................
ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Penelitian
................................................................................................
1
1.2.
Rumusan
Masalah
................................................................................................
2
1.3.
Tujuan
Masalah
................................................................................................
2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian
Good
Corporate
Governance
(GCG)
................................................................................................
3
2.2.
Pengertian
Komite
Audit
................................................................................................
4
2.3.
2.4.
2.5.
Peran
Komite
Audit
dalam
Penciptaan
Good
Corporate
Governance
.......................................................................................
9
2.6.
Peran
dan
Tanggungjawab
Komite
Audit
................................................................................................
13
2.7.
Kesimpulan
................................................................................................
17
3.2.
Saran
................................................................................................
17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kondisi kesehatan sebuah perusahaan merupakan hasil interaksi
kinerja manajemen dalam mengelola dana dengan kondisi lingkungan
usaha perusahaan. Lingkungan perusahaan merupakan keseluruhan dari
faktor-faktor di luar perusahaan yang berpengaruh terhadap perusahaan
baik organisasi maupun kegiatannya.
Lingkungan perusahaan dibedakan menjadi dua, yaitu lingkungan
umum (politik, hukum, sosial, perekonomian, kebudayaan, pendidikan,
teknologi, dan demografi) dan lingkungan khusus (supplier, pelanggan,
pesaing, teknologi, dan sosio politik). Tujuan perusahaan tidak hanya
sekedar
mendapatkan
keuntungan
sebesar-besarnya
tetapi
juga
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Good Corporate Governance (GCG)
Menurut program World Bank dan UNDP, orientasi pembangunan
sektor publik adalah untuk menciptakan Good Governance. Pengertian
Good Governance sering diartikan sebagai kepemerintahan yang baik.
Sementara itu, World Bank mendefinisikan Good Governance sebagai
suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan
bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar
efisien, menghindarkan salah alokasi dana investasi dan pencegahan
korupsi baik secara politik maupun administratif menjalankan disiplin
anggaran serta menciptakan legal and
aktivitas usaha.
Pengertian
Good
Corporate
framework
Governance
bagi pertumbuhan
(GCG)
menurut
tujuan
untuk
melindungi
(2005:404).
Sedangkan pengertian Good Corporate Governance (GCG) menurut
Mas Ahmad Daniari dalam bukunya yang berjudul Good Corporate
Governance: Konsep dan Penerapannya dalam Konteks Indonesia,
adalah sebagai berikut:
Good Corporate Governance (GCG) didefinisikan sebagai suatu
pola hubungan, sistem dan proses yang digunakan oleh organ
perusahaan (Direksi, Dewan Komisaris, RUPS) guna memberikan nilai
tambah kepada pemegang saham secara berkesinambungan dalam
jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan Stakholders
lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan norma yang berlaku.
(2005 : 8)
dengan
peraturan
berdasarkan
sekelompok
orang
yang
dipilih
oleh
Corporate
Governance
yang
diharapkan
mampu
mampumeningkatkan
kualitas
pengawasan
internal
2.
efisien,
serta
memberdayakan
fungsi
dan
meningkatkan
kemandirian.
Mendorong agar manajemen Perusahaan dalam membuat keputusan
3.
4.
5.
1) Faktor Eksternal
Yang dimakud faktor eksternal adalah beberapa faktor yang
berasal dari luar perusahaan yang sangat mempengaruhi keberhasilan
penerapan GCG. Di antaranya:
a.
Terdapatnya sistem hukum yang baik sehingga mampu menjamin
b.
lembaga
d.
e.
partisipasi
aktif
berbagai
kalangan
masyarakat
untuk
beroperasi
disertai
perbaikan
masalah
kualitas
internal
adalah
pendorong
keberhasilan
(corporate
culture)
yang
manajemen di perusahaan.
Berbagai peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan perusahaan
c.
d.
yang
efektif
dalam
akan terjadi.
Adanya keterbukaan informasi bagi publik untuk mampu memahami
setiap gerak dan langkah manajemen dalam perusahaan sehingga
kalangan publik dapat memahami dan mengikuti setiap derap
langkah perkembangan dan dinamika perusahaan dari waktu ke
waktu.
Di luar dua faktor di atas, aspek lain yang paling strategis dalam
skill,
kredibilitas,
dan
integritas
berbagai
pihak
yang
(Kepemerintahan
yang
baik)
dan
berjudul
Good
Good
Corporate
Governance meliputi:
Transparency (Keterbukaan)
Accountability (Akuntabilitas)
Responsibility (Pertanggungjawaban)
Independency (Kemandirian)
Fairness (Kesetaraan dan Kewajaran)
Prinsip-prinsip tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Transparency (Keterbukaan)
Transparency yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi
yang material dan relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan
proses pengambilan keputusan. Dalam mewujudkan transparansi,
perusahaan harus menyediakan informasi yang cukup, akurat dan tepat
waktu kepada pihak yang berkepentingan dengan perusahaan
tersebut.Selain itu, para investor harus dapat mengakses informasi
penting perusahaan secara mudah pada saat diperlukan.
b) Accountability (Akuntabilitas)
Accountability (Akuntabilitas) yaitu kejelasan fungsi
pelaksanaan
pertanggungjawaban
organ
perusahaan
dan
sehingga
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsipprinsip korporasi yang sehat. Independensi penting sekali dalam proses
pengambilan
keputusan.
Hilangnya
independensi
dalam
proses
yang
timbul
perundang-undangan
berdasarkan
perjanjian
dan
peraturan
Sedarmayanti
dalam
(Kepemerintahan
yang
bukunya
baik)
yang
dan
berjudul
Good
Good
Corporate
prinsip
transparansi,
kemandirian,
akuntabilitas,
3.
pihak
tersebut.
Hal
ini
menyebabkan
manajemen
10
di
mana
komite
audit
memiliki
kemampuan
untuk
komite
audit
memenuhi
prinsip
responsibility
( pertanggungjawaban)
Perusahaan dalam menjalankan kegiatan ope-rasional dibatasi
oleh adanya aturan atau undang-undang yang harus ditaati. Hal ini
dimaksudkan agar perusahaan juga melakukan bisnis yang sehat,
bukan
untuk
kepentingan
perusahaan
sendiri
tetapi
juga
aturan
atau
undang-undang
yang
berlaku,
sehingga
11
good
corporate
governance
dengan
upaya
memenuhi
prinsip
pertanggung-jawaban.
3) Peran komite audit memenuhi prinsip accountability (akuntabilitas)
Akuntabilitas merupakan salah satu prinsip yang harus dipenuhi
untuk menciptakan good corporate governance, di mana ada rincian
terhadap hak dan kewajiban yang dimiliki oleh manajemen perusahaan
dalam rangka mengembangkan bisnis perusahaan. Komite audit
memiliki peran untuk memenuhi prinsip akuntabilitas dalam usaha
melakukan pengawasan terhadap proses manajemen risiko dan
keberlangsungan fungsi pengawasan di perusahaan.
Komite audit memiliki kekuatan untuk melaku-kan pemeriksaan
terhadap laporan dari auditor internal perusahaan. Hal tersebut
membuat
komite
audit
memiliki
kesempatan
untuk
melakukan
peninjauan terhadap struktur organisasi dan deskripsi kerja masingmasing bagian di perusahaan, beserta dengan sistem pengendalian
internal yang sudah dimiliki oleh perusahaan. Hal ini dimaksudkan guna
melihat apakah ada kemampuan untuk mengelola risiko terutama yang
berkaitan dengan peluang yang akan dimanfaatkan oleh anggota
manajemen perusahaan dalam rangka melakukan kecurangan untuk
mendatangkan keuntungan bagi pihak itu sendiri.
Manfaat lain dari peran komite audit
untuk
melakukan
akuntabilitas
di
perusahaan
semakin
jelas
dengan
12
tidak
ada
indikasi
bagi
direksi
perusahaan
untuk
dimiliki dari
stakeholders atau
manajemen
pemeriksaan
perusahaan
dan
untuk
melakukan
proses
terhadap
upaya
pengawasan
good
corporate
menyebabkan
adanya
berbagai
kecurangan
sehingga
sebagai
indikator
good
corporate
governance
melalui
opearsional
perusahaan
yang
dilakukan
untuk
13
Governance
2.
dengan informasi lain yang diketahui oleh anggota Komite Audit dan,
Mengawasi audit laporan keuangan eksternal dan menilai mutu
risiko
dan
kontrol,
termasuk
tersebut,
Mengawasi laporan auditor internal dan auditor eksternal untuk
memastikan
bahwa
diperhatikan,
Menjamin bahwa
semua
pihak
bidang
kunci
manajemen
risiko
dan
kontrol
melaksanakan
semua
rekomendasi yang terkait dengan risiko dan kontrol, yang dibuat oleh
3.
14
Governance,
Memonitor bahwa perusahaan tunduk pada Code of Conduct,
Mengerti semua pokok persoalan yang mungkin dapat
Audit
melakukan
pemantauan
dan
evaluasi
atas
membuat
independensi
komite
pengawasan.
Komite
adanya
audit
audit
tuntutan
dalam
harus
untuk
rangka
independen
mempertahankan
menjalankan
yaitu
tidak
fungsi
dapat
15
dipengaruhi oleh pihak lain dalam menjalankan peran pengawasan. Hal ini
dibutuhkan agar temuan dalam tindak pengawasan yang dilakukan oleh
komite audit mampu bersifat obyektif dalam arti sesuai dengan kondisi
sebenarnya, sehingga terus mendapatkan upaya perbaikan bagi manajemen perusahaan agar selalu mampu menjalankan operasi usaha sesuai
dengan tata nilai yang seharusnya berlaku. Komite audit yang independen
akan berlaku adil kepada setiap pihak yang berkaitan dengan perusahaan.
karena tidak membawa kepentingan dari pihak manapun tetapi berlaku
adil kepada seluruh pihak berkaitan dengan kegiatan pemeriksaan yang
dilakukan. Peran penting komite audit dalam good corporate governance
tersebut mendatangkan tuntutan untuk memasukkan komite audit sebagai
bagian dari pengembangan usaha.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Corporate governance merupakan seperangkat peraturan yang
mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola)
perusahaan, pihak kreditor, pemerintah, karyawan, serta para pemegang
kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak
dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan
dan mengendalikan perusahaan. Komite audit bertugas membantu dewan
komisaris untuk memonitor proses pelaporan keuangan oleh manajemen
untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan.
3.2 Saran
Dikarenakan pembahasan saya terbatas, saya mohon maaf apabila
ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas,
mengerti, dan lugas. Penulis banyak berharap kepada para pembaca
yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada saya
demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis para pembaca khusus pada penulis.
17
DAFTAR ISI
18
LAMPIRAN I
PEMIKIRAN TEORITIS