Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SKRIPSI
OLEH
TENGKU AHMAD FARID
Npm.096611996
KATA PENGANTAR
.
Syukur kepada-Mu, ALLAH yang maha kasih atas rahmat, karunia dan
Ridho-Mu sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ni sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Olahraga pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau.
Peneliti menyadari tentunya masih banyak terdapat kekurangan dalam
penulisan skripsi ini. Dengan keterbatasan kemampuan dan cakrawala berfikir
peneliti serta keterbatasan waktu dan kesempatan. akhirnya peneliti dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul: Pengaruh Latihan Kekualan Otot Lengan dan
Bahu terhadap Hasil Lempar Lembing Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Pangean
Kabupaten Kuansing.
Dalam penulisan ini, peneliti banyak mendapatkan bantuan, bimbingan
dan petunjuk. Dorongan dan motivasi secara Iangsung maupun tidak langsung.
Untuk itu, penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tutus
kepada:
1. Bapak Bapak Drs. Zulrafli, M.Pd selaku Ketua Program Studi Penjaskesrek
dan PembimbingUtama yang telah banyak membantu, mengarahkan dan
membimbing dalam penyelesaian skripsi ni.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................ix
DAFTAR ISI......................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1
B. ldentiflkasi Masalah........................................................................................4
C. Pembatasan Masalah......................................................................................4
D. Perumusan Masalah........................................................................................5
E. Tujuan Penelitian............................................................................................5
F. Manfaat Penelitian...........................................................................................5
BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................7
A. Landasan Teori...............................................................................................7
1. Hakekat Latihan Kekuatan Otot Lengan.............................................7
2. Lempar Lembing.................................................................................12
B. Kerangka Pemikiran.......................................................................................18
C. Hipotesis Penelitian........................................................................................19
BAB III MITODOLOGI PENELITIAN........................................................20
A. Jenis Penelitian...............................................................................................20
B. Populasi Dan Sampel Penelitian.....................................................................21
C. Delinisi Operasional Penelitian......................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
pull up, dan latihan beban dengan menggunakan barbell, dumbbell, serta lainnya.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, latihan kekuatan otot lengan
dilaksanakan harus terprogram, teratur dan berkelanjutan.
Berdasarkan pengamatan peneliti pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Pangean Kabupaten Kuansing saat pembelajaran lempar lembing. Terlihat
kemampuan siswa dalam melakukan lempar lembing belum mencapai standar
ketuntasan belajar. Teknik lemparan yang dilakukan siswa tidak sesuai dengan
teknik lempar lembing. Pada saat melempar lembing, siswa tidak memberikan
dorongan saat melepas lembing, tangan bengkok dan tubuh tidak seimbang.
Kekuatan otot lengan siswa kurang maksimal, sehingga jarak hasil lemparan tidak
jauh.
Guru hanya memberikan pengarahan secara
B. Identifikasi Masalah
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam latar belakang, maka
peneliti mengidentifikasikan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kemampuan kekuatan otot lengan siswa kelas VIII SMP
Negeri 2 Pangean Kabupaten Kuansing?
2. Bagaimanakah kemampuan lempar lembing siswa kelas VIII SMP
3.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan kekuatan otot
lengan terhadap hasil lempar lembing siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pangean
Kabupaten Kuansing.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini nantinya di harapkan dapat berguna bagi semua pihak antara
lain:
1.
2.
lembing.
Guru diharapkan memberilcan metoda yang bervariasi dalam menyajikan
3.
4.
sarana
prasarana
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Latihan Kekuatan Otot Lengan
a. Hakikat Kekuatan Otot Lengan
Latihan merupakan suatu kegiatan yang dilakuian secara
berulang-ulang. Rothig dalam Syafruddin (2011: 29) mengemukakan
bahwa Latihan adalah suatu proses pengolahan atau penerapan maten
latihan seperti keterampilan keterampilan gerakan dalam bentuk
pelaksanaan yang berulang-ulang dan melalui tuntutan yang
bervariasi.
Latihan
olahraga
dilakukan
bukan
saja
untuk
11
persendian
yang
dikelilinginya
dan
mengurangi
12
faktor
yang
13
up, back-up dli. beban luar berupa dumbbells, barbells, tau, bola
kesehatan, dli. lanto (2006: 35) Pembebanan untuk latihan kekuatan
dan daya tahan otot dibedakan menjadi 2 macam yaitu l)beban berat
badan sendiri, sit-up untuk menguatkan otot penit, chin-up untuk otot
lengan, back-up untuk otot punggung, dli). Kravitz (2001: 9)
mengemukakan bentuk latihan kekuatan otot lengan antara lain push
up yang biasa! modifikasinya, push up dengan j arak lengan yang
lebar, pike push up, DIP dan Chest Elbow Squeeze. Untuk jelasnya
tertera pada gambar berikut ini:
Push Up Pike Push Up
Push Up dengan jarak lebar
Chest! Elbow Squeeze
Gambar I. Latihan Kekuatan Otot Lengan
Sumber: Kravitz (2001: 39)
14
Kekuatan otot lengan juga dapat dilatth dengan metode weight training
(latihan beban), Kosasih (1985: 49) definisikan Weight training ialah latihan
yang sistematis dimana beban hanya digunakan untuk rnenambah tahanan
terhadap kontraksi otot dengan tujuan tertentu. Berikut ini adalah beberapa
gerakan latihan kekuatan otot lengan dengan mcnggunakan beban yaitu:
1.Overhead Triceps Extensions 2.Close grip press 3.Lying Overhead extenstions
4.Dips
5.Chin ups 6.Close Grip Chin Ups 7.Cable Pulls 8.Dumbbell Shrugs
9.Single Arm Row 10.Barbell Row 11.T.Bar Row 12.Barbell Deadlifts
Gambar 2. Latihan Kekuatan Otot Lengan Dengan Menggunakan Alat
Sumber: Kosasih (1985: 229)
Keterangan Gambar:
1) Overhead Triceps Extensions: Gerakan mengangkat beban dengan dua
tangan. posisikan dumbbell diatas kepala dan mengarh ke belkaiig.
2) Close grip bench press: Gerakan mengangkat beban dengan posisi tidur
sejajar dengan bangku bench press. Posisi lengan lurus di depan dada.
3) Lying overhead extension: Gerakan rnengangkat beban dengan posisi tidur
sejajar dengan bangku benr.h press. Posisi lengan terbalik dan angkat sampai
lrus di depan dada.
4) Dips: Gerakan menggantung mengangkat tubuh ke atas hanya dengan
menggunakan kekuatan otot lengan tanpa dorongan dan kaki.
5) Chin ups: Gerakan menggantung mengangkat tubuh dengan posisi lengan ke
atas. Perbedaan dengan gerakan pull up pada posisi lengan.
6) Close grip chin ups: Gerakan menggantung mengangkat tubuh dengan
lengan rapat dengan bahu.
15
7) Cable pulls: Gerakan menarik beban dengan menggunakan tau! Kabel yang
terikat dengan beban. Posisi badan duduk
8) Dumbell Shrugs: Gerakan mengangkat beban dengan posisi berdiri dengan
rnenggunakan bahu sebagai daya menarik beban.
9) Single arm row: Gerakan mengangkat beban dengan menggunakan salah satu
lengan. Posisi tubuh merunduk.
10) Barbell row: Gerakan mengangkat beban dengna rnenggunakan kedua
tangan. Posisi badan merunduk.
11) T-bar row: Gerakan mengangkat beban dengan kedua tangan secara
bergantian. Posisi badan setengah merunduk.
12) Barbell deadlifis: Gerakan mengangkat beban dan posisi merunduk ke posisi
berdiri dengan menggunakan kekuatan otot punggung.
2. Lempar Lembing
a. Hakikat Lempar Lembing
Pada zaman Yunani Kuno, olahraga lempar lembing mulanya adalah
kegiatan untuk melatih ketangkasan berperang, khususnya keterampilan
melemparkan lembing. Winendra (...: 68) mengemukakan Lempar lembing
adalah salah satu olahraga dalam atletik yang menguji keandalan atlet dalam
melemparkan objek lembing sejauh mungkin.
b. Teknik Dasar Lempar Lembing
Untuk melakukan lempar lembing, perlu menguasai teknik dasarnya.
Teknik
yang harus dikuasai diam melakukan lembing diantaranya cara memegang
lembing, cara membawa lembing dan gaya melakukan lembing.
16
c) Cara menjepit(tang)
Telunjuk dan jari tengah menjepit lembing tepat di belakang tempat pegangan
(balutan)
Gambar 5. Pegangan Cara Menjepit (Tang)
Sumber: Soegito (1993:205)
2) Cara Membawa Lembing
Soegito (1993: 204) mengemukakan cara niembawa lembing adalah
cara membawa lembing pada saat la mengambil awalan yaitu:
17
18
19
20
21
B. Kerangka Pemikiran
Lempar lembing merupakan salah satu nomor pentandingan dalain cabang
atletik dan juga masuk ke dalam maten pembelajaran pendidikan jasmani di
sekolah. Lembar lembing adalah salah satu olahraga dalam atletik yang menguji
keandalan tubuh dalarn melemparkan objek lembing sejauh muiigkin. Melakukan
lempar lembing sangat selain harus menguasai teknik lempar lembing juga
didukung oleh kemampuan kekuatan otot lengan.
Kekuatan otot lengan merupakan kemampuan sekelompok otot lengan
dalam mengangkat atau menahan beban tertentu. Kekuatan otot lengan
dibutuhkan
pada lempar lembing adalah untuk melempar lembing sejauh mungkin. Kekuatan
otot lengan yang kuat akan mendukung jauhnya jarak lemparan yang dihasilkan.
Begitujuga
sebaliknya,
jika
kekuatan
otot
lengan
lemah,
maka
akan
rnempengaruhi
hasil lemparan.
Kekuatan otot lengan yang kuat dibutuhkan latihan yang teratur dan
terprogram. Latihan untuk kkatn tot lengan thpt dilakukan berupa latihan
beban, baik beban sendiri maupun beban luar. Beban sendiri bentuk latihan yang
dapat dilakukan diantaranya, push-up, pull-up dan lainnya. Beban luar bentuk
latihan yang dapat digunakan adalah barbell atau latihan beban. Dengan bentuk
bentuk latihan tersebut akan merangsang peningkatan kekuatan otot lengan untuk
memiliki kemampuan yang lebih maksimal. Untuk jelasnya penelitian ini
diskemakan berikut ini:
22
23
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam bentuk eksperimen. Arikunto (2006: 84)
mengemukakan quasi experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian
karena eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen
yang dapat dikatakan ilmiah mengikti pertrn-peraturn trtent. Dngan
begitu penelitian ini hanya memberikan perlakuan program latihan kekuatan otot
lengan terhadap hasil lempar lembing siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pangean
Kabupaten Kuansing.
Rancangan penelitian ini adalah berawal dan pengambilan data awal
(pretest)lempar lembing siswa. Selanjutnya diberikan perlakukan mengenai
latihan kekuatai tot lengan sesuai program latihan. Setelah diberikan perlakuan
diambil data akhir (posttest) lempar lembing siswa, untuk jelasnya terpapar pada
gambar berikut ini:
[Q1 -> X -> Q2] - Gambar
Gambar 13. Skema Rancangan Penelitian
Keterangan:
Q1 = pretest
Q2 = posttest
(X) = perlakuan sesuai dengan program latihan
25
Kelas
Siswa Putra
Kelas VIII a
10 orang
Kelas VIII b
9 orang
3
Kelas VIII c
Jumlah
9 orang
28 orang
2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian merupakan keseluruhan atau sebahagian dan populasi
penelitian. Arikunto (2006: 134) menyatakan:
Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitaanya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya
26
bear, dapat diambil antara 1015% atau 2025% atau lebih, tergantiung
setidak-tidaknya dan: a)kemampuan penelitian dilihat dan waktu, tenaga,
dan dana, b)Sempit luasnsa wilayah pengamatan dan setiap subjek, karena
hal ini menyangkut sedikitnya data, c)besar kecilnya risiko yang ditanggung
oleh peneliti. Untuk penelitian yang resiko besar, hasilnya akan lebih baik.
27
28
Berarti latihan kekuatan otot lengan adalah latihan yang menekankan pada
peningkatan kemampuan sekelompok otot lengan ntnk lebih makimal dalam
melaksanakan tugas kerja yang dibebankan.
2. Lempar Lembing
Winendra (...: 68) mengemukakan Lempar lembing adalah salah satu
olahraga dalam atletik yang menguji keandalan atlet dalam melemparkan objek
lembing sejauh mungkin..
D. Pengembangan Instrumen Penelitian
Untuk mengetahui hasil lempar lembing siswa digunakan alat ukur tes
lempar lembing. Ketentuan pelaksanaannya sebagai berikut:
1. Tujuan: Untuk mengetahui hasil lempar lembing Siswa Putra Kelas VIII SMP
Negeri 2 Pangean Kabupaten Kuansing
2. Alat yang digunakan, lapangan, lembing, meteran, petugas pencatat dan alat
tulis.
3. Prosedur Pelaksanaan:
a. Siswa secara bergantian melakukan lemparan pada daerah yang telah
ditentukan.
b. Siswa memegang lembing dengan satu tangan yang terkuatnya.
c. Siswa melakukan lemparan sesuai teknik dasar pelaksanaan lempar lembing.
d. Setiap siswa diberikan kesempatan 3 kali melakukan lemparan.
29
4. Penilaian
Hasil lemparan yang diambil adalah hasil lemparan yang tertinggi dan 3
lemparan yang dilakukaii. Hasil lemaprail diiioniikan pada tabel di bawah
ini:
Tabel 2. Klasifikasi Norma Lempar Lembing Penilaian Putra
Berat lembing (kg)
600
800
Usia
13-14 Tahun
15-16 Tahun
Memuaskan
18
15
20
18
600
Baik
24
28
800
600
800
20
25
Sangat Baik
30
25
34
30
30
Md
x2 d
N(N-1)
31
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
A. Deskripsi Data
Pada Bab IV ini akan diuraikan mengenai deskripsi data, lawaban hipotesisi
penelitian dan pembahasan yang terkait dengan pengaruh latihan kekuatan otot
lengan dan bahu terhadap hasil lempar lembing siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Pangean Kabupaten Kuansing. Dari 28 orang sampel penelitiai, I 5 orang yang
aktif mengikuti program latihan yang diberikan, maka data yang akan dipaparkan
dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dan 15 orang sampel penelitian.
Untuk lebih jelasnya tertera berikut ini
1. Data present (Awal) Hasil Lempar Lembing Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 2 Pangean Kabupaten Kuansing
Untuk mengetahui data pretest hasil lempar lembing siswa, maka dilakukan
Les lempar lembing. Masingmasing sampel penelitian melakukan lempar
lembing sehanyak 3 kali. Data pretest hasil lempar lembing dipaparkan pada tabel
4 di bawah ini:
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data present Hasil Lempar Lembing Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 2 Pangean Kabupaten Kuansing
Interval Nilai
1 7-8.38
2 8.38-9.77
3 8.79-11.16
4 11.17-13.94
5 12.56-13.94
Jumlah
Data 2015
Frekuensi Absolut
3
3
5
3
1
15
Frekuens Relatif
20%
20%
33.33%
20%
6.67%
100%
32
Dan tabel di atas. diperoleh dengan nilai tertinggi sebesar 13.72 dan nilai
terendah sebesar 7 dengan nih ratarata sebesar 10.09. Untuk ebih jelasnya
tergambar pada grafik di bawah ini:
Pretest
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0-6.99
7-8.38
8.38-9.77
Grafik 1. Distribusi Frekuensi Data Pretest Hasl Lempar Lembing Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 2 Kabupaten Kuansing
Klasifikasi norma dan pretest hasil lempar lembing siswa kelas VIII SMP
Negeri 2 Pangean Kabupaten Kuansing tertera pada tabel 5 di bawah ini:
Tabel 5. Klasifikasi Norma Data pretest hasil Lempar Lembing Siswa
Kelas VIII SMP Negeni 2 Pangean Kabupaten Kuansing
No Kategori
Penilaian (600 g) Frekuensi Absolut Frekuensi Relatf
1
> 30 m
0
0
0
2
18.1 29.99 m 0
0
0
3
< 18 m
15
15
100%
Jumlah
15
15
100%
Data 2015
33
Dan tabel 4 di atas, nilai yang diperoleh 15 onang sampel penelitian yang
melakukan tes empan lembing berada dibawah rentangan penilaian lemparan
Lembing berat 600 g. Disimpulkan, data pretest hasil lempar lembing siswa kelas
VIII SMP Negeri 2 Pangean Kabiipaten Kuansing dikategorikan memuaskan
dengan nilai ratarata sebesar 10.09.
2.
Data posttest (Akhir) Hasil Lempar Lembing Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 2 Pangean Kabupaten Kuansing
Untuk mengetahui posttest basil lempar lembing siswa, maka di lakukan
tes lempar lembing. Masingmasing sampel penelitian melakukan lempar
lembing sebanyak 3 kali. Data posttest hasil lempar lembing dipaparkan pada
tabel 6 di bawah ini:
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Data Posttest Hasil Lempar Lembing
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Pangean Kabupaten
Kuansing
No Interval Nilai Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif
1
7.4-9.82
3
20%
2
9.83-12.25
6
40%
3
12.26-14.68
4
26.66%
4
14.69-17.11
1
6.67%
5
17.12-19.54
1
6.67%
Jumlah
15
100%
Data 2015
Dari Tabel di atas, dperoleh dengan nilai tertingg sebesar 7,80 dan nilai
terendah sebsar 5,01 dengan nilai rata-rata sebesar 6,37. Untuk lebih jelasnya
tergambar pada grafik dibawah ini :
34
Posttest
6
5
4
3
2
1
0
0-7.3
7.4-9.82
Grafik 2. Distribus Frekuensi Data Posttest Hasil Lempar Lembing Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 2 Pangean Kabupaten Kuansing
Klasiflkasi norma data posttest hasil lempar lembing siswa kelas VIII SMP Negeri
2 Pangean Kabupaten Kuansing tertera pada tabel 7 di bawah ini:
Tabel 7. Klasifikasi Norma Data Posuesi Hasil Lempar Lembing Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 2 Pangean Kabupaten Kuansing
No Klasifikasi
Penilaian (600 g) Frekuensi Absolut Frekuensi Relatf
1
Sangat Baik
>30 m
0
0
2
Baik
19.1 29.99 m
4
6.67%
3
Sangat Baik
<18M
14
93.33%
Jumlah
15
100%
Data 2015
Dari tabel 6 diatas, 15 orang sampel penelilian yang melakukan tes tolak
peluru, 1 orang sampel penelitian hasil lemparan lembingnya dikategonikan baik
dan 14 orang sampel penelitian hasil lemparan lembingnya dikategorikan
memuaskan. Disimpulkan, data pretest hasil lempar lembing siswa kelas VIII
35
Posttest
12.01
Df n-1
14
Taraf
Signifikan
0,05
T Tabel
1,761
T Hitung
Kesimpulan
4.106
Signifikan
Berdasarkan tabel di atas, terlihat dengan nilai T Tabel sebesar 1,761 pada
taraf Signifikan 5% (df n1 = 14) dan nilai T Hitung sebesar 4.106. Diperoleh
nilai T Hitung Iebih besar dan T Tabel yaitu 4. 106 > 1,761 . Berarti, jawaban
hipotesis penelitian yaitu tendapat pengaruh latihan kekuatan otot lengan terhadap
hasil lempar lembing siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pangean Kabupaten
Kuansing diterima kebenarannya.
C. Pembahasan
Berdasarkan
desknipsi
data
dan
pengujian
hipotesis
penelitian
36
Negeri 2 Pangean Kabupaten Kuansing terlihat dan nilai rata-rata data pretest
sebesar 10.09 menjadi nilal rata-rata posttest sebesar 12.01. Berarti dan pretest
dan posttest yang dilakukan siswa terjadi peningkatan sebesar 1.92. Untuk lebih
besarnya terjadi peningkatan hasil yang diharapkan dan pelaksanaan tolak peluru.
maka perlu memperhatikan pninsip dan latihan yang akan diterapkan. Pninsip
latihan merupakan dasar dan latihan yang diterapkan agar latihan mencapai hasil
yang diharapkan. Lutan (2002: 29) mengemukakan pninsip dasar dalam
pelatihan yaitu (1)Pninsip overload, (2)komponen dan sistem kerja, (3)perbedaan
latihan, (4)keseimbangan komponen kebugaran berkaitan dengan kesehatan,
(5)pninsip beban lebih dan berkelanjutan. (6)panduan keselamatan dalam
pembinaan kebugaran berkaitan kesehatan. Kutipan di atas mengemukan salah
satu pninsip latihan adalah prinsip beban yang benlebih dan berkelanjutan.
Syafruddin (2013: 42) menjelaskan, bahwa beban latihan merupakan segala
bentuk tuntutan dan rangsangan yang dibenikan kepada atlet dalam latihan yang
dapat menimbulkan efek latihan (training seffects). Tuntutan dan rangsangan yang
dimaksud bisa dalam bentuk fisik dan psikis (mental). Berarti, peningkatan
beban latihan akan memberikan peningkatan pada maten latihan yang akan
dicapai.
Memperhatikan peningkatan beban latihan menupakan salah satu faktor
penentu perubahan latihan yang akan dicapai sesuai standar dan tujuan latihan.
Apabila tidak adanya peningkatan beban latiban, maka siswa tidak tentantang
untuk merangsang kemampuannya. Kanena latihan yang dilakukan siswa
dirasakan ringan dan di bawah kemampuannya. Peningkatan beban latihan dapat
37
38
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian. disimpulkan terdapatnya pengaruh latihan
kekuatan otot lengan dan bahu terhadap hash lempar lembing siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 Pangean Kabupaten Kuansing.
B. Saran
Dan hash penelitian. peneliti memberikan saran kepada:
1. Siswa, disarankan Iebih memperhatikan setiap materi pembelajaran dan
latihan lempar lembing agar kemampuan tempanan lembingnya
memberikan hasil yang lebih baik.
2. Guru pendidikan, disarankan lebih mengembangkan kreativitasnya
melakukan modifikasi baik dalam pembelajaran, sehingga tujuan dan
pembelajaran yang dilakukan dapat tercapai dengan baik.
3. Sekolah, disarankan lebih memperhatikan kelengkapan kebutuhan proses
pembelajaran yang tergambar dan ketersediaan sarana dan prasarana
demi kelancaran pencapaian tujuan pembelajaran.
39
DAFTAR PUSTAKA