Pendahuluan
Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke klinik untuk kontrol tekanan darah.
Pada pemeriksaan fisik didapat: Tekanan darah : 160/90 mmHg, denyut nadi : 80x/menit,
pernapasan : 20x/menit, suhu : 35,5C. Setelah melakukan pemeriksaan fisik dokter
memberikan resep untuk mengontrol tekanan darahnya.
Bedasarkan kasus diatas, dapat diketahui tekanan darah yang dimiliki perempuan
tersebut tinggi sementara denyut nadi, pernapasan dan suhu normal. Tekanan darah merujuk
kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa
oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua
ukuran dan biasanya diukur seperti sesuai dengan kasus - 160 /90 mmHg. Nomor atas (160)
menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut
tekanan sistole. Nomor bawah (90) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara
pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan
darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring. Dalam malakalah
ini akan kita bahas hal-hal yang berhubungan dengan tekanan darah diantaranya : struktur
secara Anatomi baik makroskopis dan mikroskopis, sistem sirkulasi di Jantung, pembuluh
darah, darah, dan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah.
Alamat Korespondensi:
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510
Telephone: (021) 5694-2061 (hunting),
Fax: (021) 563-1731
Email: ghana_holick@yahoo.com
I.
Perikardium parietalis : lapisan luar melekat pada tulang dada dan paru
2.
3.
Atrium
a.
Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen dari seluruh
tubuh. Kemudian darah dipompakan keventrikel kanan melalui katub dan
selanjutnya ke paru.
b.
Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4
buah vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katub
dan selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta.
Ventrikel
Merupakan
alur
disebut muskulus
katub
alur
otot
papilaris,
yang
ujungnya
yang
dengan
menonjol
tepi
daun
a.
Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru
melalui arteri pulmonalis
b.
Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh
melalui aorta
Katup atrioventrikuler
Terletak antara atrium dan ventrikel. Katup yang terletak diantara atrium kanan
dan ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katup ( trikuspid). Sedangkan katup
yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua buah daun
katup ( Mitral). Memungkinkan darah mengalir dariatrium ke ventrikel pada
fase diastole dan mencegah aliran balik pada fase sistolik.
2.
Katup Semilunar
a.
b.
Kedua katup ini mempunyai bentuk yang sama terdiri dari 3 buah daun katup
yang simetris. Danya katup ini memungkinkan darah mengalir dari masingmasing ventrikel ke arteri selama sistole dan mencegah aliran balik pada
waktu diastole.
Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel berkontraksi,
dimana tekanan ventrikel lebih tinggi dari tekanan didalam pembuluh darah arteri.
Persyarafan Jantung2
Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom mengatur kerja
jaringan dan organtubuh yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh
kehendak kita. Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah
pembuluh darah dan jantung.
Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.
Saraf simpatis mempercepat frekuensi jantung dan memperkuat kontraksi. Dan Sistem
saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf
simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut
jantung, sedangkan pada sistem saraf para simpatik akan memperlambat denyut
jantung. Persarafan ganda terhadap jantung ini dikoordinasi oleh pusat jantung di
medula oblongata otak. Apabila tekanan darah meningkat, maka akan terjadi
penurunan rangsang simpatis dan peningkatan rangsang parasimpatis, sehingga
frekuensi jantung melambat dan tekanan darah menurun. Ini adalah salah satu contoh
mekanisme homeostatik yang bekerja melalui umpan balik negatif. Setiap kerja
jantung diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan melalui pengendalian persarafan
pada keadaan istirahat, pengaruh nervus vagus lebih besar daripada nerfus
simpatikus.2
Arteri3
Arteri merupakan pembuluh yang bertugas membawa darah menjauhi jantung.
Tujuannya adalah sistemik tubuh, kecuali a.pulmonalis yang membawa darah menuju
paru untuk dibersihkan dan mengikat oksigen. Arteri terbesar yang ada dalam tubuh
adalah aorta, yang keluar langsung dari ventrikel kiri jantung.
Aorta yang keluar keluar dari ventrikel kiri jantung sebagai aorta ascendens.
Kemudian, aorta ascendens mengalami percabangan yaitu arcus aorta sebelum
melanjutkan diri sebagai aorta descendens. Arcus aorta memiliki tiga percabangan
yaitu:
1. A.brachiocephalic/a.anonyma. Arteri ini akan bercabang menjadi a.carotis communis
dextra, a.subclavia dextradan a.thyroidea ima (yang mendarahi kelenjar thyroid
bagian inferior).
2. 2. A.carotis communis sinistra.
3. 3. A. subclavia sinistra.
sinistra) akan bercabang antara lain menjadi a.vertebralis (mendarahi otak dan medula
spinalis). Kedua a.vertebralis (dextra dan sinistra) akan menyatu menjadi arteri-arteri
spinal yang segmental, dan sebelum naik ke otak akan membentuk a.basilaris.
A.basilaris lalu bercabang menjadi a.cerebralis posterior dan beranastomosis dengan
a.communicating posterior dan a.cerebralis anterior membentuk circulus Willisi yang
khas di otak.
A. subclavia sendiri tetap berjalan ke ekstremitas atas sebagaia.aksilaris dan
mempercabangkan
a.subscapularis,
yang
mana
akan
inferior yang
mendarahi
kelenjar
menjadi a.plantaris
medial dana.plantaris
lateral.
Keduanya
akan
di
daerah
gluteus,
terdapat a.gluteus
interna. Ketiganya
merupakan
superior,
percabangan
a.gluteus
dari a.iliaca
interna.
Pendarahan arteri organ-organ visera3
Pendarahan organ-organ visera disuplai oleh aorta abdominalis, suatu terusan dari
aorta descendens. Cabang-cabang dari aorta abdominalis tersebut adalah: a.phrenicus
inferior, a.coeliaca, a.mesenterica superior, a.suprarenal media, a.renalis, a.gonadal
(a.ovarica/a.testicular), a.lumbar, a.mesenterica inferior, a.sacral mediana, dan a.iliaca
communis. Organ-organ dalam seperti hati, lambung, dan limpa disuplai oleh
a.coeliaca, kelenjar anak ginjal disuplai oleh a.suprarenal media, ginjal disuplai oleh
a.renalis, intestinum disuplai oleh a.mesenterica superior dan inferior.
v.jugularis
interna
dua
dengan
v.jugularis
interna
dan
eksterna
(dari
kepala)
10
11
Mikroskopis
Sistem kardiovaskular adalah system transportasi yang mebawa darah dana limf ke
dan dari jaringan tubuh.Sistem kardiovaskular terdiri dari komponen :4
1. Jantung Berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah untuk
menimbulkan gradien tekanan yang diperlukan agar darah dapat mengalir ke jaringan.
2. Pembuluh Darah Berfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan dan mendistribusikan
darah darai jantung ke semua bagian tubuh dan kemudian mengembalikan ke jantung.
Jantung4
Gambar 8 : Jantung
Jantung memiliki 3 lapisan :4
1. Endokardium merupakan lapisan jantung yang paling dalam berbatasan dengan
lumen. Di bawah lapisan endokardium merupakan lapisan subendokardium, pada
lapisan ini terdapat serat purkinje yang berfungsi sebagai sel autoritmik.
2. Miokardium lapisan miokardium jantung terdiri dari jaringan otot jantung. Ciri-ciri
otot jantung : inti sel banyak, letaknya di tengah bercabang, memiliki diskus
interkalaris.
3. Epikardium merupakan lapisan jantung yang paling luar yang berbatasan dengan
lapisan pericardium visceral.
12
13
Pembuluh Darah4
14
Vena4
Ketika kapiler berangsur-angsur venul yang lebih besar; venul biasanya menyertai
arteriol. Darah balik mula-mula mengalir ke dalam vena yang semakin membesar.
Untuk mudahnya, vena digolongkan sebagai kecil, sedang, dan besar. Dibandingkan
dengan arteri, vena lebih banyak, berdinding lebih tipis, berdiameter lebih besar,
struktur bervariasi lebih besar. Vena ukuran kecil dan sedang terutama di ekstremitas,
memiliki katup. Saat darah mengalir kearah jantung, katup terbuka. Saat akan
mengalir balik, katup menutup lumen dan mencegah aliran balik darah. Darah vena
diantara katup pada ekstremitas mengalir kearah jantung akibat kontraksi otot. Katup
tidak terdapat pada vena SSP, vena cava inferior atau superior, dan vena visera.
Dinding vena juga terdiri atas tiga lapisan, namun lapisan ototnya jauh lebih tipis.
Tunika intima pada vena besar terdiri atas endotel dan jaringan ikat subendotel.
15
Tunikamedia tipis dan tunika adventisia adalah lapisan paling tebal pada dindingnya.
Gambar lapisan pada vena
II. Jantung5
1. Sistem Sirkulasi Darah
Sistem sirkulasi sistemik menyalurkann darah ke seluruh tubuh atau jaringan tubuh
dan dari seluruh tubuh menuju jantung.
Sistem sirkulasi pulmonal menyalurkan darah dari jantung menuju paru-paru dan dari
paru-paru menuju jantung.
2. Siklus Jantung
Siklus jantung merupakan periode dari akhir kontraksi jantung sampai akhir
kontraksi. Tiap-tiap siklus dimulai oleh tinbulnya potensial aksi secara spontan pada
simpul SA, simpul ini terletak pada dinding posterior atrium kanan dekat muara vena
cava superior, dan potensial aksi berjalan dengan cepat melalui atrium dan kemudian
melalui berkas arteri-vena dalam ventrikel. Akan tetapi, karena susunan khusus sistem
penghantar dari atrium ke dalam ventrikel, terdapat perlambatan yang lebih dari 1/10
detik waktu impuls jantung melalui atrium dan kemudian melalui ventrikel, karena itu
memompa darah ke dalam ventrikel sebelum kontraksi ventrikel yang sangat kuat.
Jadi, atrium bekerja sebagai pompa primer bagi ventrikel, dan ventrikel kemudian
menyediakan sumber tenaga utama bagi pergerakan darah melaluisistem vaskuler.
Siklus jantung terdiri atas periode relaksasi yang dinamakan diastolik diikuti oleh
periode kontraksi yang dinamakan sistolik.
Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastol terpisah. Kontraksi terjadi
akibat penyebaran eksitasi (mekanisme listrik jantung) ke seluruh jantung. Sedangkan
relaksasi timbul setelah repolarisasi atau tahapan relaksasi otot jantung. Kontraksi sel
17
otot jantung untuk memompa darah dicetuskan oleh potensial aksi yang menyebar
melalui membran-membran sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara
berirama akibat potensial aksi yang ditimbulkannya sendiri. Hal ini disebabkan karena
jantung memiliki mekanisme aliran listrik yang dicetuskannya sendiri guna
berkontraksi atau memompa dan berelaksasi.
Potensial aksi ini dicetuskan oleh nodus-nodus pacemaker yang terdapat di jantung
dan dipengaruhi oleh beberapa jenis elektrolit seperti K+, Na+, dan Ca++. Gangguan
terhadap kadar elektrolit tersebut di dalam tubuh dapat mengganggu mekanisme aliran
listrik jantung. Arus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung menyebar ke jaringan di
sekitar jantung dan dihantarkan melalui cairan-cairan tubuh. Sebagian kecil aktivitas
listrik ini mencapai permukaan tubuh dan dapat dideteksi menggunakan alat khusus.
Rekaman aliran listrik jantung disebut dengan elektrokardiogram atau EKG. EKG
adalah rekaman mengenai aktivitas listrik di cairan tubuh yang dirangsang oleh aliran
listrik jantung yang mencapai permukaan tubuh. Jadi EKG bukanlah rekaman
langsung aktivitas listrik jantung yang sebenarnya. Berbagai komponen pada rekaman
EKG dapat dikorelasikan dengan berbagai proses spesifik di jantung. EKG dapat
digunakan untuk mendiagnosis kecepatan denyut jantung yang abnormal, gangguan
irama jantung, serta kerusakan otot jantung. Hal ini disebabkan karena aktivitas listrik
akan memicu aktivitas mekanis sehingga kelainan pola listrik biasanya akan disertai
dengan kelainan mekanis atau otot jantung sendiri.5
3. Aktivitas Listrik Jantung
Kontraksi sel otot jantung untuk menyemprotkan darah dipicu oleh potensial aksi
yang menyapu ke seluruh membran sel otot. Jantung berkontraksi, atau berdenyut,
secara ritmis akibat potensial aksi yang dihasilkannya sendiri, suatu sifat yang
dinamai otoritmisitas. Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung:4,6
-
Sel kontraktil, yang membentuk 99% dari sel-sel otot jantung, melakukan kerja
mekanis memompa darah. Sel-sel ini dalam keadaan normal tidak membentuk
sendiri potensial aksinya.
Sebaliknya, sel-sel jantung sisanya yang sedikit tetapi sangat penting, sel
otoritmik, tidak berkontraksi tetapi khusus memulai dan menghantarkan potensial
aksi yang menyebabkan kontraksi sel-sel jantung kontraktil.
18
Berbeda dari sel saraf dan sel otot rangka, yang membrannya berada pada potensial
istirahat yang konstan kecuali jika sel dirangsang, sel otoritmik jantung tidak memiliki
potensial istirahat. Sel-sel ini malah memperlihatkan aktivitas pemacu yaitu, potensial
membrannya secara perlahan terdepolarisasi, atau bergeser, antara potensial-potensial
aksi sampai ambang tercapai, saat membran mengalami potensial aksi. Pergeseran
lambat potensial membran sel otoritmik ke ambang disebut potensial pemacu. Melalui
siklus berulang tersebut, sel-sel otoritmik tersebut memicu potensial aksi, yang
kemudian menyebar ke seluruh jantung untuk memicu denyut berirama tanpa
rangsangan saraf apapun.4,6
4. Pengaturan Kerja Jantung5
Jantung adalah sebuah organ penting yang berfungsi sebagai pompa yang memiliki
empat bilik. Dua bilik yang terletak di atas disebut Atrium, dan dua yang lainnya di
bawah disebut dengan Ventrikel. Jantung juga dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
bagian kanan yang bertugas memompa darah ke paru-paru, dan bagian kiri yang
bertugas memompa darah ke seluruh tubuh manusia. Atrium dan ventrikel ini masingmasing akan dipisahkan oleh sebuah katup, sedangkan sisi kanan dan kiri jantung
akan
dipisahkan
oleh
sebuah
sekat
yang
dinamakan
dengan
septum.
Septum atau sekat ini adalah suatu partisi otot kontinue yang mencegah percampuran
darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat penting karena separuh jantung
janan menerima dan memompa darah beroksigen rendah sedangkan sisi jantung
sebelah kiri memompa darah beroksigen tinggi. Sedangkan katup jantung dalam hal
ini berfungsi terutama agar darah yang telah terpompa tidak kembali masuk ke dalam
lagi.
sistem sirkulasi darah jantung. Sirkulasi darah dalam jantung mempunyai 3
komponen yang penting. Dan ketiga komponen tersebut adalah :5
Jantung itu sendiri yang mempunyai fungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan
terhadap darah agar timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh.
19
Darah yang mempunyai fungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan
membawa oksigen dan nutrisi.
cara kerja jantung5
Jantung ketika bekerja secara berselang-seling berkontraksi untuk mengosongkan isi
jantung dan juga berelaksasi dalam rangka mengisi darah kembali. Siklus
jantung terdiri atas periode sistol ( kontraksi dan pengosongan isi ) dan juga periode
diastol ( relaksasi dan pengisian jantung ). Atrium dan ventrikel mengalami siklus
sistol dan diastol terpisah. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi ( mekanisme
listrik jantung ) ke seluruh jantung. Sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi
atau
tahapan
relaksasi
dari
otot
jantung.
Jantung berfungsi sebagai pompa ganda. Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik
(dari seluruh tubuh) masuk ke atrium kanan melalui vena besar yang dikenal sebagai
vena kava. Darah yang masuk ke atrium kanan berasal dari jaringan tubuh, telah
diambil O2-nya dan ditambahi dengan CO2. Darah yang miskin akan oksigen tersebut
mengalir dari atrium kanan melalui katup ke ventrikel kanan, yang memompanya
keluar melalui arteri pulmonalis ke paru. Dengan demikian, sisi kanan jantung
memompa darah yang miskin oksigen ke sirkulasi paru. Di dalam paru, darah akan
kehilangan CO2-nya dan menyerap O2 segar sebelum dikembalikan ke atrium kiri
melalui
vena
pulmonalis.
Darah kaya oksigen yang kembali ke atrium kiri ini kemudian mengalir ke dalam
ventrikel kiri, bilik pompa yang memompa atau mendorong darah ke semus sistim
tubuh kecuali paru. Jadi, sisi kiri jantung memompa darah yang kaya akan O2 ke
dalam sirkulasi sistemik. Arteri besar yang membawa darah menjauhi ventrikel kiri
adalah aorta. Aorta bercabang menjadi arteri besar dan mendarahi berbagai jaringan
tubuh.
Sirkulasi sistemik kerja jantung memompa darah ke berbagai organ, yaitu ginjal, otot,
20
otak, dan semuanya. Jadi darah yang keluar dari ventrikel kiri tersebar sehingga
masing-masing bagian tubuh menerima darah segar. Darah arteri yang sama tidak
mengalir dari jaringan ke jaringan. Jaringan akan mengambil O2 dari darah dan
menggunakannya untuk menghasilkan energi. Dalam prosesnya, sel-sel jaringan akan
membentuk CO2 sebagai produk buangan atau produk sisa yang ditambahkan ke
dalam darah. Darah yang sekarang kekurangan O2 dan mengandung CO2 berlebih
akan kembali ke sisi kanan jantung. Selesailah satu siklus dan terus menerus berulang
siklus
yang
sama
setiap
saat.
Kontraksi sel otot jantung untuk memompa darah dicetuskan oleh potensial aksi yang
menyebar melalui membran-membran sel otot. Kerja jantung berkontraksi atau
berdenyut secara berirama akibat potensial aksi yang ditimbulkannya sendiri. Hal ini
disebabkan karena kerja jantung memiliki mekanisme aliran listrik yang
dicetuskannya sendiri guna berkontraksi atau memompa dan juga berelaksasi.
Potensial aksi ini dicetuskan oleh nodus-nodus pacemaker yang terdapat di jantung
dan dipengaruhi oleh beberapa jenis elektrolit seperti K+, Na+, dan Ca++. Gangguan
terhadap kadar elektrolit tersebut di dalam tubuh dapat mengganggu mekanisme aliran
listrik jantung dan juga bisa menyebabkan disritmia pada gambaran EKG. 5
Arus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung ini akan menyebar ke jaringan di dalam
sekitar jantung dan lantas dihantarkan melalui cairan-cairan tubuh. Sebagian kecil
aktivitas listrik ini mencapai permukaan tubuh dan dapat dideteksi menggunakan alat
khusus. Rekaman aliran listrik jantung disebut dengan elektrokardiogram atau EKG.
EKG adalah rekaman mengenai aktivitas listrik di cairan tubuh yang dirangsang oleh
aliran listrik jantung yang mencapai permukaan tubuh. Jadi EKG bukanlah rekaman
langsung aktivitas listrik jantung yang sebenarnya.5
5. Bunyi Jantung7
Dengan stetoskop kita dapat mendengar bunyi jantung normal, yang biasanya
dideskripsikan sebagai 'lub,dub,lub,dub..' Bunyi 'lub' dikaitkan dengan penutupan
katup atrioventrikular (A-V) pada permulaan sistol, dan bunyi 'dub' dikaitkan dengan
penutupan katup semilunaris (aorta dan pulmonaris) pada akhir sistol. Bunyi 'lub'
disebut bunyi jantung pertama dan 'dub' sebagai bunyi jantung kedua, karena siklus
normal jantung dianggap dimulai pada permulaan sistol ketika katup A-V menutup.
21
Penyebab bunyi jantung ialah getaran pada katup yang tegang segera setelah
penutupan bersama dengan getaran darah yang berdekatan, dinding jantung, dan
pembuluh-pembuluh utama sekitar jantung. Jadi, dalam mencetuskan bunyi jantung
pertama, kontraksi ventrikel menyebabkan aliran balik darah secara tiba-tiba yang
mengenai katup A-V ( katup mitral dan katup trikuspidal ), sehingga katup ini
mencembung ke arah atrium sampai korda tendinea secara tiba-tiba menghentikan
pencembungan ini. Elastisitas katup yang tegang kemudian akan mendorong darah
kembali ke ventrikel-ventrikel yang bersangkutan. Peristiwa ini menyebabkan darah
dan dinding ventrikel serta katup yang tegang bergetar dan terjadi turbulensi getaran
dalam darah. Getaran kemudian merambat melalui jaringan didekatnya ke dinding
dada, sehingga dapat terdengar sebagai bunyi melalui stetoskop. Bunyi jantung kedua
ditimbulkan oleh penutupan katup semilunaris yang berlangsung tiba-tiba. Ketika
katup semilunaris menutup, katup ini menonjol ke arah ventrikel dan regang elastis
katup akan melentingkan darah kembali ke arteri, yg menyebabkan pantulan yang
membolak balikkan darah antara dinding arteri dan katup semilunaris serta
antara katup dan dinding ventrikel. Getaran yg terjadi di dinding arteri kemudian
dihantarkan di sepanjang arteri. Bila getaran dari pembuluh atau ventrikel mengenai
'dinding suara' misalnya dinding dada, getaran ini menimbulkan suara yg dapat di
dengar. Lama dari setiap bunyi jantung sedikit lebih dari 0,1 detik, bunyi pertama
kira-kira 0,14 detik dan kedua kira-kira 0,11 detik. Penyebab dari lebih singkatnya
bunyi kedua adalah katup semilunaris yg lebih tegang daripada katup A-V, sehingga
katup-katup ini bergetar selama masa waktu yg lebih pendek daripada katup A-V.
Kisaran frekuensi yang dapat didengar (tinggi nada) pada bunyi jantung pertama dan
kedua, dimulai pada frekuensi yang paling rendah yang dapat dideteksi oleh telinga
dan terus naik sampai sekitar 500 siklus/detik. Bila digunakan alat elektronik khusus
untuk merekam suara, sejauh ini bagian terbesar dari suara yg dapat terekam adalah
pada frekuensi di bawah kisaran suara yg dapat didengar, terus terus sampai 4 bahkan
3 siklus/detik dan memuncak pada sekitar 20siklus/detik. Untuk alasan ini, beberapa
bunyi jantung dapat direkam secara elektronik bila tidak dapat didengar dengan
stetoskop. Bunyi jantung kedua secara normal memiliki frekuensi lebih tinggi
daripada bunyi jantung pertama karena :7
-
Koefisien
elastisitas
arteri
lebih
besar
sehingga
ruang-ruang
utama
jantung bergetar selama bunyi kedua bila dibandingkan dengan ruang ventrikel
22
yang jauh lebih longgar saat menimbulkan sistem getaran pada bunyi jantung
pertama.
-
Kadang-kadang terdengar bunyi jantung ketiga yang lemah dan bergemuruh pada
awal 1/3 bagian tengah diastol. Bunyi ini timbul karena adanya ketegangan korda
tendinae dan mengembangnya ventrikel pada fase pengisian. Bunyi tersebut
merupakan hal normal pada anak dan dewasa muda.
Kecepatan pengisian ventrikel dan besarnya amplitudo dari getaran dinding ventrikel
mempengaruhi bunyi yang terdengar. Bunyi jantung ketiga sisi kiri dapat didengar
pada apeks jantung dengan posisi pasien berbaring miring ke kiri. Sebaliknya bunyi
jantung ketiga sisi kanan dapat didengar pada batas bawah sternal kiri. Bunyi jantung
keempat (bunyi atrium) pada beberapa orang dapat terekam di fonokardiogram tetapi
dengan stetoskop hampir tidak dapat terdengar karena frekuensinya yang rendah,
biasanya 20 siklus/detik atau kurang. Bunyi ini timbul pada akhir fase diastolik dan
bersamaan dengan kontraksi atrium (atrial kick). Penyebab timbulnya bunyi ini
karena atrium kiri maupun kanan menghadapi kekakuan ventrikel. Dengan demikian,
adanya bunyi jantung keempat merupakan pertanda ada kelainan jantung yaitu
berkurangnya daya regang ventrikel sebagai akibat hipertrofi ventrikel ataupum
iskemia miokard. Bunyi ini paling baik terdengar dengan stetoskop yang diletakkan
pada apeks jantung dengan posisi pasien berbaring miring ke kiri.7
6. Enzim Jantung8
1. Enzim fungsional
Umumnya dibuat dalam hati
Terdapat dalam sirkulasi darah
Substratnya juga dalam sirkulasi:
Kontiniu / intermiten
Kadarnya lebih dari dalam jaringan
Contoh: lipoprotein lipase, pseudocholinesterase, proenzim pembekuan
darah & pemecahan bekuan darah.
2. Enzim nonfungsional
Tak berfungsi dalam darah
Substratnya tidak ada dalam darah
Kadarnya kurang jika dibanding di jaringan
23
pembuluh darah yang membawadarah ke jantung, semua vena kecuali vena vulmonis
berisi darah yangdideoksigenasi atau dikarbosilasi. Vena-vena kecil dinamakan
venula. Baik arterimaupun vena berstruktur makroskopis. Kapiler merupakan
pembuluh darahmikroskopis yang membawa darah dari arteriola ke vena. Walaupun
tampaknyasederhana, bila dibandingkan dua pembuluh lainnya, karena ukurannya
yangsangat
kecil
namun
fungsinya
sangat
penting.
Singkatnya
seluruh
mekanismesirkulasi berputar padas satu kepentingan ini yang menjaga agar kapiler
terusdipasok dengan sejumlah darah yang cukup untuk keperluan sel.
a.Pembuluh Nadi9
Pembuluh nadi yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari jantungke seluruh tubuh.
Pembuluh ini dibedakan menjadi aorta, arteri dan arteriole.Ciri-ciri pembuluh nadi
adalah :
1) Tempat Agak ke dalam
2) Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
3) Aliran darah Berasal dari jantung
4) Denyut terasa
5) Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
6) Bila ada luka Darah memancar keluar.
b. Pembuluh Vena9
Pembuluh balik (vena) yaitu pembuluh yang mengangkut darah dariseluruh organ
tubuh menuju ke jantung. Ciri-ciri pembuluh vena adalah :
1) Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
2) Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
3) Aliran darah Menuju jantung
4) Denyut tidak terasa
5) Katup Disepanjang pembuluh
6) Bila ada luka Darah Tidak memancar.
25
c. ArtioleArteriole9
merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkankapiler dengan arteri.
d.VenuleVenule9
merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkankapiler dengan vena.
e.Pembuluh kapiler9
Pembuluh kapiler yaitu pembuluh halus yang menghubungkanarteriole dengan
venule. Pada pembuluh inilah terjadi pertukaran oksigendari darah dengan
karbondioksida jaringan memungkinkan terjadi pertukaranzat antara darah dengan sel
jaringan tubuh.
IV. Cairan dalam Tubuh10
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme
tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap stressor
fisiologis dan lingkungan. Keseimbangan cairan adalah esensial bagi kesehatan.
Dengan kemampuannya yang sangat besar untuk menyesuaikan diri, tubuh
mempertahankan keseimbangan, biasanya dengan proses-proses faal (fisiologis) yang
terintegrasi yang mengakibatkan adanya lingkungan sel yang relatif konstan tapi
dinamis. Kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan cairan ini
dinamakan homeostasis.
Kompartemen Cairan10
Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara dua kompartemen utama, yaitu : cairan
intraselular (CIS) dan cairan ekstra selular (CES). Pada orang normal dengan berat 70
kg, Total cairan tubuh (TBF) rata-ratanya sekitar 60% berat badan atau sekitar 42 L.
persentase ini dapat berubah, bergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat
obesitas.
1.
26
cairan tubuh adalah intraselular, sama kira-kira 25 L pada rata-rata pria dewasa
(70 kg). Sebaliknya, hanya dari cairan tubuh bayi adalah cairan intraselular.
2.
3.
27
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai
merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan
oleh hemoglobin, protein
pernapasan
(respiratory
protein)
yang
mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekulmolekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir
dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung
menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan
menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke
jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh
saluran pembuluh darah aorta. Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui
saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali
ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.
Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia
asing ke hati untuk diuraikan dan dibawa ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.
Komposisi11
Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari
darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah
yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa
cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.
Korpuskula darah terdiri dari:
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk
memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal
virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap.
Orang yang kelebihan leukosit akan menderita penyakit leukimia, sedangkan orang
yang kekurangan leukosit akan menderita penyakitleukopenia.
Plasma11
Air plasma berfungsi sebagai medium bagi bahan-bahan yang dibawa oleh darah.
Karena air juga memiliki kapasitas besar untuk menahan panas, maka plasma dapat
menyerap dan menyebarkan sebagian besar dari panas yang dihasilkan oleh proses
metabolisme di dalam jaringan, sementara suhu darah itu sendiri hanya mengalami
sedikit perubahan. Sewaktu darah mengalir mendekati permukaan kulit, energi panas
yang tidak dibutuhkan untuk mempertahankan suhu tubuh dikeluarkan ke lingkungan.
Sejumlah besar bahan inorganik dan organik terlarut dalam plasma. Konstituen
inorganik membentuk sekitar 1% dari berat plasma. Elektrolit (ion) paling banyak
dalam plasma adalah Na+ dan Cl-, komponen garam dapur. Terdapat juga HCO 3-, K+,
Ca2+, dan bahan-bahan lain dalam jumlah yang lebih kecil.
Protein plasma adalah suatu kelompok konstituen plasma yang tidak sekedar
terangkut dalam plasma. Komponen penting ini dalam keadaan normal tetap berada
dalam plasma, dan melakukan banyak fungsi penting. Inilah fungsi-fungsi terpenting
tersebut:
1. Protein plasma ikut berperan dalam kemampuan plasma menyangga
perubahan pH.
2. Tiga kelompok protein plasma Albumin, Glonulin, dan Fibrinogen
diklasifikasikan berbagai sifat fisika dan kimiawi nya.
a. Fibrinogen : untuk pembekuan darah (0,3%)
b.
30
6. Kehilangan darah. Kehilangan darah dalam jumlah kecil, seperti saat donor darah,
akan menyebabkan penurunan tekanan darah sementara, yang akan langsung
dikompensasi dengan peningkatan tekanan darah dan peningkatan vasokontriksi.
Akan tetapi, setelah perdarahan berat, mekanisme kompensasi ini takkan cukup
untuk mempertahankan tekanan darah normal dan aliran darah ke otak. Walaupun
seseorang dapat selamat dari kehilangan 50% dari total darah tubuh, kemungkinan
terjadinya cedera otak meningkat karena banyaknya darah yang hilang dan tidak
dapat diganti segera.
7. Hormon. Beberapa hormon memiliki efek terhadap tekanan darah. Contohnya,
pada saat stress, medula kelenjar adrenal akan menyekresikan norepinefrin dan
epinefrin,
yang
keduanya
akan
menyebabkan
vasokontriksi
sehingga
Penutup
Bedasarkan dari pembahasan diatas mengenai materi-materi yang berkaitan dengan
skenario dapat disimpulkan Hipotesis diterima, bahwa tekanan darah yang tinggi pada
pasien dapat dipengaruhi oleh darah, jantung, dan pembuluh darah. Adapun faktorfaktor yang mempengaruhi perubahan tekanan darah tersebut.
32
Daftar Pustaka
1. Anatomi
Sistem
Cardiovaskuler.
Diunduh
http://fraxawant.wordpress.com/2008/07/16/anatomi-fisiolgi-sistem-cardivasculer/.
dari
4
Juni 2012
2. Basmajian JV, Slonecker CE. Grant metode anatomi. Edisi ke-11 jilid 1. Jakarta:
Binarupa Aksara;2002.
3. Van de Graaf KM. Human anatomy. 6th ed. US: The McGraw-Hill Companies; 2001
4. Gunawijaya FA, Kartawiguna E. Penuntun praktikum kumpulan foto mikroskopik
histologi. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti; 2009.
5. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke ke sistem. Ed-6. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2011
6. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC;
2003.
33
7. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke ke sistem. Ed-6. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2011.hal.347.
8. Hall J, Guyton A. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: EGC;2010.
9. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke ke sistem. Ed-6. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2011.hal.369-413.
10. Cairan
dalam
Tubuh.
Diunduh
dari
http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/17/konsep-dasar-cairan-dan-elektrolit/. 08
Juni 2012.
11. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke ke sistem. Ed-6. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2011.hal.421-88.
12. Tekanan Darah. Diunduh dari http://www.medicinesia.com/harian/tekanan-darah/. 08
Juni 2012.
34