Disusun oleh
KELOMPOK 7
1
2
3
4
Khairul Vandihantoro
Delio Pradana
Samuel Lau Senuan
Moh. Arif Budianto
(5212412059)
(5212412061)
(5212412062)
(5212412063)
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2015
Begitu pula jika kita menjaga diameter impeller pompa pada kondisi konstan, lalu kita
memvariasikan besar putaran porosnya, maka kita juga dapat menggeser kurva performansi
pompa ke kanan maupun ke kiri.
Pemvariasian kondisi pompa di atas memang tampak kurang lazim. Namun di dunia
industri hal tersebut menjadi hal yang lumrah. Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap
misalnya, pompa utama yang mensupply air menuju boiler harus dapat memvariasikan besar
debit air yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan uap air yang akan diproduksi boiler.
Perubahan beban listrik maka kebutuhan uap airnya juga berbeda-beda. Pemvariasian putaran
pompa menjadi solusi yang masuk akal untuk digunakan pada industri ini.
Parameter yang ketiga adalah Net Positive Suction Head Required (NPSHR).
NPSHR adalah sebuah parameter pompa yang nilainya didapatkan dari uji lab. NPSHR
merupakan besaran yang menujukkan losses dari internal pompa yang besarnya ditentukan
oleh desain pompa, ukurannya, dan operasional putarannya.
Pada kurva di atas ditunjukkan informasi kemampuan pompa dalam mengangkat air
dari kedalaman tertentu pada setiap diameter impeller. Informasi ini sangat penting terutama
pada saat nanti kita melakukan pemilihan pompa untuk digunakan pada sebuah sistem.
Pa/Po
Md
Zs (+)
Zs (-)
Keterangan gambar :
Zs (-) : Tinggi hisap statis / statis suction lift (m)
Zs (+) : Tinggi hisap dinamis / statis suction head (m)
Zd
Zt
Pa
Md
kg
Ms
kg
Po
kg
kg
c m2
= 10.330
kg
m2
1. Kapasitas
Kapasitas pompa adalah sejumlah volume cairan yang dihasilkan pompa secara
continue dalam tiap satuan waktu. Kapasitas yang dihasilkan pompa ditentukan
berdasarkan kebutuhan proses dengan mempertimbangkan operasi jangka panjang.
Berdasarkan kapasitas dapat dihitung kecepatan pada pipa sisi hisap / suction dan pipa
sisi tekan menggunakan persamaan berikut :
a. Kecepatan cairan pipa suction (s)
D
.( s) 2
s =
4. Q
Dimana :
m
: Kecepatan cairan pada pipa suction ( s
m3
: Kapasitas ( s
Ds
Dimana :
m
: Kecepatan cairan pada pipa suction ( s
Head tekanan =
(m)
V2
2g
Head kecepatan =
(m)
Head total pompa dinyatakan dengan satuan panjang / tinggi kolom cairan.
Berdasarkan sistem perpompaan terdapat beberapa head dan dihitung berdasarkan
instalasi, sebagai berikut :
a. Head suction (Hs)
Hs =
Dimana :
Ps
Zs(-)
Zs(+)
Ps
=
Pa
Zs hls -
Vs
2g
kg
: Tekanan suction ( c m2
Hls
s
g
N
: Berat jenis cairan ( m3 )
m
2
s
Hd =
Pd
=
Dimana :
Pa
+ Zd hld -
V d2
2g
kg
: Tekanan discharge ( c m2
Pd
d
g
N
: Berat jenis cairan ( m3 )
m
2
s
Hd =
( PdPs)
hl = hlp + hlf
Keterangan :
hlp
hlf
m
s2
Re =
. . D
Keterangan :
kg
m
: Kecepatan cairan ( s )
kg
: Viskositas absolut ( cm. s )/(poise)
Apabila aliran laminer (Re < 2000), faktor gesekan (f) dapat dicari dengan
pendekatan rumus :
f=
64
Apabila aliran turbulen (Re > 2000), faktor gesekan dapat dicari dengan
menggunakan formula Darcy sebagai berikut :
0,0005
D
= 0,020 +
2g
hlf = n. k
Keterangan :
n
m
: Kecepatan cairan ( s )
m
2
s
Hl = f.
2
2g
Keterangan :
hl
hlp
hlf
Le
3. Daya Pompa
Daya pompa adalah besarnya energi persatuan waktu atau kecepatan melakukan
kerja. Pada instalasi pompa ada beberapa pengertian daya, yaitu :
a. Daya Fluida / Water Horse Power (Nh)
Daya fluida / daya hidrolik adalah daya yang dibutuhkan untuk mengalirkan
sejumlah zat cair. Daya fluida dapat dihitung dengan rumus :
Nh= Q . H .
Keterangan :
Nh : Daya fluida (Watt)
m3
Q : Kapasitas ( s
Np =
Nh
p =
np =
transmisi x N
(1+ )
Q.H.
p
Atau
d
Keterangan :
Np
: Efisiensi pompa
transmisi
Nd
0,1 0,2
0,25 0,25
0,1 0,25
0,9 0,93
0,95
0,92 0,98
0,95 0,97
Nd =
N p (1+ )
transmisi
= Tegangan (volt)
= Arus (ampere)
cos
= Faktor daya
motor penggerak
4. Efisiensi Pompa
pompa =
WHP
BHP
pompa =
Nh
Np
atau
x 100 %
Gambar berikut akan membantu memahami proses perubahan dari kerja pompa.
NPSHa =
( PsPv )
( PaPv)
=
(
Zsl hls -
s
2g
Keterangan :
kg
Pv = Tekanan penguapan cairan ( c m2
Satuan NPSH adalah meter (m). agar pompa dapat beroperasi dengan baik, maka
dalam pemilihan pompa dipersyaratkan NPSHr < NPSHa atau NPSHa > NPSHr.