Anda di halaman 1dari 75

Bab 4

Sistem Pengendalian Ops. Jar.Dis.Ten.List

BAB 4 Sistem Pengendalian


Operasi Jaringan Distribusi
Tenaga Listrik

a. Pengertian sistem pengendalian operasi


Jaringan Distribusi Tenaga Listrik.
b. Bagian-bagian hierarchy (susunan/tata
urutan) pengendaian sist ten list mulai
dari Pusat Listrik sampai Dist Ten List.
c. Fungsi dan kegunaan peralatanperalatan untuk pengendalian operasi
jaringan dist ten list.

Pengaturan Beban
Pusat Pengaturan Beban (PPB), di Kaltim
disebut AP2B(area pusat pngaturan beban)
Unit Pengaturan Beban (UPB)
Pusat Pengatur Distribusi
Unit Pengatur Distribusi
AP2B Untuk sistem Mahakam berada di
Samarinda (Tengkawang) dan di Balikpapan
(Gunung Malang)

PENYULANG
BALIKPAPAN

GARDU INDUK
INDUSTRI

MANGGAR SARI

KARANG JOANG

NAMA
PENYULANG
I1
I2
I3
I4
I5
I6
I7
I8
I9
I 10
I 11
I 12
S1
S2
S3
S4
S5
S6
J1
J2
J3
J4
J5

DAFTAR PERALATAN BANTU PDKB TM


AREA BALIKPAPAN

KOMUNIKASI PELAKSANAAN PDKB TM


AREA BALIKPAPAN
PENGAWAS
PDKB DI LOKASI
KERJA

OPERATOR PEL
TEK
Lokasi SMD/Bpp

KOMUNIKAS
I RADIO /
TELEPON

PELAKSANAAN
PEKERJAAN
JARINGAN

OPERATOR AP2B
DISPATCHER

KOMUNIKAS
I RADIO /
TELEPON

LAPORAN
HARIAN

SUPERVISOR
JARINGAN

PEKERJAAN TM
SATU AREA (di BALIKPAPAN)
BULAN

JUMLAH
TITIK

SEPTEMBE
R

OKTOBER

SAVING
KWH

RP /
KWH

SAVING
RUPIAH

34,847.91

788

27,460,153

29

295,815.34

788

233,102,488

NOVEMBE
R

15

222,833.69

788

175,592,948

DESEMBER

0.00

788

TOTAL

47

553,496.9
4

Rp / kWh dari data pengusahaan


(Bpapan) SMT I 2012

788

436,155,589

Area P2B

TARGET SAMPAI 31 DESEMBER 2012 = 100 TITIK

Pengoperasian Dengan Program


Salah satunya dengan sistem SCADA
Supervisory Control And Data Acquisition
Program Etap
Program Power Word
Program lainnya
Manual

Traditional SCADA system topology

If its Remote Control strowger products will do it

SCADA comunication protocols

SCADA comunications protocols (past, present, future)

The Standards process for substation comunications

The structure of a Scada communications (Utility


Comunicatons Architecture)

Layered Message structure

Security for substation comunications

Communications Media
Ardis (Advanced Radio Data Information
Service)
Cellular Telephone Data Services
Digital Microwave
Fiber Optics
Hybrid Fiber Coax
ISDN (Integrated Services Digital Network)
Digital Subscriber Loop (DSL)
Telephone Lines : Leased and Dial-Up

Communications Media

Multiple Address (MAS) Radio


Mobile Computing Infrastructures
Mobitex Packet Radio
Pagings Systems
Power Line Carrier
Satellite Systems
Short Message System (SMS)
Spead-Spectrum Radio and Wireless
LANs

Communication media
TI and Fractional TI (high speed digital
network ; developed by AT&T in 1957
implemented early 1960s to support PCM
(pulse code modulation)

Useful Web Sites

Relevant Standards
.

Ada yang ingin ditanyakan..?

Tentang Pengendalian
Operasi Jaringan
Distribusi Tenaga
Listrik.apa sudah bisa
dimengerti..?

Jika sudah faham materi Pengendalian


operasi Jardis, maka akan diberi materi
tambahan tentang Pemeliharaan
Jaringan

Selanjutnya Persiapan
Untuk ujian Final test.!!
Selamat belajar..!

3.1 Tujuan Pemeliharaan

Untuk meningkatkan reliability, availability dan


effiency
Untuk memperpanjang umur peralatan.
Mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau
kerusakan peralatan.

Meningkatkan Safety peralatan.

Mengurangi lama waktu padam akibat sering


gangguan.

Pemeriksaan dan Pemeliharaan


1. Faktor yang paling dominan dalam
pemeliharaan peralatan listrik tegangan
tinggi adalah pada sistem isolasi. Isolasi
disini meliputi isolasi keras (padat) dan
isolasi minyak (cair).
2. Dalam pemeliharaan peralatan listrik
tegangan tinggi kita membedakan antara
pemeriksaan / monitoring dalam
keadaan operasi dan memelihara dalam
keadaan padam.

3. Pekerjaan pemeriksaan/ monitoring ini adl


a. Melihat
b. Mencatat
c. Meraba
d. Mendengar
(Pekerjaan tsb dalam keadaan Operasi)
4. Pekerjaan pemeliharaan ini adalah
a. Kalibrasi / Pengujian
b. Koreksi /resetting
c. Memperbaiki / Membersihkan
(Pekerjaan tsb dalam keadaan padam)

5. Pemeriksaan atau monitoring dapat


dilaksanakan oleh operator atau petugas
patroli setiap hari dengan sistem check
list atau catatan saja.
6. Sedangkan pemeliharaan harus
dilaksanakan oleh regu pemeliharaan.
Seperti kita ketahui pada perkuliahan sebelumnya
(Distribusi Tenaga Listrik I), bahwa gangguan
dapat bersifat sementara atau permanen (tetap).
Gangguan sementara tidak memerlukan
perbaikan untuk beroperasinya sistem tenaga
listrik, misalnya pada keadaan beban lebih.

Sedangkan gangguan permanen


mengakibatkan operasi sitem tenaga
listrik tidak akan nomal kembali
sebelum gangguan diperbaiki.
Untuk menganalisa gangguan, selain
arus dan tegangan diperlukan juga
analisa impedansi menurut
urutannya.

3.2 Jenis-jenis Pemeliharaan


1. Predictive Maintenance (Conditional
Maintenance)
pemeliharaan yang dilakukan dengan cara
memprediksi kondisi suatu peralatan
listrik
2. Preventive Maintenance (Time Base
Maintenance)
untuk mencegah terjadinya kerusakan
peralatan secara tiba- tiba dan untuk
mempertahankan unjuk kerja peralatan
yang optimum sesuai umur teknisnya.

3. Corrective Maintenance dilakukan


dengan berencana pada waktu-waktu
tertentu ketika peralatan listrik
mengalami kelainan atau unjuk kerja
rendah pada saat menjalankan
fungsinya

4. Breakdown Maintenance dilakukan


setelah terjadi kerusakan mendadak yang
waktunya tidak tertentu dan sifatnya
darurat.

3.3 Pemeliharaan Yang Berhasil


Kunci suksesnya pemeliharaan adalah mentaati
SOP!!.

Syarat pertama untuk setiap progam

pemeliharaan adalah bahwa sistem


direncanakan dengan baik, dibangun
dengan benar memakai bahan
berkualitas baik dan staf pemeliharaan
terlatih yang mempunyai peralatan
cukup.:
Saluran-saluran yang baru dibangun
harus diperiksa secara teliti sesudah
hujan pada tahun pertama dipakai

3.3 Pemeliharaan Yang Berhasil


Lanjutan yang lainnya !!.

Kerusakan-kerusakan kecil yang


dijumpai pada saat pemeriksaan sedapat
mungkin harus langsung diperbaiki pada
saat itu juga

Bila terjadi keadaan tidak normal,


peralatan harus segera dilepas dari
jaringan pelayanan dan masalahnya
dilaporkan .

3.3 Pemeliharaan Yang Berhasil


Lanjutan yang lainnya !!.

Petunjuk dari pabrik harus selalu


diberikan pada saat melakukan
pemeliharaan peralatan tertentu.

Catatan yang benar dari semua hasil


pengujian dan pemeriksaan harus selalu
dipelihara.

Tindakan pengamanan pada saat


melakukan pekerjaan pemeliharaan.

3.3 Pemeliharaan Yang Berhasil


Lanjutan yang lainnya !!.

Peta dan catatan pemeliharaan harus

dibuat dan dipelihara untuk memberikan


perincian lengkap mengenai pekerjaanpekerjaan yang sudah dan akan
dilakukan
Jadwal yang telah diambil oleh sebuah
perusahaan listrik harus dibahas ulang
dengan membandingkan pengalaman
sebelumnya

3.4 Masih ingat gambar one line diagram..??

Gambar diambil dari

Marsudi, D. 2006 Operasi Sistem Tenaga Listrik. Yogyakarta : Graha Ilmu

Saluran distribusi yang sering digunakan

Ada yang ingin ditanyakan..?

Tentang gangguan
Operasi, Pemeliharaan
Jaringan.apa sudah
bisa dimengerti..?

Persoalan-persoalan Operasi Sistem


Tenaga Listrik
a. Pengaturan Frekuensi.
Kalau daya yang dibangkitkan dalam
sistem lebih kecil daripada beban sistem
maka frekuensi turun dan sebaliknya
apabila daya yang dibangkitkan lebih
besar daripada beban maka frekuensi
naik.
b. Biaya Operasi.
c. Perkembangan Sistem
d. Gangguan Dalam Sistem
e. Tegangan Dalam Sistem

Arus gangguan maksimum dihitung


berdasarkan asumsi sebagai berikut :
1. Semua generator terhubung secara interkoneksi
2. Gangguan pada impedansi gangguan nol
3. Beban terpasang maksimum
Sedangkan untuk arus gangguan minimum
dihitung berdasarkan asumsi :
1. Jumlah generator yang terinterkoneksi minimum
2. Gangguan bukan pada impedansi gangguan
nol, tetapi mempunyai nilai antara 30 dan 40
3. Beban terpasang minimum

Rencana Operasi
Rencana Operasi adalah suatu rencana
mengenai bagaimana suatu sistem
tenaga listrik akan dioperasikan untuk
kurun waktu tertentu
a. Rencana Tahunan
b. Rencana Triwulanan
c. Rencana Bulanan
Materi lebih luas akan diberikan dalam mata
kuliah Manajemen M & R (maintenance and
repair)

Dilanjutkan materi lainnya


Materi sudah selesai

Kerjakan tugas-soal atau soal-soal


Persiapan untuk ujian Final

Arus gangguan maksimum dihitung


berdasarkan asumsi sebagai berikut :
1. Semua generator terhubung secara interkoneksi
2. Gangguan pada impedansi gangguan nol
3. Beban terpasang maksimum
Sedangkan untuk arus gangguan minimum
dihitung berdasarkan asumsi :
1. Jumlah generator yang terinterkoneksi minimum
2. Gangguan bukan pada impedansi gangguan
nol, tetapi mempunyai nilai antara 30 dan 40
3. Beban terpasang minimum

Hasil perhitungan arus gangguan maksimum


digunakan untuk menentukan interrupting
capacities (rating) dari fuses, circuit breakers,
atau peralatan-peralatan penghilang gangguan
lainnya. Sedangkan nilai arus gangguan
minimumdigunakan untuk koordinasi operasi dari
fuses, reclosers, dan relays.
Perhitungan arus gangguan salahsatunya harus
dapat menentukan impedansi urutan nol, positif
dan negatif dari sistem tegangan tinggi gardu
induk (distribution substation transformer) seperti
halnya juga pada sistem transmisi. Oleh karena
itu gangguan yang terjadi pada jaringan distribusi
dengan konfigurasi radial, secara sederhana
dengan menambahkan impedansi-impedansi lain
sebagai impedansi-impedansi untuk perhitungan
yang diambil dari gardu induk sepanjang jaringan.

Banyak hubungan dari transformator


substation distribusi yang paling umm
digunakan yaitu :
a) Delta Bintang yang ditanahkan
secara solid.
b) Delta Delta.

3.3.1 Gangguan Tiga Saluran Fasa


Pada gangguan tiga fasa
keseimbangan terjadi, sehinga tidak
mengandung urutan NOL dan urutan
NEGATIF, oleh karena itu tidak
mempunyai impedansi ganguan.

If 3 = Ifa = Ifb = Ifc = [VL-N] amper


[ Zf ]
If 3 = [VL-N] amper
[Z1 +Zf ]

(3.1)

(3.2)

dimana :

If 3 = arus gangguan tiga fasa, A


VL-N = tegangan distribusi fasa ke netral, V
Z1
= impedansi total urutan positif,
Zf
= impedansi gangguan,
Ifa=Ifb=Ifc= arus gangguan dlm fasa a,b dan c

Impedansi total urutan positif dapat dinyatakan


sebagai :
Z1= Z1,sys + Z1,T +Z1,ekt
(3.3)
dimana :

Z1,sys =impedansi urutan positif dari sistem,


Z1,T =impedansi urutan positif dari transformator,
Z1,ekt =impedansi urutan positif dari jaringan distribusi
yang terganggu,

Substitusi persamaan (3.3) kepersamaan (3.1)


dan (3.2), maka arus gangguan tiga fasa dapat
dinyatakan sebagai berikut :

If 3 = [
(3.4)

VL-N

] amper

[Z1,sys +Z1,T+Z1,ekt ]

If 3 = [

VL-N

amper (3.5)

[Z1,sys +Z1,T+Z1,ekt+Zf ]
Persamaan (3.4) dan(3.5) dipakai ketika sisi sumber
dihubungkan bintang ditanahkan atau hubungan delta.
Gangguan 3fasa pada sistem distribusi dpt dinyatakan juga
terhadap gangguan pada sistem substransmisi, yaitu

IF 3 = [ VL-L ] x If 3 amper (3.6)


[ VSTL-L ]
dimana

IF 3 = arus gangguan 3 fasa pd teg.subtransmisi, A


If 3 = arus gangguan 3 pd teg distribusi, A
VL-L = tegangan distribusi fasa ke fasa, V
VST L-L = tegangan substransmisi fas ke fasa, V

Ada yang ingin ditanyakan?


Apakah materi untuk
gangguan 3 fasa
sudah bisa dimengerti
dan di fahami?

3.3.2 Gangguan saluran fasa ke fasa


Diasumsikan bahwa keadaan gangguan saluran ke saluran pada fasa b dan c
oleh karena jika impedansi ganguan tidak ada, maka :
If L-L = 0
If L-L = If a = - If b atau sebaliknya tergantung fasa yg terganggu
If L-L = [ j 3 x V L-N ] amper (3.7)
[ Z1 + Z2 ]
Dimana If L-L = arus ganguan fas ke fasa, A
Z2 = impedansi total urutan negatif,
Akan tetapi Z1 = Z2, mzka :
If L-L = [ j 3 x V L-N ] amper (3.8)
[ 2 Z1 ]
Substitusi persamaan (3.3) ke persamaan (3.8) dan dimasukkan Zf (3.10), diperoleh
If L-L = [
j 3 x V L-N
[ 2 ( Z1 sys + Z1 T + Z1 ekt ) + Zf ]

amper (3.9)

Jika dibandingkanpersamaan (3.8) dan


(3.1) maka akan dapat menentukan
hubungan antara arus gangguan 3
saluran fasa dg arus gangguan fasa ke
fasa, yaitu :
If L-L = 3/2 x If 3
Atau akan = 0,866 x If 3 (3.11) untuk /

3.3.3 Gangguan satu fasa ke Tanah


Diasumsikan bahwa keadaan gangguan satu
saluran ke tanah pada fasa a, jika impedandi
gangguan tidak ada, maka :

If L-G = [ VL-N ] amper


[ ZG ]
Dimana :
If L-G = arus gangguan fasa ketanah, A
ZG = impedansi ke tanah,

VL-N = tegangan distribusi fasa ke netral, V

ZG = Z1+Z2+Z0 / 3
Atau ZG = 2 Z1 + Z0 / 3

(3.13)
(3.14)

krn z1=z2

Dengan mensubstitusikan prsamaan (3.14) ke


persamaan (3.12), maka :

If L-G =[ VL-N ]
[ 2Z1+Z0 ]

amper

(3.15)

Jika ada impedansi gangguan(Zf), maka :

If L-G =[
VL-N
]
[ 2Z1+Z0 ]+Zf

amper

(3.16)

Persamaan 3.15 dan 3.16 hanya dapat


dipakai jika sumber dihubungkan bintang
ditanahkan.
Jika sumber terhubung delta, maka arus
gangguan akan sama dengan nol, dengan
demikian impedansi urutan nol menjadi
tak terhingga.
Jika Feeder distribusi primer disuplai oleh
gardu induk,(distribution transformer)
dengan hubungan / ditanahkan
secara solid, suatu gangguan satu fasa
pada sistem subtransmisi.

Oleh karena ganguan pada sisi tegangan


rendah dapat ditunjukkan dalam sisi
tegangan tinggi dengan persamaan sbb :

IF L-L =

VL-L
3 x VST L-L

x If L-G , A

(3.17)

Materi bab 3 sudah selesai


Kita lihat contoh soal
3.1

Contoh 3.1
Suatu gardu induk mempunyai trafo 5000kVA
69/12,47kV dgn sist saluran 3fasa 4kawat
12,47kV.
Reaktansi trafo 0,065 pu.
Jika terjadi gangguan HS dgn impedansi gangguan
=nol, dan pd saat gangguan daya dari
generator 600MVA (maksimum)
Dan 360 MVA( daya yg dibangkitkan minimum)
Bila menggunakan basis daya 1 MVA, tentukan :
arus gg3fasa, fasa-fasa dan 1fasa ketanah
pada bus 1 dan 2
Dalam satuan pu, ampere dan MVA untuk
generator :
a) Kondisi Maksimum
b) Kondisi Minimum

Gbr OLD
Penyelesaian
Langkah-langkah yang dilakukan ; yaitu
Memilih atau menetapkan Basis/Dasar
terlebih dahulu.( ada 4 , VA, V, Z, I)
Dari soal Basis Daya telah ditentukan,1 MVA
Basis tegangan kita pilih = 69 KV, shg
Basis Impedansinya adl = Vb L-L / Sb3
Zb = (69.10) /1.10. 10 = 4761

Zsys = (Vsys) / Ssys

= (69.10)

/600.10.10

= 7,935
Gunakan rumus (1.7) maka :
Zpu = 7,935 / 4761 = 0,0017 pu
Basis arus pada sistem 3 fasa adalah

Ib = Sb3
3Vb L-L

= (1.10.10 ) = 8,3674 A
3(69.10)

Pada Bus 1 ..saat kondisi Maksimum


Besarnya Arus gangguan 3 fasa adl :

If 3 =

Vf

amper

[Z1,sys +Z1,T+Z1,ekt+Zf ]

If 3 =

= 588,2 pu

[ j 0,0017 + 0 + 0 + 0 ]

If 3 = (588,2) . (8,3674) = 4922 amper


Sf 3 =3 (69 kV).(4922 A)/(10) = 588,2 MVA

Besarnya Arus gangguan fasa ke fasa adl :


If L-L = 0,866 . If 3 (gunakan rumus 3.11)
= 0,866 . 588,2 pu = 509,38 pu
Jika diukur dlm amper, IfL-L tsb adalah
Besaran pu dikali basis arus dalam amper
IfL-L = (509,38).(8,3674) = 4262,5 amper
SfL-L = (69 kV).(4262,5 A)/(10) = 294,25 MVA

Besarnya Arus gangguan fasa ke tanah adl :

If L-G =

3 Vf

pu

2Zsys+3ZT+6Zekt+3Zf
If L-G =

= 882,35 pu

2(j 0,0017) + 0 + 0 + 0
IfL-G = (882,35).(8,3674) = 7382,98 A
SfL-G = (69 kV )

(7382,98 A)/(10) =294,12 MVA

Pada bus 2 dihitung sendiri


Selanjutnya dicoba pada kondisi Minimum
Untuk bus 1 dan
pada bus 2

Terima kasih atas perhatiannya!

Jangan lupa kerjakan tugasnya..!

Anda mungkin juga menyukai