Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
Pendahuluan
Sebuah jaringan dalam tubuh dengan kontraksi yang memiliki tugas utama disebut
Otot. Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek,mengeras
dan bagian tengahnya menggelembung (membesar). Karena memendekmaka tulang yang
dilekati oleh otot tersebut akan tertarik atau terangkat. Kontraksisatu macam otot hanya
mampu untuk menggerakkan tulang kesatu arah tertentu.Agar tulang dapat kembali ke posisi
semula, otot tersebut harus mengadakanrelaksasi dan tulang harus ditarik ke posisi semula.
Untuk itu harus ada otot lainyang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot
pertama. Jadi, untukmenggerakkan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian
kembali ke posisisemula diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang
berbeda.
Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis.otot
antagonis menyebabkan terjadinya gerak antagonis, yaitu gerak otot yangberlawanan arah.
Jika otot pertama berkontraksi dan otot yang kedua berelaksasi,sehingga menyebabkan tulang
tertarik / terangkat atau sebaliknya. Otot sinergismenyebabkan terjadinya gerak sinergis, yaitu
gerak otot yang bersamaan arah. Jadikedua otot berkontraksi bersama dan berelaksasi
bersama. Didalam makalah ini saya akan membahas tentang mekanisme dan struktur otot
secara mendalam dan memahami fungsi dari peregangan pada otot yang sedang berkontraksi.
Isi
Skenario 3
Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun tengah berlatih renang untuk perlombaan. Tibatiba ia menjerit minta tolong. Seorang penjaga kolam renang datang dan segera menolong
anak tersebut dan membawakannya ke tepi kolam. Ternyata ia mengalami kram pada betis
kanannya. Dengan sigap penjaga kolam memegang kaki kanan si anak dan mendorong
telapak kaki kanannya ke arah dorsal selama 2 menit.
Pembahasan
Anak laki-laki
berusia 15th
mengalami
kram pada
betis kanan
Faktor
pemicu
mekanisme
kerja otot
Mekanisme
kerja otot
(peregangan
otot)
Kontraksi
otot somatik
Struktur otot
ekstremitas
inferior
Mikroskopik
Makroskopik
Relaksasi
otot somatik
JARINGAN OTOT
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh.
Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot
dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat
memanjang dan memendek.1
3. Asetilkolin bekerja pada area setempat pada membran serat otot untuk membuka
banyak saluran bergerbang asetilkolin melalui molekul-molekul protein dalam
membran serat otot.
4. Terbukanya saluran asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion natrium untuk
mengalir ke bagian dalam membran serat otot pada titik terminal saraf. Peristiwa ini
akan menimbulkan suatu potensial aksi dalam serat otot.
5. Potensial aksi akan berjalan di sepanjang membran serat otot dalam cara yang sama
seperti potensial aksi berjalan di sepanjang membran saraf.
6. Potensial aksi akan menimbulkan depolarisasi membran serat otot, dan juga berjalan
secara dalam didalam serat otot, pada tempat dimana potensial aksi menyebabkan
retikulum sarkoplasma melepaskan sejumlah besar ion kalsium, yang telah disimpan
di dalam retikulum, ke dalam miofibril.
7. Ion-ion kalsium menumbulkan kekuatan menarik antara filamen aktin dan miosin,
yang menyebabkan bergerak bersama-sama, dan menghasilkan proses kontraksi.
8. Setelah kurang dari satu detik, ion kalsium dipompa kembali ke dalam retikulum
sarkoplasma, tempat ion-ion ini disimpan sampai potensial aksi otot yang baru datang
lagi;pengeluaran ion kalsium dari miofibril akan menyebabkan kontraksi otot terhenti.
Kontraksi dan Relaksasi Otot
Sel otot merupakan sel yang terspesialisasi untuk satu tugas, kontraksi dan spesialisasi
ini berada dalam struktur dan fungsi yang membentuk otot, prototipe untuk mempelajari
pergerakan pada tingkat sel dan molekuler. Terdapat 3 jenis otot pada vertebrata yaitu : otot
rangka yang berperan untuk semua pergerakan yang sadar. Otot jantung yang memompa
darah dari jantung serta otot polos yang berperan untuk pergerakan yang tak sadar dari organ
seperti lambung, intestine, uterus dan pembuluh darah. Pada otot rangka dan jantung elemen
kontraktil sitoskeleton terdapat pada susunan teratur yang memunculkan pola karakteristik
dari garis yang berseling. Berikut adalah karakterisasi struktur pada otot rangka :
Otot rangka diikat oleh serabut otot yang merupakan sel tunggal yang besar yang dibentuk
dari penggabungan banyak sel tunggal selama perkembangannya. Kebanyakan pada
sitoplasma terdiri dari myofibril yang merupakan serabut silindris dari 2 tipe filamen :
filamen tebal myosin (d = 15 nm) dan filamen tipis aktin (d = 7 nm). Setiap myofibril diatur
sebagai ikatan unit kontraktil yang disebut sarkomer yang berperan pada kenampakan garis
dari otot rangka dan jantung.3
1.
Otot mulai berkontraksi apabila terkena rangsang. Kontraksi otot dikenal dengan
nama model pergeseran filamen (sliding filamen mode), terlihat seperti pada gambar,
Komplek troponin tampak unik pada otot lurik dan terdiri atas 3 polipeptida. Troponin
pada otot lurik terdiri atas troponin T (TpT), troponin I (TpI) dan troponin C (TpC).
Mekanisme pengaturan konsentrasi Ca2+ pada otot lurik dan otot jantung berdasarkan aktin
yang bekerja. Pada otot lurik tidak terdapat control kontraksi kecuali system tropomiosintroponin terdapat bersama-sama dengan filament aktin dan myosin.3
TpI mencegah pengikatan kepala myosin dengan tapak pelekat F-aktin melalui
perubahan bentuk F-aktin via molekul tropomiosin ke dalam posisi yang melintangi langsung
tapak pengikatan kepala myosin pada F-aktin. Kedua cara tersebut mencegah pengaktifan
enzim ATPase myosin yang diperantarai pengikatan kepala myosin pada Faktin. Dengan cara
demikian TpI menghalangi siklus kontraksi tahap 2. Peristiwa ini menjelaskan keadaan
terhambat yang ditemukan pada otot lurik pada keadaan relaksasi. Relaksasi terjadi apabila :3
a.
Secara umum, tulang pada tubuh manusia dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
tulang keras dan tulang rawan. Berikut ini akan dibahas mengenai tulang-tulang tersebut
secara makroskopis.
1) Tulang Keras: Struktur tulang keras secara makroskopis dapat dibagi menjadi lima
bagian menurut bentuknya di dalam tubuh. Pembagian tersebut adalah sebagai
berikut:4
Ossa longa (tulang panjang) yaitu tulang-tulang yang ukuran panjangnya
dalamnya berjalan dalam saluran havers. Di dalam tulang kompakta ini juga
terdapat saluran yang menghubungkan permukaan dalam dan luar tulang,
dengan saluran havers, dan saluran havers satu dgn lainnya yang disebut
dengan saluran volkmann. Di tulang ini juga terdapat lamel general luar dan
dalam serta lamel interstitial.5,2
c. Periosteum: Merupakan salah satu bagian pembentuk tulang yang permukaan
luarnya diliputi selubung fibrosa, kecuali pd permukaan sendi. Tulang ini
tediri dari dua lapisan, namun batasnya tidak jelas. Lapisan dalam tulang ini
tediri dari jaringan ikat fibrosa (ada pembuluh darah) dan lapisan dalam tediri
dari jaringan ikat longgar dan sedikit kolagen. Pada orang dewasa byk sel
osteoprogenitor yang aktif bermitosis membentuk tulang pada fraktur tulang.
Yang mengikat periosteum ke tulang disebut serat sharpey (serat kolagen yg
menembus matriks tulang).5,2
d. Endosteum: merupakan lapisan yang berupa jaringan retikular padat yg
memiliki kemampuan osteogenik dan hemopoetik. Lapisan ini terdapat pada
permukaan dalam tulang, atau dinding rongga sumsum tulang.5,2
2) Tulang rawan: Struktur tulang rawan secara makroskopis dapat dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan elastis, dan tulang rawan
fibrokartilago / fibrosa. Berikut ini penjelasannya.5,6
a. Tulang rawan hialin: pada keadaan segar memiliki struktur yang bening
putih kebiruan dan licin, dan beberapa serat dapat terlihat, serta dapat
tembus cahaya. Letak dari tulang rawan hialin ini biasa terdapat pada
dinding trakea, dan juga terdapat pada seluruh kerangka fetus yang sedang
mengalami proses penulangan. (penulangan kondral). Tulang rawan hialin
ini diliputi perikondrium.
b. Tulang rawan elastis: pada keadaan segar berwarna kuning keruh. Tulang
rawan ini banyak mengandung serat elastin dan mengandung sedikit serat
kolagen. Tulang rawan ini merupakan modifikasi dari tulang rawan hialin
dan juga diliputi oleh perikondrium. Tulang rawan elastic biasa ditemukan
pada telinga luar, epiglottis, tulang auditiva dan tulang laring.
c. Tulang rawan fibrokartilago / fibrosa: memiliki penampilan seperti rantai
parallel kolagen berwarna merah muda terang. Ditemukan pada diskus
intervertebralis, simfisi pubis, dan juga pada tempat melekatnya tendo dan
ligament tertentu
dengan jaringan ikat padat fibrosa. Tulang rawan ini tidak memiliki
perikondrium.
Otot
Pada manusia, otot dapat digolongkan lagi menjadi tiga bagian besar yang masingmasing memiliki fungsi khusus. Otot tersebut ialah otot rangka, otot polos, dan otot
jantung.4,5
1) Otot rangka
Otot rangka adalah spesialisasi kontraksi pada tubuh yang letaknya melekat pada
tulang. Kontraksi otot rangka menyebabkan tulang tempat otot tersebut melekat bergerak,
yang memungkinkan tubuh melaksanakan barbagai aktivitas motorik. Otot rangka yang
menunjang homeostatis mencakup antara lain otot-otot yang penting dalam mengunyah,
menelan makanan dan otot-otot yang penting untuk bernapas. Otot rangka merupakan otot
volunteer yang artinya otot ini dipersarafi oleh sistem saraf somatic dan dipengaruhi oleh
kesadaran.4,5
Secara umum suatu otot yang menempel pada tulang akan dibagi menjadi 2 yaitu
origo dan insertion. Origo berasal dari kata origin yang artinya asal, origo menempel pada
otot
tulang tidak bergerak, sedangkan insertio menempel pada otot yang bergerak.
Musculis formis adalah otot berkepala satu, otot berserat sejajar. Musculus biceps adalah
otot berkepala dua dengan otot berserat sejajar. Musculus biventer berperut dua dan otot
berserat sejajar. Musculus planus adalah otot berkepala banyak dengan otot datar.
Musculus intersectus adalah otot yang terbagi-bagi oleh tendo antara dan memiliki otot
berperut banyak. Musculus semipennatus adalah otot berserabut satu sisi. Musculus
pennatus adalah otot berserabut dua sisi.4,5
2) Otot polos
Otot polos secara umum terdapat di dinding organ-organ berongga dan saluransaluran. Kontraksi terkontrol otot polos bertanggung jawab untuk mengatur aliran darah
melalui pembuluh darah, gerakan makanan melalui saluran pencernaan, aliran udara
melalui saluran pernapasan, dan aliran urin keluar tubuh. Kontraksi otot ini menimbulkan
tekanan pada dan mengatur pergerakan maju isi struktur-struktur tersebut.4,5
Otot polos dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu otot polos viseral dan otot polos
multi-unit. Otot polos viseral terdapat di lapisan-lapisan penutup yang luas, contohnya
adalah jaringan otot dinding usus, uretter,dan uterus. Otot polos multi-unit tersusun dari
unit-unit tersendiri tanpa adanya jembatan antar membrane sel. Ditemukan pada berbagai
struktur, misalnya iris mata, yang dapat menghasilkan kontraksi halus dan bertahap. Dan
tidak dapat dikendalikan secara volunteer.4,5
10
3) Otot jantung
Otot jantung hanya ditemukan di jantung. Otot ini memiliki serat bergaris-garis yang
sangat terorganisasi seperti otot rangka. Seperti otot polos unit tunggal , sebagian serat otot
jantung mampu menghasilkan potensial aksi, yang menyebar ke seluruh jantung melalui
gap junction.4,5
Otot jantung hanya terdapat di dinding jantung, yang kontraksinya memompa darah
penunjang kelangsungan hidup ke seluruh tubuh. Secara structural dan fungsional
memiliki kesamaan dengan otot rangka dan otot polos unit tunggal. Otot ini memiliki serat
bergaris-garis yang sangat terorganisasi seperti otot rangka.4,5
Mikroskopis
Sel otot rangka atau disebut serabut otot adalah berinti banyak. Diameter setiap
serabut otot berkisar antara 10 100 u. Otot dapat meningkat ukurannya sebagai akibat
pertumbuhan yang normal atau karena berbagai latihan. Hal ini disebabkan karena
peningkatan jumlah serabut otot tersebut. Setiap serabut otot/sel otot mengandung sejumlah
serabut kecil yang sangat teratur kerjanya disebut miofibril/miofilamen. Miofibril itu letaknya
paralel satu sama lain. Miofibril itu menempati sebagaian besar volume sel otot tersebut.
Pada miofibril itu terdapat benyak pita gelap dan terang yang merupakan karakteristik dari sel
otot seran lintang itu.2
Otot rangka mengandung air 75%, protein (terutama globulin) 20%, karbohidrat 1%,
lemak, enzim, dan berbagai garam anorganik (Na, K, Mg, Ca) 4%. Miofibril mengandung
paling sedikit 4 macam globulin yakni : aktin, miosin, tropomiosin, dan troponin
(paramiosin). Berbagai protein tersebut di atas tidak diketemukan dalam jaringan non
muskuler.2
11
12
cukup sama yaitu untuk mengikat aktin dengan myosin untuk terjadinya kontraksi dan
sebaliknya, dengan melepasnya mereka terjadinya relaksasi. Namun banyak kelainan yang
dapat terjadi pada otot terumata ekstremitas inferior. Dapat terjadinya kram atau kejang pada
otot ketika melakukan aktifitas yang berlebihan. Salah satu yang mungkin terjadi adalah
Kram pada otot sesuai dengan kasus dalam skenario, salah satu therapy yang bisa dilakukan
adalah dengan melakukan pemijatan ke arah dorsal, hal ini dilakukan agar memberikan
kontraksi yang berlebihan. Kontraksi yang berlebihan ini menyebabkan terjadinya relaksasi
itu sendiri.
Daftar Pustaka
1. Diunduh dari http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0044%20Bio%202-1c.htm. 2012.
2. Guyton C, Hall JE. Human physiology and mechanisms of diseases. 3rd edition. USA:
Mississippi; 2002.
3. Setiowati T, Furqonita D. Biologi interaktif. Jakarta: Azka Press; 2007.
4. Sherwood L. Human physiology: From cells to systems, 6th ediition. USA: Thomson
Higher Education; 2012.
5. Ganong WF. Fisiologi kedokteran. Edisi ke-22. Jakarta: EGC; 2008.
6. Tortora GJ, Kemnits CP, Jenkins GW. Anatomy and physiology. USA: John Wiley &
Sons; 2010.
7. Basmajian JV, slonecker CE. Grant metode anatomi beroientasi pada klinik. Ed-11.
Binarupa aksara. Jakarta. 1995.
13