Anda di halaman 1dari 2

Kesimpulan Silaturrahmi Nasional PPP

"Rembug Nasional untuk Ishlah Seutuhnya"


PPP.OR.ID - Jakarta, 5-6 Feb 2016
1. Bahwa forum yang disebut sebagai Silatnas PPP, 5-6 Februari 2016 ini
diselenggarakan oleh DPP PPP sebagai forum informal yang konstitusional,
mengakomodasi seluruh pendapat, menyambung kembali persaudaraan, dan
menghimpun kembali seluruh perbedaan menjadi persamaan, kebersamaan, dan
persatuan seluruh kader PPP dalam semangat ukhuwwah Islamiyah.
2. Bahwa Silatnas ini merupakan mimbar demokrasi yang bertujuan ishlah PPP
seutuhnya dengan mendengarkan seluruh kader Partai, baik DPP, DPW, DPC
sampai dengan PAC; perwakilan Muktamar Jakarta, Surabaya, dan Bandung;
maupun perwakilan ormas pendiri baik PBNU, PP Parmusi, DPP Perti dan PP
Syarikat Islam.
3. Bahwa bersatunya kembali PPP bukan hanya kebutuhan, tapi kewajiban.
Karenanya Silatnas merekomendasikan kepada seluruh kader PPP untuk
meninggalkan perbedaan, berhimpun dalam titik temu, bergandengan tangan utk
PPP yang satu berdasarkan semangat ukhuwwah islamiyyah dan ukhuwwah
imaniyyah.
4. Bahwa seluruh perbedaan harus diselesaikan secara konstitusional, mengacu
pada AD/ART PPP sebagai partai yang berdaulat mengatur rumah tangganya
sendiri berdasarkan ketentuan UU No. 2/2008 jo. 2/2011 tentang Partai Politik.
5. Bahwa Muktamar VIII Surabaya sudah dicabut SKnya oleh Menkumham, dan
Muktamar VIII Jakarta tidak mampu memenuhi persyaratan yang dimintakan
Kemenkumham pada tanggal 31 Des 2015. Bahwa, atas nama asas kepastian
hukum, tidak boleh ada keksongan kepengurusan PPP sebagai badan hukum.
Bahwa, oleh karenanya Silatnas menyatakan DPP PPP yang saat ini berlaku
adalah sebagaimana masih tercantum dalam Lembaran Negara RI, yakni DPP
PPP hasil Muktamar VII Bandung dengan masa bakti 2011-2016.
6. Bahwa, solusi konstitusional, legitimate dan bermartabat atas persoalan di PPP
adalah Muktamar yang ditujukan untuk ishlah seutuhnya, yang dilaksanakan oleh
kepengurusan PPP yang berlaku, sekaligus sebagai kepengurusan sebelum
terjadinya konflik, yakni DPP PPP hasil Muktamar VII Bandung dengan
rekomendasi pelaksanaan sebagai berikut:
- dilaksanakan selambat-lambatnya bulan April 2016
- didahului oleh Musyawarah Kerja Nasional
- dilaksanakan oleh para pihak yang berbeda pendapat, namun sama-sama
berada dalam kepengurusan DPP PPP hasil Muktamar VII Bandung secara
proporsional, dengan dilandasi semangat ukhuwwah
- berlandaskan dan menetapkan kembali AD/ART hasil Muktamar Bandung
dengan penyesuaian terbatas pada pasal2 yang berkaitan dengan waktu
- pesertanya adalah DPW dan DPC yang, secara langsung atau tidak
langsung, pengesahannya dilakukan oleh Ketua Umum Suryadharma Ali dan
Sekjen Irgan dan/atau Ketua Umum Suryadharma Ali dan Sekjen Rommy;
dalam hal masa baktinya sudah daluarsa, maka diperpanjang oleh dewan
pimpinan sesuai tingkatannya, sampai dengan terselenggaranya musyawarah
wilayah/cabang pada waktunya pasca penyelenggaraan Muktamar untuk
ishlah.

disupervisi dalam persiapan dan pelaksanaannya oleh Mahkamah Partai


yang berlaku.

7. Bahwa Silatnas menerima dan mendukung pemuh Pendapat Hukum Mahkamah


Partai No. 01/MP.DPP-PPP/I/2016 tentang DPP PPP yang Sah dan No.
02/MP.DPP-PPP/I/2016 tentang Penyelenggaraan Muktamar Ishlah, sebagai
jalan tengah yang konstitusional penyelesaian persoalan PP berdasarkan UU No.
2/2008 jo. 2/2011 ttg Parpol dan AD/ART PPP hasil Muktamar VII Bandung 2011.
8. Bahwa, Silatnas memohon doa restu dan dukungan seluruh rakyat, agar PPP
dapat segera menyelesaikan masalah internalnya dalam waktu yang sangat
segera. Teriring permohonan maaf sebesar-besarnya atas hiruk-pikuk seputar
PPP di media massa yang menimbulkan ketidaknyamanan.
Kepada Allah SWT kami berserah diri.

Anda mungkin juga menyukai