Anda di halaman 1dari 27

1.

Perawatan yang bersifat preventif


Perawatan ini dimaksudkan untuk menjaga keadaan peralatan sebelum peralatan itu menjadi
rusak . pada dasarnya yang dilakukan adalah perawatan yang dilakukan untuk mencegah
timbulnya kerusakan - kerusakan yang tak terduga dan menentukan keadaan yang dapat
menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses
produksi . Dengan demikian semua fasilitas fasilitas produksi yang mendapatkan perawatan
preventif akan terjamin kelancaran kerjanya dan selalu diusahakan dalam kondisi yang siap
digunakan untuk setiap proses produksi setiap saat . Hal ini memerlukan suatu rencana dan
jadwal perawatan yang sangat cermat dan rencana yang lebih tepat.
Perawatan preventif ini sangat penting karena kegunaannya yang sangat efektif didalam fasilitas
fasilitas produksi yang termasuk dalam golongan critical unit sedangkan ciri ciri dari
fasilitas produksi yang termasuk dalam critical unit ialah kerusakan fasilitas atau peralatan
tersebut akan :

Membahayakan kesehatan atau keselamatan para pekerja

Mempengaruai kualitas produksi yang dihasilkan

Menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi

Harga dari fasilitas tersebut cukup besar dan mahal

Dalam prakteknya perawatan preventif yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat dibedakan
lagi sebagai berikut :

Perawatan rutin , yaitu aktivitas pemeliharaan dan perawataan yang dilakukan secara
rutin ( setiap hari ) . Misalnya pembersihan peralatan pelumasan oli , pengecekan isi
bahan bakar , dan lain sebagainya .

Perawatan periodic , yaitu aktivitas pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara
periodic atau dalam jangka waktu tertentu , misalnya setiap 100 jam kerja mesin , lalu
meningkat setiap500 jam sekali , dan seterusnya . Misalnya pembongkaran silinder ,
penyetelan katup katup , pemasukan dan pembuangan silindermesin dan sebagainya .

Perawatan preventif akan menguntungkan atau tidak tergantung pada :

Distribusi dari kerusakan Pada penjadwalan dan pelaksanaan perawatan preventif harus
memperlihatkan jenis distribusi dari kerusakan yang ada , karena dengan mengetahui
jenis distribusi kerusakan dapat disusun suatu rencana perawatan yang benar benar
tepat sesuai dengan latar belakang mesin tersebut .

Hubungan antara waktu perawatan prerventif terhadap waktu , perbaikan , hendaknya


diantara kedua waktu ini diadakan keseimbangan dan diusahakan dapat dicapai titik
maksimal . jika ternyata jumlah waktu untuk perawatan preventif lebih lama dari waktu

menyelesaikan kerusakan tiba tiba , maka tidak ada manfaatnya yang nyata untuk
mengadakan perawatan preventif , lebih baik ditunggu saja sampai terjadi kerusakan .
Walaupun masih ada suatu factor lainyang perlu diperhatikan yaitu apabila ternyata jumlah
kerugian akibat rusaknya mesin cukup besar yang meliputi bianya biaya :
1. Buruh menganggur
2. produksi terhenti
3. biaya penggantian spare part
4. Kekecewaan konsumen
maka walaupun waktu untuk menyelesaikan perawatan preventif sama dengan waktu untuk
menyelesaikan kerusakan , perawatan preventif masih dapat dipertimbangkan untuk
dilaksanakan .
2 . Perawatan yang bersifat korektif
Perawatan ini dimaksudkan untuk memperbaiki perawatan yang rusak . Pada dasarnya aktivitas
yang dilakukan adalah pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu
kerusakan atau kelainan pada fasilitas atau peralatan . kegiatan ini sering disebut sebagai
kegiatan perbaikan atau reparasi .
Perawatan korektif dapat juga didefinisikan sebagai perbaikan yang dilakukan karena adanya
kerusakan yang dapat terjadi akibat tidak dilakukanya perawatan preventif maupun telah
dilakukan perawatan preventif tapi sampai pada suatu waktu tertentu fasilitas dan peralatan
tersebut tetap rusak . jadi dalam hal ini , kegiatan perawatan sifatnya hanya menunggu sampai
terjadi kerusakan , baru kemudian diperbaiki atau dibetulkan

Tujuan Perawatan
Secara umum perawatan m,empunyai tujuan tujuan yang menurut A. S Corder adalah untuk :
1. Memungkinkan tercapainya mutu produksi dan kepuasan
penyesuaian , pelayanan dan pengoperasian peralatan secara tepat .

pelanggan

melalui

2. Memaksimalkan umur kegunaan dari sistem .


3. Menjaga agar sistem aman dan mencegah berkembangnya gangguan keamanan
4. Meminimalkan biaya produksi total yang secara langsung dapat dihubungkan dengan
service dan perbaikan
5. Memaksimalkan produksi dari sumber sumber sistem yang ada .
6. Meminimalkan frekuensi dan kuatnya gangguan terhadap proses operasi.
7. Menyiapkan personel , fasilitas dan metodenya .
8. Agar
mampu
mengerjakan
( A. S Corder , 92 , Hal ; 81 )

tugas

tugas

perawatan

Pengertian Perawatan Definisi Tujuan Bersifat Preventif Korektif


Artikel Menarik lainnya :

Pengertian Ergonomi Definisi Istilah

Pengertian Perawatan Definisi Tujuan Bersifat Preventif Korektif

Location: West Nusa Tenggara, Indonesia


Apa itu pemeliharaan (maintenance) mesin merupakan hal yang sering
dipermasalahkan antara bagian pemeliharaan dan bagian produksi. karena bagian
pemeliharaan dianggap yang memboroskan biaya, sedang bagian produksi merasa
yang merusakkan tetapi juga yang membuat uang (Soemarno, 2008). Pada
umumnya sebuah produk yang dihasilkan oleh manusia, tidak ada yang tidak
mungkin rusak, tetapi usia penggunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan
perbaikan yang dikenal dengan pemeliharaan. (Corder, Antony, K. Hadi, 1992). Oleh
karena itu, sangat dibutuhkan kegiatan pemeliharaan yang meliputi kegiatan
pemeliharaan dan perawatan mesin yang digunakan dalam proses produksi.
Apa itu pemeliharaan. Kata pemeliharaan diambil dari bahasa yunani terein artinya
merawat, menjaga dan memelihara. Pemeliharaan adalah suatu kobinasi dari
berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau
memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima. Untuk Pengertian
Pemeliharaan lebih jelas adalah tindakan merawat mesin atau peralatan pabrik
dengan memperbaharui umur masa pakai dan kegagalan/kerusakan mesin.
(Setiawan F.D, 2008 ).
Home Pemeliharaan Seputar Pengertian Pemeliharaan (maintenance)

Seputar Pengertian Pemeliharaan (maintenance)


Srikandi Rahayu
1 Comment
Pemeliharaan

Apa itu pemeliharaan (maintenance) mesin merupakan hal yang sering


dipermasalahkan antara bagian pemeliharaan dan bagian produksi. karena bagian
pemeliharaan dianggap yang memboroskan biaya, sedang bagian produksi merasa
yang merusakkan tetapi juga yang membuat uang (Soemarno, 2008). Pada
umumnya sebuah produk yang dihasilkan oleh manusia, tidak ada yang tidak
mungkin rusak, tetapi usia penggunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan
perbaikan yang dikenal dengan pemeliharaan. (Corder, Antony, K. Hadi, 1992). Oleh
karena itu, sangat dibutuhkan kegiatan pemeliharaan yang meliputi kegiatan
pemeliharaan dan perawatan mesin yang digunakan dalam proses produksi.
Apa itu pemeliharaan. Kata pemeliharaan diambil dari bahasa yunani terein artinya
merawat, menjaga dan memelihara. Pemeliharaan adalah suatu kobinasi dari
berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau
memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima. Untuk Pengertian
Pemeliharaan lebih jelas adalah tindakan merawat mesin atau peralatan pabrik
dengan memperbaharui umur masa pakai dan kegagalan/kerusakan mesin.
(Setiawan F.D, 2008 ).

Pengertian
Pemeliharaan
Menurut Para Ahli

(maintenance)

1. Menurut Jay Heizer dan Barry Render, (2001) dalam bukunya


operations Management pemeliharaan adalah : all activities involved in
keeping a systems equipment in working order . Artinya: pemeliharaan

adalah segala kegiatan yang di dalamnya adalah untuk menjaga sistem


peralatan agar bekerja dengan baik.
2. Menurut M.S Sehwarat dan J.S Narang, (2001) dalam bukunya
Production Management pemeliharaan ( maintenance ) adalah sebuah
pekerjaan yang dilakukan secara berurutan untuk menjaga atau memperbaiki
fasilitas yang ada sehingga sesuai dengan standar (sesuai dengan standar
fungsional dan kualitas).
3. Menurut Sofy an Assauri (2004) pemeliharaan adalah kegiatan untuk
memelihara atau menjaga fasilitas/peralatan pabrik dan mengadakan
perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan agar supaya
terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan
apa yang direncanakan.
Dari beberapa pendapat di atas bahwa dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pemeliharaan dilakukan untuk merawat ataupun memperbaiki peralatan
perusahaan agar dapat melaksanakan produksi dengan efektif dan efisien sesuai
dengan pesanan yang telah direncanakan dengan hasil produk yang berkualitas.
Kurang diperhatikannya Pemeliharaan (maintenance) diantaranya disebabkan oleh
banyaknya dana yang dibutuhkan, dan rumitnya tugas Pemeliharaan (maintenance)
Namun bagi kegiatan operasi perusahaan, maintenance sudah menjadi dwi fungsi,
yaitu pelaksanaan dan kesadaran untuk melakukan pemeliharaan terhadap fasilitasfasilitas
produksi.

Tujuan Pemeliharaan (maintenance)


Suatu kalimat yang perlu diketahui oleh orang pemeliharaan dan bagian lainnya
bagi suatu pabrik adalah pemeliharaan ( maintenance ) murah sedangkan
perbaikan ( repair ) mahal. (Setiawan F.D, 2008).
Menurut Daryus A, (2008) dalam bukunya manajemen pemeliharaan mesin Tujuan
pemeliharaan yang utama dapat didefenisikan sebagai berikut:

1. Untuk memperpanjang kegunaan asset,


2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan
mendapatkan laba investasi maksimum yang mungkin,
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam
keadaan darurat setiap waktu,
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.

Sedangkan Menurut Sofyan Assauri, 2004, tujuan pemeliharaan yaitu :


1. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi,
2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh
produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu,
3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar batas dan
menjaga modal yang di investasikan tersebut,
4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan
kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien,
5. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja
6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi - fungsi utama lainnya dari suatu
perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu tingkat
keuntungan ( return on investment ) yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah.

Fungsi Pemeliharaan (maintenance)


Apakah maksud pemeliharaan. Menurut pendapat Agus Ahyari, (2002) fungsi pemeliharaan
adalah agar dapat memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada
serta mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut selalu dalam keadaan optimal
dan
siap
pakai
untuk
pelaksanaan
proses
produksi.
Keuntungan- keuntungan yang akan diperoleh dengan adanya pemeliharaan yang baik terhadap
mesin, adalah sebagai berikut :
1. Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat
dipergunakan dalam jangka waktu panjang,
2. Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan dengan
lancar,
3. Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya
kemungkinan kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan peralatan produksi selama
proses produksi berjalan,
4. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka proses dan
pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik pula,
5. Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi yang
digunakan,
6. Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan bahan
baku dapat berjalan normal,

Jenis-jenis pemeliharaan
1.
Prefentive
Maintenance
Prefentive Maintenance disebut juga tindakan pencegahan atau overhaul, yaitu kegitaan
pemeliharaan dan perawatan untuk mencegah kerusakan yang tak terduga dan menemukan
kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas operasi lebih tepat. Pemeliharaan prefentif
apabila direncanakan dengan baik dapat mencegah terjadinya kegagalan atau kerusakan, sebab
apabila terjadi kerusakan peralatan operasi dapat berakibat kemacetan produksi secara total.
Alternatif dalam Prefentive Maintenance adalah:
1. Berdasar waktu, yaitu melakukan pemeliharaan pada periode secara teratur, misalnya
penggantian oli mesin setiap 3 bulan.
2. Berdasar pekerjaan, yaitu pemeliharaan setelah sejumlah jam operasi atau volume
produksi tertentu, misalnya setelah mobil berjalan 2.000 km, atau mesin bekerja selama
500 jam.
3. Berdasar kesempatan, yaitu pemeliharaan yang dilakukan
kesempatan untuk itu, misalnya pada jam kerja istirahat, atau hari libur.

apabila

ada

4. Berdasar kondisi terencana, yaitu tergantung pada hasil pemantauan kondisi fasilitas
produksi, misalnya penggantian kampas rem mobil apabila telah mencapai ketebalan
tertentu.
Home Pemeliharaan Seputar Pengertian Pemeliharaan (maintenance)

Seputar Pengertian Pemeliharaan (maintenance)


Srikandi Rahayu
1 Comment
Pemeliharaan

Apa itu pemeliharaan (maintenance) mesin merupakan hal yang sering


dipermasalahkan antara bagian pemeliharaan dan bagian produksi. karena bagian
pemeliharaan dianggap yang memboroskan biaya, sedang bagian produksi merasa
yang merusakkan tetapi juga yang membuat uang (Soemarno, 2008). Pada
umumnya sebuah produk yang dihasilkan oleh manusia, tidak ada yang tidak
mungkin rusak, tetapi usia penggunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan
perbaikan yang dikenal dengan pemeliharaan. (Corder, Antony, K. Hadi, 1992). Oleh
karena itu, sangat dibutuhkan kegiatan pemeliharaan yang meliputi kegiatan
pemeliharaan dan perawatan mesin yang digunakan dalam proses produksi.
Apa itu pemeliharaan. Kata pemeliharaan diambil dari bahasa yunani terein artinya
merawat, menjaga dan memelihara. Pemeliharaan adalah suatu kobinasi dari
berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau
memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima. Untuk Pengertian
Pemeliharaan lebih jelas adalah tindakan merawat mesin atau peralatan pabrik
dengan memperbaharui umur masa pakai dan kegagalan/kerusakan mesin.
(Setiawan F.D, 2008 ).

Pengertian
Pemeliharaan
Menurut Para Ahli

(maintenance)

1. Menurut Jay Heizer dan Barry Render, (2001) dalam bukunya


operations Management pemeliharaan adalah : all activities involved in
keeping a systems equipment in working order . Artinya: pemeliharaan
adalah segala kegiatan yang di dalamnya adalah untuk menjaga sistem
peralatan agar bekerja dengan baik.
2. Menurut M.S Sehwarat dan J.S Narang, (2001) dalam bukunya
Production Management pemeliharaan ( maintenance ) adalah sebuah
pekerjaan yang dilakukan secara berurutan untuk menjaga atau memperbaiki
fasilitas yang ada sehingga sesuai dengan standar (sesuai dengan standar
fungsional dan kualitas).
3. Menurut Sofy an Assauri (2004) pemeliharaan adalah kegiatan untuk
memelihara atau menjaga fasilitas/peralatan pabrik dan mengadakan
perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan agar supaya
terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan
apa yang direncanakan.
Dari beberapa pendapat di atas bahwa dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pemeliharaan dilakukan untuk merawat ataupun memperbaiki peralatan
perusahaan agar dapat melaksanakan produksi dengan efektif dan efisien sesuai
dengan pesanan yang telah direncanakan dengan hasil produk yang berkualitas.

Kurang diperhatikannya Pemeliharaan (maintenance) diantaranya disebabkan oleh


banyaknya dana yang dibutuhkan, dan rumitnya tugas Pemeliharaan (maintenance)
Namun bagi kegiatan operasi perusahaan, maintenance sudah menjadi dwi fungsi,
yaitu pelaksanaan dan kesadaran untuk melakukan pemeliharaan terhadap fasilitasfasilitas
produksi.

Tujuan

Pemeliharaan

(maintenance)

Suatu kalimat yang perlu diketahui oleh orang pemeliharaan dan bagian lainnya
bagi suatu pabrik adalah pemeliharaan ( maintenance ) murah sedangkan
perbaikan ( repair ) mahal. (Setiawan F.D, 2008).
Menurut Daryus A, (2008) dalam bukunya manajemen pemeliharaan mesin Tujuan
pemeliharaan yang utama dapat didefenisikan sebagai berikut:
1. Untuk memperpanjang kegunaan asset,
2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk
produksi dan mendapatkan laba investasi maksimum yang mungkin,
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan
dalam keadaan darurat setiap waktu,
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
Sedangkan Menurut Sofyan Assauri, 2004, tujuan pemeliharaan yaitu :
1. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana
produksi,
2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak
terganggu,
3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar
batas dan menjaga modal yang di investasikan tersebut,
4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan
melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien,
5. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan
para pekerja
6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi - fungsi utama
lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama
perusahaan yaitu tingkat keuntungan ( return on investment ) yang sebaik
mungkin dan total biaya yang terendah.

Fungsi

Pemeliharaan

(maintenance)

Apakah maksud pemeliharaan. Menurut pendapat Agus Ahyari, (2002) fungsi


pemeliharaan adalah agar dapat memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan
peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan peralatan
produksi tersebut selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan
proses
produksi.
Keuntungan- keuntungan yang akan diperoleh dengan adanya pemeliharaan yang
baik terhadap mesin, adalah sebagai berikut :
1. Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan
bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang,

yang

2. Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan


dengan lancar,
3. Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya
kemungkinan kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan peralatan produksi
selama proses produksi berjalan,
4. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka
proses dan pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik
pula,
5. Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan
produksi yang digunakan,
6. Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan
penyerapan bahan baku dapat berjalan normal,

dengan

baik,

maka

Jenis-jenis pemeliharaan
1. Prefentive Maintenance
Prefentive Maintenance disebut juga tindakan pencegahan atau overhaul,
yaitu kegitaan pemeliharaan dan perawatan untuk mencegah kerusakan
yang tak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan
fasilitas operasi lebih tepat. Pemeliharaan prefentif apabila direncanakan
dengan baik dapat mencegah terjadinya kegagalan atau kerusakan, sebab
apabila terjadi kerusakan peralatan operasi dapat berakibat kemacetan
produksi
secara
total.
Alternatif dalam Prefentive Maintenance adalah:
1. Berdasar waktu, yaitu melakukan pemeliharaan pada periode secara teratur,
misalnya penggantian oli mesin setiap 3 bulan.

2. Berdasar pekerjaan, yaitu pemeliharaan setelah sejumlah jam operasi atau


volume produksi tertentu, misalnya setelah mobil berjalan 2.000 km, atau
mesin bekerja selama 500 jam.
3. Berdasar kesempatan, yaitu pemeliharaan yang dilakukan apabila
ada kesempatan untuk itu, misalnya pada jam kerja istirahat, atau hari libur.
4. Berdasar kondisi terencana, yaitu tergantung pada hasil pemantauan kondisi
fasilitas produksi, misalnya penggantian kampas rem mobil apabila telah
mencapai ketebalan tertentu.
Prefentive Maintenance sangat tepat dilakukan, karena kegunaannya sangat efektif
dalam menghadapi fasilitas-fasilitas produksi yang termasuk dalam critical unit,
yaitu peralatan atau fasilitas yang membahayakan kesehatan dan keselamatan
kerja, mempengaruhi produk yang dihasilkan, dapat menyebabkan kemacetan
seluruh proses produksi, dan apabila modal yang ditanam untuk fasilitas ini relatif
rebih
mahal.
2. Corrective Maintenance,
Disebut juga break down maintenance, yaitu kegiatan pemeliharaan dan perawatan
yang dilakukan setelah terjadi kerusakan, kegagalan, atau kelainan fasilitas
produksi sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.

Palm Oil Industrial Engineering

Home

Video

Mill Stasion

News

THRESHING STATION
Thresher berfungsi untuk memisahkan buah dari janjangannya dengan cara
membanting tandan buah segar (TBS) ke dalam drum thresher. Thresher ini berupa
drum silinder panjang yang berputar secara horizontal dengan kecepatan putar 21
rpm. Drum dirancang dengan kisikisi yang berfungsi untuk meloloskan berondolan.
Thresher ini berkapasitas 30 ton/jam.
Stasiun Threshing terdiri dari beberapa bagian alat atau mesin dan dalam
proses pengoperasiannya sangat berkaitan satu sama lain. Maksud dan tujuan
desain dari pada stasiun ini adalah sebagai berikut :

Untuk melepaskan buah (tandan buah segar yang sudah direbus) dengan
tandannya dengan sistem bantingan.

Untuk menjaga kestabilan/pemerataan secara kontinu agar kapasitas


pengolahan Tandan Buah Segar dapat tercapai sesuai desain pabrik dengan
pengoperasian hoist cycle, rpm auto feeder maupun supervisi yang benar.

Menjaga oil loss maupun kernel loss seoptimal mungkin agar berada dibawah
target/parameter yang sudah disepakati perusahaan.\

Jadi, kapasitas desain saja tidaklah cukup untuk mendapatkan tujuan di atas
tanpa kesatuan sistem pengoperasian alat yang benar pada stasiun ini
maupun dukungan dari stasiun-stasiun lainnya.

Hasil proses pada stasiun ini adalah memisahkan brondolan (cook fruitless) dari
tandannya dengan cara beberapa kali bantingan pada drum thresher. Brondolan
(cook fruitless) dibawa ke stasiun press dengan fruit elevator maupun conveyor
untuk diekstraksi, kemudian tandan kosongnya (janjangan kosong/jjk) dibawa ke
lokasi penimbunan sementara (empty bunch area) di luar Pabrik Kelapa Sawit dan
dimanfaatkan menjadi pupuk. Stasiun Threshing merupakan satu desain dengan
sistem yang sederhana, namun tak kalah pentingnya untuk menjembatani
kelangsungan dan keberhasilan proses pengolahan tandan buah segar (TBS) pada
Pabrik Kelapa Sawit.

A. HOIST CRANE

Hoist crane adalah pesawat angkat yang digunakan untuk memindahkan


lori yang berisi cook fruit bunch ke hopper thresher. Kapasitas/berat angkat alat ini
5 ton untuk setiap hoist crane. Biasanya jumlah hoist crane yang tersedia untuk
Pabrik Kelapa Sawit 30 ton/jam ada 2 unit (1 unit beroperasi) dan untuk Pabrik
Kelapa Sawit 60 ton/jam dipasang 3 unit (2 unit beroperasi).

Hoisting Crane
Yang dimaksud dengan hoist cycle time (HCT) adalah waktu siklus
pemindahan tiap lori untuk mencapai kapasitas olah Tandan Buah Segar sesuai
desain Pabrik Kelapa Sawit dari pergerakan alat ini. Adapun siklus
pengoperasian/pergerakan alat ini dapat kita bedakan sebagai berikut :

Gerakan naik-lambat (slow lifting)

Gerakan naik-cepat (fast lifting)

Gerakan turun-lambat (slow down)

Gerakan turun-cepat (fast down)

Gerakan maju-lambat (slow traveling)

Gerakan maju-cepat (fast traveling)

Gerakan memutar (tilt up dan tilt down)

Perhitungan Hoist Cycle Time (HCT) yang didesain pada Pabrik Kelapa Sawit
dapat dilakukan dengan persamaan sebagai berikut :

Kapasitas lori (Vl ) = 2,75 ton

Jumlah beroperasi Hoist Crane (HC) = 2 unit

Jumlah isi sterilizer (Vs) = 10 unit lori

Kapasitas Tandan Buah Segar olah desain (QPKS) = 60 T/H

HCT

Vl
x
60
------------------------- x

HC

(menit/unit)

QPKS

2,75

60

= --------------------------

60
=

5,5 menit/unit Lori

Kinerja optimal operasional alat ini sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut :

Stasiun sterilizer (penyuplai lori berisi cook fruit bunch)

Stasiun press (penerima cook fruitless)

Operator-operator hoist crane

Sinkronisasi alat/mesin pada stasiun threshing itu sendiri, seperti auto feeder
dan lain-lain.

Bagian-Bagian Utama Hoist Crane


1.

Chain sprocket dan Rotary chain (tilt-up dan tilt-down)

2.

Hook frame (rangka bergerak tempat chain sprocket, shaft, pulley, dan lain-lain.)

3.

Wire rope ( f = 14 mm )

4.

Wire drum

5.

Traveling motor/gear box (untuk maju-mundur)

6.

Tilt up-tilt down motor/gear box

7.

I Beam (landasan maju-mundur crane)

8.

Coil Spring cable (merk wampfler)

9.

Wire rope pulley dan lain-lain.

Maintenance Hoist Crane

Pelumasan gear box, bearing dan elektro motor yang cukup.

Pelumasan wire rope, rope drum dan rope guide untuk mengurangi keausan
akibat gesekan, bila ditemukan 3 sampai 6 kawat yang putus maka
sebaiknya wire rope segera diganti.

Pemeriksaan tautan gigi-gigi transmisi cukup pelumasan dan bila ada yang
aus cepat diganti.

Pemeriksaan chain sprocket dan chain-nya, bila sudah aus segera diganti
untuk mencegah terjadinya slip saat beroperasi.

Pemeriksaan semua baut-mur, bila ada yang kendur segera dikencangkan.

Pastikan kondisi las-lasan pada sambungan I-beam baik, juga bila keausan
ketebalan I-beam sudah mencapai 30% sebaiknya segera diganti.

Pemeriksaan kabel instalasi dan panel elektrikalnya terpasang dengan baik


untuk menghindari terjadinya hubungan singkat.

Dan lain-lain.

B. HOPPER
Hopper merupakan tempat penuangan cook fruit bunch yang dilakukan
oleh operator hoist crane. Alat ini bukanlah sebagai tempat penimbunan cook fruit
bunch melainkan untuk menjaga kontinuitas umpan secara baik ke unit auto feeder.
Kapasitas daya tampung hopper sebaiknya tidak lebih dari 1 lori, hal ini dilakukan
dengan tujuan sebagai berikut :

Luncuran cook fruit bunch ke auto feeder secara gravitasi lancar.

Mencegah kerusakan hopper maupun auto feeder akibat overload.

Tidak meningkatkan oil loss pada empty bunch stalk akibat overload.

Pengumpanan hanya dilakukan oleh auto feeder ke drum thresher.

Biasanya setiap hopper memiliki auto feeder untuk pengaturan umpan (cook
fruit bunch) ke drum thresher, dimana alat ini diperlengkapi dengan shaft
berjari-jari dan rpm-nya 0,5 1. Fungsi auto feeder pada hopper adalah
sebagai berikut :

Menjaga jumlah pengumpanan cook fruit bunch tidak overload ke drum


thresher melainkan secara konstan dan kontinu tanpa terjadinya recycle cook
brondolan terus-menerus.

pengaturan jumlah umpan ke drum thresher dapat dilakukan sesuai rpm


spikel yang kita setting.

mencegah kerusakan (cepatnya laju keausan)/kemacetan drum thresher


akibat overload, seperti patahnya shaft, electrical trip dan lain-lain.

Hopper Tresher
Bagian-Bagian Utama Hopper

Body dengan plate lantai luncuran dan kemiringannya yang dapat diatur.

Kaki/support hopper bagian belakang yang dilengkapi dengan pengaturan


kemiringan body (biasanya antara 30 sampai 45).

Auto feeder alat pengatur jumlah pengumpanan ke drum stripper dengan 0,5
sampai 1 rpm.

Tangan-tangan berengsel untuk pengatur umpan ke auto feeder.

Maintenance Hopper

Periksa kebocoran lantai dan las-lasan body tidak terjadi.

Periksa keausan sprocket/chain, pastikan tidak terjadi slip sehingga rpm-nya


stabil.

Pelumasan pada gear box, chain maupun bearing elektro motor cukup.

Bersihkan jari-jari auto feeder dan lantai hopper setiap akhir proses.

Pastikan jari-jari auto feeder tidak ada yang patah atau ganti bila sudah aus.

Periksa kabel instalasi dan panel elektrikalnya terpasang baik.

C. SISTEM TIPPLER
Pada prinsipnya sistem tippler lebih sederhana bila ditinjau dari konstruksi
bangunannya maupun operasi serta maintenance-nya lebih murah. Juga jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit dibanding sistem hoist crane. Tippler
adalah sebagai pengganti hoist crane untuk membalikkan lori, hanya saja kapasitas
lori yang digunakan pada sistem ini antara 5 ton sampai 10 ton Tandan Buah Segar.
Guna pembalikan ini adalah untuk menuangkan lori agar cook fruit bunch diangkut
dengan cook fruit bunch scraper menuju atas drum thresher. Kemudian diumpankan
langsung drum stripper.

Rotary Drum Tippler

Rotary Drum and Auto Feeder Fruith

Hambatan yang sering mengganggu waktu pengoperasiannya adalah pada


saat pengoprasian tippler untuk melakukan pembalikkan lori. Dimana pada saat
penuangan cook fruit scraper tidak dilakukan dengan perlahan maka tumpukkan
akan terjadi, sehingga overload pada scraper dan mengakibatkan sering putusnya
chain. (lihat lampiran 4).

D. THRESHER
Thresher merupakan tujuan utama pada stasiun ini, yakni proses
pembrondolan cook fruit bunch. secara bantingan, dimana cook fruitless dibawa ke
stasiun press dan janjangan kosongnya dibawa keluar Pabrik Kelapa Sawit (empty
bunch area).

THRESHER
Bagian-Bagian Utama Thresher

1. Body
Bodynya terdiri dari plate dan dilengkapi dengan pintu-pintu berengsel.
Pintu-pintu berengsel ini gunanya sebagai

Mengarahkan brondolan tersebut. jatuh tepat ke below conveyor dan dibawa


ke digester melalui beberapa conveyor maupun fruit elevator.

Memudahkan inspeksi maupun maintenance drum stripper dan below


conveyor.

Memudahkan kegiatan pembersihan body bagian dalam, hanger bushing


maupun kisi-kisi drum steripper dari serat-serat tandan maupun benda asing
yang mengganggu kelancaran operasional.

2. Drum Stripper
Drum inilah alat utama untuk melakukan pemipilan/pelepasan brondolan
dari janjangannya. Pemipilan berlangsung di dalam drum thresher oleh shaft drum
yang berputar sehingga bantingan terjadi dari plate stripper 6 sampai 7 kali dari
ketinggian optimalnya. Target kegagalan pemipilan sesuai Standard Operation
Procedure management hanya maksimal 5%, bila diatasnya harus dilakukan suatu
pemeriksaan terhadap stasiun perebusan, peralatan Threshing maupun kualitas
Tandan Buah Segar itu sendiri.
Pada drum thresher dipasang pelat pelempar (stripper) yang berfungsi
mengangkat cook fruit bunch untuk proses bantingan. Prinsip pemasangan stripper
ini adalah sebagai berikut :

1. Sudut/kemiringan plate pelempar ini biasanya 7 sampai 15.


2. Panjangnya 80 cm.
3. Ketinggiannya diameter rata-rata cook fruit bunch.
4. Jumlahnya mengikuti jumlah kolomnya, biasanya ada 3 kolom dan tiap kolom
dipasang stripper dengan bentuk spiral mengarah keluar.
5. Pengaruh jarak
brondolan TBS :

antar

pelempar

dengan

proses

pemipilan

terhadapa

Drum Thresher

Jarak antar pelempar 180, dimana waktu bunch dilempar langsung diangkut
oleh pelempar lainnya sehingga janjangan tidak ada waktu bergulir pada
drum.

Jarak antar pelempar 90, dimana pada waktu bunch dilempar dan jatuh
mempunyai waktu bergulir pada drum kemudian diangkut oleh pelempar
lainnya.

Jarak antar pelempar 120, dimana pada waktu bunch dilempar jatuh punya
waktu sedikit bergulir lalu langsung diangkut pelempar lainnya.
Pemasangan jarak plate kisi-kisi yang ideal pada drum biasanya 40 mm

sampai 50 mm. Jarak kisi-kisi drum dikontrol secara periodik untuk memantau

adanya penyempitan, peregangan dan kerusakan (patah) sehingga janjangan tidak


terikut ke stasiun press.
Untuk mendapatkan pemipilan yang maksimum pada drum thresher, maka
putaran drum harus diperhitungkan biasanya 23 sampai 25 rpm. Bila rpm tidak
seimbang dengan jumlah pengumpanan dari auto feeder misalnya rpm terlalu
lambat atau terlalu cepat, maka hal ini mengakibatkan kerugian, seperti berikut:

rpm terlalu cepat berakibat kapasitas/throughput lebih tercapai tetapi loss


brondolan (oil dan kernel) loss akan tinggi meskipun perlakuan disterilizer
sudah baik, karena waktu pemipilan tidak optimal.

rpm terlalu lambat berakibat waktu pemipilan terlalu panjang sehingga


cenderung menyebabkan oil loss tinggi pada empty bunch stalk, bahkan
dapat menyebabkan kemacetan dan keausan pada peralatan lebih cepat.
Kecepatan drum thresher dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
40 x
(D - d) / 2
N

--------------------------------(D - d)

dimana :

N = rpm Threshing
D = diameter drum
d = diameter Tandan Buah Segar

Misal : D = 1,8 m dan d = 0,3 m, maka rpm drum yang ada direncanakan adalah :
40 X

( 1,8 - 0,3 ) / 2

N = --------------------------------( 1,8 - 0,3 )

23,09 rpm @ 23 rpm.

Empty Bunch Station


I. Below Thresher Conveyor
Below thresher conveyor adalah berfungsi sebagai penampung dan sekaligus
pembawa cook fruitlets hasil pemipilan dari drum thresher. Pada umumnya alat ini
selalu tepat simetris di bawah drum dan bersatu dengan body thresher.
Pembersihan serat-serat ataupun sampah harus selalu terjaga agar penumpukan
cook fruitlets pada hanger-hanger bushing tidak terjadi. Jarak kisi-kisi harus selalu
dimonitor untuk mengurangi kerusakan pada alat ini. Bila terjadi peregangan kisikisi maka janjangan-janjangan kecil akan terikut jatuh ke conveyor bersama cook
fruitlets sehingga kemacetan dan kerusakan pada conveyor dapat terjadi akibat
overload.
Maintenance Thresher
1. Pembersihan setiap hari body, sisi-sisi pintu dari kotoran minyak yang lengket
dan sampah-sampah yang menumpuk pada hanger bushing below thresher
conveyor.
2. Pembersihan kisi-kisi yang terhambat oleh janjangan kecil atau dari benda
asing lainya.
3. Periksa kisi-kisi yang meregang, menyempit dan patah, jika ada segera
diperbaiki.
4. Periksa las-lasan yang retak pada body dan drum, seperti pada engsel pintu,
kisi-kisi, stripper, jari-jari drum, shaft drum dan lain-lain, jika ada segera
diperbaiki.

5. Lakukan pelumasan pada gear box, bearing-bearing yang cukup.


6. Periksa kabel instalasi dan panel elektrikalnya terpasang baik.

E. BUNCH CRUSHER
Pemipilan yang dilakukan pada drum stripper kadang-kadang tidak sempurna,
hal ini dapat disebabkan sebagai berikut :

Perebusan Tandan Buah Segar di sterilizer tidak baik secara merata

Kualitas Tandan Buah Segar masuk ke pabrik tidak sama baiknya atau

Kondisi pengumpanan maupun stripper yang tidak baik.

Untuk mengatasai hal tersebut, maka ditambahkanlah suatu alat yang kita
sebut dengan bunch crusher. Bunch crusher adalah alat pelengkap pembantu untuk
menyempurnakan pemipilan cook fruit bunch setelah janjangan keluar dari drum
stripper. Alat ini dilengkapi spur gear shaft/helical gear untuk menjepit janjangan
sambil berputar sehingga cook fruit yang masih terperangkap/lengket pada
janjangan dapat dirontokkan/diambil kembali. Jadi alat ini bekerja untuk
mengantisipasi kerugian oil loss maupun kernel loss pada janjangan.
Pengumpanan janjangan ke alat ini langsung dari inclined scraper, yakni dipasang
untuk menerima dan membawa janjangan ke atas bunch crusher.

Empty Bunch Shredder Press


Bagian-Bagian Bunch Crusher
1. Inclined empty bunch scraper.

2. Spur gear/helical gear


3. Gearbox, elektro motor, kabel instalasi maupun panel
4. Chute janjangan menuju unit thresher.
Maintenance Bunch Crusher
1. Pemeriksaan keausan spur gear/helical gear, bila sudah aus lakukan
rebuilding atau penggantian.
2. Pelumasan gear box, bearing, chain yang cukup.
3. Pemeriksaan chain, liner chain dan sprocket, bila sudah aus segera diganti.
4. Pemeriksaan semua baut-mur scraper, bila longgar segera dikencangkan
untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
5. Periksa kekencangan chain, pastikan tidak terjadi slip pada sprocket ataupun
chain terlalu kencang.
F. Re-Thresher
Pada prinsipnya re-thresher sama fungsinya dengan thresher, hanya saja alat
ini tidak mempunyai hopper tetapi umpannya langsung dari output bunch crusher.
Bagian-bagian maupun cara maintenance-nya hampir sama dengan unit thresher
yang dimaksud di atas.

G. EMPTY BUNCH SCRAPER


Empty bunch scraper yang terpasang pada station ini ada 2 unit dengan posisi
horizontal dan posisi miring/inclined. Empty bunch scraper horizontal berfungsi
untuk menampung jatuhnya janjangan kosong dari lemparan stripper keluar dari sisi
drum dan langsung dibawanya ke inclined empty bunch. Inclined empty bunch area
akan meneruskan janjangan tersebut menuju tempat pengumpulan sementara
(empty bunch area).

Bagian-Bagian Empty Bunch Scraper


1. Scraper chain untuk membawa janjangan kosong.
2.

Gear box, elektro motor, chain, sprocket dan liner chain.

Maintenance Empty Bunch Scraper


1. Pelumasan gear box, bearing, chain yang cukup.
2. Pemeriksaan chain, liner chain dan sprocket, bila sudah aus segera diganti.
3. Pemeriksaan semua baut-mur scraper, bila longgar segera dikencangkan
untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
4. Periksa kekencangan chain, pastikan tidak terjadi slip pada sprocket ataupun
chain terlalu kencang.

PARAMETER KEBERHASILAN STASIUN THRESHING


Secara umum parameter keberhasilan proses cook fruit bunch pada stasiun ini
sesuai target management adalah sebagai berikut :

No.

Parameter

To FFB
(%)

To
Sample
(%)

1.

Oil loss pada fruit empty bunch

0,05

0,60

2.

Oil loss pada fruit empty bunch

0,30

4,00

3.

Kernel loss pada fruit empty


bunch

0,02

0,60

4.

USB (Un-Strip Bunch)

5,00

5,00

Keberhasilan proses cook fruit bunch pada stasiun ini sangat didukung oleh faktorfaktor sebagai berikut :
-

Kualitas Tandan Buah Segar masuk ke Pabrik Kelapa Sawit baik

Cara perebusan pada sterilizer baik

Pergerakan lori-lori teratur dan baik.

Anda mungkin juga menyukai