Peranan Pers (PKN XII SMA) 1
Peranan Pers (PKN XII SMA) 1
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN
UNTUK SMA KELAS XII
OLEH
Drs. MUNA SUKRI, M.Pd.
NIP : 19640104 198407 1 001
Pengertian Pers
Secara Etimologis, Kata pers (Belanda), Press (Inggris), atau
Presse (Prancis), berasal dari bahasa Latin, pressare dari
kata premere, yang berarti tekan atau cetak.
Definisi terminologisnya ialah Media massa cetak. Dalam
bahasa Belanda ialah gedrukten, atau drukpers, dalam
bahasa Inggrisnya printed media atau printing press atau
press.
Oemar Seno Adji, pers dalam arti sempit mengandung
penyiaran-penyiaran pikiran, gagasan, atau berita-berita
dengan jalan kata tertulis. Pers dalam arti luas adalah
semua media (mass communications) yang memancarkan
pikiran dan perasaan seseorang, baik dengan kata-kata
tertulis maupun kata lisan.
Pungsi Pers
UU No. 40/1999 pasal 3 :
Pers nasional mempunyai fungsi sebagai
media informasi, pendidikan, hiburan, dan
kontrol sosial
Pers dapat berfungsi sebagai lembaga
ekonomi
Konsep Demokrasi
menurut Andi Mustari Pide (Pakar Negarawan)
Secara etimologis, kata demos berarti rakyat, dan
cratein atau kratos berarti kekuasaan. Jadi
demokrasi artinya rakyat yang berkuasa
(government of rule by the people).
Demokrasi dalam arti formal yaitu demokrasi
sebagai suatu sistem pemerintahan atau sistem
politik dengan kedaulatan rakyat dilaksnakan oleh
para wakil rakyat dalam lembaga perwakilan
rakyat.
Demokrasi dalam arti material disebut sebagai
demokrasi yang asasnya dipengaruhi oleh kultur
dan historis atau sejarah suatu bangsa.
Unsur Pokok
Dalam Demokrasi
Perkembangan
Perkembangan Pers
Pers
di
di Indonesia
Indonesia (1)
(1)
Perkembangan
Perkembangan Pers
Pers
di
di Indonesia
Indonesia (2)
(2)
Perkembangan
Perkembangan Pers
Pers
di
di Indonesia
Indonesia (3)
(3)
Pers Masa Pergerakan :
Masa bangsa Indonesia berada di bawah penjajahan
Belanda sampai saat masuknya Jepang.
Pers masa ini tidak dapat dipisahkan dari kebangkitan
nasional bangsa Indonesia melawan penjajahan (munculnya
pergerakan modern Budi Utomo, 20 Mei 1908).
Pers saat ini berfungsi sebagai alat perjuangan. Pers
menyuarakan kepedihan, penderitaan, dan merupakan
refleksi dari isi hati bangsa terjajah.
Pers mejadi pendorong bangsa Indonesia dalam perjuangan
memperbaiki nasib dan kedudukan bangsa.
Perkembangan
Perkembangan Pers
Pers di
di Indonesia
Indonesia (4)
(4)
Contoh Harian yang terbit pada masa pergerakan :
Harian Sedio Tomo sebagai kelanjutan dari harian Budi Utomo
(Yogyakarta), Harian Darmo Kondo (Solo oleh Sudaryo
Cokrosisworo), Harian Utusan Hindia (Surabaya, HOS.
Cokroaminoto), Fadjar Asia (Jakarta, Haji Agus Salim), Majalah
mingguan Pikiran Rakyat (Bandung, Ir. Soekarno), Majalah
berkala Daulat Rakyat (Moh.Hatta dan Sutan Syahrir).
Catatan : karena sifat dan isi pergerakan adalah anti penjajahan
maka dapat tekanan dari pemerintahan Hindia Belanda, caranya
dengan memberangus dan menutup usaha penerbitan pers
pergerakan. Saat inilah berdiri pula Kantor berita Nasional
Antara (13 Desember 1937).
Perkembangan
Perkembangan Pers
Pers di
di Indonesia
Indonesia (5)
(5)
Pers Masa Penjajahan Jepang :
Pada masa ini pers nasional mengalami kemunduran besar,
dibawah tekanan penderitaan dan pengekangan kebebasan lebih
dari zaman Belanda karena dijadikan alat pemerintah Jepang
dan pro Jepang.
Harian yang muncul saat itu : Asia Raya (Jakarta), Sinar Bary
(Semarang), Suara Asia (Surabaya), dan Tjahaya (Bandung).
Keuntungan yang didapat dari insan pers Indonesia yang bekerja
pada penerbitan Jepang : Pengalaman menggunakan alat-alat
dan fasilitas, Bahasa Indonesia makin sering dan luas digunakan
dalam pemberitaan, membuat rakyat menjadi lebih kritis dalam
berpikir.
Perkembangan
Perkembangan Pers
Pers di
di Indonesia
Indonesia (6)
(6)
Pers Masa Revolusi Fisik (1945-1949) :
Pers berperan sebagai alat mempertahankan kemerdekaan
dan patriotisme nasional.
Saat ini pers ada dua : (1). Pers Nica (Belanda) yaitu pers
yang diterbitkan dan diusahakan oleh tentara sekutu dan
Belanda. (2). Pers Republik : pers yang dioterbitkan oleh
orang Indonesia.
Pers Republik menyuarakan semangat mempertahankan
kemerdekaan dan menentang usaha pendudukan sekutu.
Sebaliknya Pers NICA berusaha mempengaruhi rakyat
Indonesia agar menerima Belanda berkuasa lagi di Indonesia.
Pada masa ini lahir Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)
dan Serikat Pengusaha Surat Kabar (SPS).
Perkembangan
Perkembangan Pers
Pers
di
di Indonesia
Indonesia (7)
(7)
Pers Masa Demokrasi Liberal (1950-1959) :
Pers berperan sebagai pranata sosial masyarakat
demokrasi yang bebas sesuai dengan sistem
liberal yang diterapkan sesuai UUDS 1950.
Fungsi Pers masa ini : sebagai perjuangan
kelompok partai atau aliran politik
Perkembangan
Perkembangan Pers
Pers di
di Indonesia
Indonesia (8)
(8)
Pers Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965) :
Dikeluarkannya dekrit Presiden (Ir. Soekarno), 5 Juli 1959 :
kembali ke UUD 1945 dan Manifesto Politik yang menterjemahkan Pancasila sebagai Nasakom, menciptakan dominasi PKI dan
komunisme sebagai ideologi perjuangan.
Realitanya, prinsif demokrasi (atas dasar sila ke-4) telah terjadi
penyimpangan, konsentrasi kekuasaan di tangan satu orang
(diktator otoriter).
Pers nasional saat itu menganut konsep pers otoriter yang
merupakan terompet penguasa dan bertugas mengagungagungkan pribadi presiden dan mengindokrinasikan manifesto
Politik (Manipol) serta menggerakkan aksi-aksi massa yang
revolusioner dan ketetapan pemerintah lainnya. Tegasnya : Pers
sebagai alat propaganda politik Ideologi Nasakom.
Perkembangan
Perkembangan Pers
Pers di
di Indonesia
Indonesia (9)
(9)
Pers Masa Orde Baru (1966-1998) :
Lahirnya UU No. 11/1966 tgl. 12 Desember 1966 tentang Pers.
Pers sebagai pranata sosial yang melembaga di bawah ideologi
Pancasila dan UUD 1945. Kemudian diubah dengan UU No. 21
tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Pers. Dalam UU
ini mengakui dan menjamin hak kebebasan pers WNI,
menghapus SIT, tetapi memberlakukan SIUPP.
Pers : media vital komunikasi pembangunan, orde baru yang
mulanya bersikap terbuka dan mendukung pers, berbalik
menekan kebebasan pers (tidak sejalan dengan kepentingan
pemerintah/terlalu berani mengkritik pemerintah) dibreidel
atau dicabut SIUPP. Contoh yang dialami majalah Tempo.
Perkembangan
Perkembangan Pers
Pers di
di Indonesia
Indonesia (10)
(10)
Pers Masa Reformasi (1998 sampai saat ini) :
Ditandai dengan keluarnya UU Nomor 40/1999
tentang Pers.
Pers Nasional kembali menikmati kebebasan pers
sesuai alam reformasi, keterbukaan, dan demokrasi
yang diperjuangkan rakayat Indonesia.
Pemerintah sangat mempermudah izin penerbitan
Pers, akibatnya banyak sekali penerbitan pers (korankoran, majalah atau tabloid baru bermunculan).
Kebebasan Pers
(Kemerdekaan Pers)
Kebebasan Pers adalah kebebasan mengemukakan
pendapat, baik secara tulisan maupun lisan melalui
pers, seperti harian, majalah, bulletin dan sebagainya.
Kebebasan pers merupakan manifestasi dari freedom
of speech (kebebasan berbicara)
Kebebasan pers diberbagai negara mempunyai
pengertian yang berbeda-beda tergantung pada :
filsafat negaranya, pola pertumbuhan politiknya, hakikat
manusianya, masyarakat dan negaranya, hubungan
antara rakyat dan negara, hakikat pengetahuan, serta
kebenaran dan moral.
Prinsif
Prinsif pertanggungjawaban
pertanggungjawaban Pers
Pers Nasional
Nasional
(UU
(UU No.
No. 40/1999
40/1999 pasal
pasal 5)
5)
Pers nasional berkewajiban memberitakan peristiwa
dan opini dengan menghormati norma-norma agama
dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak
bersalah.
Pers wajib melayani hak jawab, yaitu hak seseorang
atau sekelompok orang untuk memberikan tanggapan
atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta
yang merugikan nama baiknya.
Pers wajib melayani hak koreksi, yaitu hak setiap orang
untuk mengkoreksi atau membertulkan kekeliruan
informasi yang diberitakan oleh pers, baik tentang
dirinya maupun orang lain.
Teori
Teori Pers
Pers dalam
dalam hubungannya
hubungannyadengan
denganNegara
Negara (1)
(1)
1. Teori Libertarian : hubungan antara pers dengan
pemerintah bersifat bebas, bahkan pers mempunyai
fungsi mengawasi pemerintah.
2. Teori Social Responsibility (pertanggungjawaban sosial)
: pers harus menerima dan memenuhi kewajiban
tertentu kepada masyarakat dan bertanggung jawab
kepada masyarakat.
3. Teori otoritarian : pemerintah mengawasi pers melalui
surat izin terbit (SIT), sensor, dan pemberangusan.
Teori
Teori Pers
Pers dalam
dalam hubungannya
hubungannya dengan
dengan Negara
Negara (2)
(2)
Bentuk-bentuk penyalahgunaan
kebebasasn Pers (1)
Bentuk-bentuk penyalahgunaan
kebebasasn Pers (2)
Membentuk opini yang menyesatkan : Tulisan yang
dimuat oleh pers kadang dapat menciptakan opini yang
sebaliknya dari seseorang. Opini ini tercipta justru
menyesatkan karena tidak benar dan tidak berdasarkan
fakta.
Tulisan-tulisan bernada fitnah dan provokasi : tulisan
yang dimuat amat vulgar, dapat memicu keterlibatan
pihak lain dan memancing emosi.
Berita bohong : berita yang tidak kuat sumbernya dapat
menciptakan berita yang tidak benar.
Pornografi
Character assasination (pembunuhan karakter)
Berita palsu
Provokasi dan iklan yang menyesatkan
Wartawan yang tidak profesional (biasa
mendapat julukan wartawan bodreks)
Masyarakat
Pemerintah
Pihak Wartawan :
Kejujuran dalam mengulas suatu kejadian
Dukungan nilai-nilai autentik
Kesedian untuk bertanggung jawab
Memiliki kemandirian moral
Memiliki keberanian moral
Memiliki kerendahan hati
Sikap kritis dan realistis
Pihak Masyarakat :
Turut memberikan saran atau masukan kepada
pers tentang berbagai hal
Memberikan informasi atau keterangan kepada
pers yang sebenar-benarnya dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Turut memanfaatkan pers dengan sebaik-baiknya
agar perkembangan pers berjalan secara baik.
Pihak Pemerintah :
Menegakkan hukum dan peraturan tentang
pers dengan setegas-tegasnya.
Tidak turut campur terlalu dalam karena akan
menggerogoti kebebasan pers itu sendiri.
Memberikan kesempatan kepada para investor
untuk membangun basis industri pers.
Berjiwa
BerjiwaPancasila
Pancasila
Bertakwa
Bertakwapada
pada
TYME
TYME
Taatkepada
kepada
Taat
UUD1945
1945
UUD
Kepribadian
Kepribadian
Wartawan
WartawanIndonesia
Indonesia
Berjuanguntuk
untuk
Berjuang
emansipasibangsa
bangsa
emansipasi
Bersifatkesatria
kesatria
Bersifat
Menjunjung
Menjunjungtinggi
tinggi
HAM
HAM
Pengertian
Pengertian Berita
Berita
1. Dean M. Lele Spencer : berita merupakan suatu
kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik
perhatian sebagaian pembaca.
2. Eric C. Hepwood : berita adalaj laporan pertama dari
kejadian penting dan dapat menarik perhatian umum.
3. Djafar H. Assegaf : berita adalah laporan tentang fakta
atau ide yang terbaru dan dipilih oleh staf redaksi suatu
harian untuk disiarkan yang kemudian dapat menarik
perhatian pembaca, karena luar biasa, karena penting,
atau karena mencakup segi human interes seperti
humor, emosi, dan ketegangan.
Pengertian
Pengertian Berita
Berita
4. Willard C. Bleyer : berita adalah sesuatu yang terasa
(baru) yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat
dalam surat kabar.
5. Amak Syarifufudin : berita adalah suatu laporan
kejadian yang ditimbulkan sebagai bahan yang
menarik perhatian publik massa media.
6. William S. Maulsby : berita adalah suatu penuturan
secara benar, tidak memihak dari fakta yang
mempunyai arti penting, dan kejadian baru terjadi
sehingga dapat menarik perhatian pembaca suarat
kabar yang memuat berita tersebut.
Pengertian
Pengertian Berita
Berita
Unsur-unsur
Unsur-unsurBerita
Berita
Metode
Metode (cara)
(cara) atau
atau
teknik
teknikmencari
mencari Berita
Berita
Metode
Metode (cara)
(cara) atau
atau
teknik
teknikmencari
mencari Berita
Berita
Metode
Metode (cara)
(cara) atau
atau
teknik
teknikmencari
mencari Berita
Berita
Manfaat Media
Massa
Media
Mediamassa
massa
Media
MediaCetak
Cetak
Media
MediaElektro
Elektro
surat
suratkabar,
kabar,
tabloid,Majalah
tabloid,Majalah
buletin/famflet
buletin/famflet
TV,
TV,radio,
radio,
film,
film,internet,
internet,
dll.
dll.
Fungsi
Fungsikhusus
khusus
informasi
informasi
Fungsi
FungsiUmum
Umum
Informasi,
Informasi,
mendidik,
mendidik,
menghibur
menghiburdan
dan
kontrol
kontrolsosial
sosial
Fungsi
FungsiKhusus
Khusus
hiburan
hiburan
Konsep
Konsep fakta,
fakta, data
data
dan
dan informasi
informasi
Hubungan
Hubungan fakta,
fakta,
data
data dan
dan informasi
informasi
FAKTA
FAKTA
DATA
DATA
INFORMASI
INFORMASI
Pengolahan
Pengolahan Data
Data
Alat Pengolahan data :
Otak (Utama)
Manual
Mekanik
Elektrik
Elektronik
Syarat
Syarat berita
berita yang
yang
layak
layakdimuat
dimuat media
media
Menarik
Lengkap
Tersusun baik
Berimbang
Standar
Standarrumus
rumus
penulisan
penulisan berita
berita
5W + 1H
What
Why
How
Sifat
Sifat Berita
Berita
Mengarahkan
pembaca, pendengar
(pemirsa) mengikuti alur penulis.
Menumbuhkan atau membangkitkan
semangat
motivasi juang
Memberi penerangan
dan contoh-contoh.
llustrasi
Sumber
Sumber Berita
Berita
PERISTIWA
Kumpulan
dari berbagai
berita
MANUSIA
Observasi
Wawancara
Konferensi Pers
Opinion
Opinionnews
news
Straight
Straight news
news
Jenis
Jenis Berita
Berita
Interpretative
Interpretative
news
news
Depth
Depth news
news
Investigations
Investigations
news
news
Straight
Straight news
news
Berita langsung
apa adanya, ditulis
secara singkat dan
lugas. Sebagian
besar halaman
depan surat kabar
berisi jenis berita
ini.
Depth
Depth news
news
Berita mendalam
dikembangkan
dengan
pendalaman halhal yang ada di
bawah suatu
permukaan.
Investigations
Investigations
news
news
Berita yang
dikembangkan
berdasarkan
penelitian atau
penyelididkan
dari berbagai
sumber.
Interpretative
Interpretative
news
news
Berita yang
dikembangkan
dengan
pendapat atau
penilaian
penulisnya atau
reporter
Opinion
Opinion news
news
Berita mengenai
pendapat seseorang
(para cendikiawan,
tokoh, ahli, atau
pejabat mengenai
suatu hal, peristiwa,
kondisi
poleksosbudhankam,
dll.
Bagian-bagian
Bagian-bagian yang
yang
membentuk
membentuksebuah
sebuah
berita
berita
Judul Berita
Tubuh Berita
Tempat
terjadinya berita
(Date Line)
Teras Berita
Judul Berita
Tempat terjadinya
berita (Date Line)
Ini merupakan
keterangan sebagai
petunjuk tentang tempat
kejadian (nama kota) dan
penyusunan berita.
Teras Berita
Tubuh Berita
Bentuk Berita
Piramida
Piramida
Piramida
PiramidaTerbalik
Terbalik
Komunikasi
Media Tradisional
Alat komunikasi yang
memakai teknologi
sederhana yang masih
dipertahankan, seperti
media bunyi (kentongan,
beduk terompet dll), media
gerak/isyarat (asap api,
kibaran bendera), Media
lisan berupa seni (wayang,
ludruk, ketoprak, dongeng
dan sebagainya)
Media Modern
Media komunikasi yang
menggunakan perangkat
teknologi modern, seperti
radio, TV, handphone, video,
internet, film, koran, majalah,
teater, sinetron dan lain-lain.
Proses pengoperan lambanglambang yang mengandung arti
antar individu.
Komunikasi
Media Tradisional
Media Modern
Hal-hal
Hal-hal lain
lain yang
yang
perlu
perlu diketahui
diketahui
UU No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran
Berita eksklusif : berita yang jarang terjadi.
Menyunting berita : mengawinkan satu data dan data yang
lainnya sehingga membentuk kalimat yang terangkai dan
membuahkan berita.Orangnya disebut Editor atau redaktur.
Dead Line : batas akhir wartawan mengirim berita.
Jurnalistik : IP yang mempelajari bagaimna cara/teknik
mencari bahan berita hingga menyusunnya menjadi
berita/laporan yang menarik di dalam media massa cetak
maupun elektronik.