NAMA
NPM
: 260110140084
HARI/TANGGAL
PRAKTIKUM
ASISTEN
ABTRAK
Metode kompleksometri merupakan metode titrasi dengan prinsip pembentukan
senyawa kompleks antara ligan (titran) dengan ion logam (analit). Tujuan dari
praktikum ini yaitu untuk mengetahui kadar suatu logam (ZnO) dalam sampel. Titrasi
kompleksometri terdiri dari 4 macam yaitu titrasi langsung, titrasi balik, titrasi tidak
langsung dan titrasi substitusi. Dalam praktikum ini menggunakan prinsip titrasi
langsung dimana ion logam bereaksi dengan EDTA (ligan) secara langsung tanpa ada
proses pengendapan. Indikator yang digunakan yaitu Eriochrome Black-T dimana
terjadi perubahan warna larutan dari ungu menjaid biru. EDTA sebelumnya
distandardisasi terlebih dahulu dengan larutan standar ZnSO4. Konsentrasi EDTA
hasil standardidasi yaitu 0,0363 M. Kadar ZnO hasil titrasi ini yaitu sebesar 72,662%.
Kata kunci: Metode kompleksometri, EDTA, senyawa kompleks, indicator
ABSTRACT
Complexometric method is a titration method with the principle formed a complex
compound between ligan (titrant) with metal ion (analyt). The purpose of this
practice that to know consentration a metal (ZnO) from the sample. There was 4
kinds of complexometric titration, thats direct titration, back titration, indirect
titration and substitution titration. In this practice used direct titration principle
where metal ion reacted with EDTA (ligan) directly without precipation process.
Indicator that was used in this practice was Eriochrome Black-T that the solution
changed colour from violet into blue. EDTA was standardization with standard
solution ZnSO4. Concentration of EDTA after standardization process was 0,0363
M. Concentration of ZnO was 72,662%.
Key words: Complexometric method, EDTA, complex compound, indicator
I.
PENDAHULUAN
yang
membentuk
senyawa
III
ditetapkan
secara
ammonium
9-10)
klorida
ditambah
(pH
indicator
sebagai
kelatometri
menyangkut
seperti
penggunaan
yang
EDTA.
Pertama,
multidentat
kation
dan
menunjukkan
kompleksometri.
langkah
Metode
ini
proses,
sedangkan
zat
pembentukan
kompleks
Jenis-jenis
mendasar
terbentuknya
langsung:
kation
secara
langsung
Persyaratan
Titrasi
dititrasi
dengan
menggunakan EDTA:
(ion
titrasi
larutan
analit.
yang
Ketika
berbeda
dengan
sendiri.
Indikator
ini
Absorption
instrument
Atomic
Spectrometry
(AAS)
titrasi
digunakan
inilah
karena
yang
lebih
bisa
efektif.
analit
(ion
atom)
untuk
besar
tersebut
contohnya
adalah
disebut
EBT,
pengkompleksnya
selektif
karena
membentuk
dengan
cara
penambahan
logam,
dengan
demikian
titrasi
II.
METODE
menggunakan
Alat
Buret, gelas kimia, gelas ukur, labu
volumetric, pipet.
Bahan
Penentuan
dengan
NH4OH
gram,
10.
Kadar
ZnSO4
dengan
EDTA
Ditimbang ZnO +- 100 mg sebanyak 3
kali. ZnO tersebut dilarutkan dengan
HCl 0,1 N sebanyak 2 ml. Setelah itu
diad dengan aquades 100 ml dan
dinetralkan dengan NH4OH. Masing-
larutan
Na2EDTA
Kemudian
EBT
seujung
larutan
dititrasi
III.
HASIL
IV.
V.
VI.
Perlakuan
indicator
VII.
Hasil
X.
Masing-masing
N
VIII. IX.
ZnSO4
ditimbang
250 mg sebanyak 3
Erlenmeyer
diisi
kali
XI.
XII.
penimbangan
dengan
lalu dimasukkan ke
250 mg
dalam Erlenmeyer
Dilarutkan dengan
aquades
XIII.
dan
Larutan
ZnSO4
+-
berwarna
ungu
ditambahkan larutan
buffer salmiak, lalu
ditambahkan
indicator
EBT
sampai
berubah
XIV. XV.
dengan
XVII. -Titrasi 1= 24 ml
larutan
Na2EDTA
XVIII. -Titrasi 2= 24 ml
XIX. -Titrasi 3= 24 ml
XX.
perhitungan
Rata-rata volume= 24
ml
XXIII. 0,0363 M
konsentrasi EDTA
XXIV.
XXV. Penentuan Kadar ZnO
XXVI.
XXVII.XXVIII.
Perlakuan
XXIX. Hasil
N
XXX. XXXI. Ditimbang
1
ZnO
+-
100 mg sebanyak 3x
penimbangan,
XXXII.
ZnO larut
dinetralkan
dengan NH4OH.
XXXIII.XXXIV. Masing
masing
2
larutan
XXXV.
ditambah
warna violet
dititrasi
dengan Na2EDTA
perhitungan
-Titrasi 1= 25,3 ml
-Titrasi 2= 25 ml
XLV.
XLVII.
XLVI.
XLVIII.
PEMBAHASAN
XLIX. Praktikum
mengenai
metode
kali
kompleksometri
Metode
ini
berdasarkan
kompleksometri
ini
asam
Kelebihan
sebagai
amina
dari
EDTA
komplekson
membentuk
polikarboksilat.
digunakan
yaitu
kompleks
selalu
ketika
diperoleh.
L.
Sebelumnya,
EDTA
LI.
Dalam
pemilihan
dengan
senyawa
baku
utama,
berubah
larutan
EDTA juga
komplek
Kestabilan
yang
dari
terbentuk
selama
dikarenakan
membentuk
kalsium
kepekatannya
indicator.
yang
kompleks
tempat
oleh
penyimpannya
dalam
bereaksi
bahan
pembentuk
ada
sehingga
EDTA akan
wadah
dapat
ditarik
dengan
larutan
dapat
tersebut.
tersebut.
LII.
EDTA
mendekeati
mempertahankan
pH
basa.
Untuk
dari
larutan,
hal
ini
digunakan
buffer
titrasi
kompleksometri
saja
mempunyai
kompleks
warna
yang
logamnya
berbeda
pengkompleksnya
sendiri.
dan
selanjutnya
kelebihan
perbedaan
volume
dalam
dalam
setiap
Erlenmeyer
LIII.
proses
Didapat
titrasi
kadar
ini
yaitu
dari
sebesar
kurang
dari
99%.
Ini
LV.
LVI.
syarat
yang
ditentukan
sehingga
V. KESIMPULAN
LVII. 1.
Kadar
sampel
yaitu
sebesar
titrasi
kompleksometri
DAFTAR PUSTAKA
LXII. Depkes
of
Science.
Pharmaceutical
Estimation
of
Preparation
Vitamins:
RI.
1979.
di
Herbal
www.federica.unina.it/agraria/a
Formulation
By
Complexometric Method: An
nalytical-
Alternativ
chemistry/complexometric-
To
Atomic
Absorption Spectrometry.Vol. 3
No. 3.
LXIV. Gholib.
LXVII.Sangale
2007.
Farmasi
Yogyakarta:
Kimia
Scientific
Pustaka
Research.
Kimia
Jakarta: UI Press
Kompleks
Analitik.
al.
Ions
in
Adsorptive
2014.
Journal
and
of
Technical
Determintaion
Alumunium
LXV. Khopkar.1990.
LXVIII.
et
International
Analisis.
Belajar.
Dasar
titration/
of
and
Magnesium
Some
Commercial
Antacids
by
LXIX.
LXX.
LXXI. Lampiran
Perhitungan
Titrasi 1:
LXXIV.
[EDTA] =
LXXV.
LXXVI.
mg ZnSO 4
mr ZnSO 4.7 H 2O
251 mg
287,54
1
24 ml
= 0,0364 M
LXXVII. Titrasi 2:
LXXVIII. [EDTA] =
LXXIX.
LXXX.
LXXXI.
LXXXII.
250,2 mg
287,54
1
24 ml
1
24 ml
= 0,0363 M
Titrasi 3:
[EDTA] =
251,4 mg
287,54
= 0,0364 M
1
v pentiter
0,0364+0,0363+0,363
3
LXXXV. % ZnO =
LXXXVI. %ZnO(1) =
LXXXVII.
LXXXVIII.
= 71,864 %
%ZnO(2) =
LXXXIX.
XC.
%ZnO(3) =
XCI.
= 72,121 %
25,1 x 0,0363 x 81,38 x 100
100,7
= 74 %
XCII. %ZnOrata-rata =
XCIII.
71,864 +72,121+ 74
3
= 72,662 %
XCIV.
Dokumentasi
XCV.
= 0,0363 M
XCVI.
XCVII.
XCVIII.
XCIX.