A. Latar Belakang
Evaluasi kinerja merupakan kegiatan Manajemen Sumber Daya
Manusia yang memungkinkan untuk berhenti dan mengamati pertumbuhan
pegawai berdasarkan atas lingkungan organisasi, konteks dan budaya.
Seringkali evaluasi kinerja dianggap kurang penting dan hanya mengandalkan
personal judgment atau penilaian subyektif dari atasan, terutama pada
perusahaan yang berskala kecil maupun perusahaan keluarga dan tidak ada
umpan balik kepada karyawan, sehingga dapat menimbulkan salah nilai atau
misjudgement pada individu yang dinilai dan pada akhirnya dapat
menimbulkan demotivasi pada karyawan. Juga sebaliknya perusahaan
dirugikan secara tidak langsung karena tidak mempunyai tract record dari
masing-masing karyawan sehingga kurang dapat mengidentifikasi potensi diri
karyawan sebagai living asset perusahaan.
Mengevaluasi kinerja berarti menganalisis kinerja karyawan sambil
memastikan kepuasan kerja dan mempertahankan pertumbuhan profesional
dan personal. Hal tersebut harus didefinisikan secara jelas dan realistik selama
fase pertama proses evaluasi guna meletakkan dasar bagi penilaian yang
realistis.
Untuk memastikan bahwa bukan hanya satu evaluasi tahunan tetapi
beberapa kali selama setahun, suatu proses yang berjalan terus menerus harus
digunakan. Dengan melangkah seperti ini sepanjang tahun, memungkinkan
dapat memantau secara efektif kemajuan pegawai dan mengakui secara
khusus kontribusi mereka. Untuk menentukan kriteria kinerja yang valid dan
representatif, suatu oragnisasi atau perusahaan harus meminta kepada para staf
mereka
supaya
dapat
bekerja
dengan
supervisor
langsung
untuk
PEMBAHASAN
A. Pengertian Rating Scale (Skala Penilaian)
Rating Scale adalah alat pengumpul data yang digunakan dalam observasi
untuk menjelaskan, menggolongkan, menilai individu atau situasi (Depdikbud,
1975:55). Rating Scale dapat juga diartikan sebagai alat pengumpul data yang
berupa suatu daftar yang berisi ciri-ciri tingkah laku atau sifat yang harus dicatat
secara bertingkat (Bimo Walgito, 1987).
Rating Scale merupakan sebuah daftar yang menyajikan sejumlah sifat
atau sikap sebagai butir-butir atau item (WS. Winkel, 1995). Dari beberapa
pendapat tersebut, dapat disimpulkan pengertian Rating Scale adalah salah satu
alat untuk memperoleh data yang berupa suatu daftar yang berisi tentang sifat
atau ciri-ciri tingkah laku yang ingin diselidiki yang harus dicatat secara
bertingkat.
Penilaian yang diberikan oleh observer berdasarkan observasi spontan
terhadap perilaku orang lain, yang berlangsung dalam bergaul dan berkomunikasi
sosial dengan orang itu selama periode waktu tertentu. Unsur penilaian terdapat
dalampernyataan pandangan pribadi dari orang yang menilai subyek tertentu pada
masing-masing sifat atau sikap yang tercantum dalam daftar. Penilaian itu
dituangkan dalam bentuk penentuan gradasi antara sedikit sekali dan banyak
sekali atau antara tidak ada dan sangat ada.
Karena penilaian yang diberikan merupakan pendapat pribadi dari
pengamat dan bersifat subyektif, skala penilaian yang diisi oleh satu pengamat
saja tidak berarti untuk mendapatkan gambaran yang agak obyektif tentang orang
yang dinilai. Untuk itu dibutuhkan beberapa skala penilaian yang diisi oleh
beberapa orang yang kemudian dipelajari bersama-sama untuk mendapatkan
suatu diskripsi tentang kepribadian seseorang yang cukup terandalkan dan sesuai
dengan kenyataan.
B. Kegunaan Pemakaian Rating Scale
Terdapat beberapa kegunaan dalam pemakaian metode rating scale,
diantaranya sebagai berikut :
1. Hasil observasi dapat dikuantifikasikan.
2. Beberapa pengamat menyatakan penilaiannya atas seorang siswa terhadap
sejumlah alat atau sikap yang sama sehingga penilaian-penilaian itu ( ratings )
dapat dikombinasikan untuk mendapatkan gambaran yang cukup terandalkan.
C. Kesalahan-kesalahan dalam Rating Scale
WS. Winkel (1995) mengemukakan beberapa kesalahan yang terjadi dalam
rating scale :
1. Pengamat membuat generalisasi mengenai sikap atau sifat seseorang karena
bergaul akrab dengan siswa yang harus dinilai atau karena sudah mempunyai
Rudana Fine Art Gallery di Ubud di atas tanah seluas 900 meter persegi
dengan misi agar karya seni Bali makin dikenal oleh dunia. Dengan cara
demikian, keberadaan galeri ini dapat membantu pemerintah dalam
mendorong peningkatan devisa ekspor non migas. Oleh sebab itu atas
komitmennya dalam mempromosikan kesenian indonesia dan
memberdayakan industri kecil di Bali, tahun 1985 Nyoman Rudana
memperoleh penghargaan Lempad Prize diperoleh dari Sanggar Dewata
Indonesia.
2. Bomb Bali serta Dampaknya Bagi Museum Rudana Dan Rudana Fine
Art Gallery ; Bomb Bali I yang terjadi 22 Oktober 2002 mempunyai
dampak yang besar bagi perekonomian Bali, termasuk Museum Rudana
dan Rudana Fine Art Gallery (RFAG), dimana jumlah turis yang
berkunjnung ke Bali menurun drastis hampir nol dan pemasukan dari
penjualan lukisan di galeri, yang menjadi tulang punggung bagi sumber
pendapatan untuk menggaji karyawan menjadi hampir nol. Pada saat itu,
manajemen di bawah kendali Nyoman Rudana mengambil kebijakan
penting. Setelah Bomb Bali I, maka pariwisata di Bali mulai pulih sekitar
50% dalam 6-8 bulan berikutnya dan dalam waktu setahun sudah hampir
pulih.
Namun pada Oktober 2005 Bali kembali digunjang dengan Bomb Bali II,
yang dampaknya secara ekonomi lebih buruk dari bomb Bali I, namun
perusahaan sudah lebih siap, terutama karena pada tahun 2004 telah
dilakukan suksesi dari Nyoman Rudana sebagai pendiri kepada Putu
Supadma Rudana, MBA sebagai generasi penerus. Manajemen baru
menerapkan manajemen profesional dan manajemen juga sudah berhasil
membuktikan komitmennya terhadap karyawan di saat yang sulit tersebut,
sehingga karyawan lebih siap mental, yakin pada komitmen perusahaan
serta bersatu padu dalam mengatasi dampak Bomb Bali II.
4. Penilaian Kinerja di Museum Rudana dan (RFAG) ; Penilaian kinerja
para Bomb Bali I lebih bersifat personal dan subyektif, karena konsentrasi
manajemen lebih difokuskan kepada perkembangan bisnis galeri serta
bisnis-bisnis pendukungnya. Namun sejak tahun 2003, setelah Bomb Bali I,
dirasakan perlunya untuk melakukan pengukuran kinerja yang lebih terukur
dan terdokumentasi, dengan tujuan :
i) Orientasi Pelayanan
j) Kecerdasan Emosional
k) Kerjasama Team
l) Efficiency control
m)Penguasaan bidang kerja
n) Leadership
o) Inisiatif
Keterangan
Kemampuan sangat memuaskan. Menunjukkan
kualitas yang memenuhi semua indikator pada
faktor pengukuran ini.
Kemampuannya teruji serta sangat dapat diandal-kan
pada faktor ini dibandingkan rekan- rekannya.
Sangat tinggi
Tinggi
85 - 100 %
Sedang
Rendah
40 - < 60%
Sangat rendah
< 40%
> = 25
:
:
:
:
:
:
:
Kualitatif
Kuantitatif
Keterangan
Kemampuan sangat memuaskan. Menunjukkan kualitas yang
memenuhi semua indikator pada pengukuran ini.
Kemampuannya teruji serta sangat dapat diandalkan pada
faktor ini dibanding-kan rekan rekannya
Sangat
tinggi
>100 %
Tinggi
85 - 100 %
Sedang
60 - < 85 %
Rendah
Sangat
rendah
40 - < 60%
Nilai tertinggi
Nilai terendah
< 40%
: 75
: 15
KRITERIA :
66 - 75
56 - 65
41 - 55
26 - 40
> = 25
III.
KOMPETENSI UMUM
11. Fokus pada hasil kerja
Mampu mencapai target sesuai tenggat waktu
1 2
4 5
KOMENTAR
4 5
KOMENTAR
5. Motivasi kerja :
Bersemangat tinggi dalam melaksanakan pekerjaannya
Selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas pekerjaan dan
mengembangkan sistem kerja yang lebih baik.
Mampu berkompetisi secara sehat dengan rekan kerjanya.
6. Kreativitas :
Mampu memberikan ide ide yang langsung dapat diterapkan
untuk perbaikan cara kerja yang suda ada.
Berani mengambil resiko untuk mencoba cara kerja yang baru
untuk menghasilkann kinerja yang lebih baik.
Berpikir lateral, memecahkan masalah dengan caranya sendiri
tanpa harus terikat dengan sistem yang sudah ada.
Continuous improvement
7. Disiplin Kerja :
Menghormati aturan yang sudah ditetapkan.
Tidak absen untuk alasan yang sengaja dibuat buat.
Tidak mempermainkan aturan /sengaja mencari alasan
pembenaran bag tindakannya yang melawan aturan perusahaan
KOMPETENSI UMUM
8. Integritas :
Jujur dan berterus terang tanpa menyembunyikan informasi
yang sebenarnya diperlukan oleh rekan kerja, atasan, bawahan
dalam pengambilan keputusn terkait dengan pekerjaan.
Dapat dipercaya menyimpan rahasia perusahaan.
1 2
9. Orientasi Pelayanan :
IV.
V.
..
.
2.
3.
4.
5.
VI.
..
PENGEMBANGAN KARIR :
Rekomendasi ( pilih salah satu ) :
a. Promosi, posisi ..
b. Transfer, .
c. Tetap pada posisi sekarang.
d. Lain lain, jelaskan..
VII. KESIMPULAN :
Penilai I ( Atasan langsung ) :
.
...
..................................................................................................
........
Tanggal :
Tanda Tangan :
Penilai II ( Board of Director ) :
...
..
Tanggal :
Tanda Tangan :