PRAKTIKUM
KOSMETOLO
GI
Formula Shampo
dan
Shampo AntiDandruf
DISUS
UN
OLEH:
KELOM
POK 5
FARMA
SI 6A
Page
I.
LANDASAN TEORI
Shampo merupakan suatau zat yang terdiri dari surfaktan, pelembut,
pengental, dan lain sebagainya yang berguna untuk membersihkan kotoran
yang melekat pada rambut seperti sebum, keringat, sehingga rambut kelihatan
bersih, indah, dan mudah ditata
sampo harus memiliki sifat berikut :
a. Shampo harus membentuk busa yang berlebih, yang terbentuk dengan
cepat, lembut dan mudah dihilangkan dengan membilas dengan air.
b. Shampo harus mempunyai sifat detergensi yang baik tetapi tidak berlebihan,
karena jika tidak kulit kepala menjadi kering.
c. Shampo harus dapat menghilangkan segala kotoran pada rambut, tetapi
dapat mengganti lemak natural yang ikut tercuci dengan zat lipid yang ada
di dalam komposisi sampo. Kotoran rambut yang dimaksud tentunya sangat
kompleks yaitu : sekret dari kulit, sel kulit yang rusak, kotoran yang
disebabkan oleh lingkungan dan sisa sediaan kosmetika.
d. Tidak mengiritasi kulit kepala dan mata.
e. Shampo harus tetap stabil. Shampo yang dibuat transparan tidak boleh
menjadi keruh dalam penyimpanan. Viskositas dan pH-nya juga harus tetap
konstan, sampo harus tidak terpengaruh oleh wadahnya ataupun jasad renik
dan dapat mempertahankan bau parfum yang ditambahkan ke dalamnya.
Sampo bentuk kering kapitis seborea ombe adalah sampo yang
digunakan untuk maksud memberihkan atau menghilangkan ketombe. Ketombe
adalah bentuk kering kapitis seborea yang lazim dikenal sebagai seborea sika
(kering), yakni sisik kering berlapis lapis yang rapuh mudah lepas yang melekat
menutupi epidermis kulit kepala.
Ketombe diduga karena gangguan fungsi yang disebabkan oleh sedikit
perubahan dalam proses kreatinisasi. Pembelahan sel dalam lapisan epidermis
yang lebih dalam menghasilkan sel yang didorongkan ke permukaan, sel-sel ini
sangat jauh dari dermis sehingga sukar dirubah menjadi kreatinin , hal yang
mnyebabkan pembentukan selaput yang tidak Nampak, terdiri dari sel mati
yang secara terus-menerus terdorong ke permukaan kulit. Jika oleh sesuatu
sebab fungsi faal normal tidak sinkron dengan sebaiknya, dan keratinisasi
maupun aliran keluar sel mati meningkat dengan kecepatan abnormal, sel mati
Page
itu menjadi tampak terlihat dan menjadi sisik berlapis, kering, rapuh, dan mudah
lepas, yang dikenal sebagai ketombe
Bentuk lazim lain dari kapitis sebosea disebabkan oleh sekresi sebum
(lemak) abnormal. Kapitis seborea disebabkan oleh sekresi sebum (lemak)
abnormal. Kapitis sebosea jenis ini lazim disebut sebosea oleosa. Agar kelenjar
lemak dapat mensekresikan lmak harus terjadi proses epidermis dan
pemisahan sel padapermukaan kulit. Kelenjar lemak berkembang dari folikel
rambut dan permukaan kulit kepala. Karena itu sekresi lemak yang abnormal
menyebabkan rambut terlalu menjadi berlemak, ini disebabkan karena terjadi
sekresi lemak berlebihan. Tetapi jika terjadi sebaliknya, yakni, sekresi lemak
sangat berkurang, kulit kepala dan rambut akan menjadi kering.
Dalam kondisi kulit kepala abnormal, kemungkinan besar akan terjadi
peningkatan pertumbuhan bakteri dan jamur, dan diantara spesies yang paling
menonjol adalah Staphylococcus aureus dan Pityrosporum ovale. Selain itu
juga banyak dijumpai varietas ragi yang terdapat dalam kondisi ini dibandingkn
dalam kondisi normal. Peranan ragi dalam fungsi faal normal memang belum
terbukti kenyataannya, tetapi peningkatan pertumbuhan bakteri dan jamur
diduga meruakan penyebab dalam perubahan faal normal kepala yang dapat
menimbulkn berbagai gangguan, antara lain dalam perubahan proses kreatinin
kulit kepala. Dengan kta lain, peningkatan pertumbuhan bakteri dan jamur
merupakan akibat dan atau terjadi bersamaan dengan timbulnya keabnormalan
faal kulit kepala, baik karena fakrir sistemik mauun factor local. Keabnormalan
faal tadi diduga terjadi karena berbagai sebab, antara lain:
1. Gangguan keseimbangan hormone
2. Perubahan biokimia pada dermis kulit kepala
3. Kelebihan penggunaan sediaan beralkohol kuat atau sediaan alkali kuat
4. Berkelebihan
Page
bawaan
dalam
metabolisme
lemak,
bahkan
diduga
akan
boleh
merangsang
kelenjar
lemak,
tetapi
hanya
boleh
meningkatkan aktivitasnya
3. Efektif sebagai germisidium dan fungidium, sehingga dapat mecegah
peningktan pertumbuhan bakteri dan jamur, bahkan dapat mencegah
infeksi untuk beberapa waktu setelah keramas sampo.
4. Kadar zat manfaat yang digunaakan tidak boleh meningkatkan kepekaan
kulit kepala; ini berarti zat manfaat dalam kadar penggunaan tidak boleh
menyebabkan kegatalan, kulit mengelupas, ataupun peradangan.
II.
PREFORMULASI
PREFORMULASI
SHAMPOO ANTIDANDRUFF
1. Sulfur
LAPORAN PRAKTIKUM KOSMETOLOGI KELOMPOK 5 FARMASI 6A
Page
e. Pemerian : Natrium lauril sulfat berwarna putih atau terdiri atas kristalkristal berwarna kuning pucat, serbuk halus, bersabun, rasa pahit, dan
berbau dari substansi lemak.
f. Kelarutan : Bebas larut dalam air, praktis tidak larut dalam kloroform dan
eter, memberikan larutan opalescent.
g. Khasiat : Surfaktan anionik, detergen, pengemulsi, penetrasi kulit,
lubrikan tablet dan kapsul, dan pembasah.
h. pH : 7.0-9.5
i. Titik lebur : 204-207oC
Page
Bereaksi
dengan
surfaktan
kationik
yang
Konsentrasi
0.52.5
10
1
3. Asam Stearat
4. Sinonim : Acid stearicum, ctylaceticacid, crodacid, edenor, emersol,
stereophonic acid, pearl steric.
5. Rumus Molekul : C18H36O2
6. Berat Molekul : 284.47
7. Rumus Bangun :
Page
4.
a.
b.
c.
d.
NaOH
Sinonim : Sodium Hidroksida
Rumus Molekul : NaOH
Berat Molekul : 40.00
Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keping, kering,
keras , rapuh, dan menunjukkan susunan hablur, putih, mudah meleleh
1 : 0.3 dalam air suhu 100oC, dan praktis tidak larut dalam eter.
Khasiat : Bahan pengalkali dan buffer
pH : 12-14
Titik Lebur : 318oC
Penyimpanan : Disimpan dalam ruang kedap udara non metal dalam
keadaan sejuk dan kering.
Page
5. Nipagin
a. Sinonim : Methyl hydroxybenzoate (BP), Methyl parahydroxybenzoate
(JP), Methylis parahydroxybenzoates (PhEur), Methylparaben (USPNF),
hydroxybenzoic acids methyl ester, methyl p-hydroxybenzoate, Nipagin ,
b.
c.
d.
e.
Uniphen p-23.
Nama Kimia : Methyl-4-hydroxbenzoate
Rumus Molekul : C8H8O3
Berat Molekul : 152.5
Rumus Bangun :
Page
f. Pemerian : Kristal putih atau bedrupa serbuk, berbau lemah atau hampir
tidak berbau, rasa khas (kuat)
g. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam minyak mineral, 1:2 etanol, 1:3
etanol (95%), 1:6 etanol (50%), 1:10 eter, 1:60 gliserin, 1:200 minyak
kacang, 1:5 propilenglikol, 1:400 air, 1:50 air suhu 50 oC, 1:30 air suhu
h.
i.
j.
k.
80oC.
Khasiat : Bahan antimikroba
pH: 4-8
Titik lebur : 125-128oC
Stabilitas : Larutan yang mengandung nipagin pada pH 3-6 mungkin
Aquadest
Sinonim : Air Suling
Rumus Molekul : H2O
Berat Molekul : 18.02
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak bebau, dan tidak berasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
Sumber : Farmakope Indonesia III
Page
III.
PROSEDUR KERJA
a. NaOH dilarutkan dalam air, kemudian dipanskan pada suhu 75 0 C
b. Ditambahkan Nipagin hingga larut, kemudian ditambahkan sulfur pada
larutan tersebut (M1).
c. Natrium Lauril Sulfat dilebur tersendiri dipanaskan secara perlahan-lahan
hingga suhu 60
Page
IV.
Kelompok 1
Parameter
Warna
Bau
Kekentalan
Kestabilan Busa
-
Pengamatan
Putih
Bau minyak
Kental
- Tinggi air
Daya bersih
- Awal = 12 cm
- Akhir = 10.9 cm
- Awal = 9 cm
- Akhir = 8.8 cm
Mudah dibersihkan
pH
Homogenitas
dengan air
Netral
Homogen
Tinggi busa
Kelompok 2
Parameter
Warna
Bau
Kekentalan
Kestabilan Busa
-
Tinggi busa
Tinggi air
Pengamatan
Putih
Bau Rosae
Kental
12 cm
Daya bersih
9.5 cm
Mudah dibersihkan
pH
Homogenitas
dengan air
7 (Netral)
Homogen
Kelompok 2
Uji Tinggi &Stabilitas Busa
( sediaan tidak ada )
Kelompok 3
Parameter
Pengamatan
Page
Warna
Bau
Kekentalan
Kestabilan Busa
-
Tinggi busa
Tinggi air
Putih susu
Tidak berbau
Kental
42 mL / 7.3 cm
Daya bersih
58 mL / 9.8 cm
Mudah dibersihkan
pH
Homogenitas
dengan air
6
Homogen
Kelompok 3
Uji Tinggi &Stabilitas Busa
( sediaan tidak ada )
Kelompok 4
Parameter
Warna
Bau
Kekentalan
Kestabilan Busa
-
Tinggi busa
Tinggi air
Pengamatan
Putih
Bau jeruk nipis
Kental
13 cm
Daya bersih
8 cm
Mudah dibersihkan
pH
Homogenitas
dengan air
6
Homogen
Kelompok 4
Uji Tinggi &Stabilitas Busa
( sediaan tidak ada )
Kelompok 5
Parameter
Warna
Bau
Kekentalan
Pengamatan
Putih kekuningan
Bau khas sulfur
Tidak terlalu kental
Page
Kestabilan Busa
-
- Tinggi air
Daya bersih
- Awal = 6 cm
- Akhir = 5.8 cm
- Awal = 4.5 cm
- Akhir = 4.8 cm
Mudah dibersihkan
pH
Homogenitas
dengan air
8
Homogen
Tinggi busa
Kelompok 5
Uji Tinggi &Stabilitas Busa
( sediaan tidak ada )
*Ket: Ketinggian busa dan air: - Awal = 5 menit pertama
- Akhir = 5 menit kedua
Kelompok 6
Parameter
Warna
Bau
Kekentalan
Kestabilan Busa
-
Pengamatan
Kuning
Rosae
Kental
- Tinggi air
Daya bersih
- Awal = 8 cm
- Akhir = 6.5 cm
- Awal = 5.7 cm
- Akhir = 7 cm
Mudah dibersihkan
pH
Homogenitas
dengan air
89
Homogen
V.
Tinggi busa
Kelompok 6
Uji Tinggi &Stabilitas Busa
( sediaan tidak ada )
PEMBAHASAN
Praktikum kali ini kami membuat
formula shampo dan shampo antidandruff.
Shampo merupakan suatau zat yang terdiri
dari surfaktan, pelembut, pengental, dan lain
sebagainya
yang
berguna
untuk
Page
rambut kelihatan bersih, indah, dan mudah ditata. Rambut adalah bagian tubuh
yang terdiri dari satu bagian muncul dalam kulit (akarnya), dan satu bagian
keluar dari kulit (batang rambut). Kelenjar sebaseus adalah struktur yang bulat
terletak dalam dermis dan berhubungan dengan folikel rambut. Kelenjar
sebaceous mensekresi senyawa lemak yang disebut sebum, tempat dimana
rambut akan menyerap dengan efek kapiler dan berfungsi memberikan busa
dan lunak, dan menjaga permukaan kulit lembut dan liat. Minyak pada kulit
kepala dapat dihilangkan dengan menggunakan shampo, akan tetapi shampo
yang baik tidak banyak menghiiangkan banyak minyak dari kulit kepala untuk
menjaga permukaan kulit lembut dan liat.
Formula
4A
dengan
Ekstrak
Page
dapat memberikan
Page
Page
Asam Oleat
TEA
Formula 5A dengan formula shampo jeruk nipis 10% + NLS 16% + NaCl
2,5% + Propilenglikol 1% + KOH 85% PH 6,5 qs + Aquadest menghasilkan
shampoo yang yang homogen, kental dan mudah dibersihkan dengan air.
Formula 5B memliki formula NaCL 4%. Pada pengamatan uji busa dengan
tabung sedimentasi pada hari kedua formula 5A menghasilkan shampo yang
baik dari segi penampilan (warna dan bau) dan kekentalan.
Pada sediaan kelompok 3 (formula 5A) dan 4 (formula 5B), dibuat
sediaan shampoo dengan menggunakan ekstrak dari buah jeruk nipis. Buah
jeruk nipis pada sampo dipercaya dapat berfungsi melembabkan rambut.
Perbedaan yang terjadi diantara keduanya ialah konsentrasi penggunaan NaCl
dalam pembuatan. Untuk kelompok 3 menggunakan NaCl sebesar 2,5 %
sedangkan pada kelompok 4 menggunakan NaCl sebesar 4 %. Penggunaan
NaCl dalam sampo digunakan untuk mengendalikan
ukuran ukuran
Page
permukaan dengan mengorientasikan bagian polar ke arah air dan bagian non
polar kearah udara. Kumpulan surfaktan itu akan membentuk suatu lapisan
monomolekular. Bila permukaan cairan telah jenuh dengan molekul-molekul
surfaktan, maka molekul-molekul yang berada didalam cairan terbentuk disebut
Konsentrasi Misel Kritik (KMK).
Sifat penting misel adalah kemampuannya dalam menaikkan kelarutan
zat-zat yang sukar larut dalam air, proses ini disebut dengan solubilisasi
miselar. Solubilisasi terjadi karena molekul zat yang sukar larut berasosiasi
dengan misel membentuk suatu larutan dan stabil secara termodinamika.
Lokasi molekul zat terlarut dalam misel tergantung pada polaritas zat tersebut.
Molekul-molekul non polar akan masuk ke bagan non polar dari misel
sedangkan molekul-molekul polar akan teradsorpsi pada permukaan misel.
Molekul-molekul semi polar akan masuk ke daerah palisade dan membentuk
suatu misel campur. Pada saat misel terbentuk NaCl berfungsi untuk
mengendalikan ukuran dari misel-misel tersebut.
Selain itu NaCl digunakan untuk menyesuaikan viskositas/kekentalan dari
sediaan sampo dengan cara mengubah sifat dari ion-ion yang terdapat di
dalamnya. Thickening agent, sering digunakan garam natrium klorida (NaCl)
dalam suatu cam-puran yang berfungsi untuk mengatur kekentalan. Semakin
kental produk shampoo, penggunaannya semakin hemat daan disukai oleh
konsumen.
Namun
penambahan
garam
yang
terlalu
banyak
dapat
: Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Bangsa
: Rutales
Famili
: Rutaceae
Genus
: Citrus
Species
: Citrus aurantiifolia
Page
Page
Page
dan berkilau. Sedangkan sampo ketombe adalah sampo yang digunakan untuk
maksud membersihkan dan atau menghilangkan ketombe.
dan mengurangi
atau
menghalangi sekresi kelenjar lemak. Di antara zat manfaat yang paling lazim
digunakan dalam sampo ketombe meliputi:
Antiseptikum, seperti: asam undesilenat, belerang endap, bitional (2,2tiobis-4,6-diklorofenol), etanol, heksaklorofen, isopropanol, klodifan (2,4,4trikloro-2-hidroksidifenileter), resorsin, surfaktan kation terutama sitrimida,
ter arang
Kounteriritan, seperti: kamfer, mentol, minyak eukaliptus, minyak kade,
resorsin, timol.
Lain-lain, terutama zat manfaat yang menunjukkan aktivitas dapat
mengurangi sekresi kelenjar lemak; seperti: selenium sulfida1 2,5%;
Page
pertama harus
diperhatikan adalah kadar zat manfaat yang digunakan. Dalam praktikum kali
ini zat manfaat yang digunakan adalah sulfur dengan konsentrasi 2%. Menurut
Martindale edisi ke 35 sulfur mempunyai khasiat sebagai keratolitik, antiseptik,
antifungi dan parasitisida dengan konsentrasi yang diizinkan mencapai 10%.
Hal ini berarti jenis dan kadar zat manfaat yang digunakan dalam formula
memenuhi syarat.
Selain sulfur sebagai zat manfaat, dalam formula 6A dan 6B juga
terdapat bahan tambahan lain seperti Natrium lauril sulfat, asam stearat NaOH,
nipagin dan parfum secukpunya. Dengan variasi kadar natrium lauril sulfat 15%
pada formula 6A dan 20% pada formula 6B.
Selain zat manfaat, Menurut buku pegangan ilmu pengetahuan
kosmetik, bahan-bahan yang biasanya terdapat dalam sampo adalah:
1)deterjen atau surfaktan, 2) bahan pendispersi garam kalsium yang bertujuan
mencegah pengendapan garam kalsium agar rambut tidak buram dan tidak
lengket. 3) bahan pengikat ion (Sequestering Agents) yaitu bahan yang
mencegah pengendapan garam kalsium dan magnesium dengan jalan
mengikat ion Ca dan Mg, 4) bahan pelarut deterjen, karena deterjen tidak
mudah larut dalam air, diperlukan bahan pelarut deterjen agar sampo tidak
menjadi seperti awan, 5) bahan pengental 6) bahan pembentuk dan penstabil
busa 7) bahan pencemerlang rambut 8) bahan pelembab rambut dan kulit
kepala 9) bahan pengawet 10) parfum dan bahan berwarna.
Deterjen atau surfaktan merupakan salah satu komponen yang terdapat
di dalam sampo. Menurut buku pegangan ilmu pengetahuan kosmetik, ada 4
jenis deterjen, yaitu:
a) Anionik deterjen, misalnya sodium tallow soap, potasium stearate, sodium
lauryl sulfate, triethanolamine lauryl sulfate dan lain-lain. Paling sering
dipakai adalah sodium lauryl sulfate dan triethanol lauryl sulfate yang
harganya murah tetapi memiliki daya pembersih yang kuat, bahkan di
dalam air sadah sekalipun.
Page
Page
sediaan yang lebih encer dibanding formula 6B. Hal ini dipengaruhi karena
perbedaan konsentrasi natrium lauril sulfat yang digunakan. Selain itu hasil
sediaan dari formula 6B konsistensinya seperti foam atau awan.
Menurut formularium kosmetika Indonesia sediaan sampo disajikan
dalam berbagai bentuk meliputi bubuk, emulsi, krim atau pasta dan larutan.
Selain itu dapat juga disajikan dalam bentuk aerosol. Sedangkan menurut buku
pegangan ilmu pengetahuan kosmetik, dari segi bentuk, dikenal 4 macam
sampo yaitu sampo cair jernih, sampo dalam bentuk krim, sampo dalam bentuk
gel dan sampo kering.
Sampo cair jernih yang menjadi awan setelah lama disimpan atau
setelah mengalami pendinginan hebat dianggap sebagai produk yang secara
estetik cedera. Karena gangguan itu sering terjadi, awan itu sekalian
diperbanyak sehingga sampo menjadi krim. Maka terciptalah sampo jenis baru:
cream sampo. Cream sampoo dibuat sebagaimana sampo cair biasa, hanya
bahan pelarut dikurangi dan ditambahi bahan pembentuk awan (opacifying
agent), berupa Natrium stearat (asam stearat + larutan NaOH) atau
zinc/magnesium stearat atau sodium setil sulfat yang dapat diberikan dalam
bentuknya yang murni.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahawa formula yang
diberikan pada saat praktikum merupakan formula cream shampoo dengan zat
manfaat sulfur 2%
Page
VI.
KESIMPULAN
a) Formula 4A dan 4B merupakan sediaan shampo berbentuk krim dari ekstrak
Aloe vera.
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, Howard C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
LAPORAN PRAKTIKUM KOSMETOLOGI KELOMPOK 5 FARMASI 6A
Page
Page