Anda di halaman 1dari 31

IMPLEMENTASI DEVELOPMENTALLY

APPROPRIATE PRACTICE (DAP) DALAM


PROGRAM PAUD
Wulan Adiarti,M.Pd

Pertanyaan penting:
Apa itu DAP?

Faktor-faktor apa yang harus


dipertimbangkan ketika
merencanakan program kegiatan
yang sesuai DAP?

MARI KITA REFLEKSI TERLEBIH DAHULU


No

PERTANYAAN

1.

Saya selalu memberi kesempatan anak untuk


mengungkapkan ide dan gagasannya kapan pun anak
mau

2.

Saya selalu mengajak anak membuat rencana kegiatan


bersama-sama

3.

Saya sering mempraktikan model-model pembelajaran


terbaru ex : BCCT, Regio dll dalam KBM yang saya kelola

4.

Saya selalu memandang anak adalah pembelajar yang


kompeten sehingga dia berhak memutuskan kegiatan
yang diminati

5.

Saya selalu memberi pertanyaan2 terbuka pada anak

6.

Saya selalu memberi kesempatan pada anak untuk


bertanya dan berhasil menjawab pertanyaannya

7.

Saya tidak pernah/jarang menggunakan lembar kerja


(work sheet) dalam kegiatan

8.

Saya selalu melibatkan orangtua dalam kegiatan


pembelajaran dan mereka merespon positif

YA

TIDAK

HASIL REFLEKSI

Jawaban ya semua : saya adalah pendidik yang


berpengalaman dalam menciptakan
pembelajaran inovatif
Jawaban ya 4-6 : saya adalah pendidik yang
memiliki potensi besar untuk menciptakan
pembelajaran inovatif tetapi kadang-kadang
masih ragu-ragu
Jawaban ya 1-3 : saya belum siap melaksanakan
pembelajaran yang inovatif
Tidak ada jawaban ya : saya harus lebih banyak
belajar lagi

MARI KITA TELAAH


BERSAMA-SAMA

Latar Belakang DAP


Konsep DAP muncul karena banyaknya
kurikulum yang dikembangkan di
sekolah-sekolah Amerika pada kurun
waktu tahun 1960-an sampai 1970-an
yang tidak sesuai dengan tahapan
perkembangan anak, khususnya untuk
anak usia di bawah 8 tahun. Kurikulumkurikulum tersebut dianggap telah gagal
menghasilkan siswa yang dapat berpikir
kritis dan dapat menyelesaikan berbagai
permasalahan dalam kehidupan
(Bredekamp, et.al., 1992, dalam
Megawangi, 2005).

lanjutan

Dipelopori pertama kali oleh NAEYC


(National Association for the Education
of Young Children) dimpimpin oleh Sue
Bradekamp), Mulai tahun 1980 sekolahsekolah di Amerika mulai mereformasi
praktek pendidikannya dan
melaksanakan mengembangkan prinsipprinsip pelaksanaan DAP untuk rentang
usia sampai 8 tahun.

patut
menurut
usia (age
appropriate)

Konsep
DAP

patut
menurut
lingkungan
dan budaya.

patut menurut
anak sebagai
individu yang
unik (individual
appropriate)

DASAR TEORI

Pernyataan Jean Piaget (1972, p.


27) tentang bagaimana anak
belajar :

Anak seharusnya mampu


melakukan percobaan dan penelitian
sendiri. Guru, tentu saja, bisa
menuntun anak-anak dengan
menyediakan bahan-bahan yang
tepat, tetapi yang terpenting agar
anak dapat memahami sesuatu, ia
harus membangun pengertian itu
sendiri, ia harus menemukannya

Developmentally appropriate
practice berbasis pada teori:
Visi Pembelajaran John Dewey yaitu
mempersiapkan anak untuk berpikir
dan membuat keputusan dengan
cara yang demokratis.
Erik Erikson (1902 1994)
berpendapat bahwa perkembangan
emosi positif sangat penting dalam
perkembangan jiwa anak

Vigotsky (1896 1934) berpendapat sama


dengan Piaget bahwa cara belajar yang
efektif melalui praktek nyata (action). Anakanak akan lebih mudah memahami konsep
baru ketika mereka mencoba memecahkan
suatu masalah dengan objek konkrit.
Bronfenbrenner mengembangkan teori
perkembngan anak yang dipengaruhi oleh
berbgai faktor yang melingkupi kehidupan
manusia.

Kohlberg adalah seorang pionir dalam


menyususn tahapan perkembangan moral
anak dengan memodifikasi teori Piaget.
Sedangkan Thomas Lickona mengembangan
lebih lanjut teori ini sampai pada bagaimana
metode pendidikan karakter dapat dijalankan
secara konkrit bagi orang tua dan guru.
Gardner, kecerdasan adalah kemampuan
memecahkan masalah atau kemampuan
berkarya menghasilkan sesuatu yang
berharga untuk lingkungan sosial, budaya
atau lingkungannya.

12 Prinsip DAP
1.

Seluruh aspek perkembangan anak saling


terkait satu dengan lainnya dan saling
mempengaruhi.

2.

Perkembangan memiliki urutan yang runtut.

3.

Setiap anak memiliki proses perkembangan


yang berbeda.

4.

Pengalaman sebelumnya mempengaruhi


perkembangan

5.

Proses perkembangan sesuatu yang dapat


diperkirakan menuju ke arah yang lebih
kompleks, terorganisasi dan terinternalisasi.

6.

Perkembangan dan pembelajaran dipengaruhi


oleh konteks budaya dan sosial yang beragam.

7.

Anak sebagai pembelajar aktif

8.

Perkembangan dan pembelajaran dipengaruhi


kematangan secara biologis dan lingkungan

9.

Bermain sebagai alat bagi anak dalam


menunjukan tahap perkembangannya.

10. Perkembangan anak akan lebih meningkat, jika


anak diberikan kesempatan untuk melatih
keterampilan yang baru dan meningkatkan
keterampilan yang sudah dimiliknya sekarang.
11. Anak memiliki beragam cara untuk belajar dan
mencari tahu serta memiliki berbagai cara untuk
menunjukan apa yang diketahuinya.
12. Anak akan lebih mudah belajar jika anak merasa
merasa aman dan nyaman.

IMPLEMENTASI DAP
Aktivitas, Pengalaman dan
Interaksi dengan
lingkungan

Program bagi
anak usia
dini harus
mencakup

Sesuatu yang direncanakan


dan tidak direncanakan

Bahan-bahan, peralatan,
dan persiapan ruangan,
fasilitas, dan tempat main

Contoh Pelaksanaan
Cara yang Patut
Cara yang Tidak Patut
DAP di TK/PAUD
Bidang
Anak memahami konsep berhitung dengan Anak
diajarkan
sekedar
Matematika
menggunakan benda konkrit
menghafal nama angka-angka
tanpa
memahami
konsep
bilangan yang disebutkan
Menulis

Membaca

Anak dibiarkan bereksplorasi sendiri


mencoba menulis hurup-hurup atau katakata yang ingin ia buat. Guru hanya
memberikan contoh (kalau diperlukan).

Anak belajar menulis dengan


engikuti
titik
yang
sudah
dibuat oleh guru, anak juga
tidak memahami apa yang ia
tulis.
Anak mengenal hurup lewat tulisan-tulisan Anak diminta menghafal abjad
yang ada pada benda-benda yang ada dan menuliskannya di buku
disekitarnya
dengan jumlah tertentu

Menggambar

Anak dibiarkan bebas berimajinasi dan Anak


menggambar
bereksplorasi saat ingin menggambar atau mengikuti
contoh
mewarnai sesuatu
diberikan oleh guru

Sains

Guru mengajarkan tentang matahari, bumi,


dan planet lainnya dengan menggunakan
gambar
dan
objek.
Anak
juga
diperkenalkan dengan kegunaan bendabenda langit tersebut.

harus
yang

Guru
mengajarkan
tenatng
matahari, bumi
dan planet
lainnya hanya dengan bercerita
tanpa
menggunakan benda
konkrit yang dapat membantu
anak
dalam
memahami
sesuatu.

the National Association for the


Education of Young Children (NAEYC)
Menyarankan anda harus melihat 10
tanda untuk meyakinkan ruang kelas
dan pembelajan anak layak untuk
mereka :

Anak-anak
menghabiska
n seluruh
waktunya
dengan
bermain dan
bekerja
menggunakan
bahan-bahan
dan anakanak yang
lain. Mereka
tidak
berkeliling-

Guru
bekerja
dengan
individu,
small grup,
dan
seluruh
grup di
waktuwaktu yang
berbeda.
Mereka
tidak

kurikulum
sesuai dengan
kebutuhan
anak. guru
sangat
mengerti
perbedaan
individu,
bahwa anak
tidak
memahamai
sesuatu
dengan
waktu, cara,
dan

Anak-anak punya akses ke banyak


aktivitas sepanjang hari, mereka bisa
memilih bermain di sentra balok, seni,
main peran, sains, dan lain-lain. Anak
seharusnya tidak bekerja untuk satu
kegiatan dan satu waktu.

kelas didekorasi dengan hasil karya anak yang


original

Guru membacakan buku untuk anak baik


secara individu atau small grup sepanjang
hari tidak hanya dalam grup saat bercerita.

Anak-anak belajar angka-angka dan huruf


secara natural tidak DRILLING mereka
memahaminya sesuai pengalaman yang
didapatkannya

Anak-anak bekerja dalam proyek selama waktu


yang panjang, lembar kerja hanya sedikit sekali

anak-anak
mempunyai
kesempatan
untuk bermain
di luar ruangan
setiap hari

anak-anak dan orangtuanya merasa aman


sepanjang hari di sekolah, anak-anak senang
untuk datang ke sekolah, tidak bosan, dan
tidak sering mengeluh

APAKAH SEKOLAH KITA SUDAH


SESUAI DAP?
SELAMAT BEKERJA

Anda mungkin juga menyukai