Ruang lingkup pelayanan dokter keluarga mencakup bidang amat luas sekali.
Jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam:
1). Kegiatan yang dilaksanakan
Pelayanan yang diselenggarakan oleh dokter keluarga harus memenuhi
syarat pokok yaitu pelayanan kedokteran menyeluruh (comprehensive
medical services)
Karakteristik cmc:
-jenis pelayanan yang diselenggarakan mencakup semua jenis pelayananan
kedokteran yang dikenal di masyarakat
-tata cara pelayanan tidak diselenggarakan secara terkotak-kotak ataupun
terputus-putus melainkan diselenggarakan secara terpadu (integrated) dan
berkesinambungan (continuous)
-pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan pelayanan kedokteran tidak
memusatkan perhatiannya hanya pada keluhan dan masalah kesehatan yang
disampaikan penderita saja, melainkan pada penderita sebagai manusia
seutuhnya.
-pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan tidak didekati hanya dari satu
sisi saja, melainkan dari semua sisi yang terkait (comprehensive approach)
yaitu sisi fisik, mental dan sosial (secara holistik).
2). Sasaran pelayanan
Sasaran pelayanan dokter keluarga adalah keluarga sebagai suatu unit.
Pelayanan dokter keluarga harus memperhatikan kebutuhan dan tuntutan
kesehatan keluarga sebagai satu kesatuan, harus memperhatikan pengaruh
masalah kesehatan yang dihadapi terhadap keluarga dan harus
memperhatikan pengaruh keluarga terhadap masalah kesehatan yang
dihadapi oleh setiap anggota keluarga.
Pelayanan Kedokteran keluarga di Philippines juga tidak jauh beda dengan di
Indonesia. Pelayanan Kedokteran keluarga dan masyarakat berfokus pada unit
keluarga sebagai sumber daya yang sangat penting dalam promosi kesehatan
dengan penekanan pada pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan.
Bagian ini juga berfokus pada konsep dan dampak dari penyakit terhadap individu,
keluarga dan masyarakat. Pendekatan secara biopsikososial diaplikasikan.
3.Apa yang anda ketahui tentang pelayanan kesehatan dasar (Primary
Health Care) dan bagaimana implementasinya pada pelayanan kesehatan
di Indonesia?
PHC itu adalah kontak pertama individu, keluarga, atau masyarakat dengan sistem
pelayanan kesehatan, maka pengertian ini sesuai dengan salah satu substansi SKN
2009 yang menyatakan bahwa, Upaya Kesehatan Primer adalah upaya kesehatan
dasar dimana terjadi kontak pertama perorangan atau masyarakat dengan
pelayanan kesehatan sebagai proses awal pelayanan kesehatan langsung maupun
pelayanan kesehatan penunjang, dengan mekanisme rujukan timbal-balik.
Termasuk penanggulangan bencana dan pelayanan gawat darurat. Pelaku PHC
adalah Pemerintah dan/atau Swasta. Di jajaran Pemerintah, PHC dilaksanakan oleh
Puskesmas dan jejaringnya. Sedangkan di kalangan swasta, PHC dilaksanakan oleh
dokter praktik, bidan praktik, dan bahkan oleh pengobat tradisional (Battra). Sistem
Kesehatan Nasional akan berfungsi optimal apabila ditunjang oleh pemberdayaan
masyarakat. Reformasi PHC yang mengadopsi pendekatan WHO dalam the WHO
Annual Report 2008 dengan judul: Primary Health Care, Now More Than Ever,
terdiri empat pilar yaitu : 1) Reformasi pembiayaan kesehatan, pembiayaan
pemerintah lebih diarahkan pada upaya kesehatan masyarakat (public goods) dan
pelayanan kesehatan bagi orang miskin, 2) Reformasi kebijakan kesehatan,
kebijakan kesehatan harus berbasis fakta (evidence based public health policy), 3)
Reformasi kepemimpinan kesehatan (kepemimpinan kesehatan harus bersifat
inklusif, partisipatif, dan mampu menggerakkan lintas sektor melalui kompetensi
advokasi) dan 4) Reformasi pelayanan kesehatan (pelayanan kesehatan dasar harus
mengembangkan sistem yang kokoh dalam konteks puskesmas dengan jejaringnya
serta dengan suprasistemnya (Dinkes Kab/kota, dan RS Kab/Kota)
Pelayanan Kesehatan Dasar adalah bagian dari pelayanan kesehatan yang dilandasi
ilmu klinik (clinical science). Pelayanan kesehatan dasar merupakan pelayanan
kesehatan
perorangan
yang
meliputi
aspek:
a. Pencegahan primer (health promotion & specific protection) yang dapat dilakukan
oleh
tenaga
non
medik&medik/kesehatan
b. Pencegahan sekunder, yang terdiri dari deteksi dini dan pengobatan serta
pembatasan
cacat;
c. Pencegahan tersier, berupa rehabilitsi medik yang dilakukan oleh dokter/perawat,
sesuai dengan kompetensi yang berkaitan dengan keahliannya.
berdasarkan temuan-temuan
pemeriksaan
yang
diperoleh
selama
anamnesis
dan
6. Apa yang anda ketahui tentang upaya pencegahan penyakit yang ada di
masyakat. Sebutkan dan jelaskan (Five level prevention)
1). Peningkatan kesehatan (health promotion)
Pada tingkat ini dilakukan tindakan umum untuk menjaga kesimbangan
proses bibit penyakit-pejamu-lingkungan, sehingga dapat menguntungkan
manusia dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh dan memperbaiki
lingkungan. Tindakan ini dilakukan pada seseorang yang sehat.
Contoh:
3). Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat
(early diagnosis and prompt treatment)
Merupakan tindakan menemukan penyakit sedini mungkin dan melakukan
penatalaksanaan segera dengan terapi yang tepat.
Contoh:
Pada ibu hamil yang sudah terdapat tanda-tanda anemia diberikan tablet Fe
dan dianjurkan untuk makan makanan yang mengandung zat besi.
Mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan. Misalnya
pemeriksaan darah, rontgent paru.
Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh dan tak
terjadi komplikasi, misalnya menggunakan tongkat untuk kaki yang cacat
Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan dengan cara tidak
melakukan gerakan-gerakan yang berat atau gerakan yang dipaksakan pada
kaki yang cacat
Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk dimungkinkan
pengobatan dan perawatan yang lebih intensif.