Pengelolaan Kas
Pengelolaan Kas
Apabila jumlah permintaan buku (yaitu 240 satuan) kita beri notasi
D, dan setiap kali perusahaan memesan memerlukan biaya sebesar o,
maka biaya pemesanan dalam satu tahun adalah
Biaya pemesanan dalam satu tahun (D/Q)o
Dengan demikian total biaya persediaan dalam satu tahun (kita beri
notasi Y) adalah,
Y = (Q/2)I + (D/Q)
Biaya ini yang harus diminimumkan . Untuk itu persamaan (7.1)
tersebut kita derivasikan terhadap Q, dan kita buat sama dengan nol.
(dY/dQ) = (i/2) (oD/Q) = 0
(oD/Q) = (i/2)
iQ
= 2oD
Q = [(2oD/i]
Yang juga dinyatakan sebagai,
Pemikiran yang sama bisa diteraokan untuk pengelolaan kas. Misalkan kebutuhan kas setiap
periodenya selalu sama. Dengan demikian apabila pada awal suatu periode jumlah kas = Q, maka
sedikit demi sedikit saldo kas akan mencapai nol. Pada saat mencapai nol, perusahaan yang perlu
merubah aktiva lain (misalkan sekuritas) menjadi kas sebesar Q. Pertanyaan yg perlu dijawab
disini adalah beberapa jumlah sekuritas yang harus dirubah menjadi kas setiap kali diperlukan
yang akan meminimumkan biaya karena memiliki kas dan biaya karena merubah sekuritas
menjadi kas. Ilustrasi berikut ini mungkin bisa memperjelas permasalahan.
Misalkan kebutuhan kas setiap tahun adalah Rp1.200 juta , dan pemakaiaannya per hari
konstan. Biaya transaksi setiap kali merubah sekuritas menjadi kas adalah Rp50.000. Tingkat
bunga yang diperolah karena memiliki sekuritas adalah 12% per tahun. Dengan menggunakan
persamaan (7.2), maka bisa dihitung jumlah sekuritas yang harus berubah menjadi kas setiap kali,
yaitu
Ini berarti bahwa perusahaan perlu menjual sekuritas senilai Rp31,623 juta setiap kali saldo
kasnya mencapai nol. Dengan cara tersebut perusahaan akan meminimumkan biaya karena
mencapai nol. Debgan cara tersebut perusahaaan akan meminimumkan biaya karena kehilangan
kesempatan untuk menanamkan dana pada sekuritas dan biaya transaksi. Biaya-biaya tersebut
adalah,
1.Biaya kehilangan kesempatan
= (Rp31,623 juta/2) x 0,12
= Rp1,897 juta
2.Biaya transaksi
= (Rp1200/31,623) x Rp50.000
=Rp1.897 juta
Total biaya menjadi 2(Rp1,897 juta) Rp3794 juta (perhatikan bahwa pada saat biaya
minimum, biaya simpan
sama dengan biaya pesan).
0
Model dengan batas-batas pengawasan
waktu
Batas atas dalam gambar tersebut ditunjukkan oleh garis h, dan batas bawah oleh titik 0. Ini
berarti bahwa perusahaan menetapkan jumlah minimal kas mencapai nol baru perusahaan akan
merubah (menjual) sekuritas untuk menambah jumlah kas menjadi z (yautu jumlah kas yang
diinginkan perusahaan). Tentu saja perusahaan bisa menentukan batas bawah tidak harus nol rupiah.
Rumus yang disajikan oleh Miller dan Orr adalah sebagai berikut :
= (2,3 juta)
i
= 12% per tahun, atau kira-kira (0,12/365) per hari
dan batas bawah ditentukan nol rupiah.
Dengan demikian maka,
Z = []1/3 = [(6,034)20]1/3
Z = Rp8,45 juta
Nilai batas atas adalah 3(Rp8,45 juta) = Rp25,35 juta. Pada saaat saldo kas mencapai Rp25,35
juta, perusahaan harus merubah Rp16,90 juta menjadi sekuritas agar saldo kas kembali ke Rp8,45
juta. Sebaliknya pada saat saldo kas mencapai nol rupiah, perusahaan harus menjual sekuritas senilai
7 . 4 Portofolio Investasi
Misalkan perusahaan saat ini memiliki saldo kas sebesar Rp600 jta. Diperkirakan
(dari anggaran kas yang disusun) Rp 400 juta diantaranya baru akan dipergunakan pada
tiga bulan yang akan datang. Untuk itu manager keuangan bisa, misalkan,
mendepositkan Rp400 juta tersebut untuk jangka waktu 3 bulan dengan bunga
(misalkan) 12% per tahun. Dengan demikian selama 3 bulan tersebut perusahaan akan
memperoleh penghasilan dari investasinya sebesar,
(0,12/12) x 3 x Rp400 juta = Rp12,0 juta
Kalau misalkan manager tersebut tidak yakin bahwa dana yang bebas selama 3
bulan mendatang akan mencapai sebesar Rp400 juta, maka ia bisa memutuskan
mendepositkan jumlah yang kurang dari Rp400 juta. Kalau cara ini di tempuh, maka
keuntungan yang diterima tentu akan lebih kecil dari Rp 12 juta. Cara lain adalah
melakukan diserfikasi. Ia bisa menginvestasikan dana sebesar Rp400 juta tersebut pada
berbagai jenis saham.
Bisa juga dilakukan investasi, misalkan, Rp200 juta pada deposito 3 bulan dan
Rp200 juta pada berbagai jenis saham. Diversifikasi investasi pada berbagai saham
dimaksudkan untuk mengurangi risiko (lihat kembalibab 4). Kalau ditempuh cara
tersebut , maka kombinasi investasi tersebut bisa digambarkan sebagaimana pada
gambar 7.2
Esensi pengaturan kas tersebut adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan kas.
Jumlah saldo kas yang terlalu banyak memang baik apabila apabila
dipandang dari sisi likuiditas, tetapi tidak menguntungkan apabila dipandang dari
aspek profitabilitas . Hal yang sebaliknya berlaku apabila saldo kas terlalu kecil .
Karena itulah pengaturan kas diperlukan.
Dana yang diinvestasikan
(jutaan rupia
400
Investasi pada berbagai sekuritas
200
Deposito jangka waktu 3 bulan
0
waktu
Gambar 7.2 Portofolio investasi jangka pendek
Investasi pada sekuritas dipilih karena sifat mudah diubahnya investasi
tersebut menjadi kas (sangat likuid). Untuk menentukan berapa banyaknya
sekuritas yang akan dirubah menjadi kas, bisa dipergunakan model Miller dan Orr.
Kalau perusahaan terpaksa menguangkan deposito, biasanya bank akan
mengenakan denda kepada perusahaan.
7 . 5 Ringkasan
Pengaturan kas bertujuan untuk memaksimumkan pemanfaatan kas
tanpa mengabaikan likuiditas. Perusahaan memiliki kas berdasarkan atas
berbagai motif, yaitu motif transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi. Motif
spekulasi nampaknya merupakan proporsi yang paling sedikit dalam
kepemilikan kas.
Berbagai model manajemen kas dikembangkan, antara lain model
persediaan dan model Miller dan Orr. Kedua model tersebut pada dasarnya
ingin menyeimbangkan antara biaya transaksi dan opportunity cost karena
menahan kas.
Sewaktu merancang sistem pembayaran dan pengumpulan kas,
perusahaan perlu memperhatikan kemungkinan memanfaatkan dan
menanggung float. Penggunaan draft dan concentration banking akan
membantu pemanfaatan kas lewat penundaan pembayaran kas dan
mempercepat pengumpulan kas.
Akhirnya kelebihan kas dalam jangka pendek dapat pula
diinvestasikan pada berbagai instrumen keuangan yang likuid,tetapi
diharapkan akan memberikan keuntungan yang lebih besar daripada
menyimpan dalam rekening giro.