Anda di halaman 1dari 9

1.

PENDAHULUAN
Kelapa sawit adalah salah satu komoditi yang diharapkan mampu memberikan
kontribusinya dalam perekonomian yang berasal dari sub-sektor perkebunan. Kelapa sawit
merupakan komoditi penting dalam mendorong perekonomian Indonesia, sebagai penghasil
devisa negara kelapa sawit merupakan salah satu komoditi yang memberikan sumbangan
yang sangat berarti dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Pengembangan agribisnis kelapa sawit merupakan salah satu langkah yang sangat
diperlukan sebagai kegiatan pembangunan subsektor perkebunan dalam rangka revitalisasi
sektor pertanian. Perkembangan pada berbagai subsistem yang sangat pesat pada agribisnis
kelapa sawit sejak menjelang akhir tahun 1970-an menjadi bukti pesatnya perkembangan
agribisnis kelapa sawit.
Penggunaan terbanyak minyak kelapa sawit terdapat dalam industri pangan. Sebagian
besar bahan-bahan makanan di pasar swalayan mulai dari margarin sampai pizza siap saji
mengandung minyak kelapa sawit, yang dalam daftar kandungan biasanya disamarkan
dengan nama minyak nabati. Bahkan saat membeli lipstik, sabun cuci atau lak, banyak
konsumen yang tidak sadar, bahwa semua itu mengandung minyak kelapa sawit. Di samping
itu, minyak kelapa sawit juga dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit tenaga
listrik atau diolah menjadi biodiesel untuk kendaraan. Selain digunakan sebagai bahan
makanan dan kosmetik, kelapa sawit juga dapat digunakan sebagai alternatif bahan bakar
nabati.
Semakin dengan meningkatnya permintaan terhadap produk kelapa sawit, tentunya
jumlah produksi dari kelapa sawit perlu ditingkatkan. Manajemen suatu perkebunan penting
untuk menjaga kestabilan pasokan kelapa sawit. Manajemen ini dimulai dari manajemen
lahan budidaya, tekhnologi yang digunakan dan penanganan pasca panen kelapa sawit. Jika
diatur dengan baik sistem manajemennya, maka tentu saja pasokan kelapa sawit yang ada di
Indonesia juga akan terjaga dan kita tidak perlu melakukan impor.
Dalam paper terdapat uraian tentang peran manajer di perkebunan, bagaimana
manajemen organisasi perkebunan di tingat unit kerja manajer perkebunan, dan seberapa
level ketrampilan yang dibutuhkan seorang manajer.

2. PEMBAHASAN
A. Peran Manajer di perkebunan

Manajemen dapat diartikan sebagai usaha pengelolaan sumber-sumber daya untuk


mencapai tujuan secara efektif dan efisien, dimana sifatnya universal yang berarti dapat
berlaku secara umum untuk berbagai organisasi. Dalam perkembangannya, perkebunan
dijadikan sebagai satu sub-sektor dari sektor pertanian. Dimana sub-sektor perkebunan
dijadikan

andalan

dalam

memasukkan

devisa

negara

dari

sektor

non-migas.

Pengelolaannya ada yang dilakukan oleh pemerintah, swasta, maupun oleh rakyat. Sistem
pengelolaan perkebunan di Indonesia ada keterpaduan antara unsur-unsur yang
membentuk sub-sektor perkebunan yang meliputi pemerintah, swasta dan masyarakat
(Syamsulbahri, 1996:16).
Peranan manajer dalam suatu organisasi itu sangatlah penting karena keberadaan
manajer yaitu menjadi palang pintu atau menjadi salah satu ujung tombak dari
keberhasilan dalam berorganisasi. Manajer adalah seorang yang memiliki tanggung jawab
seluruh bagian pada suatu perusahaan atau organisasi. Manajer memimpin beberapa unit
bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa bawahan. Pada perusahaan yang
berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada
perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang
manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda. Peran
manajer meliputi:
1. Peran Interpesonal: Berkaitan dengan hubungan manajer dan orang orang
disekitarnya.
2. Peran dalam kaitannya dengan peran informasi: Berperan dalam hal menyebarkan
informasi kepada bawahannya, serta memonitar lingkungan untuk mengetahui apa yang
tengah terjadi.
3. Peran pengambil keputusan, Pengambil keputusan ini dapat berperan sebagai:
a Entrepreneur: Manajer berusaha mengembangkan aktivitas tertentu yang mendorong
b

unit kerjanya untuk menggunakan ide dan metode baru.


Disturbance handler : Manajer harus mampu menangani permasalahan yang terjadi

dalam lingkungan kerja yang ternyata keluar dari kendali.


Resource allocator : Manajer menentukan siapa didalam unit kerja yang menerima

sumberdaya tertentu dan berapa jumlahnya.


d Negotitor : Manajer dituntut untuk melakukan negosiasi, misalnya dengan pemasok.
B. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di
dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan.
1. Perencanaan (Planning)
1

Kegiatan seorang manajer adalah menyusun rencana. Menyusun rencana berarti


memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki,. Agar dapat
membuat rencana secara teratur dan logis, sebelumnya harus ada keputusan terlebih
dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya.
2. Pengorganisian (Organizing)
Pengorganisasian atau organizing berarti menciptakan suatu struktur dengan
bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antar bagianbagian satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan struktur
tersebut. Pengorganisasian bertujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatankegiatan yang lebih kecil. Selain itu, mempermudah manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas
yang telah dibagi-bagi tersebut.
3. Menggerakkan (Actuating)
Menggerakkan atau Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan
orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersamasama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang
dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
4. Pengawasan (Controling)
Pengawasan merupakan tindakan

seorang manajer untuk

menilai dan

mengendalikan jalannya suatu kegiatan yang mengarah demi tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan.
C. Manajemen Organisasi Perkebunan di Tingkat Unit Kerja Manajer Perkebunan kelapa
sawit
Organisasi merupakan suatu wadah sekumpulan orang-orang yang bekerja sama
yang terikat dalam hubungan formal untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Disini akan
dibahas tentang bagaimana contoh struktur organisasi salah satu perkebunan kelapa sawit
yang ada di Indonesia yaitu Struktur organisasi dari PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun
Sawit Langkat. PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat adalah struktur
organisasi garis sesuai dengan laju perkembangan. Struktur ini diharapkan dapat memberi
gambaran pembagian tugas, wewenang, tanggung jawab serta hubungan pelaporan
menyangkut besarnya rentang kendali semua pimpinan disetiap tingkat dalam organisasi
tersebut.
2

Struktur organisasi juga menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang


memungkinkan tercapainya kioordinasi dan pengitegrasian segenap kegiatan organisasi
baik kearah vertikal maupun horizontal. PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit
Langkat mempunyai fungsi manajemen yang sangat jelas, dimana pembagian tugas,
wewenang dan tanggungjawab dalam organisasi dilakukan menurut struktur organisasi
yang telah diharapkan, setiap personil akan diberikan tugas atau kualifikasi dan
tanggungjawabnya.
1. Job Description
Uraian tugas (Job Description) yang dilakuan oleh PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun
Sawit Langkat adalah sebagai berikut:
1) Kepala Manajer Unit Usaha, Fungsi dan tugas dari kepaka manajer unit adalah :
a Merumuskan strategi dalam pengelolaan sumber daya yang tersedia secara efektif
dan efisien, sehingga mampu menghasilakan kinerja yang optimal dengan biaya
b

yang relistis
Mengkoordinir dan mengawasi proses penyusunan RKAP tahun 2009 Unit-Unit

c
d

Usaha di wilayah masing-masing


Menyusun anggaran untuk biaya overhead Kantor GUU masing-masing,
Mengkoordinasi dengan bagian SDM kantor pusat untuk menyusun tarif biaya

untuk karyawan.
2) Kepala Bagian Tanaman, Fungsi dan tugas dari kepala bagian tanaman adalah :
a Menyusun rencana tanaman baru/ulang/konversi dan rencana mutasi areal
b

tanaman
Bekerja sama dengan bagian perencanaan menyusun standar fisik bidang tanaman
yang dirinci perbudidaya, baik untuk pemeliharaan TM maupun Investasi (TU,

TB, Konversi, TBM dan Pembibitan)


Menyusun rencana investasi dibidang tanaman baik fisik maupun biaya

berdasarkan prioritas
Menyusun rencana produksi Unit Usaha tahun 2009 untuk semua jenis komoditi

yang diusahakan, dengan memperhatikan potensi statistic produksi unit,


Menyusun rencana dan jadwal pemupukan untuk TBM dan TM untuk semua

komiditi
Menyusun standar pemeliharaan tanaman menghasilkan serta standar panen dan

pengangkutan ke pabrik.
3) Kepala Bagian Pengolahan, Fungsi dan tugas dari bagian pengolahan adalah :
a Menyusun standar sistem pemantauan lingkungan dan kolam limbah,
b Menyusun kebutuhan bahan-bahan pengolahan di pabrik kelapa sawit,
c Menentukan kapasitas olah dan hari olah kelapa sawit,
d Menetapkan rendemen minyak sawit dan inti sawit tiap-tiap PKS.
4) Kepala Bagian Teknik, Fungsi dan tugas dari kepala bagian teknik adalah :

Menyusun standar fisik dibidang teknik yang meliputi kapasitas pabrik,


kebutuhan tenaga kerja pemeliharaan mesin dan instalasi pabrik, untuk seluruh

b
c

kelapa sawit
Menyusun tarif listrik berdasarkan ketentuan yang berlaku
Menyusun norma pemakaian bahan/barang untuk seluruh jenis kendaraan, alat

berat dan pabrik


d Menyusun anggaran biaya overhead bagian teknik.
5) Kepala Bagian Keuangan, Fungsi dan tugas dari kepala bagian keuangan adalah :
a Menyusun standar fisik dan tarif-tarif biaya yang berkaitan dengan pajak
b

kendaraan bermotor (PKB), pajak bumi dan bangunan (PBB)


Menyusun biaya asuransi asset dan cash in transit yang menjadi beban Unit-Unit

c
d
e

Usaha
Menyusun anggaran biaya overhead bagian keuangan
Meningkatkan pengendalian pelaksanaan anggaran
Bekerjasama dengan bagian sekretaris perusahaan menyusun/mengkompilasi

biaya administrasi unit usaha.


6) Kepala Bagian Akuntansi, Fungsi dan tugas kepala bagian akuntansi:
a Menyusun anggaran biaya pegawai yang diperbantukan
b Menyusun rencana pendapatan dan biaya-biaya lain diunit usaha
c Mengevaluasi anggaran biaya penyusutan asset
d Menyusun laporan tepat waktu
e Menyusun anggaran biaya overhead bagian akuntansi.
7) Kepala Bagian Perencanaan, Fungsi dan tugas dari kepala bagian perencanaan :
a Menyusun biaya percobaan dan penelitian unit-unit usaha,
b Mengkaji cost dan benefit terhadap rencana investasi PT. Perkebunan Sawit
c

Langkat
Bekerjasama dengan bagian tanaman, teknik, pengolahan dalam menyusun

standar fisik
d Melaksanakan Land Application atas Limbah PKS.
8) Kepala Bagian Teknologi Informasi, Fungsi dan tugas dari kepala bagian teknologi
informasi adalah :
a Menyusun kebutuhan anggaran informasi teknologi dan kebutuhan perangkat
computer
b Menyusun anggaran biaya overhead bagian perencanaan.
9) Kepala Bagian Pengembangan, Fungsi dan tugas dari kepala bagian pengembangan
adalah :
a. Menyusun anggaran didaerah pengembangan
b. Merumuskan rencana pembangunan infrastruktur daerah pengembangan.
10) Kepala Bagian Sumber Daya Manusia, Fungsi dan tugas dari kepala bagian sumber
daya manusia adalah :
a. Menyusun rencana hari-hari kerja efektif
b. Menyusun kebutuhan beras karyawan pelaksana dan pensiun
c. Menyusun tarif biaya cuti karyawan pimpinan dan pelaksana
d. Meningkatkan hubungan industrial, keselamatan dan kesehatan kerja.
4

11) Kepala Bagian Umum, Fungsi tugas dari kepala bagian umum adalah :
a. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam upaya mengamankan
asset perusahaan
b. Meningkatkan koordinasi pelayanan kerumahtanggaan, keamanan dan sarana
komunikasi
c. Menyusun anggaran biaya overhead bagian umum keunit usaha.
12) Kepala Bagian Pertanahan, Fungsi dan tugas dari bagian kepala bagian pertanahan
adalah :
a. Menyusun standar yang berkaitan dengan bidang agrarian
b. Menyusun tarif biaya keamanan untuk unit-unit industri
c. Menyusun rencana biaya ganti rugi tanaman perunit usaha baik pada rekening
biaya eksploitasi maupun investasi.
13) Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan, Fungsi dan tugas dari kepala bagian sekretaris
perusahaan adalah :
a. Menyusun anggaran biaya overhead bagian sekretaris perusahaan
b. Menyusun biaya administrasi dan biaya lain-lain unit usaha.
14) Grup Unit Usaha (GUU), Fungsi dan tugas dari GUU adalah :
a. Mengawasi program kerja lapangan para administrasi ditiap kebun
b. Memberi laporan kepada para kepala bagian dimasing-masing bidang
c. Bertanggungjawab penuh atas perkembangan hasil produksi.
D. Pembagian kerja di Divisi
Pada struktur divisi dalam pekerjaan lapangan, Asisten dibantu Mandor I. Mandor I
membawahi mandor dan krani dan pada lapisan terbawah adalah karyawan/pekerja.
Proporsi manajerial dan proporsi keterampilan Asisten, Mandor I, Mandor, Krani dan
Karyawan dapat digambarkan sebagai berikut. Asisten sebagai komponen manajemen
mempunyai proporsi manajerial yang dominan dibandingkan mandor dan karyawan,
namun harus memiliki sedikit proporsi keterampilan. Asisten dituntut trampil agar dapat
memberikan contoh langsung di lapangan, misalnya teknik menyemprot.
Proporsi yang kurang lebih sama antara manajerial dan keterampilan adalah pada
Mandor I, Mandor dan Krani. Dalam sehari-hari Mandor I, Mandor dan Krani bekerja
dengan menerapkan unsur manajemen dan keterampilan dalam porsi yang berimbang.
Mandor I, Mandor dan Krani lebih banyak berhubungan langsung dengan karyawan,
sehingga perlu memperagakan teknik bekerja pada karyawan. Hal ini diperlukan mandor,
agar prestasi kerja bisa tercapai dan tidak menyimpang dari standar kerja. Proporsi unsur
manajemen pada level divisi dapat digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 1. Proporsi Unsur Manajemen pada Level Divisi
Unsur Manajemen

Personil Pelaksana
5

Perencanaan
Pengorganisasian
Pelaksana
Pengawasan

Asisten Kebun
Asisten Kebun
Asisten Kebun
Asisten Kebun

Mandor I
Mandor I
Mandor I

Mandor
Mandor
Mandor

Pembagian kerja sehari-hari dimulai setiap pagi pada kegiatan Morning Call
(ligkaran pagi) berdasarkan rencana kerja harian yang dibuat satu hari sebelumnya.
Mandor yang bertanggung jawab terhadap karyawan mendistribusikannya sesuai dengan
rencana kerja yang dibuat Asisten.
E. Ketrampilan Manajer Perkebunan
Manajer pada dasarnya terdiri atas 3 tingkatan utama yaitu:
1. Manajer Puncak ( Top Manager )
Manajer tingkat ini bertanggung jawab terhadap keseluruhan kinerja dan
keefektifan perusahaan, membuat suatu kebijakan umum, memformulasikan strategi,
menyetujui semua keputusan yang signifikan, dan mewakili perusahaan dalam
bernegosiasi dengan perusahaan lain dan dengan badan pemerintah. Contoh top
manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer),
dan CFO (Chief Financial Officer).
2. Manajer Menengah (Middle Manager )
Manajer tingkat ini menduduki posisi yang bersifat otonomi dan sangat penting.
Bertanggung jawab atas pengimplementasian strategi, kebijakan dan keputusan yang
ditetapkan oleh manajer puncak. Jabatan yang termasuk manajer menengah di
antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
3. Manajer Lini Pertama ( First-Line Manager )
Manajer tingkat ini menghabiskan mayoritas waktunya untuk bekerja sama
dengan dan sekaligus mengawasi semua karyawan yang ada. Dikenal pula dengan
istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan yang paling rendah
Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer
kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
Ada tiga keterampilan yang perlu dimiliki oleh Asisten sebagai supervisor, agar
strategi kerja dalam proses manajemen berjalan dengan efektif yaitu:
1) Keterampilan Teknis
Keterampilan teknis adalah pemahaman dan kecakapan melakukan aktivitas
tertentu. Keterampilan ini meliputi pengetahuan dan pemahaman konsep, proses dan

metode dalam suatu bidang tertentu. Keterampilan ini diperlukan untuk mengenali,
menganalisis dan memecahkan masalah dalam bidang tertentu.
2) Keterampilan Konseptual
Keterampilan

konseptual

adalah

pemahaman

dan

kecakapan

dalam

menilai/melihat keterkaitan antar kegiatan dan antar unit serta menilai dampak dari
keputusannya terhadap organisasi secara keseluruhan.
3) Keterampilan Sosial
Keterampilan sosial adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi
dengan orang lain. Termasuk di dalamnya adalah kemampuan untuk mengekspresikan
diri melalui tingkah laku dan ucapan sehingga dimengerti oleh orang lain. Juga mampu
memahami tingkah laku orang lain.
Ketiga macam keterampilan di atas sesungguhnya dimiliki oleh siapapun yang
menjadi pimpinan unit dalam organisasi. Hanya saja ada perbedaan kadar keterampilan
yang dibutuhkan. Bagi seorang supervisor, keterampilan teknis dan manusiawi lebih
banyak dibutuhkan daripada keterampilan konseptual. Hal ini disebabkan oleh kegiatan
seorang supervisor yang sangat banyak terlibat dalam hal-hal teknis dan berhubungan
dengan manusia, dalam hal ini dengan bawahannya.
F. Program Manajemen dalam Perkebunan kelapa Sawit
Dalam manajemen agribisnis untuk menerapkan suatu program manajemen
diperlukan suatu sistem yaitu:
1. Input system adalah sistem yang menghasilkan barang-barang sebagai modal bagi
kegiatan pertanian, seperti contoh: pembibitan tanaman, pupuk, pestisida, obat-obatan
dan lain-lain.
2. Processing system adalah kegiatan yang menggunakan barang-barang modal dan
sumberdaya alam untuk menghasilkan komoditas pertanian primer.
3. Production system adalah system yang mengolah komoditas pertanian primer menjadi
bentuk olahan berupa produk antara dan produk akhir.
4. Marketing system adalah aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui
pedagang perantara ke konsumen. Kegiatan-kegiatan dalam usaha pemasaran tidak
hanya kegiatan memindahkan barang/jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen
saja dengan sistem penjualan, tetapi banyak kegiatan lain yang juga dijalankan dalam
kegiatan pemasaran.

DAFTAR PSUTAKA
Anonymous. 2009. Profil Perusahaan: PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17825/3/Chapter%20II.pdf. Diakses
pada 12 Maret 2014
Anonymous. 2011. Penelitian: Pendahuluan Kelapa Sawit. http://repository.usu.ac.id
/bitstream/123456789/31473/5/Chapter%20I.pdf. Diakses pada 11 Maret 2014
Nasution, V. 2011. Peran Manajer (Online). http://veriyen-paone.blogspot.com/2011/11
/peran-manajer.html. Diakses pada 12 Maret 2014
Syamsulbahri, 1996. Bercocok Tanam Tanaman Perkebunan Tahunan. Gadja Mada Press:
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai